akuntansi pajak PDF

Title akuntansi pajak
Author Ni Kadek Ita Swandewi
Course Ilmu Akuntansi
Institution Universitas Indonesia
Pages 9
File Size 391.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 405
Total Views 1,053

Summary

AKUNTANSI PERPAJAKANTUGAS WEEK 11Nama : Ni Kadek Ita SwandewiNIM : 041811333015KELAS : LFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISPRODI AKUNTANSIUNIVERSITAS AIRLANGGA2021UNIVERSITAS AIRLANGGAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISTUGASMATA KULIAH : AKUNTANSI PERPAJAKANPRODI : S1 AKUNTANSIDOSEN : DR. H. HERU TJARAKA, SE, MSI, ...


Description

AKUNTANSI PERPAJAKAN TUGAS WEEK 11

Nama NIM KELAS

: Ni Kadek Ita Swandewi : 041811333015 :L

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2021 UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TUGAS MATA KULIAH : AKUNTANSI PERPAJAKAN PRODI : S1 AKUNTANSI DOSEN : DR. H. HERU TJARAKA, SE, MSI, BKP, AK, CA *************************************************************************** SOAL : SEMUA SOAL DIKERJAKAN DENGAN DIKETIK DI KERTAS A-4, DAN DISIMPAN DALAM FORMAT PDF DENGAN NAMA FILE : NIM_NAMA LENGKAP_TUGAS 11, KEMUDIAN DIUPLOAD DI AULA SESUAI BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN ! 1.

Buat ringkasan singkat dari PSAK 46 tentang AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN. Ringkasan saudara berisikan definisi pajak kini dan pajak tangguhan, penyebab timbulnya pajak tangguhan, cara perhitungan pajak kini dan pajak tangguhan beserta contoh perhitungannya, beserta penyajiannya di laporan keuangan fiscal !

2.

Jelaskan bagaimana 4 kegiatan (recognition, measurement, presentation, and disclosure) yang dilakukan dalam menentukan pajak tangguhan – PSAK 46 ?

3.

Bilamana timbul Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan dan Manfaat Pajak Tangguhan ?

4.

Pendekatan yang dipergunakan oleh standar akuntansi dalam Akuntansi Pajak Penghasilan bisa “income statement liability approach”, dan bisa juga bersifat “balance sheet liability approach”. Jelaskan apa yang dimaksud keduanya, dan manakah yang diterapkan dalam PSAK 46 sekarang ini ?

5.

Pada Januari 2020 PT HERANISA membeli komputer seharga Rp 20.000.000,-. Menurut ketentuan komersial, komputer tersebut disusutkan selama 5 tahun dengan nilai residu Rp 2.000.000,-. Sementara menurut ketentuan pajak, masa manfaatnya hanya 4 tahun. Jika PT HERANISA memiliki laba bruto (belum termasuk biaya penyusutan) sebesar Rp 150.000.000,- sama untuk rentang waktu selama 5 tahun dan ternyata pada akhir tahun ke5, komputer tersebut dijual dengan harga Rp 2.500.000,-. Saudara diminta bantuannya untuk PT HERANISA dalam menganalisis kemungkinan munculnya Pajak Tangguhan dan bagaimana memperlakukannya dalam pembukuan dan pelaporan keuangan perusahaan serta jelaskan adanya pemulihan nilai pajak terutang dalam kasus ini.

Semoga Sukses *****htj******

1. Definisi pajak kini dan pajak tangguhan, penyebab timbulnya pajak tangguhan, cara perhitungan pajak kini dan pajak tangguhan beserta contoh perhitungannya, beserta penyajiannya di laporan keuangan fiscal. •

Pajak kini adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. Jumlah pajak ini harus dihitung sendiri oleh wajib pajak berdasarkan penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif pajak, kemudian dibayar sendiri dan dilaporkan dalam surat pemberitahuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku.



Pajak tangguhan merupakan jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya : 1. Perbedaan temporer dapat dikurangkan; 2. Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan 3. Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.



Penyebab timbulnya pajak tangguhan : 1. Perbedaan temporer dapat dikurangkan; 2. Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan 3. Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.



Cara Perhitungan Pajak Kini



Cara Perhitungan Pajak Tangguhan PT Gemilang pada tahun 2015 mempunyai data sebagai berikut. 1. Laba bersih sebelum pajak komersial Rp500.000.000 2. Kompensasi kerugian tahun 2015 sebesar Rp 50.000.000 3. Aset tetap yang dimiliki terdiri atas:

Aset

Tahun perolehan

Harga Perolehan

Masa Manfaat Masa (Komersial) Manfaat

Metode Penyusutan

(Rp) Tanah 2009 400.000.000 Bangunan 2009 600.000.000 20 tahun Inventaris 2009 400.000.000 8 tahun Tahun Komersial Fiskal 2009 Rp Rp 80.000.000 50.000.000 2010 Rp Rp 80.000.000 50.000.000 2011 Rp Rp 80.000.000 50.000.000 2012 Rp Rp 80.000.000 50.000.000 2013 Rp Rp 80.000.000 50.000.000 2014 Rp 50.000.000 2015 Rp 50.000.000 2016 Rp 50.000.000 Jumlah Rp Rp 400.000.000 400.000.000 Pencatatan Kewajiban pajak tangguhan 2015: Aset pajak tangguhan

(Fiskal) 20 tahun 5 tahun Perbedaan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 -Rp 50.000.000 -Rp 50.000.000 -Rp 50.000.000 Rp -

Garis Lurus Garis Lurus

12.500.000 Manfaat pajak tangguhan

12.500.000

Pencatatan asset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiscal yang dapat dikompensasi (Rp50.000.000x25%) Pencatatan Kewajiban pajak tangguhan 2012: Beban pajak tangguhan

12.500.000 Asset pajak tangguhan

12.500.000

Pengakuan beban pajak tangguhan yang berasal dari rugi yang dikompensasikan (Rp50.000.000x25%) Beban pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan

7.500.000 7.500.000

Pengakuan kewajiban pajak tangguhan yang muncul dari beda temporer penyusutan inventaris (Rp30.000.000x25%) •

Penyajian di laporan keuangan fiscal 1. Pajak Kini Akibat dari perubahan perbedaan waktu yang terefleksi pada kenaikan atau penurunan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus diperlakukan sebagai beban pajak tangguhan dan dilaporkan dalam laporan laba-rugi tahun berjalan bersama-sama beban pajak kini, dengan penyajian secara terpisah.

2. Pajak Tangguhan Penyajian Kewajiban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liabilities) dalam neraca harus disajikan terpisah dari kewajiban pajak kini, disajikan dalam kewajiban tidak lancar.

2. 4 kegiatan (recognition, measurement, presentation, and disclosure) yang dilakukan dalam menentukan pajak tangguhan ?  Recognition : Pengakuan aktiva atau aset dalam kewajiban perpajakan yang ditunda pada laporan keuangan. Artinya bahwa perusahaan yang menyusun laporan keuangan dapat mengakui nilai tercatat pada aktiva atau akan melunasi nilai tercatat pada kewajiban. Perbedaan temporer yang dapat menambah jumlah pajak di masa depan akan diakui sebagai kewajiban (utang pajak yang ditangguhkan dan perusahaan harus mengakui adanya beban pajak tangguhan).  Measurement

: Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan

menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku  Presentation : Aset dan kewajiban pajak yang ditangguhkan harus disajikan secara terpisah dari aset atau kewajiban pajak terkini serta disajikan dalam unsur

non current (tidak lancar) dalam neraca. Sementara beban atau penghasilan (manfaat) pajak yang ditangguhkan harus disajikan terpisah dengan beban pajak kini dalam laporan laba rugi perusahaan. -

Aset pajak dan kewajiban pajak harus disajikan secara terpisah dari aset dan kewajiban lainnya dalam neraca.

 Disclosure : Beberapa hal yang berhubungan dengan pajak yang ditangguhkan dan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, yaitu: 1.

Jumlah pajak kini dan pajak yang ditunda berasal dari transaksi-transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

2.

Penjelasan mengenai hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi dalam salah satu atau kedua bentuk berikut: -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi serta tarif pajak yang berlaku dengan mengungkapkan dasar penghitungan tarif pajak yang berlaku.

-

Rekonsiliasi antara tarif pajak efektif rata-rata dan tarif pajak yang berlaku, dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

3. Bilamana timbul Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan dan Manfaat Pajak Tangguhan  Aset Pajak Tangguhan timbul karena adanya pengakuan laba fiskal yang untuk sementara waktu lebih besar dibandingkan laba komersial di masa kini menimbulkan selisih) yang nantinya bisa menjadi faktor pengurang “Utang PPh” di masa depan.  Kewajiban Pajak Tangguhan timbul karena adanya pengakuan laba kena pajak atau laba fiskal yang untuk sementara waktu lebih kecil dibandingkan laba sebelum pajak atau laba komersial (menimbulkan selisih) di masa kini dan sudah pasti akan mengakibatkan timbulnya “Utang Pajak penghasilan” di masa depan.  Beban Pajak Tangguhan muncul akibat akrual item pendapatan (revenue) dan beban (expense) yang mempengaruhi laba akuntansi dan penghasilan kena pajak di periode berbeda.

 Manfaat Pajak Tangguhan muncul karena Nilai aset atau manfaat pajak menghapus kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, tidak ada lagi kewajiban yang harus dibayarkan pada masa mendatang. Nilai aset/manfaat pajak ini timbul dari perbedaan antara laba menurut akuntansi dan laba menurut pajak.

4. Income statement liability approach dan balance sheet liability approach  Income Statement Liability Approach memandang perbedaan perlakuan antara akuntansi dan perpajakan dari sudut pandang laporan laba rugi, yaitu kapan suatu transaksi diakui dalam laporan laba rugi baik dari segi komersial maupun fiskal. Pendekatan ini mengenal istilah perbedaan waktu dan perbedaan permanen.  Balance Sheet Liability Approach menggunakan pendekatan neraca yang menekankan pada kegunaan laporan keuangan dalam mengevaluasi posisi keuangan dan memprediksikan aliran kas pada masa yang akan datang. Pendekatan neraca memandang perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan dari sudut pandang neraca, yaitu perbedaan antara saldo buku menurut komersial dan dasar pengenaan pajaknya. Pendekatan ini mengenal istilah perbedaan temporer dan perbedaan non temporer.  Sebelum PSAK No. 46 diperkenalkan, orientasi yang dipergunakan oleh standar akuntansi dalam Akuntansi Pajak Penghasilan lebih bersifat “income statement liability approach”, sementara pendekatan yang dipergunakan dalam PSAK No. 46 saat ini bersifat “balance sheet liability approach”

5. Perhitungan penyusutan aset menurut PT HERANISA dan peraturan perpajakan Tahun

Perhitungan Perpajakan

PT HERANISA

Perhitungan

Beban Penyusutan

Perhitungan

Beban Penyusutan

2020

Rp 20 Juta : 4 th

Rp 5.000.000

(Rp 20 Juta - 2 Juta) : 5 th

Rp 2.000.000

2021

Rp 20 Juta : 4 th

Rp 5.000.000

(Rp 20 Juta - 2 Juta) : 5 th

Rp 2.000.000

2022

Rp 20 Juta : 4 th

Rp 5.000.000

(Rp 20 Juta - 2 Juta) : 5 th

Rp 2.000.000

2023 2024

Rp 20 Juta : 4 th

Rp 5.000.000

(Rp 20 Juta - 2 Juta) : 5 th

Rp 2.000.000

(Rp 20 Juta - 2 Juta) : 5 th

Rp 2.000.000

RESIDU

Rp 2.000.000

-

Tarif normal PPh badan adalah 22% dari selisih antara beban depresiasi pajak dan depresiasi akuntansi. Maka perbedaan beban depresiasi dalam perhitungan pajak dan PT HERANISA yaitu sebesar Rp1.400.000. Sehingga bisa didapatkan nilai dari beban pajak tangguhannya adalah sebagai berikut. Beban Pajak Tangguhan = 22% x Rp1.400.000 = Rp308.000 Kewajiban Pajak Tangguhan = Rp308.000

-

Berdasarkan nilai tersebut maka kewajiban Pajak Tangguhan yang harus dibayar oleh PT HERANISA adalah sebesar Rp308.000 setiap tahunnya. dan jurnal akuntansinya yaitu Jurnal akuntansinya sebagai berikut : Beban Pajak Tangguhan Rp308.000 Kewajiban Pajak Tangguhan Rp308.000

-

Pada akhir tahun ke-5 (2024) komputer dijual seharga Rp2.500.000 maka dilakukan koreksi fiskal. Diketahui laba bruto PT HERANISA Rp150.000.000 karena menurut perhitungan pajak penyusutan komputer berakhir pada tahun 2023 maka tidak ada koreksi fiskal pada akhir tahun ke-5 (2024) Penyusutan PPh Badan yang terutang sebesar Rp 150.000.000 × 22% = Rp33.00.000 Kewajiban pajak yang harus ditanggung sebesar Rp 150.000.000 – Rp33.000.000 =117.000.000...


Similar Free PDFs