ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA BUKU FIHI MA FIHI : MENGARUNGI SAMUDERA KEBIJAKSANAAN KARYA JALALUDDIN RUMI Sihabuddin Program Studi Magister Pendidikan bahasa arab PDF

Title ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA BUKU FIHI MA FIHI : MENGARUNGI SAMUDERA KEBIJAKSANAAN KARYA JALALUDDIN RUMI Sihabuddin Program Studi Magister Pendidikan bahasa arab
Author S. Sihabuddin
Pages 11
File Size 731.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 26
Total Views 193

Summary

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA BUKU FIHI MA FIHI : MENGARUNGI SAMUDERA KEBIJAKSANAAN KARYA JALALUDDIN RUMI Sihabuddin Program Studi Magister Pendidikan bahasa arab Institut Agama Islam Negeri Kediri Email : [email protected] Abstract The aims of this research are to describe : this stu...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA BUKU FIHI MA FIHI : MENGARUNGI SAMUDERA KEBIJAKSANAAN KARYA JALALUDDIN R... Sihabuddin Sihabuddin Sihabuddin

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BUKU BAHASA DAN KUASA SIAP CETAK Muhandis Azzuhri ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE Dian Put ri ST RUKT UR NALAR T EOLOGI RUMI DAN IMPLIKASINYA T ERHADAP KONSEP RELIGIUSITAS Muhammad Iqbal

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA BUKU FIHI MA FIHI : MENGARUNGI SAMUDERA KEBIJAKSANAAN KARYA JALALUDDIN RUMI Sihabuddin Program Studi Magister Pendidikan bahasa arab Institut Agama Islam Negeri Kediri Email : [email protected] Abstract The aims of this research are to describe : this study aims to describe : the form of code switching and code mixing in the book Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan by Jalaluddin Rumi. This research is a qualitative descriptive study with a sample of subsection 2 (Humans Are Astrolah Allah) in the book Fihi Ma Fihi: Mengarungi Samudera Kebijaksanaan by Jalaluddin Rumi. The sampling technique used was document analysis. The data analysis technique used is a flow analysis model. The results of this study are as follows : the symptom of code switching has 1 direction and the symptom of code mixing has 5 directions. Keywords : code switching, code mixing Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : bentuk alih kode dan campur kode di dalam buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi. Teknik sampling yang digunakan adalah analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis mengalir. Hasil penelitian ini sebagai berikut : gejala alih kode terdapat 1 arah dan gejala campur kode terdapat 5 arah. Kata kunci : alih kode, campur kode

Pendahuluan Manusia sebagai makhluk berkehendak selalu membutuhkan orang lain dalam rangka pemenuhan segala kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Hal ini berarti terdapat hubungan ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Wujud saling ketergantungan tersebut berlangsung dalam proses interaksi dan komunikasi di antara sesama manusia yang terhimpun dalam komunitas besar manusia yang disebut masyarakat. Satu hal mutlak yang dibutuhkan dalam proses komunikasi adalah alat komunikasi yang berupa bahasa. Seseorang yang tidak menguasai bahasa yang digunakan oleh masyarakat setempat tentu merasakan kesulitan berkomunikasi dan mengintegrasikan diri dalam masyarakat tersebut. Hal ini sesuai dengan definisi dari kamus Webster’s, bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi atau tanda-tanda yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami. Menurut definisi tersebut, bahasa mencakup semua hal yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, baik berupa verbal maupun non-verbal. Tanda-tanda non-verbal itu misalnya, bunyi kentongan, bel kendaraan, morse, semapore, ataupun gerakan anggota tubuh (gesture) dan sebagainya.1 Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran utama bahasa adalah pelaksanaan fungsinya sebagai alat komunikasi. Satu hal yang tidak dapat dihindari dari implementasi peran bahasa sebagai alat komunikasi dalam masyarakat adalah terjadinya kontak bahasa. Kontak bahasa yang dimaksud adalah bertemunya dua bahasa atau lebih dalam suatu proses komunikasi sosial. Kontak bahasa merupakan kondisi sosiolinguistik yang memungkinkan terjadinya tindakan spontan seorang penutur untuk mengganti kode bahasa yang sedang digunakan dalam suatu proses komunikasi. Penggantian kode bahasa tersebut dapat terjadi secara keseluruhan, memasukkan unsur bahasa lain dalam bahasa yang sedang digunakan, atau pergantian variasi sebuah bahasa. Hal ini

1

Imam Asrori, Sintaksis Bahasa Arab (Malang : Misykat, 2004), 4-5

dilatarbelakangi oleh suatu alasan tertentu yang memungkinkan suatu komunikasi dapat lebih mudah untuk dimengerti oleh mitra tutur. Adanya kecenderungan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan yang menjadi amanat globalisasi, mendorong masyarakat global untuk berlomba-lomba memaksimalkan potensi diri khususnya dalam penguasaan bahasa. Hal ini mengakibatkan berkembangnya pula fenomena kontak bahasa yang tidak lagi sebatas antara bahasa nasional dan bahasa daerah, namun juga antara bahasa nasional dengan bahasa asing, bahasa daerah dengan bahasa asing, bahkan kontak antara ketiga bahasa baik bahasa nasional, daerah, dan asing dalam suatu komunikasi. Peristiwa inilah yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya fenomena kebahasaan berupa alih kode dan campur kode. Alih kode dan campur kode bukanlah bentuk kesalahan berbahasa yang disebabkan lemahnya penguasaan penutur terhadap bahasa yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Muharram2 yang menyatakan bahwa “alih kode bukanlah merupakan suatu kebetulan atau terjadi secara sembarang, dan bukan pula merupakan kekacauan pemakaian bahasa seperti banyak dikatakan orang, melainkan ditentukan oleh berbagai keadaan sosial dan situasional serta sarat dengan makna sosial”. Pada umumnya kecenderungan alih kode dan campur kode lebih besar kemungkinannya untuk terjadi dalam wacana lisan. Namun, alih kode dan campur kode dapat juga terjadi pada wacana tulis yang dilatarbelakangi oleh sebab-sebab tertentu, misalnya tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai itu, sebagai “pemanis” dalam cerita fiksi (karya sastra), dan sebab-sebab lainnya. Seorang penulis misalnya, ia dapat mewarnai karya yang ditulisnya dengan

menghadirkan

alih

kode

dan

campur

kode

dalam

karyanya.

Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat ide dan menggambarkan karakter tokoh secara lebih nyata. Salah satu karya sastra yang banyak diwarnai kehadiran alih kode dan campur kode adalah buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi. Sebagai sebuah karya yang melukiskan 2

Muharram. Alih Kode, 2008. Diperoleh 25 Desember 2020, dari https://muharrambanget.blogspot.com/search?q=alih+kode.

kehidupan sufi. Di dalam buku tersebut ditemukan pula penggunaan beberapa ragam bahasa lainnya. Keadaan inilah yang pada akhirnya mengakibatkan munculnya gejala kebahasaan alih kode dan campur kode dalam buku tersebut. Dari uraian tersebut, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan tersebut berkaitan dengan bagaimanakah wujud alih kode dan campur kode pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi, beserta fungsi dan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya gejala kebahasaan tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode, fungsi, dan faktor-faktor yang melatarbelakangi gejala kebahasaan tersebut. Metode Penelitian Analisis ini merupakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha mendeskripsikan data secara sistematis, rinci, dan mendalam. Hal ini sesuai dengan pengertian bentuk penelitian deskriptif kualitatif yang disampaikan Sutopo bahwa, “Penelitian deskriptif kualitatif mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam tentang potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.3 Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi, menganalisis, dan menjelaskan wujud alih kode dan campur kode pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi, fungsi gejala kebahasaan tersebut, serta faktor-faktor yang mendorong dimunculkannya alih kode dan campur kode dalam karya tersebut. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini adalah pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi. Dari data yang ada dilakukan analisis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi wujud alih kode dan campur kode yang ada dalam buku tersebut. Pada tahap selanjutnya,

3

H.B. Sutopo. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. (Surakarta : UNS Press, 2002), 111.

dengan teknik purposive sampling dipilih sejumlah data yang akan dianalisis sebagai sampel data dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen (content analysis). Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) membaca secara intensif buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi, 2) mengidentifikasi dan mencatat kutipan-kutipan pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) yang ada dalam buku tersebut, 3) mengklasifikasikan data yang sudah diidentifikasi dalam kelompok alih kode dan campur kode, menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi gejala kebahasaan tersebut, serta fungsi yang melingkupinya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Alih kode dan campur kode pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) dalam buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi, yakni : bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa arab kuno, bahasa arab, bahasa Balkh (Samarkand), dan bahasa Yunani. Dari keenam bahasa tersebut, bahasa arab merupakan bahasa yang paling dominan pengaruhnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan temuan pokok terkait dengan data alih kode dan campur kode dapat dilihat pada tabel berikut ini. No 1.

Nomor data Wujud alih kode

1. Alih kode

42

Arab - Indonesia 2.

Wujud campur kode

2. Campur kode a. Indonesia - Arab

35, 38, 39, 43

b. Indonesia – Arab Kuno 36

3.

Campur kode campuran

c. Indonesia - Inggris

39

d. Indonesia - Yunani

43 37

Tabel tersebut menunjukkan identifikasi data yang mengandung alih kode dan campur kode pada pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi. Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa gejala alih kode terjadi dalam 1 arah, sedangkan gejala campur kode terjadi dalam 5 arah. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa dominasi bahasa Arab terlihat paling dominan dibandingkan bahasa yang lainnya baik pada gejala alih kode maupun campur kode. Hal ini disebabkan buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi versi aslinya berbahasa arab sehingga diterjemahkan ke versi indonesia buku Fihi Ma Fihi masih terdapat kata atau kalimat bahasa arab. Peristiwa alih kode yang dianalisis dalam penelitian ini adalah peralihan pemakaian bahasa Indonesia baik ke bahasa asing atau sebaliknya. Alih kode merupakan peralihan dari kode yang satu ke kode yang lain. Hal ini berartiapabila seorang penutur mula-mula menggunakan kode A (misalnya bahasa Indonesia) dan kemudian beralih menggunakan kode B (misalnya bahasa Jawa), maka peristiwa peralihan bahasa seperti itu disebut alih kode (code-switching).4 Berdasarkan pada pernyataan tersebut ditemukan wujud alih kode sebagai berikut ini. Alih kode dari Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia Alih

kode

dari

bahasa

Arab

ke

dalam

bahasa

Indonesia

hanya

ditemukan dalam satu jenis peralihan, yakni peralihan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. - innahū lā yai-asu mir rauhillāhi illal qaumul kāfirūn (dan janganlah kalian berputus asa dari Rahmat Allah, sebab tiadalah berputus asa dari Rahmat Allah kecuali orang-orang yang kafir) kepada-Nya dan kepada Rahmat-Nya. (QS. Yusuf : 87) (hal. 42) - Zuyyina lin nāsi Hubbusy syahawāti Minan nisā-i Wal banīna Wal qanāthīril muqaηtharati Minadz dzahabi wal fidl-dlati Wal khailil musawwamati Wal an‘āmi Wal harts Dzālika Matā‘ul hayātid dun-yā Wallāhu ‘iηdahū husnul maāb (Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada hal-hal yang diingini, yaitu

4

Suwito. Sosiolinguistik. (Surakarta : UNS Press, 1985), 80

wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak berupa emas, perak, kuda pilihan, hewan-hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran : 14) (hal. 42) Alih kode ini dilakukan karena untuk menjelaskan arti ayat tersebut dengan menggunakan bahasa indonesia. Agar para pembaca paham dengan arti ayat tersebut. Campur kode yang terdapat dalam buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yakni campur kode (code-mixing) dan campur kode campuran (hybrid codemixing). Berdasarkan identifikasi dan klasifikasi yang telah dilakukan campur kode dalam buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi sebagai berikut ini. Campur Kode antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab Data campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab memang cukup banyak diantaranya : - Seseorang berkata : “Maulana tidak mengucap sepatah kata pun.” (hal. 35) Kata Maulana berasal dari bahasa arab yang artinya Guru kita. - Kamu melayani tubuh yang tidak memiliki sifat tamyiz. (hal. 38) Kata Tamyiz berasal dari bahasa arab, yang mana dimaksud dalam buku Fihi Ma Fihi, tamyiz adalah sifat yang selalu tersembunyi dalam jiwa manusia. - Teguhlah di jalan istikamah! Maka tidak akan ada lagi kesalahan-kesalahan lainnya. (hal. 39) Kata istikamah berasal dari bahasa arab artinya lurus. - Allah memiliki hamba-hamba yang menutup diri mereka dengan hikmah, makrifat (mengenal Allah), dan karomah (hal luar biasa yang dimiliki orangorang tertentu). (hal. 43) Kata hikmah, makrifat, dan karomah berasal dari bahasa arab.

Campur Kode antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab Kuno Data campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab Kuno yaitu : - Seandainya di dalam jerami tidak ada amber, maka jerami itu tidak akan pernah tertarik pada amber. Keserasian ini sangatlah samar dan tak terlihat oleh mata. (hal. 36) Kata amber berasal dari kata anbargris atau ambergris dari bahasa Arab kuno dan merujuk pada zat wewangian berminyak yang disekresikan oleh ikan paus sperma. amber menjadi nama untuk resin fosil, yang ditemukan pula di pantai dan lebih ringan dari batu, tetapi tidak cukup ringan untuk mengambang. Campur Kode antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris Data campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris yaitu : - Jika kamu tidak dapat melintas di jalan itu, maka usahakanlah paling tidak untuk berada di garis start jalan itu. (hal. 39) Kata start berasal dari bahasa Inggris yang artinya mulai. Campur Kode antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Yunani Data campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Yunani yaitu : - Manusia adalah astrolab Allah, namun dibutuhkan seorang astronom untuk mengetahui astrolab. (hal. 43) Kata

astrolab

berasal

dari

bahasa

Yunani

yang

artinya

instrumen astronomi zaman dahulu yang digunakan oleh astronom, navigator, dan astrolog pada era klasik. Astrolab banyak digunakan untuk menentukan lokasi dan memprediksi posisi matahari, bulan, planet, dan bintang; menentukan waktu lokal dengan diketahui letak bujur dan letak lintang; survei; serta triangulasi. Di dalam pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi yang dimaksud astrolab ialah manifestasi. Jadi, manusia adalah manifestasi Allah.

Campur Kode Campuran (Hybrid Code-Mixing) Berdasarkan proses identifikasi yang telah dilakukan, gejala campur kode yang terjadi pada tataran ini selalu melibatkan pemakaian bahasa Arab. Campur kode campuran (hybrid code-mixing) yang ada dalam buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi meliputi campur kode secara bersama-sama antara bahasa Indonesia dengan unsur bahasa Balkh (Samarkand) dan Arab. Data campur kode antara bahasa Indonesia dengan unsur bahasa Balkh (Samarkand) dan Arab yaitu : - Seseorang berkata : “Aku ingin tutamaj (semacam bihun), aku ingin burik (perkedel daging dengan saus), 5 aku ingin halwa, aku ingin kue kering, aku ingin buah, aku ingin kacang-kacangan.” (hal. 37) Kata tutamaj dan burik berasal dari bahasa Balkh (samarkand), Salah satu jenis makanan yang terkenal di sekitar lingkungan Maulana Rumi pada masanya. Sedangkan kata halwa berasal dari bahasa Arab yang artinya manisan.

Kesimpulan Simpulan penelitian pasal 2 (Manusia Adalah Astrolah Allah) pada buku Fihi Ma Fihi : Mengarungi Samudera Kebijaksanaan karya Jalaluddin Rumi adalah sebagai berikut : gejala alih kode terdapat 1 arah (arab – indonesia) dan gejala campur kode terdapat 5 arah (bahasa Arab, Arab Kuno, Inggris, Yunani, dan Balkh (Samarkand). Penelitian dengan mengambil karya dalam bentuk prosa sebagai objek penelitiannya, selama ini masih ditekankan pada aspek kesusastraan. Pada tahap selanjutnya diharapkan penelitian karya sastra dari aspek kebahasaan lebih banyak dilakukan. Hal ini diharapkan mampu mendukung perkembangan yang sinergis dan seimbang antara penelitian karya sastra baik dari aspek kebahasaan maupun kesusastraan.

5

Salah satu jenis makanan yang terkenal di sekitar lingkungan Maulana Rumi pada masanya.

DAFTAR PUSTAKA Asrori, Imam. 2004. Sintaksis Bahasa Arab. Malang : Misykat. Muharram. Alih Kode, 2008. Diperoleh 25 Desember 2020, dari https://muharrambanget.blogspot.com/search?q=alih+kode. Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta : UNS Press. Suwito. 1985. Sosiolinguistik. Surakarta : UNS Press....


Similar Free PDFs