ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA PDF

Title ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA
Author Osin Kawai
Pages 123
File Size 9.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 158
Total Views 898

Summary

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat- syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh RINI MARYANI NIM 106013000315 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA osin kawai repository.uinjkt.ac.id

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BAHASA MUNA SEBAGAI PENGUAT IDENT ITAS KULT URAL KOMUNITAS MUNA DAN PENYANGG… Ardiant o Tola

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK BERDASARKAN GENDER DAN PREFERENSI GAWAI Tot ok Suhardijant o, Zahroh Nuriah, Fierenziana Get ruida Junus PERSPEKT IF MEDIA MASSA DARING (ONLINE) T ERHADAP LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN T RANSGEND… Umi Farida

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syaratsyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh RINI MARYANI NIM 106013000315

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

: Rini Maryani

NIM

: 106013000315

Jurusan/Semester

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/IX

Angkatan

: 2006

Alamat

: Jalan Perjuangan Rt 02/07 No. 8 Kelurahan Harapan Baru Kec. Bekasi Utara 17123

Menyatakan dengan sesungguhnya Bahwa skripsi yang berjudul ―Analisis Campur Kode dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy‖ adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan: Nama : Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd. NIP

: 19640212 199703 2 001

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, 11 Februari 2011 Yang menyatakan,

Rini Maryani

ABSTRAK Rini Maryani, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi, Analisis Campur Kode dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy. Bahasa berperan penting dalam kehidupan manusia dan satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Saat berinteraksi antarmanusia akan didapati manusia yang mampu menguasai lebih dari satu bahasa dikenal dengan sebutan bilingual dan multilingual yang memungkinkan akan terjadinya campur kode, campur kode adalah masuknya serpihan-serpihan bahasa ke bahasa lain. Campur kode bukan hanya terjadi pada percakapan lisan tetapi juga dapat terjadi dalam percakapan tulisan, misalnya novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui wujud campur kode dan fungsi campur kode dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk kualitatif, yaitu mendeskripsikan wujud dan fungsi terjadinya campur kode yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Berdasarkan analisis data dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy didapati campur kode bahasa daerah (Jawa), dan bahasa Asing (Arab dan Inggris) berjumlah 219 data. Campur kode dominan adalah campur kode bahasa Arab, yaitu terdapat 107 data hal ini karena pengarang novel mampu berbahasa Arab dan novel ini adalah novel Islami yang sering menggunakan serpihan-serpihan bahasa keislaman sedangkan campur kode bahasa Inggris dan Jawa masing-masing 71 dan 41 data. Campur kode terbanyak yaitu berwujud kata, terdapat 114 data. Campur kode berwujud frasa terdapat 52 data. Campur kode berwujud klausa terdapat 16 data. Campur kode berwujud kata ulang terdapat 5 data. Campur kode berwujud baster 24 data. Campur kode berwujud ungkapan atau idiom terdapat 8 data. Campur kode dalam penulisan novel dapat dibagi menurut penggunaannya berupa campur kode deskripsi dan campur kode pada dialog, dalam deskripsi cerita yang bertujuan menggambarkan latar, peristiwa, dan tokoh sedangkan dialog yang bertujuan untuk menyajikan percakapan tokoh/antartokoh. Fungsi yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dalam novel dwilogi Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy adalah (1) karena menghormati lawan tutur, (2) karena kebutuhan kosakata, (3) karena ingin mencari jalan termudah menyampaikan maksud, (4) karena membicarakan topik tertentu, (5) menunjukkan identitas, (6) menunjukkan keterpelajaran, (7) mempertegas sesuatu, (8) memperhalus tuturan, (9) menunjukkan keakraban, dan (10) sebagai pengisi dan penyambung kalimat. Fungsi campur kode dominan adalah kebutuhan kosakata yaitu 36 data, terdapat pada campur kode wujud kata.

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur atas limpahan rahmat, nikmat, dan hidayah Allah SWT dengan kemudahan-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya keluar dari zaman jahiliyah ke zaman cahaya islami yang terang benderang. Penyusunan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik karena adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak kepada penulis. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.

Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2.

Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah, Z.A, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus sebagai Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3.

Bapak Drs. E. Kusnadi Dosen Penasehat Akademik yang selalu memberikan nasehat-nasehat yang berguna untuk penulis.

4.

Bapak Hilmi Akmal, M.Hum. yang telah bersedia meluangkan waktunya saat penulis bertanya mengenai campur kode dalam sosiolinguistik.

5.

Ibu Rosyida Erowati, M.Hum. dan para dosen lainnya yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang berguna kepada penulis.

6.

Pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK, perpustakaan UIN Jakarta, yang telah memberi kemudahan bagi penulis dalam memperoleh informasi.

7.

Kedua orang tua (Ayahanda Edi Suparno dan Ibunda Rosih), atas segala bentuk cintanya kepada ananda yang selalu memberikan doa, motivasi, bantuan moril maupun materil, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya kepada keluarga kita.

ii

8.

Kakak-kakakku, Agus Susanto, S.Pd.I dan Rina Maryana serta segenap keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan bantuan moril maupun materil yang tak terhingga kepada penulis.

9.

Teman-teman seperjuangan, Rara, Vevi, Qori, Yanti, Ais, Yeti, Puji, Yudi, Hastri, Iyom, dan Diah. Kenangan bersama kalian tidak akan aku lupa, semoga kesuksesan dan kebahagiaan selalu menyertai kita, amiiin.

10. Teman-teman angkatan 2006 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya untuk penulis. Penulis berdoa dan berharap semoga semua pihak yang telah membantu dengan kebaikan dan ketulusan mendapat balasan dan menjadi ladang amal di sisi Allah SWT. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Jakarta, 10 Februari 2011

Penulis

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .........................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................

1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalalah .......................

4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................

5

D. Manfaat Penelitian .....................................................................

5

E. Metodologi penelitian ................................................................

5

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................

8

G. Sistematika Penulisan .................................................................

9

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Bahasa ......................................................................

11

B. Fungsi Bahasa ............................................................................

12

C. Pengertian Sosiolinguistik .........................................................

14

D. Masyarakat Bahasa ....................................................................

16

E. Campur Kode .............................................................................

18

F. Pengertian Novel ........................................................................

22

G. Deskripsi dan Dialog .................................................................

25

H. Jenis-Jenis Novel .......................................................................

29

iv

BAB III BIOGRAFI PENULIS DAN SINOPSIS NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH A. Biografi Habiburrahman El Shirazy ..........................................

32

B. Sinopsis Novel ...........................................................................

35

BAB IV ANALISIS DATA A. Wujud Campur Kode Berbentuk Kata .......................................

38

B. Wujud Campur Kode Berbentuk Frasa ......................................

72

C. Wujud Campur Kode Berbentuk Klausa ...................................

89

D. Wujud Campur Kode Berbentuk Kata Ulang ............................

95

E. Wujud Campur Kode Berbentuk Baster ....................................

97

F. Wujud Campur Kode Berbentuk Ungkapan ..............................

105

BAB V PENUTUP A. Simpulan ....................................................................................

109

B. Saran ..........................................................................................

110

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

112

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

114

v

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

1

Wujud Campur Kode Berbentuk Kata ................................................

38

2

Wujud Campur Kode Berbentuk Frasa ...............................................

72

3

Wujud Campur Kode Berbentuk Klausa .............................................

89

4

Wujud Campur Kode Berbentuk Kata Ulang .....................................

95

5

Wujud Campur Kode Berbentuk Baster ..............................................

97

6

Wujud Campur Kode Berbentuk Ungkapan .......................................

105

vi

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Sampul novel Ketika Cinta Bertasbih 1

2.

Sampul novel Ketika Cinta Bertasbih 2

3.

Lembar Uji Referensi

vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika kita mendengarkan lagu yang merdu, menonton film yang bagus, membaca cerita yang menarik dan bercakap-cakap dengan keluarga dan teman, saat itulah kita menikmati bahasa. Tidak terbayangkan bagaimana jadinya manusia dan kehidupannya seandainya bahasa tidak dikaruniakan oleh Allah Swt kepada manusia. Oleh sebab itu, bahasa memainkan peranan penting dalam kehidupan. Namun, banyak orang tidak memperhatikan bahasa, barangkali karena akrabnya manusia dengan bahasa. Bloomfield dalam bukunya language menyatakan bahwa manusia jarang sekali memperhatikan bahasa dan lebih menganggapnya sebagai hal yang biasa tidak ubahnya seperti kita bernafas atau berjalan. Padahal pengaruh bahasa sangat luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia dengan binatang.1 Binatang berkomunikasi serta bertindak satu sama lain dengan beberapa bunyi suara saja, sebagaimana anjing hanya membuat dua atau tiga macam suara, misalnya menggonggong, menggeram, memeking sehingga dapat menyebabkan anjing lain melakukan perbuatan hanya dengan beberapa tanda yang berbeda-beda itu, burung-burung dapat mengucapkan kicauan peringatan bila menghadapi bahaya dan beberapa hewan lain seperti kera dapat mengeluarkan teriakan yang berbeda-beda bila ingin mengekspresikan tanda bahaya, kesenangan atau ketakutan. Akan tetapi, alat komunikasi yang beraneka ragam itu tidak bersifat artikulatoris dan simbolis sehingga berbeda dari bahasa manusia. Manusia telah diberikan Allah Swt alat-alat ujar (organ of speech) sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan mengeluarkan bunyi-bunyi ujaran berbeda dan mempunyai

1

Leonardo Bloomfield, Language, (Jakarta: PT GramediaPustaka Utama, 1995), h. 1.

1

2

susunan dan arti yang sempurna. Singkatnya, bahasa manusia memiliki bunyibunyi yang berbeda dan berbeda pula artinya. Manusia dijuluki dengan bermacam-macam istilah seperti homo sapiens yang berarti ‗makhluk berpikir‘. Menurut Ernest Cassier dalam Robert Sibarani mengatakan manusia sebagai animal symbolicium yang secara umum mempunyai cakupan yang lebih luas daripada homo sapiens yaitu makhluk berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia harus menggunakan bahasa, tanpa kemampuan berbahasa, kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak dapat dilakukan.2 Manusia juga dijuluki homo sosio

yang berarti makhluk

bermasyarakat, masyarakat itu sendiri terdiri dari individu-individu yang secara keseluruhan saling berinteraksi, mempengaruhi dan saling bergantung. Dalam bermasyarakat inilah manusia tidak terlepas dengan kegiatan komunikasi dengan manusia lainnya, hal ini menunjukkan bahwa fungsi sosial bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Saat berinteraksi antarmanusia dengan manusia lainnya, pada keadaan tertentu akan didapati manusia yang mampu berbicara lebih dari satu bahasa, disebut dengan istilah bilingual atau bahkan ada manusia yang multilingual. Di Indonesia pada umumnya adalah masyarakat bilingual, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pertama, banyak juga yang multilingual atau masyarakat aneka bahasa (multilingual society),

yaitu

masyarakat

yang

menggunakan

beberapa

bahasa,

baik

menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan juga bahasa asing lainnya, masyarakat demikian terjadi karena beberapa etnik ikut membentuk masyarakat, sehingga dari segi etnik bisa dikatakan sebagai masyarakat majemuk (plural society), masyarakat demikian sekarang merajarela di dunia menjadi universal. Faktor masyarakat bilingual atau bahkan multilingual bisa disebabkan oleh beberapa sebab. Misalnya perkawinan, anak-anak yang berasal dari perkawinan campur –beda bangsa dan bahasa— sangat mungkin mampu memahami dan menggunakan beberapa bahasa yang berbeda. Faktor migrasi, yaitu perpindahan penduduk yang menyebabkan keanekabahasaan, kelompok kecil yang bermigrasi 2

Robert Sibarani, Hakikat Bahasa, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1992), h. 87.

3

ke daerah atau negara lain tentu saja menyebabkan bahasa ibu mereka tidak berfungsi di daerah baru. Selain itu, faktor pendidikan. Sekolah biasanya mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak yang menyebabkan si anak menjadi bilingual atau bahkan multilingual, misalnya pada zaman Belanda di Indonesia anak-anak tidak diizinkan memakai bahasa daerah bahkan pengantarnya harus bahasa Belanda. Begitu pula dengan zaman sekarang, anak-anak yang belajar di pesantren diwajibkan berbahasa pengantar bahasa Inggris bahkan bahasa Arab sehingga sangat mungkin si anak menguasai beberapa bahasa asing. Bahkan orang yang belajar di luar negeri harus mampu menyesuaikan diri dengan bahasa tertentu tempat ia menuntut ilmu, orang demikian menjadi bilingual atau multilingual. Pada masyarakat terbuka, artinya para anggota masyarakat dapat menerima kedatangan anggota dari masyarakat lain, baik dari satu atau lebih masyarakat, hidup bersama-sama dan berpengaruh terhadap masyarakat bahasa lain, maka akan terjadi apa yang disebut kontak bahasa. Hal yang paling menonjol yang bisa terjadi dari adanya kontak bahasa adalah terdapatnya bilingualisme dan multilingualsime dengan berbagai macam peristiwa bahasa misalnya alih kode dan campur kode. Peristiwa campur kode atau bahkan alih kode yang biasa terjadi dalam komunikasi percakapan lisan, juga dapat terjadi pada percakapan atau dialog (bahasa lisan yang dituliskan) antartokoh dalam novel atau karya sastra lainnya. Seorang penulis novel yang sering melakukan campur kode dalam mengisi dialog-dialog tokohnya adalah Habiburrahman El Shirazy. Pada novelnya yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih selain sering terjadi peristiwa campur kode dialog para tokohnya sering pula terjadi campur kode bentuk deskripsi, yaitu penulis sendiri melakukan peristiwa campur kode dalam menggambarkan cerita kepada pembaca, sehingga kemultilingualannya mempengaruhi karya sastranya. Peristiwa campur kode bukan hanya pada karya Habiburrahman El Shirazy, menurut sepengetahuan peneliti, para penulis novel yang juga pernah melakukan peristiwa campur kode dalam karyanya, baik itu campur kode bahasa daerah ataupun bahasa asing di antaranya, Umar Kayam dalam karyanya ―Para Priyayi‖, Mas Marco Kartodikromo dalam karyanya ―Student Hidjo‖, Helvy

4

Tiana Rosa ―Ketika Mas Gagah Berubah‖, Andrea Hirata ―Edensor‖, dan Fira Basuki dalam karyanya ―Pintu‖. Pemilihan novel Ketika Cinta Bertasbih sebagai objek penelitian berdasarkan beberapa alasan. Pertama, Novel Ketika Cinta Bertasbih dikarang oleh salah satu sastrawan terkenal sekaligus sebagai dai yang telah menghasilkan novel-novel yang digemari pembaca, novel Ketika Cinta Bertasbih juga sarat dengan perjuangan hidup, cinta, dan nilai-nilai moral dan agama yang berguna bagi pembaca terutama generasi muda. Kedua, penulis adalah seorang multilingual menguasai bahasa Jawa sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, bahkan menguasai bahasa Arab sebagai bahasa ketiga. Kemampuan penulis menguasai bahasa Arab dilatarbelakangi oleh faktor pendidikan penulis yang meraih gelar S1 di Kairo—Mesir, faktor pendidikan penulislah yang mempengaruhi kemampuan berbahasa penulis terhadap hasil karyanya, terutama dalam menuliskan dialog tokoh-tokohnya. Ketiga, Novel Ketika Cinta Bertasbih berdasarkan ...


Similar Free PDFs