ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAANAPLIKASI AKUNTANSI PADA PT. PLN APJ BOJONEGORO PDF

Title ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAANAPLIKASI AKUNTANSI PADA PT. PLN APJ BOJONEGORO
Author Yoanarissi Salam
Pages 16
File Size 1.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 167
Total Views 814

Summary

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014) 1 ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAANAPLIKASI AKUNTANSI PADA PT. PLN APJ BOJONEGORO Novia Nuraini [email protected] Nur Handayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to fi...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAANAPLIKASI AKUNTANSI PADA PT. PLN APJ BOJONEGORO yoanarissi salam

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

JURNAL DERRY Lilis Ut omo

ANALISIS KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT PLN (PERSERO) AREA SURABAYA… Efi Rismayant i Jurnal Economica Vol 1 No 2 Adi Robit h Set iana

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014)

1

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAANAPLIKASI AKUNTANSI PADA PT. PLN APJ BOJONEGORO Novia Nuraini [email protected] Nur Handayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the efficiency and effectiveness level of accounting application at PT PLN (Persero) APJ Bojonegoro. The accounting application is a system or program which supports in the preparation of financial transaction record collections which relate to company liabilities in recapping and estimating all transactions. It is including the report preparation and its use. This research was conducted at PT PLN (Persero) APJ Bojonegoro di Jl. Teuku Umar No. 1-3 Bojonegoro in 2013. The data collection technique is carried out by performing interview, observation, documentation and by consulting required books or archives which are related to the observed problems while the qualitative descriptive is performed as the type of observation. The data is obtained through informants, events or location activities and documentation. Based on the result of research it can be concluded that the use of accounting application (AP2T) in SOP and company’s recording of profit and loss statement in 2011 had profitability level which was higher than the profitability level in 2010. It indicates that the company was in effective condition. The application which was being used showed that the financial condition in 2011 was more efficient than in 2010 it had been proved from the ROI calculation which was above 1 since the output (Profit after tax) is greater than input (total assets). Keywords:

Effectiveness, Efficiency, ROI Formula, Accounting Application, Output and Input Ratio.

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan aplikasi akuntansi pada PT. PLN (Persero) APJ Bojonegoro. Aplikasi akuntansi adalah suatu program atau sistem yang mendukung dalam penyusunan kumpulan catatan transaksi keuangan, yang berkaitan dengan kewajiban suatu perusahaan dalam memperkirakan dan merekap semua transaksi. Termasuk dalam penyusunan laporan dan penggunaannya. Penelitian kali ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) APJ Bojonegoro di Jl. Teuku Umar No. 1-3 Bojonegoro yang dilaksanakan pada tahun 2013. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara, pengamatan, dokumentasi serta buku/arsip yang diperlukan sesuai dengan masalah yang sedang diamati, sedangkan jenis pengamatan yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui informan, peristiwa atau aktivitas lokasi dan dokumen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi akuntansi (AP2T) dalam SOP dan pencatatan laporan laba rugi perusahaan pada tahun 2011 mempunyai tingkat profitabilitas lebih tinggi dari tahun 2010 yang mengindikasikan kondisi perusahaan yang efektif. Aplikasi yang digunakan saat ini juga menunjukkan kondisi keuangan untuk tahun 2011 lebih efisien dibandingkan dengan tahun 2010 terbukti dari perhitungan ROI yang diatas 1 karena output (laba setelah pajak) lebih besar daripada input (total aktiva). Kata kunci

: Efektifitas, Efisiensi, Rumus ROI, Aplikasi Akuntansi, RasioOutput dan Input

PENDAHULUAN Dewasa ini negara-negara berkembang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang.Indonesia, sebagai salah satu Negara berkembang, juga mengadakan pembangunan di berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.Melalui perencanaan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang, bangsa Indonesia menetapkan titik berat pertumbuhan pada bidang-bidang tertentu yang

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014)

2

ingin dicapai.Memasuki pembangunan jangka panjang, pemerintah Indonesia telah menitikberatkan pembangunan pada sektor Ekonomi. Sejalan dengan itu, maka pembangunan pada sektor-sektor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan perekonomian merupakan prioritas utama yang akan dilaksanakan. Salah satu bukti dari upaya pembangunan adalah dengan masuknya listrik ke desa-desa.Hal ini menunjukkan bahwa jasa listrik sudah menjadi konsumsi yang utama untuk semua lapisan masyarakat dan perusahaan mampu melayani kebutuhan listrik dengan sebaik-baiknya. PT. PLN (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha penyediaan energi listrik bagi lapisan seluruh masyarakat menjadi tempat penelitian dalam permasalahan ini.Energi listrik merupakan sumber energi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan sangat penting bagi pembangunan, baik untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran, maupun industri.Karena berbentuk sebuah PT, maka PT. PLN (Persero) mempunyai orientasi laba (profit oriented).Adapun bidang usaha pokok yang ditangani oleh PT. PLN (Persero) sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya adalah sebagai pelaksana monopoli transmisi, pengelola operasi sistem dan transaksi tenaga listrik.Kebutuhan tenaga listrik tidak hanya terbatas di kota-kota besar maupun di kawasan industri saja, tetapi dibutuhkan di daerah-daerah pedesaan yang belum tersedia listrik.Dengan adanya aliran listrik diharapkan aktivitas perekonomian semakin tinggi.Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Hal ini berarti masih banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) dalam menyediakan energi listrik. PT. PLN (Persero) mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba walaupun tidak menutup kemungkinan PT. PLN (Persero) tersebut dapat mengalami kerugian yang nantinya akan mengakibatkan kebangkrutan. Melihat dari tujuan tersebut maka perusahaan sangat dituntut untuk benar-benar memperhitungkan antara laba dan rugi, untuk mengetahui nasib perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu faktor terpenting suatu perusahaan berjalan dengan baik adalah dengan adanya Laporan Keuangan yang memadai.Dimana dalam Laporan Keuangan tercakup Laporan Laba Rugi yang disusun dengan maksud menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan dapat diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan yaitu pendapatan yang berasal dari penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya dengan biaya yang dikeluarkan yaitu biaya pemeliharaan dan biaya lainlain.Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusahaan mengalami kerugian. Untuk itu dengan adanya Laporan Laba Rugi maka perusahaan dapat melihat letak keuntungan yang diperolehnya dan kerugian yang dialaminya sehingga dapat dijadikan panduan untuk penyusunan Laporan Laba Rugi dimasa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektivisan dan keefisiensian penggunaan aplikasi akuntasi berdasarkan laporan laba rugi pada bagian Pelayanan Pelanggan PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bojonegoro. TINJAUAN TEORITIS Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Hery (2008:15) pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak–pihak yang berkepentingan. Pihak–pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal seperti manajemen perusahaan dan karyawan, dan yang kedua adalah pihak eksternal seperti pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, dan

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014)

3

masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak–pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ferdinand, G. E. (2012:37) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan Laba Rugi Laporan laba-rugi menurut Ferdinand, G. E. (2012:43) sering disebut juga sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang pengukuran kesuksesan operasi bisnis suatu entitas selama periode tertentu. Alasan utama yang menyebabkan laporan labarugi menjadi salah satu laporan yang sangat penting adalah laporan ini memberikan informasi kepada kreditur dan investor untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas pada masa yang akan datang. Laporan laba-rugi dapat membantu para pemakai, khususnya investor dan kreditur dengan berbagai cara:(1) Mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu. (2) Membantu memprediksi kinerja bisnis perusahaan pada masa depan. (3) Membantu menentukan resiko atau ketidakpastian aliran kas masa depan. Laba dibentuk dua komponen, yaitu penghasilan (tunai dan bukan tunai) dan beban (tunai dan bukan tunai).Dengan demikian laba dibentuk oleh laba tunai dan laba bukan tunai.Perusahaan yang menghasilkan laba pasti memiliki dua komponen laba tersebut.Perusahaan yang menghasilkan laba adalah perusahaan yang sehat.Perusahaan yang sehat memiliki kemampuan menciptakan aliran kas yang tinggi. Dengan demikian laba dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan perusahaan menciptakan aliran kas masa depan. Ada dua metode penyusunan laporan laba–rugi menurut Ferdinand, G. E.(2012:46), yaitu (1) metoda satu tahap (single step), (2) metoda bertahap (multiple step). a. Metoda satu tahap (single step) Berdasar metoda satu tahap, laporan laba–rugi berisi dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.Keuntungan utama menggunakan metoda satu tahap adalah sederhana penyajiannya dan tidak menerapkan pola klasifikasi pendapatan dan beban menurut urutan prioritas. b. Metode bertahap (multiple step) Berdasar metode ini, item-item pendapatan dan beban disajikan menurut hubungan antara pendapatan dan beban.Oleh karena itu, laporan laba-rugi menjadai semakin informatif dan lebih bermanfaat.Metode bertahap merupakan metode yang direkomendasikan oleh profesi akuntansi.Hal ini disebabkan laporan laba-rugi dapat menyajikan informasi terpisah tentang beban dari kegiatan operasi dan beban dari kegiatan non operasi, dan dapat menandingkan kas dan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu. ROI (Return On Investment) ROI menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.Karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak dan kekayaan rata-rata perusahaan.Pada umumnya, ROI adalah Rasio untuk mengukur kekuatan penghasilan terhadap aktiva.Rasio tersebut menyatakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi ukuran kefektifan manajemen.”

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014)

4

Sedangkan menurut Anthony & Govindarajan (2000:249), menyatakan bahwa: “ROI atau tingkat pengembalian investasi adalah suatu perbandingan, dimana pembilangnya (numerator) adalah pendapatan yang dalam laporan keuangan dan penyebutnya (denominator) adalah asset yang digunakan. Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut adalah ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasional tersebut (net operating asset). Ada dua faktor yang Mempengaruhi ROI menurut Anthony & Govindarajan (2000:249) yaitu : 1. Operational Asset Turnover Operational Asset Turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasional perusahaan (operating asset) terhadap jumlah penjualan atau menunjukkan berapa kali operational asset digunakan dalam suatu periode.Rasio ini merupakan ukuran tentang seberapa jauh aktiva ini telah digunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating asset berputar suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.Dalam menganalisis dengan rasio ini sebaiknya diperbandingkan selama beberapa periode sehingga diketahui trend dari penggunaan operating asset tersebut.Suatu trend angka rasio yang cenderung naik memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva. Dalam rangka menafsirkan rasio ini diperlukan kehati-hatian karena rasio ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu : a. Hanya menunjukkan hubungan antara penghasilan (sales revenue) dengan aktiva yang dipergunakan dan tidak memberikan gambaran tentang laba yang diperoleh. b. Penjualan adalah untuk satu periode, sedangkan total asset adalah merupakan akumulasi kekayaan perusahaan selama beberapa periode, mungkin adanya ekspansi yang tidak segera dapat menghasilkan tambahan penjualan sehingga rasio pada tahun pertama menunjukkan rasio yang rendah. c. Bahwa tingkat penjualan yang diperoleh mungkin sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor diluar kemmapuan perusahaan untuk diatasi (uncontrollable). Untuk menghindari kelemahan-kelemahan operating asset turnover ini, sering rasio ini dihubungkan dengan tingkat profit yang diperoleh atau profit marginnya, yang diperoleh dengan cara membagi profit, yang diperoleh dengan total penjualan netto. Turnover yang tinggi menunjukkan manajemen yang efektif, tetapi dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan habis masa manfaatnya, sehingga rasio ini tidak memberikan gambaran yang pasti tentang kefektifan kegiatan perusahaan dan harus dihubungkan dengan profit marginnya sehingga diperoleh ROI. 2. Profit Margin Profit margin merupakan besarnya keuntungan operasional yang dinyatakan dalam presentase jumlah penjualan bersih.Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang dihubungkan dengan tingkat penjualan dalam suatu periode tertentu. Besarnya ROI dapat dihitung dengan mengalihkan antara operational asset turnover dengan profit margin-nya atau dengan rumus :

ROI =

Laba Setelah Pajak Total Aktiva

Besarnya ROI akan berubah jika ada perubahan profit margin atau asset turnover, baik masing-masing atau keduanya. Dengan demikian, pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangka memperbesar ROI.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014)

5

Usaha untuk mempertinggi ROI dengan memperbesar profit margin bersangkutan dengan usaha untuk mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan, dan administrasi. Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar asset turnover merupakan kebijakan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancer maupun aktiva tetap. Pengertian Akuntansi dan Aplikasinya Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan – keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan.Peranan akuntansi dalam membantu melancarkan tugas manajemen sangat menonjol, khususnya dalam fungsi perencanaan dan pengawasan.Oleh karena itu, para manajer dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi. Akuntansi menurut Hanoem, S. dan R. Sandora.(2008:1) dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi penggunaan dan dari sisi kegiatan.Dari sisi penggunaan, Akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan secara efisien informasi–informasi penting untuk melakukan dan menilai kegiatan suatu organisasi.Sedang dari sisi kegiatan, Akuntansi adalah aktivitas pelaporan semua akibat kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh perusahaan dengan jalan dikumpulkan, dianalisa, disajikan dalam bentuk angka, diklasifikasikan, dicatat, diringkas, dan akhirnya dilaporkan sebagai informasi–informasi penting.Pencatatan berarti pengumpulan data keuangan hasil transaksi pada suatu periode pencatatan akuntansi tertentu untuk selanjutnya dicatat dalam bentuk yang memenuhi aturan – aturan pencatatan akuntansi.Penggolongan berarti data transaksi sejenis akan digolongkan dalam suatu kelompok yang selanjutnya kelompok data ini akan disebut dengan akun (account).Peringkasan berarti penjumlahan atau pengurangan data dalam sebuah akun untuk menghasilkan nilai selisih yang selanjutnya akan disebut sebagai saldo.Pelaporan berarti penyusunan laporan keuangan hasil dari urutan kegiatan pencatatan dalam sebuah periode akuntansi.Penganalisaan berarti pemanfaatan lebih lanjut dari informasi keuangan yang diperoleh untuk pengambilan keputusan pihak manajemen sebuah organisasi. Akuntansi merupakan kegiatan pengolahan data keuangan yang dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen sebuah organisasi.Alasan utama mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai organisasi adalah kompleksnya data keuangan yang harus dicatat. Keadaan ini menyebabkan para pengambil keputusan menjadi semakin tergantung pada proses akuntansi. Aplikasi menurut Hanoem, S. dan R. Sandora.(2008:3) adalah segala hal yang berkaitan dengan penerapan.Sejalan dengan tekhnologi yang selalu berkembang, aplikasi sedikit diartikan berbeda.Aplikasi didefinisikan lebih pada suatu program atau sistem yang mendukung suatu ilmu.Aplikasi ini juga bisa disebut sebagai software komputer.Saat ini komputer sudah banyak digunakan banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaannya.Akuntansi merupakan kumpulan catatan transaksi keuangan, yang berkaitan dengan kewajiban suatu perusahaan dalam memperkirakan dan merekap semua transaksi.Termasuk dalam penyusunan laporan dan penggunaannya.Melihat begitu kompleksnya pekerjaan akuntan dalam mengatur laporan keuangan, aplikasi akuntansi ini sangat dibutuhkan. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk sekedar merekap semua yang berkaitan dengan aktivitas keuangan, seperti saham, keuntungan, pengeluaran, dan hasil transaksi, tetapi juga bisa digunakan langsung untuk melaporkan ke bagian pimpinan di suatu perusahaan.Aplikasi ini sekarang juga didukung oleh jaringan internet yang semakin memudahkan akuntan dalam melaporkan keuangannya.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2014)

6

Efektivitas dan Efisiensi 1. Efektivitas Menurut Blocher, E.J (2007:135) operasi yang efektif (effective operation) adalah operasi yang dapat memperoleh atau melampaui tujuan yang ditetapkan dari operasi tersebut. Operasi yang sangat efektif sangat penting bagi strategi yang sukses.Operasi yang tidak efektif mengakibatkan hasil yang mengecewakan, menghabiskan kas dan sumber daya lainnya, dan dapat mengakibatkan suatu organisasi mengalami kegagalan.Ketidakefektifan operasi yang berulang-ulang sering memaksa perusahaan untuk meninggalkan atau memodifikasi strateginya.Hampir semua organisasi memiliki tujuan strategis yang bermacam-macam.Sebuah perusahaan sebaiknya mengukur tujuan-tujuan strateginya agar manajemen memiliki gambaran yang jelas mengenai efektivitas operasi secara keseluruhan dan kalayakan dari pencapaian tujuan strategis. Sebuah perusahaan bisnis dapat mengukur efektivitasnya berdasarkan apakah perusahaan tersebut telah berhasil memperoleh laba operasi yang diinginkan, mendapatkan pangsa pasar yang ditargetkan.Tujuan jangka pendek yang penting bagi perusahaan adalah mencapai laba operasi yang sudah dianggarkan dalam periode tersebut.Pada akhir periode, manajemen ingin mengetahui apakah operasi telah mencapai laba operasi yang diinginkan yang telah ditetapkan perusahaan.Laba operasi yang diinginkan untuk suatu periode biasanya merupakan laba operasi yang dianggarkan untuk periode tersebut.Perbedaan (selisih) antara laba operasi aktual dengan laba operasi anggaran induk disebut varian laba operasi (operating income variance) dan merupakan ukuran efektivitas dari suatu periode. 2. Efisiensi Suatu organisasi dianggap semakin efi...


Similar Free PDFs