Title | Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Handbook Penyusunan Proposal dan Laporan AMDAL-ANDAL |
---|---|
Pages | 86 |
File Size | 32.6 MB |
File Type | |
Total Downloads | 4 |
Total Views | 77 |
i Kata Pengantar Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat membuat kajian literatur dan menyusun buku ini. Shalawat serta Salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada Dosen ...
Accelerat ing t he world's research.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Handbook Penyusunan Proposal dan Laporan AMDALANDAL ALDI MAULANA AZIS
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
Panduan Pelingkupan Dalam AMDAL Achmad Rizki Azhari permen-lingkungan-hidup-nomor-16-t ahun-2012-t ent ang-pedoman-penyusunan-dokumen-lingkunga… Veronica Kumurur CONT OH TABEL RINGKASAN ANALISIS DAMPAK Hasil Prakiraan Dampak No Dph moh marjan Marhum
i
Kata Pengantar Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat membuat kajian literatur dan menyusun buku ini. Shalawat serta Salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada Dosen mata kuliah Pengantar AMDAL prodi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M. Pd. dan Dr. Wahyu Surakusumah, S.Si., M.T., yang telah membimbing kami selama proses perkuliahan. Buku Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ini disusun berdasarkan pematerian pada perkuliahan Pengantar AMDAL dan juga studi literatur dari berbagai sumber. Buku ini merupakan ikhtisar dari sumbersumber yang ada saat ini dan disusun bertujuan mempermudah dalam mengakses dan memahami mengenai AMDAL.
ii
Semoga buku ini dapat memberi manfaat dan memberikan bantuan dalam memahami AMDAL dan meningkatkan
kesadaran
dalam
pengelolaan
lingkungan.
Kampus
UPI
Bumi
Bandung, 1 April 2019
Penyusun
Siliwangi
iii
Daftar Isi KATA PENGANTAR................................................i DAFTAR ISI..............................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Pemahaman Umum........................................1 B. Apa itu AMDAL ?...............................................2 BAB II PENYUSUNAN AMDAL A. Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL..........8 B. Ruang Lingkup Penyusunan Dokumen Amdal.................................................................9 C. Komisi AMDAL................................................13 D. Legalisasi Dokumen AMDAL......................14 BAB III PENYUSUNAN KA-ANDAL A. Penyusunan KA-ANDAL..............................16 B. Penyusunan ANDAL.....................................24 BAB IV TEKNIK SCOOPING A. B. C. D. E. F.
Pengertian.......................................................28 Kegiatan Scooping........................................30 Metode Identifikasi Dampak Potensial...39 Evaluasi Dampak Potensial ......................57 Lingkup Wilayah Studi.................................67 Lingkup Waktu Kerja....................................69
BAB V TEKNIK PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL A. Penyusunan RKL-RPL...............................71
iv
DAFTAR PUSTAKA...................................................79 BIOGRAFI PENYUSUN.............................................80
1
BAB I PENDAHULUAN A. Pemahaman Umum Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat. Kegiatan ini semakin meningkat seiring dengan meninggkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan atas sumber daya alam, sehingga akhirnya muncul tekanan terhadap sumber daya alam itu sendiri. Oleh karena itu, pendayagunaan sumber daya alam untuk kebutuhan manusia harus disertai upaya pelestarian, pengelolaan
dan
pengawasan
demi
menjaga
ketersediaan sumber daya alam itu sendiri untuk masa kini hingga masa yang akan datang. Terlestarikannya
lingkungan
hidup
yang
merupakan tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup menjadi
tumpuan
terlanjutkannya
pembangunan
berkelanjutan. Sehingga seharusnya pembangunan itu harus sudah memprediksi perubahan rona lingkungan hidup disekitarnya baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
2
Pasal 22 UU No. 32 tahun 2009 tentang Pengelolan Lingkungan Hidup menetapkan bahwa setiap rencana usaha dan/ atau kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. B. Apa itu AMDAL ? Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan dampak penting
suatu
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses
pengambilan
keputusan
tnetang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Penyusunan AMDAL kegiatan pembangunan sarana dan prasarana diharapkan dapat: 1) Mengendalikan cara-cara pembukaan lahan di kawasan rencana kegiatan sehingga terpelihara kelestarian fungsi ekologisnya; 2) Menopang upaya-upaya mempertahankan proses ekologis antar ekosistem di kawasan pemukiman sebagai sistem penyangga kehidupan yang
3
bermakna
penting
bagi
kelangsungan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat sekitar 3) Memberikan panduan dan pemahaman kepada penyusun
AMDAL
kegiatan
pengembangan
kegiatan, yang didasari pendekatan terhadap pembinaan struktur dan fungsi ekosistem. (Raharjo, 2014) AMDAL merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana atau usaha dan atau kegiatan, dimana usaha dan kegiatan tersebut merpeluang menimbulkan dampak besar
dan
dampak
penting
terhadap
lingkungan
diantaranya: 1) Pengubahan bentuk alam dan bentang alam; 2) Eksploitasi sumber daya alam ; 3) Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatanya;
4
4) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan dan lingkungan sosial budaya; 5) Proses kegiatan yang hasilnya mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi; 6) Introduksi jenis tumbuhan, hewan, dan jasad renik; 7) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati/nonhayati; 8) Penerapan
teknologi
yang
diperkirakan
mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup; 9) Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan/atau mempengatuhi pertahanan negara. (Raharjo, 2014) Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria mengenai : a. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan.
5
b. Luas wilayah penyebaran dampak. c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung. d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak. e. Sifat kumulatif dampak. f.
Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
AMDAL tidak perlu dibuat bagi rencana usaha atau kegiatan untuk menanggulangi suatu keadaan darurat. AMDAL menjadi syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha/kegiatan tersebut, kegiatan AMDAL dilakukan oleh tim ahli dan diprakarsai oleh pemrakarsa yang merupakan pihak yang ingin melakukan suatu usaha/kegiatan. Izin pembangunan atas pertimbangan
AMDAL
akan
dikeluarkan
oleh
pemerintahan setempat baik itu kabupaten/kota, provinsi maupun
pemerintahan
pusat,
dengan
melibatkan
berbagai elemen masyarakat dan elemen yang akan terkena dampak/ berada di wilayah proyek kegiatan tersebut.
6
Gambar 1. Tahapan Studi AMDAL (Anonim, tanpa tahun) Gambar diatas secara umum meringkas alur tahapan studi AMDAL. Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL terdiri dari lima dokumen, yaitu: 1) Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak 2) Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL).
7
3) Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL). 4) Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). 5) Dokumen Ringkasan Eksekutif
8
BAB II PENYUSUNAN AMDAL A. Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL Premakarsa adalah orang atau badan usaha yang mempunyai prakarsa atau niat melakukan suatu usaha dan biasa dikenal sebagai investor. Nantinya pemrakarsa akan meminta kepada pnyusun AMDAL untuk melakukan kajian terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan. Tim penyusun AMDAL sendiri merupakan tim yang memiliki sertifikasi dan kompetensi dalam penyusunan AMDAL. Adapun tim penyusun AMDAL ini umumnya berupa lembaga-lembaga suatu yang memang fokus dalam penyediaan jasa penyusunan dan pelaksana AMDAL, Menteri Lingkungan Hidup juga memiliki daftar lembaga yang kompeten dan diakui sebagai lembaga/tim yang kompeten dalam penyusunan dan pelaksanaan AMDAL.mtim penyusun AMDAL ini biasanya teridiri dari 3 tenaga ahli yang memiliki sertifikat kompetensi dimana 1 orang akan menjadi ketua dan 2 orang akan menjadi anggota.
9
Tenaga ahli yang diperbolehkan untuk melakukan kajian lingkungan memiliki 3 kategori sertifikasi diantaranya: 1) Sertifikasi A (Dasar-dasar AMDAL) hanya diperbolehkan menjadi anggota; 2) Sertifikasi B (Penyusun AMDAL), berhak menjadi anggota dan ketua tim ahli; 3) Sertifikasi C (Penilai AMDAL) berhak menjadi penilai dokumen yang disusun. B. Ruang Lingkup Penyusunan Dokumen AMDAL Ruang lingkup terdiri dari berbagai kegiatan untuk menyusun dokumen AMDAL diantaranya: 1.
KA-ANDAL KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL
dan
batas-batas
studi
ANDAL,
sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan
10
untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan. KAANDAL memiliki masa kaduluwarsa, yaitu apabila KA tersebut tidak dilakukan selama 3 tahun dari penerbitan maka pemrakarsa wajib mengajukan KA yang baru. 2. ANDAL ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah diidentifikasi di dalam dokumen KA ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan
untuk
menentukan
besaran
dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak
dengan
cara
membandingkan
11
besaran dampak terhadap kriteria dampak penting
yang
telah
ditetapkan
oleh
pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasardasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan
untuk
meminimalkan
dampak
negatif dan memaksimalkan dampak positif. 3. RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upayaupaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasardasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. 4. RPL Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup adalah dokumen yang memuat program-
12
program
pemantauan
untuk
melihat
perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL. 5. Dokumen Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian
ANDAL.
disampaikan
Hal-hal
dalam
yang
ringkasan
perlu
eksekutif
biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang
akan
dilakukan
dampak-dampak tersebut.
untuk
mengelola
13
C. Komisi AMDAL Komisi penilai AMDAL dibentuk oleh menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai dengan daerah kewenangannya. Komisi penilai AMDAL ada 3 jenis 1) Komisi penilai AMDAL pusat, dibentuk oleh menteri untuk menilai kegiatan yang bersifat strategis nasional, lebih dari 1 wilayah provinsi. 2) Komisi penilai AMDAL provinsi, dibentuk oleh pemerintahan provinsi dengan sk dari gubernur, menilaiAMDAL yang kegiatanya berada pada lingkup lebih dari 1 kabupaten/kota. 3) Komisi penilai AMDAL Kabupaten/kota, manial AMDAl yang kegiatannya berada pada 1 lingkup kabupaten/kota
atau
beberapa
kecamatan/kelurahan dan tidak berdampak bagi kabupaten/kota lain.
14
D. Legalisasi Dokumen AMDAL Dokumen AMDAL belum dapat digunakan sebagai syarat/izin pembangunan suatu kegiatan, namun harus dilakukan
legalisasi
terlebih
dahulu
dengan
pertimbangan dari komisi Penilai AMDAL. Izin ini akan dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang atas kegiatan tersebut misalnya bupati/walikota, gubernur, atau menteri. Dokumen ini nantinya akan disebut sebagai izin lingkungan yang dapat menyatakan bahwa kegiatan tersebut layak atau tidak dilaksanakan berdasarkan pertimbangan dan penilaian dari komisi penilai AMDAL. Dibawah
ini
merupakan
penyusunan dokumen AMDAL.
ringkasan
dari
teknis
15
Gambar 2. Proses Penyusunan dan Penilaian AMDAL (Kementrian Lingkungan Hidup, 2013)
16
BAB III PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANDAL A. Penyususnan KA-ANDAL KA-ANDAL mempunyai tujuan: 1) Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL; 2) Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, wilayah, dampak, dan waktu yang tersedia. Selain itu KA-ANDAL juga memiliki fungsi yaitu sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen AMDAL, instansi terkait, instansi lingkungan hidup, serta komisi penilai AMDAL tentang lingkup dan kedalaman studi yang akan dilakukan dan rujukan bagi komisi penilai untuk mengevaluasi ANDAL yang akan dilakukan. KA-ANDAl memiliki muatan sebagai berikut : 1) Pendahuluan a. Latar belakang -
Justifikasi dilaksanakanya rencana kegiatan, penjelasan mengenai persetujuan prinsip yang menyatakan bahwa kegiatan tersebut secara prinsip dapat dilakukan.
17
-
Alasan mengapa kegiatan itu harus melakukan AMDAL dan pendekatan studi yang digunakan.
-
Alasan mengapa kegiatan tersebut dinilai oleh komisi penilai pusat/provinsi/kabupaten-kota.
b. Tujuan -
Uraian umum maupun rinci mengenai tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut.
-
Justifikasi manfaat dari rencana kegiatan kepada masyarakat sekitar dan peranan kegiatan tersebut bagi pembangunan daerah atau nasional.
2) Pelaksanaan studi Berisi dokumen yang memberi rincian informasi mengenai : a. Pemrakarsa
dan
penanggung
jawab
rencana kegiatan b. Pelaksana studi AMDAL yang terdiri dari tim penyusun dokumen AMDAL, tim ahli, dll.
18
3) Penjelasan Pelaksanaan Studi AMDAL dan Pelingkupan Menjelaskan
komponen
yang
akan
diteliti,
komponen yang terkena dampak dan komponen yang akan dilibatkan. Penentuan dampak penting hipotetik. Menjelaskan rona lingkungan awal. Adapun pelingkupan berisi informasi mengenai: a. Deskripsi rencana usaha yang akan dikaji yaitu status amdal, kesesuaian lokasi, fokus komponen yang berdampak pada lingkungan b. Alternatif rencana kegiatan dan teknologi, pada bagian ini memastikan bahwa setiap pertimbangan
AMDAL
dalam
kegiatan
tersebut memiliki alternatif untuk setiap kegiatan
dan
danpak
yang
dihasilan,
memastikan pemrakarsa sudah merancang setiap
kemungkinan
solusinya, pencegahan
yang
terjadi
mempertimbangkan poulsi
dan
dan
prinsip kerusakan
lingkungan, serta memberikan kerangka
19
kerja
untuk
pengambilan
keputusan
berdasarkan pertimbangan ilmiah. c. Deskripsi rona lingkungan hidup awal Pada bagian ini berisi urairan mengenai rona lingkungan secara umum meliputi komponen lingkungan terdampak seperti komponen geo-fisik-kimia,
komponen
biologi,
komponen sosial ekonomi budaya dan komponen kesehatan masyarat sebelum dilakukannya suatu kegiatan tersebut. d. Kegiatan disekitar lokasi Menjabarkan kegiatan lain yang sudah ada di wilayah tersebut. e. Hasil pelibatan masyarakat Pelibatan masyarakat merupakan proses yang sangat penting dalam studi AMDAL, karena
masyarakat
sendiri
yang
akan
merasakan manfaat kegiatan dan dampak langsung maupun tidak langsung. Pada bagian ini berisi saran, pendapat, masukan dan tanggapan masyarakat terhadap rencana
20
kegiatan
setelah
sebelumnya
dilakukan
audiensi dan presentasi kegiatan. Hasil pelibatan masyarakat ini kemudian diolah dan dipertimbangkan
dan
harus
menjadi
keypoints dalam pengambilan keputusan. f.
Dampak Penting Hipotetik Pada
bagian
menguraikan
ini
penyusun
dampak
AMDAL
penting
yang
diasumsikan akan muncul terkait kegotan yang akan dilakukan. Proses pembuatan dampak hipotetik berdasarkan studi ilmiah dan metode-metode ilmiah yang biasanya diawali dengan proses identifikasi dampak potensial yang menduga semua dampak yang berpotensi
muncul
jika
kegiatan
itu
dilaksanakan di wilayah tersebut. g. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian Batas wilayah studi dibentuk dati empat unsur yang
berhubungan
dengan
dampak
lingkungan suatu rencana kegiatan yaitu:
21
1.
Batas proyek, yaitu ruang dimana seluruh komponen
rencana
kegiatan
akan
dilakukan termasuk komponen kegiatan tahap
pra-konstruksi,
operasi
dan
pasca-operasi. 2. Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak lingkungan dari suatu rencana usaha yang akan dikaji,
mengikuti
media
lingkungan
masing-masing seperti udara, air, tanah. Proses-proses alami yang berlangsung pada kawasan tersebut diperkiarakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologis akan mempengaruhi dan mengarahan dalam penentuan lokasi sampling, rona lingkung...