Analisis Teks Media (Edisi Revisi I) PDF

Title Analisis Teks Media (Edisi Revisi I)
Author Sokhi Huda
Pages 18
File Size 399.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 61
Total Views 645

Summary

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Model-Model Analisis Framing P 9-10 Dosen Pengmpu: Dr. Sokhi Huda, M.Ag. NIP: 196701282003121001 Surabaya, 2018 KONSEP DASAR FRAMING ANALYSIS 1. Analisis yg digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas (aktor, kelompok, pe...


Description

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Model-Model Analisis Framing P 9-10 Dosen Pengmpu: Dr. Sokhi Huda, M.Ag. NIP: 196701282003121001

Surabaya, 2018

KONSEP DASAR FRAMING ANALYSIS

1. Analisis yg digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas (aktor, kelompok, peristiwa & lain-lain) yg dibingkai oleh media (Eriyanto, 2002: 3) 2. Framing bukan murni konsep ilmu komunikasi tetapi dipinjam dari ilmu kognitif (psikologi). Analisis framing membuka peluang bagi implementasi konsep-konsep sosiologis, politik & kultural untuk menganalisis fenomena komunikasi, shgg suatu fenomena dpt diapresiasi & dianalisis berdasarkan konteks sosiologis, politis, atau kultural yg melingkupinya.

KONSEP DASAR FRAMING ANALYSIS (Lanjutan) - Dua Aspek Framing Pemilihan Fakta

AspekAspek Framing Penulisan Fakta

- Didasarkan pada Asumsi/Perspektif - Ada penekanan/ penghilangan - Ada yg dipilih/dibuang

- Bagaimana realitas/berita disajikan - Proses penyajian dilakukan dengan menggunakan kata, kalimat, foto/gabar, dll

KONSEP DASAR FRAMING ANALYSIS (Lanjutan) – Model-Model Analisis Framing

Model-Model Analisis Framing: 1. FA model Zhong dang Pan dan Gerald M. Kosicki: analisis dimensi struktural teks berita. 2. FA model William A. Gamson dan Andre Modigliani: analisis representasi media—berita dan artikel yg terdiri atas paket interaktif yg mengandung makna tertentu. 3. FA model Murray Edelman: analisis penafsiran realitas dengan cara pembingkaian. 4. FA model Robert N. Entman: analisis proses seleksi dan penonjolan aspek tertentu dari realitas oleh media.

1. FA Model Zhong dang Pan dan Gerald M. Kosicki a. Konsep dasar FA model Zhong dang Pan dan Gerald M. Kosicki: analisis empat dimensi struktural teks berita sbg perangkat framing: sintaksis, skrip, tematik & retoris. Keempat dimensi struktural ini membentuk semacam tema yg mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita dlm suatu koherensi global. b. FA model Pan-Kosicki berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yg berfungsi sebagai pusat organisasi ide. c. Frame merupakan suatu ide yg dihubungkan dengan elemen yg berbeda dalam teks berita—kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu—kedalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa, dpt dilihat dari perangkat tanda yg dimunculkan dalam teks.

1. FA Model Zhong dang Pan dan Gerald M. Kosicki (Lanjutan) KERANGKA FRAMING PAN DAN KOSICKI STRUKTUR SINTAKSIS Cara wartawan menyusun fakta SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta TEMATIK Cara wartawan menulis fakta

PERANGKAT FRAMING 1. Skema berita

1. Detail 2. Maksud kalimat hubungan 3. Nominalisasi antarkalimat 4. Koherensi 5. Bentuk kalimat 6. Kata ganti

Paragraf, proposisi

RETORIS Cara wartawan menekankan fakta

1. Leksikon 2. Grafis 3. Metafor 4. Pengandaian

Kata, idiom, gambar/foto, grafik

2. Kelengkapan berita

UNIT YANG DIAMATI Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup 5W+1H

2. FA Model William A. Gamson & Andre Modigliani a. Konsep dasar FA model Gamson dan Modigliani: analisis representasi media—berita dan artikel yg terdiri atas paket interaktif yg mengandung makna ttt, didasarkan pada pendekatan konstruksionis. b. Di dalam paket ini terdapat dua struktur : 1) Core frame (gagasan sentral) merupakan pusat organisasi elemen-elemen ide yg membantu komunikator untuk menunjukkan substansi isu yg tengah dibicarakan. Core frame berisi elemen-elemen inti untuk memberikan pengertian yg relevan terhadap peristiwa dan mengarahkan makna isu yg dibangun condensing symbol (simbol yg “dimampatkan”). 2) Condensing symbols (pemampatan simbol) mengandung dua substruktur: framing devices dan reasoning devices. Frame merupakan inti sebuah unit besar wacana publik yg disebut package (paket).

2. FA Model Gamson & Modigliani (lanjutan) Framing analysis Gamson & Modigliani memahami wacana media sbg satu gugusan perspektif interpretasi (interpretative package) saat mengkonstruksi & memberi makna suatu isu. c. Sistem analisis condensing symbols :

1) struktur framing devices menekankan aspek cara “melihat” suatu isu, mencakup: metaphors, exemplars, catchphrases, depictions & visual images 2) struktur reasoning devices menekankan aspek pembenaran terhadap cara “melihat” isu, mencakup roots (analisis kausal) & appeals to principle (klaim moral).

2. FA Model Gamson & Modigliani (lanjutan) Sistem Analisis Condensing Symbols Struktur Framing Devices 1) Metaphors: Cara memindah makna dengan merelasikan dua fakta analogi, atau memakai kiasan dengan menggunakan kata-kata seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana. Metafora berperan ganda; a) sebagai perangkat diskursif, dan ekspresi piranti mental, b) berasosiasi dengan asumsi atau penilaian, serta memaksa teks membuat sense tertentu. 2) Exemplars: Mengemas fakta tertentu secara mendalam agar satu sisi memiliki bobot makna lebih untuk dijadikan rujukan/pelajaran. Posisinya menjadi pelengkap bingkai inti dalam kesatuan berita untuk membenarkan perspektif. 3) Catchpharases: Bentukan kata, atau frase khas cerminan fakta yang merujuk pemikiran atau semangat tertentu. Dalam teks berita, catchphrases mewujud dalam bentuk jargon, slogan, atau semboyan. 4) Depictions: Penggambaran fakta dengan memakai istilah, kata, kalimat konotatif agar khalayak terarah ke citra tertentu. Asumsi: pemakaian kata khusus diniatkan untuk membangkitkan prasangka, menyesatkan pikiran dan tindakan, serta efektif sebagai bentuk aksi politik. Depictions dapat berbentuk stigmatisasi, eufemisme, serta akronimisasi. 5) Visual Images: Pemakaian foto, diagram, grafis, tabel, kartun, dan sejenisnya untuk mengekspresikan kesan, misalnya: perhatian atau penolakan, dibesarkan atau dikecilkan, ditebalkan atau dimiringkan, serta pemakaian warna. Visual images bersifat sangat natural, sangat mewakili realitas yang membuat erat muatan ideologi pesan dengan khalayak.

2. FA model Gamson dan Modigliani (lanjutan) Sistem Analisis Condensing Symbols (Lanjutan) Struktur Reasoning Devices 1) Roots (Analisis Kausal): pembenaran isu dengan menghubungkan satu objek atau lebih yang dianggap menjadi sebab terjadinya hal yang lain; bertujuan membenarkan penyimpulan fakta berdasarkan hubungan sebabakibat yang digambarkan. 2) Appeal to Principle (Klaim Moral): pemikiran, prinsip, klaim moral sebagai argumen pembenar membangun berita, berupa pepatah, cerita rakyat, mitos, doktrin, dan ajaran; appeal to principle yang apriori (dogmatis, simplistik, dan monokausal/nonlogis) bertujuan membuat khalayak tidak berdaya menyanggah argumen, dengan fokus memanipulasi emosi agar mengarah ke sifat, waktu, tempat, cara tertentu, serta membuatnya tertutup dari bentuk penalaran lain.

3. FA Model Murray Edelman

a. Konsep dasar FA model Edelman: analisis penafsiran realitas dg cara pembingkaian. b. Edelman menyejajarkan framing sbg kategorisasi pemakaian perspektif ttt dg kata-kata tertentu pula yg menandakan cara fakta atau realitas dipahami. c. Gagasan utama dari Edelman: mengarahkan pandangan dan membentuk pemahaman khalayak terhadap suatu isu. d. Elemen penting dalam analisis peristiwa: cara membuat kategorisasi atas suatu peristiwa; kategorisasi mengarah pada penjelasan ttg peristiwa tsb.

3. FA Model Murray Edelman Sistem Analisis Framing Model Edelman 1) Kategorisasi: abstraksi dan fungsi pikiran; alat untuk memahami relitas yang hadir dalam pikiran khalayak; kekuatan besar dalam upaya mempengaruhi kesadaran publik, sebab kategori lebih menyentuh alam bawah sadar. 2) Kesalahan Kategorisasi: kategori yang dipakai dalam pendefinisian peristiwa itu keliru atau menipu khalayak; peristiwa dibungkus dengan kategori tertentu menyebabkan khalayak tidak mampu menerima informasi sebenarnya; peristiwa tertentu yang dikategorisasikan dan dibingkai dengan cara tertentu mempengaruhi cara peristiwa dipahami.

3. FA Model Edelman (Lanjutan) Sistem Analisis Framing Model Edelman (Lanjutan) 3) Rubrikasi: suatu peristiwa dikategorisasikan dalam rubrik-rubrik tertentu, harus dipahami sebagai bagian dari cara fakta diklasifikasikan dalam kategori tertentu; pendefinisian realitas secara sederhana dapat dilihat dari cara peristiwa ditempatkan dalam rubrik tertentu; rubrikasi menentukan cara peristiwa harus dijelaskan; rubrikasi harus menghindari miskategorisasi realitas karena berkaitan dengan persepsi publik tentang realitas. 4) Kategorisasi dan Ideologi: kategorisasi berhubungan dengan ideologi; cara realitas diklasifikasikan dan dikategorisasikan ditandai oleh cara kategorisasi dilakukan; kategorisasi merupakan kreasi kembali agar tampak wajar dan rasional, dengan pemakaian kata-kata yang mempengaruhi cara realitas dicitrakan; pemakaian bahasa tertentu memperkuat pandangan, prasangka, dan kebencian tertentu.

4. FA Model Robert N. Entman a. Konsep dasar FA model Entman: analisis proses seleksi & penonjolan aspek ttt dari realitas oleh media. b. Framing memberi tekanan lebih pada cara teks komunikasi ditampilkan & bagian yg dianggap penting (ditonjolkan) oleh pembuat teks. c. Entman melihat framing dlm dua dimensi besar: (1) seleksi isu dan (2) penonjolan aspek-aspek ttt dari realitas (isu). d. Dalam praktiknya framing dijalankan oleh media dg menyeleksi isu ttt & mengabaikan isu yg lain. Media menonjolkan aspek dari isu dg penggunaan berbagai stategi wacana; penempatan isu pada headline, pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung & memperkuat penonjolan & pemakaian label ttt.

Perangkat Framing Entman Seleksi Isu: Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta dari realitas yang kompleks dan beragam, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan? Penonjolan Aspek tertentu dari Isu: Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa (isu) tersebut telah dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis? Hal ini berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan pada khalayak.

4. FA Model Entman (Lanjutan) Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi, penjelasan definisi, evaluasi & rekomendasi dlm suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir ttt thd peristiwa yg diwacanakan. Secara lebih jelas dpt digambarkan sbb:

4. FA Model Entman (Lanjutan) Define Problems (Pendefinisain Problem): Bagaimanakah suatu peristiwa (isu) dilihat? Isu itu sebagai apa? Isu itu sebagai problem apa? Diagnose Causes (Diagnosis Penyebab Problem): Siapa (aktor) yang dianggap sebagai penyebab problem? Make Moral Judgement (Pembuatan Keputusan Moral): Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan Problem? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan? Treatment Recommendation (Penekanan Penyelesaian): Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi problem (isu)? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi problem?

PERBANDINGAN MODELMODEL ANALISIS FRAMING No. 1 2

3 4

Level Model Framing Mikro Struktural Makro Struktural Analysis (Tingkat Bagian (Tingkat Wacana) Penonjolan) Zhong dang Pan dan v v Gerald M. Kosicki William A. Gamson v v dan Andre Modigliani Murray Edelman v v Robert N. Entman v v

Retoris (Tingkat Cara Penekanan) v v...


Similar Free PDFs