ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA SAYURAN BUAH TOMAT DI LANGENSARI LEMBANG.pdf PDF

Title ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA SAYURAN BUAH TOMAT DI LANGENSARI LEMBANG.pdf
Author Hana Fitriani
Pages 25
File Size 2.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 224
Total Views 688

Summary

PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS “ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA SAYURAN BUAH TOMAT DI LANGENSARI LEMBANG” Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Manajemen Agribisnis dengan Dosen Pengampu : Rani Widina, SP. Disusun Oleh : Adi Auf Saiful M 1157060001 Chairul Muttaqin ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA SAYURAN BUAH TOMAT DI LANGENSARI LEMBANG.pdf Hana Fitriani

Related papers makalah-mama-maya2.doc rifa alayani Isi laporan fix Agus Widiant oro KAJIAN SIST EM AGRIBISNIS BROKOLI.pdf sant ia afandi

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS

“ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA SAYURAN BUAH TOMAT DI LANGENSARI LEMBANG” Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Manajemen Agribisnis dengan Dosen Pengampu : Rani Widina, SP.

Disusun Oleh : Adi Auf Saiful M

1157060001

Chairul Muttaqin

1157060014

Hana Fitriani

1157060032

Ifah Shofiyyatul M

1157060038

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2017 M/1438 H

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., karena hanya berkat dan rahmat-Nya akhirnya makalah ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Penulisan isi dan materi makalah ini didasarkan pada hasil observasi di Desa Langensari – Lembang. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Manajemen Agribisnis, yang membahas tentang “Analisis Usaha Tani Budidaya Sayuran Buah Tomat”. Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kunjungan lapangan praktikum manajemen agribisnis. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemilik dan petani Saung Organik atas kesempatan yang diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.

Bandung, 13 Maret 2017

Kelompok

DAFTAR ISI Contents KATA PENGANTAR .............................................................................................2 DAFTAR ISI............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5 1.1 Latar Belakang ...............................................................................................5 1.2 Tujuan.............................................................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7 2.1 Deskripsi Tanaman Tomat .............................................................................7 2.2 Jenis-Jenis Buah Tomat..................................................................................9 2.3 Manfaat dan Nilai Gizi Buah Tomat ............................................................10 BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................................11 3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................................11 3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................................11 BAB IV...............................................................................................................12 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................12 4.1 Lokasi ...........................................................................................................12 4.2 Sejarah Perusahaan.......................................................................................12 4.3 Struktur Organisasi.......................................................................................13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................14 5.1 Subsistem Agroinput ....................................................................................14 5.2 Subsistem Produksi ......................................................................................16 5.3 Subsistem Panen dan Pascapanen ................................................................18 5.4 Subsistem Pemasaran ...................................................................................19 5.5 Analisis Usahatani........................................................................................20

BAB VI PENUTUP ...............................................................................................22 6.1 Kesimpulan...................................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23 LAMPIRAN...........................................................................................................24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Lembang berada pada ketinggian antara 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut. Titik tertingginya ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu. Sebagai daerah yang terletak di pegunungan, suhu rata-rata berkisar antara 17°-27 °C. Penduduk Lembang sebagian besar bermata pencarian sebagai petani. Potensi alam yang baik menjadikan Lembang menjadi pusat pendidikan dan penelitian untuk pertanian dan peternakan, diantaranya: Balitsa, BIB Lembang, BBTP-SP, dan lain-lain. Pembangunan pertanian khususnya pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dilaksanakan di Jawa Barat telah memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi nasional. Salah satu daerah di Jawa Barat yang dijadikan sebagai lokasi sentra pengembangan pertanian khususnya agribisnis sayuran buah adalah Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang memiliki jumlah produksi dan permintaan pasar yang cukup besar. Desa agribisnis ini merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri dari beberapa sub-sistem atau bagian, yaitu: (1) sub-sistem pengadaan sarana produksi (agroindustri hulu), (2) sub-sistem produksi usahatani, (3) sub-sistem pengolahan dan isndutri hasil pertanian (agroindustri hilir), (4) sub-sistem pemasaran dan perdagangan, dan (5) sub- sistem kelembagaan penunjang (Saragih, 1998). Menurut Rahardi, dkk (1997), kegiatan agribisnis dimulai dari perencanaan usaha, penyediaan sarana dan prasarana, budidaya tanaman, penanganan hasil produksi sampai distribusi produk. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen (pengelolaan) yang dapat mengelola faktor alam, modal, tenaga kerja dan teknologi dengan faktor sarana prasarana agar dapat saling menunjang. Buah tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat dikenal oleh masyarakat dan mempunyai prospek pemasaran yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

diantaranya adalah sebagai sumber vitamin. Buah tomat sangat baik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, seperti sariawan karena mengandung vitamin C. Selain sebagai buah segar yang langsung dapat konsumsi, buah tomat juga dapat digunakan sebagai bahan penyedap berbagai macam masakan seperti sop, gado-gado, sambal, dan juga dapat dijadikan bahan industri untuk dikonsumsi dalam bentuk olahan, misalnya untuk minuman sari buah tomat, ice juice, saus dan sambal. Berbagai macam kegunaan tersebut dapat memberikan keuntungan, baik bagi konsumen, produsen, maupun masyarakat pada umumnya. Potensi pasar buah tomat juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan pasar (Cahyono, 1998).

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini tentang analisis usahatani sayuran buah tomat adalah, sebagai berikut: •

Untuk mengetahui sisitem agroinput sarana produksi tanaman tomat di Desa Langensari-Lembang



Untuk mengetahui proses produksi dalam usahatani tomat di Desa Langensari-Lembang



Untuk mengetahui proses panen dan pasca panen dalam usahatani tomat di Desa Langensari-Lembang



Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat menunjang dalam usahatani tomat di Desa Langensari-Lembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman Tomat Tanaman tomat (Solanum lycopersicum (L) Karst), berasal dari daerah Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik. Bangsa Eropa dan Asia mengenal tanaman tomat pada tahun 1523. Namun pada waktu itu tanaman tomat dianggap sebagai tanaman beracun. dan hanya ditanam sebagai tanaman hias dan obat kanker. Tanaman tomat di tanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda, hal ini menandakan bahwa tanaman tomat sudah tersebar di seluruh dunia, baik di daerah tropik maupun subtropik (Cahyono, 1998). Tanaman tomat sangat dikenal masyarakat dan digemari karena rasanya yang manis-manis asam dapat memberikan kesegaran pada tubuh dan cita rasanya yang berbeda dengan buah-buahan lainnya. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur pendek). Artinya, tanaman hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Tanaman tomat berbentuk perdu yang panjangnya mencapai + 2 meter. Oleh karena itu, tanaman tomat perlu diberi penopang atau ajir dari turus bambu atau turus kayu agar tidak roboh di tanah tetapi tumbuh secara vertikal (ke atas). Tanaman ini tumbuh baik pada dataran tinggi ataupun rendah yang kondisinya tidak terlalu basah. Tanah yang baik untuk penanaman tomat adalah tanah yang gembur dengan pH sekitar 5 – 6 serta dengan pengairan yang cukup dan teratur. Buah tomat dapat dipanen pada umur 2 – 3 bulan setelah penanaman. (Tugiyono, 1986) Dalam botani atau ilmu tumbuh-tumbuhan, tanaman tomat secara sistemik diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Tubiflorae

Familia

: Solanaceae

Genus

: Solanum

Species

: Solanum lycopersicum (L) Karst

Menurut Wiryanta (2002), organ-organ pada tanaman tomat adalah: a. Batang Batang tanaman tomat dapat mencapai 2 – 3 meter. Batang yang masih muda berbentuk bulat dan teksturnya lunak. Batang yang tua akan menjadi bersudur dan bertekstur keras berkayu. Ciri khasnya adalah tumbuhnya bulu-bulu halus di seluruh permukaannya. b. Akar Akar tanaman tomat berbentuk srabut yang menyebar ke segala arah. Kemampuannya menembus lapisan tanah terbatas pada kedalaman 30 – 70 cm. c. Daun Daun tanaman tomat berwarna hijau dan berbulu. Panjangnya sekitar 20 – 30 cm dan lebar 15 – 20 cm. Daunnya tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Tangkai daun berbentuk bulat memanjang sekitar 7 – 10 cm dan ketebalan 0,3 – 0,5 cm. d. Bunga Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam kelompok dengan jumlah 5 – 10 bunga per kelomponya. Kuntumnya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai makhota. Serbuk sari bunga memiliki kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi

tangkai

kepala

putik.

Bunganya

dapat

melakukan

penyerbukan sendiri karena tipe bunga berumah satu, tetapi masih dapat terjadi penyerbukan silang. e. Buah Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Buah yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Buah yang sudah

tua beerwarna merah cerah atau gelap, merah kekuning-kuningan, atau merah kehitaman. Ada juga buah yang berwarna kuning. f. Biji Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan diselimuti daging buah. Warna bijinya ada yang putih kekuningan, ada juga yang kecoklatan. Biji ini umumnya digunakan untuk perbanyakan tanaman.

2.2 Jenis-Jenis Buah Tomat Umumnya jenis-jenis tomat didasarkan pada ketinggian tanaman, penampilan, dan kegunaannya. Berdasarkan ketinggian tanamannya, jenis tomat dibagi menjadi 3 golongan utama, yaitu (Faujiah, 2014) : a. Determinate Golongan ini merupakan yang terpendek diantara tanaman tomat, yakni hanya berkisar antara 50-80 cm saja. Golongan ini tidak bisa tumbuh tinggi karena ujung tanamannya diakhiri dengan rangkaian bunga. Jenis ini relatif memiliki umur sangat pendek sehingga dapat cepat dipanen. b. Intermediate Pohon Tomat dengan golongan ini termasuk relatif tinggi dan dapat tumbuh hingga mencapai 2 m. Namun demikian, meskipun batang tanamannya relatif tinggi umurnya hanya berkisar 4 bulan saja. c. Hybrida Golongan ini merupakan hasil persilangan antara golongan determinate dengan intermediate. Karena merupakan persilanngan antara keduanya, varietas ini memiliki sifat dari keduanya. Selain dikelompokkan berdasarkan bentuk fisik tanamannya, jenis buah tomat juga banyak ditentukan berdasarkan bentuk buah dan juga kegunaannya. Beberapa jenis tomat yang lazim dikenal di masyarakat ialah Tomat Plum, Beef, Ceri, Hijau, Pear dan Anggur. Adapun varietas-varietas tomat unggul yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di pasaran anatar lain ada varietas Golden Pearl, Season Red, Lovely Red, Fortune, Farmers 209, Farmers 301, Kingkong, New Wonder No. 4, Ratna, Moneymaker dan terakhir varietas Kada.

2.3 Manfaat dan Nilai Gizi Buah Tomat Tomat merupakan sayuran yang kaya akan berbagai senyawa antioksidan seperti likopen, alfakaroten, betakaroten, lutein, vitamin C, flavonoid, dan vitamin E (Willcox dkk., 2003). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agarwa and Rao (2000), buah tomat adalah salah satu jenis buah yang banyak mengandung antioksidan yang sangat berguna untuk menangkal radikal bebas. Senyawa antioksidan membantu mengikat radikal bebas yang berlebihan sehingga mencegah

perubahan

oksidatif

yang

abnormal

dalam

tubuh

manusia.

Mengkonsumsi tomat tidak dianjurkan dalam jumlah banyak secara terus menerus karena akan menyebabkan kelebihan lycopene di dalam tubuh. Lycopene diubah didalam tubuh menjadi vitamin A. Namun, jika jumlahnya sangat banyak maka tubuh tidak dapat mengubahnya sekaligus dan akhirnya menjadi racun dalam tubuh (Giovannucci, 2002). Vitamin penting dalam buah tomat adalah vitamin C. Berdasarkan penelitian, kandungan vitamin C pada tomat lebih tinggi dari kandungan vitamin C buah jeruk. Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh karena mampu menambah ketahanan tubuh terhadap infeksi, dan merupakan antioksidan yang sangat kuat. Berbeda dari lycopene yang tidak larut dalam air, vitamin C larut dalam air sehingga tidak akan menjadi racun yang mematikan bagi tubuh karena kelebihannya akan dibuang bersama urine (Hartz, 2001). Vitamin lainnya yang terdapat dalam buah tomat adalah vitamin B9. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa vitamin B9 dalam tomat mampu mempercepat regenerasi sel sehingga membuat tubuh kita menjadi sehat. Manfaat lain dari vitamin B9 adalah merangsang tubuh untuk memproduksi enzim yang mampu mengontrol homocysteine.

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Hari / Tanggal : Minggu, 19 Februari 2017 Pukul

: 13.00 WIB s/d selesai.

Tempat

: Jl. Maribaya RT01 RW12 Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat – Jawa Barat, Indonesia 40391

3.2 Jenis dan Sumber Data Adapun metode pengumpulan data yang diambil sehubungan dengan observasi ini adalah melalui metode wawancara langsung dan pengumpulan data di daerah tersebut dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan kepada petani dan pemilik usahatani budidaya sayuran buah tomat yaitu di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Lokasi Pemilihan lokasi observasi ini dilakukan secara diskusi mencari bersama melalui jaringan internet yaitu Google. Lokasi usaha tani yang bernama Saung Organik tersebut berada di dalam jalan utama atau masuk gang. Saung Organik merupakan salah satu perusahaan swasta atau milik sendiri yang dikelola oleh bapak Doris Saepul Anwar dan merupakan usaha tani yang cukup maju karena letaknya berada di kawasan pertanian yaitu Lembang. Budidaya tomat ini tepatnya berada di Jl. Maribaya RT01 RW12 Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Selain itu lokasinya merupakan akses jalur menuju banyak wisata seperti Tebing Keraton, Floating Market, Farm House dan Taman Bunga Begonia. Lokasi tersebut menjadi lokasi yang potensial untuk di datangi serta Saung Organik berada di dekat pemukiman dan kebun sayuran penduduk lainnya. Akses kendaraan umum seperti angkot dan ojek ada dan bisa di lewati juga oleh mobil pribadi.

4.2 Sejarah Perusahaan Pertama kali berdirinya budidaya buah tomat ini dipimpin oleh bapak seorang masyarakat biasa merangkap menjadi ketua, dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh istrinya sebagai bendahara dan juga pak RT sebagai Sekertaris. Pada susunan organisasinya, pak Doris Saepul Anwar membina warga sekitar menjadi karyawan atau pekerja harian tetap disana. Dan kini perusahaan tersebut maju

4.3 Struktur Organisasi

Ketua Doris Saepul Anwar

Sekertaris Pak RT

Bendahara Istrinya

Bagian Pengairan dan Pemupukan

Bagian Hama dan Penyakit

Rudi Supriadi

Aceng Kusnawan

Pekerja Lapangan

Bagian Pemasaran Asep Saripudin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Subsistem Agroinput a. Pengadaan Benih Tomat Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara membeli bibit yang sudah siap tanam atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan bibit dengan cara membeli, hendaknya membeli pada toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang bermutu baik dan telah bersertifikat. Pada hasil observasi di Desa Langensari-Lembang pengadaan benih dilakukan dengan cara membeli dengan nama jenis benih tomat yang dipakai yaitu hibrida dengan merk jual benih yaitu Betavila. Adapun jumlah benih yang digunakan pada budidaya tomat ini yaitu 5 gram untuk 1500 tanaman tomat. b. Pupuk Jenis pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman tomat adalah pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau) atau pupuk buatan pupuk nitrogen (N), Pospor (P), dan Kalium (K). Pemupukan yang berwawasan lingkungan adalah pemupukan yang dilakukan dengan memperhatikan waktu, dosis, dan cara penempatannya. Dengan memperhatikan tiga hal tersebut, maka dapat menghindari pemupukan yang berlebihan. Adapun pupuk yang digunakan pada budidaya tanaman tomat di Desa Langensari yaitu hanya menggunakan pupuk organik, tidak dengan penggunaan pupuk buatan. Dosis yang dipakai yaitu 1,5 ton atau 1500 kg. c. Pestisida dan Insektisida Insektisida yang digunakan pada budidaya tanaman tomat di Desa Langensari-Lembang yaitu merk dagang Curacron. Insektisida Curacron 500 EC merupakan insektisida yang memiliki kandungan bahan aktif Protenotos 500g/l. Insektisida ini dapat digunakan untuk semua jenis hama yang menyerang pada tanaman. Curacron 500 EC sangat praktis dan lebih cepat dalam membasmi serangan hama ulat grayak, kutu putih, ulat tanah, kutu daun, jangkrik, pengeerek

batang, penggerek daun, penggerek buah, dan sebagainya. Dosis yang digunakan pada tanaman tomat yaitu 1 liter. d. ZPT (Zat Perangsang Tumbuh)/H ormon ZPT adalah suatu senyawa organik yang berfungsi mempengaruhi proses fisiologis pada tanaman. ZPT yang digunakan pada budidaya tanaman tomat di Desa Langensari-Lembang yaitu Gibgro 10 SP. Gibgro 10 SP mengandung asam giberelin 10% yang berfungsi untuk meningkatkan hasil panen tanaman yang dibudidayakan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. ZPT Gibgro ini termasuk kedalam ZPT yang dapat merangsang pertumbuhan hormon Giberelin. Hormon Giberelin merupakan hormon yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormon

auksin.

Giberelin

berpengaruh

terhadap

perkembangan

dan

perkecambahan embrio. Fungsi dari hormon Giberelin yaitu membentu proses pembentukan biji, memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan dapat merangsang pembentukan akar jika diberikan dalam dosis yang tinggi. Sehingga jika tanaman diberikan ZPT ini maka...


Similar Free PDFs