Title | PENGEMASAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN SEGAR |
---|---|
Author | Dayu Trisiana |
Pages | 31 |
File Size | 512.1 KB |
File Type | |
Total Downloads | 325 |
Total Views | 382 |
PENGEMASAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN SEGAR Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc. 1 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007 YHA_ITP 1 CIRI BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN SEGAR Buah-buahan dan sayuran merupakan produk pangan yang cepat rusak (perishable) Segera setelah dipetik atau dipanen, buah-buahan dan s...
PENGEMASAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN SEGAR
Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSc.
1
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
1
CIRI BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN SEGAR Buah-buahan dan sayuran merupakan produk pangan yang cepat rusak (perishable) Segera setelah dipetik atau dipanen, buah-buahan dan sayuran masih melakukan aktivitas respirasi Æ Dalam sistem tertutup akan terjadi penurunan kadar O2 peningkatkan kadar CO2, akumulasi uap air, dan penumpukan panas. Æ
PERLU TEKNOLOGI PENGEMASAN YANG KHUSUS
2
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
2
PERISTIWA RESPIRASI merupakan awal dari teknologi baru yaitu penyimpanan dan pengemasan atmosfir termodifikasi atau MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING (MAP)
3
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
3
DALAM SISTEM PENGEMASAN PRODUK-PRODUK HORTIKULTURA MAP berarti : Pemanfaatan gas-gas yang digunakan dan diproduksi dalam proses respirasi, yaitu oksigen dan karbon-dioksida, sehingga diperoleh kondisi atmosfir yang sesuai dalam sistem pengemasan menggunakan bahan pengemas plastik tertentu Æ MAP pasif 4
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
4
PENGERTIAN LAIN DARI MAP MAP juga berarti : Menggantikan atmosfir di dalam kemasan dengan kombinasi gas-gas sesuai kebutuhan Æ MAP aktif
5
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
5
PILIHAN MAP YANG PALING LAYAK MAP aktif lebih banyak dipilih dengan alasan : Kemampuan untuk mengatur kombinasi atmosfir sebagai hasil respirasi alamiah terbatas
6
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
6
METODE MAP AKTIF 1.
Mengeluarkan atmosfir dari kemasan
2.
Menggantikan atmosfir yang dikeluarkan dengan campuran gas-gas yang diinginkan sesuai kebutuhan
3.
Melakukan penyesuaian komposisi dengan menambahkan bahan penyerap untuk menghindari kelebihan gas-gas atau untuk menghilangkan gas yang tidak diinginkan seperti etilen
7
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
7
SKEMA PROSES PENGEPAKAN DENGAN MAP
8
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
8
SKEMA PROSES PENGEPAKAN DENGAN MAP (lanjutan)
9
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
9
SKEMA PROSES PENGEPAKAN DENGAN MAP (lanjutan)
10
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
10
BAGAIMANA MAP BERFUNGSI ? Semua bahan segar masih hidup dan harus melakukan pembakaran agar tetap hidup Æ RESPIRASI Dalam respirasi terjadi oksidasi cadangan makanan dalam hal ini umumnya gula untuk menghasilkan energi, CO2, dan air. Energi Æ untuk melanjutkan proses kehidupan CO2 dan air Æ hasil buangan 11
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
11
BAGAIMANA MAP BERFUNGSI ? (lanjutan) Jika produk dikemas dalam kantung plastik, respirasi akan mengurangi jumlah oksigen dalam kantung tersebut, sementara karbon-dioksida akan meningkat Dengan demikian tantangan dalam MAP adalah : Æ mensinkronkan pengurangan oksigen dan produksi karbondioksida dengan permeabilitas kemasan sehingga diperoleh kompossisi kedua gas yang bermanfaat bagi bahan yang disimpan 12
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
12
BAGAIMANA MAP BERFUNGSI ? (lanjutan) Kombinasi O2 : CO2 untuk setiap produk berbedabeda Contoh : Perbandingan O2 : CO2 yang optimum z z z
Brokoli Asparagus Pear
: : :
Æ5:2 Æ 10 : 10 Æ2:2
Juga bergantung pada varietas, genotip, lokasi, tingkat kematangan, dan faktor-faktor lain 13
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
13
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN z
Kombinasi O2 : CO2 yang diinginkan harus dicapai dalam waktu kurang dari 2 hari
z
Jangan sampai terjadi kelebihan CO2 (sebaiknya tidak lebih dari 10 %) karena dapat memicu metabolisme yang bersifat fermentatif
z
Jangan sampai terjadi konsentraso O2 yang terlalu rendah (sebaiknya antara 3 – 5 %) karena dapat memicu respirasi anaerobik
Cara menghindari kelebihan CO2 Æ dengan bahan pengikat CO2 (Carbon dioxide absorber) 14
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
14
APA YANG TERJADI DENGAN PENERAPAN MAP ? Æ Laju respirasi diperlambat Æ Produk dipaksa “TIDUR” Æ Masa simpan akan lebih lama (menyamai jika produk disimpan pada suhu dingin seperti biasa) Æ Peningkatan kadar CO2 menurunkan sensitivitas produk terhadap etilen
15
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
15
APA YANG TERJADI DENGAN PENERAPAN MAP ? (lanjutan) SELAIN ITU : Æ Biosintesis dan mekanisme kerja etilen dihambat Æ Mengurangi kerusakan karena aktivitas mikroorganisme Æ Menghambat perubahan warna hijau menjadi kuning dengan menghambat degradasi klorofil Æ Mempertahankan mutu gizi (khususnya vitamin C dan Vitamin A) dan citarasa produk Æ Memerlambat degradasi membran sel-sel Æ Mencegah perubahan warna bagian produk bekas potongan 16
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB - GDLN 2007
YHA_ITP
16
CONTOH APLIKASI MAP Produk
Suhu ( 0C)
Oksigen (%)
CO2 (%)
Daya simpan di udara (hari)
Masa simpan dengan MAP (hari)
Apel
0–2
1,5-2,5
1–5
120
180
Alpukat
5 – 13
2 -5
3 – 10
42
84
Pisang
13 – 16
2–5
2–5
28
49
Kacang
4–8
2–3
4–7
7
14
Brokoli
0–1
1–3
5 – 15
28
56
Kol
0–1
2–5...