APRESIASI PENGAJARAN DRAMA DOCX

Title APRESIASI PENGAJARAN DRAMA
Author Dee Arsi
Pages 24
File Size 64.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 227
Total Views 650

Summary

BAB I PENDAHULUAN Mengapresiasi teks sastra bagi penikmat sastra biasa ( the common reader) berbeda dengan pelajar dan mahasiswa, mereka adalah pembaca serius ( the real reader ). Selain rekereasi , tujuan mereka adalah menganalisis karya sastra 1. Sebagaimana yang diungkapakan oleh Renne Wellek dan...


Description

BAB I PENDAHULUAN Mengapresiasi teks sastra bagi penikmat sastra biasa (the common reader) berbeda dengan pelajar dan mahasiswa, mereka adalah pembaca serius ( the real reader ). Selain rekereasi , tujuan mereka adalah menganalisis karya sastra1 . Sebagaimana yang diungkapakan oleh Renne Wellek dan Austin Waren bahwa tujuan apresiasi sastra adalah memperoleh kebermanfaatan (utile) dan kesenangan (dulce). Bagi pembelajar kebermanfaatan dapat menambah kecendekiaan dan keakademikan dalam memahami sastra. Drama merupakan salah satu jenis teks sastra yang mengacu pada dua aspek, yaitu drama sebagai karya sastra yang berupa naskah dan pementasan yang berupa lakon atau pementasan. Drama dalam kaitanya dengan tujuan apresiasi diatas, layak untuk diapresiasi dan diajarkan sebagai implemetasi pegajaran sastra dalam tiga aspek yaitu ketrampilan berbahasa,keluasan wawasan dan budi pekerti, kreatifitas produktif, dan kebanggaan pada khasanah budaya bangsa. Namun tujuan tersebut belum terselenggara dengan baik, terkait dengan masalah pengajaran sastra, yang telah menjadi masalah klasik namun tetap up to date karena selalu menjadi polemik. Dari masalah yang berkaitan dengan rendahnya apresiasi siswa dan masyarakat, dinamika pengajaran sastra dalam kurikulum, sampai pada pengajaran sastra dari guru yang bukan sarajana sastra. Mengatasi masalah- masalah yag berhubungan dengan pengajaran sastra , Himpuan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) selalu mencari solusinya2 , namun belum secara terperinci menemukan titik terang tentang contoh pengajaran sastra yang ideal yang dapat dijadikan alternatif pembelajaran. Taufik Ismail menyatakan bahwa selama lebih dari enam puluh tahun pendidikan sastra selama ini berjalan tanpa mewajibkan pembelajar untuk membaca dan menulis karya sastra dengan kriteria minimal. Artinya pendidikan satra berjalan dengan nol buku satra. Fakta ini merupakan bukti penurunan literasi yang drastis 1 Kinayati, Djoyosuroto Surastnaa Analisisi Teks Sastra DanPengajaranyaa ( Jakarta : Penerbit Pustakaa 2006) ha5 2 Kinayati, Djoyosuroto Surastnaa Pemebelajaran Apresiasi Sastra - Sebagai Sarana Pengembagan Kreatitas Guru a( Jakarta : Pustaka Book Publishera 2009 ) ha2...


Similar Free PDFs