Artikel ilmiah PDF PDF

Title Artikel ilmiah PDF
Author Ririn Setiyani
Pages 15
File Size 497.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 15
Total Views 118

Summary

ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIGIENE PERORANGAN PENJAMAH MAKANAN DI SENTRA INDUSTRI TAHU DESA KALISARI KABUPATEN BANYUMAS Oleh RIRIN SETIYANI G1B009055 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JU...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Artikel ilmiah PDF ririn setiyani

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN MASYARAKAT PERGURUAN T INGGI 2017.pdf Wahidah R Bulan Konas IAKMI XIII (kerjakan)_ v.2.0_ A4_ e-Book.pdf Put ra A P R I A D I Siregar FAKT OR-FAKT OR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA SEKOLAH DASAR DESA S… Put ra A P R I A D I Siregar

ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIGIENE PERORANGAN PENJAMAH MAKANAN DI SENTRA INDUSTRI TAHU DESA KALISARI KABUPATEN BANYUMAS

Oleh RIRIN SETIYANI G1B009055

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT PURWOKERTO 2013

ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIGIENE PERORANGAN PENJAMAH MAKANAN DI SENTRA INDUSTRI TAHU DESA KALISARI KABUPATEN BANYUMAS

Oleh RIRIN SETIYANI G1B009055

Diajukan Sebagai Syarat Pendaftaran Pendadaran Pada Jurusan Kesehatan Mayarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal ........................

Pembimbing I

Pembimbing II

Erna Kusuma Wati, SKM, M.Si NIP. 197603152001122001

Saudin Yuniarno. SKM, M.Kes NIP. 197306172003121002

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIGIENE PERORANGAN PENJAMAH MAKANAN DI SENTRA INDUSTRI TAHU DESA KALISARI KABUPATEN BANYUMAS FACTORS RELATED TO FOOD HANDLERS PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR AT KALISARI TOFU INDUSTRY IN BANYUMAS DISTRICT Ririn Setiyani, Erna Kusuma Wati, SKM, M.Si1, Saudin Y, SKM, M.Kes2 Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Processing tofu business that developed in Indonesia, generally still using traditional way and hygiene and sanitation have not attention enough such as hygiene and sanitation of food handlers, food sanitation, sanitation equipment, and sanitary place. Personal hygiene among food handlers is a main risk in foodborne diseases. The purposed of this study was to analyze factors related to the food handlers personal hygiene behavior at Kalisari tofu industry in Banyumas District. This study was an observational study with cross sectional design. Eighty two food handlers interviewed using systematic quessionaires. Food handlers was selected by random cluster sampling. Data was analyzed in univariate, bivariate (chi-square) and multivariate (Multiple Logistic Regression). Results of the analysis with the chi square test showed that there were association between knowledge (p = 0.009), infrastructure (p = 0.046), and food hygiene and sanitation training (p = 0.001) with the personal hygiene behavior of food handlers, while education (p = 0.182), length of employment (p = 0.345), and attitude (p = 0.690) was not associated with personal hygiene behavior of food handlers. Multivariate analysis showed that food hygiene and sanitation training (p = 0.024) was associated together with the personal hygiene behavior of food handlers. This study suggested to hold hygiene and sanitation training to improve personal hygiene behavior food handlers.

Keywords : Behavior, Personal hygiene of food handlers Bibliography : 9 (2005-2012)

1

PENDAHULUAN Desa

Tahu merupakan salah satu

Kalisari

merupakan

makanan olahan rumah tangga yang

sentra usaha industri rumah tangga

berperan dalam pola makan sehari-

tahu

hari masyarakat di Indonesia baik

Banyumas. Di Desa Kalisari terdapat

sebagai lauk pauk (makanan pokok)

usaha rumah tangga tahu sebanyak

maupun sebagai makanan ringan

259 unit dengan kapasitas produksi

(snack). Usaha pengolahan tahu yang

tahu 7,5 ton per hari. Produk tahu

berkembang

Desa

di

Indonesia

pada

terbesar

di

Kalisari

Kabupaten

didistribusikan

umumnya masih terbatas dalam skala

menyeluruh

industri rumah tangga yang masih

Kabupaten Banyumas dan beberapa

terikat cara - cara tradisional dan

wilayah

kurang

Banyumas.

diperhatikannya

aspek

ke semua wilayah di

di

Survei

higiene dan sanitasi. Makanan yang

luar

Kabupaten

pendahuluan

yang

dan

dilakukan pada beberapa penjamah

kurang memperhatikan aspek higiene

tahu di industri rumah tangga tahu di

dan sanitasi dapat menimbulkan

Desa Kalisari Cilongok Kabupaten

penyakit bawaan akibat makanan

Banyumas

(Chandra, 2006).

penjamah tahu tidak mencuci tangan

dikelola

secara

tradisional

menunjukkan

bahwa

Drug

sebelum bekerja, tidak mengenakan

Administration (2010) faktor resiko

baju, tidak mengenakan celemek dan

utama terjadinya penyakit bawaan

sarung

makanan

rendahnya

sebagian besar penjamah tahu yang

kebersihan diri penjamah makanan.

mempunyai perilaku suka menyentuh

Penjamah

anggota badan pada saat sedang

Menurut

Food

and

adalah

makanan

dapat

tangan,

merokok,

dan

bekerja.

mengkontaminasi atau menularkan

Lawrence Green (1993) yang

penyakitnya secara langsung pada yang

diolanya

melalui

dikutip oleh Notoatmodjo (2010),

tangan,

kuku,

rambut,

menyatakan bahwa perilaku manusia

pakaian yang kotor, serta kebiasaan

dalam hal kesehatan dibentuk oleh

penajamah

tiga faktor yaitu faktor predisposisi,

makanan melalui

makanan

dalam

faktor

mengolah makanan.

2

pendukung

dan

faktor

pendorong.

Faktor

keberhasilan

predisposisi

dalam

pengolahan

merupakan faktor yang ada dalam

makanan yang aman dan sehat.

diri

Penjamah

seperti

tingkat

pendidikan,

makanan

mempunyai

dan

tugas dan tanggung jawab dalam

kepercayaan, faktor pendukung dapat

penyiapan dan penyajian makanan

berupa fasilitas, sedangkan faktor

kepada orang lain. Perilaku higiene

pendorong merupakan faktor yang

perorangan

berasal

sangatlah perlu diterapkan dalam

pengetahuan,

sikap,

dari

luar

diri

seperti

pengolahan

pengawasan, peraturan dan hukum. Kebersihan

mencegah

pengolah

merupakan

makanan

makanan penularan

untuk penyakit

bawaan makanan.

makanan atau higienis penjamah makanan

penjamah

kunci

TUJUAN Menganalisis

faktor-faktor

penjamah

makanan

yang berhubungan dengan perilaku

Industri

Tahu

higiene perorangan

Kabupaten Banyumas.

di

Desa

Sentra Kalisari

METODE PENELITIAN Jenis

yang

penelitian ini menggunakan teknik

digunakan adalah jenis penelitian

cluster random sampling. Penentuan

kuantitatif

jumlah sampel dengan menggunakan

metode

penelitian

dengan survey

pendekatan

menggunakan

analitik cross

dengan

rumus

sectional

dalam

penelitian

minimal

dan

didapatkan jumlah sampel penelitian

(Notoatmodjo, 2005). Populasi yang digunakan

sampel

sebanyak 82 penjamah makanan.

ini

Pengumpulan data

dengan

adalah seluruh penjamah makanan

wawancara menggunakan kuesioner

sebanyak 518 orang yang berada di

dan observasi (checklist). Validitas

259 Usaha Kecil Menengah (UKM)

dan reliabitias kuesioner dilakukan

Tahu

Desa

Kalisari

Kecamatan

pada

Kabupaten

Banyumas.

memiliki karakteristik sama dengan

Teknik pengambilan sampel dalam

responden penelitian. Analisis data

Cilongok

3

20

penjamah

tahu

yang

yang digunakan ialah analisis data

multivariat.

univarat, analisis data bivariat (Chi

berganda.

Square),

dan

analisis

(Regresi

logistik

Kategori

Presentase

data Variabel

(%)

HASIL DAN PEMBAHASAN Lama Kerja

1. Karakteristik Penjamah Makanan

Total Pelatihan Higiene Sanitasi Makanan

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Penjamah Makanan Variabel (tahun)

Rata-Rata

Umur

42

Tabel

1.

Menunjukkan

bahwa rata-rata umur penjamah

59,8

Perempuan

40,2

Total

Tersedia Tidak Tersedia

Total Perilaku Higiene Perorangan Penjamah Makanan

bahwa, dari 82 penjamah makanan (pengolah tahu) mayoritas berjenis kelamin laki-laki (59,8%).

28,0 72,0 20,7 79,3

3,7 96,3

Baik Kurang Baik

13,4 86,6 100

Sumber : Data Primer 2013

Tabel 3.Hasil Analisis Univariat

Total

65,9

100

Total

2. Hasil Analisis Univariat

34,1

100

Sumber : Data Primer 2013

Tingkat pendidikan

memiliki tidak memiliki

Baik Kurang Baik

Total Sarana Prasarana

Hasil penelitian menunjukkan

63,4

100

Sikap

100

36,6

100

Total

Presentse

Laki-laki

Kategori

75,6

Baik Kurang Baik

(%)

Variabel

> 8 tahun

100

pengetahuan

Penjamah Makanan

Jenis Kelamin

11,0

Mengikuti Tidak Mengikuti

Tabel 2. Distribusi karakteristik

Kategori

5-8 tahun

Total

makanan 42 tahun.

Variabel

13,4

100

Total Kepemilikan Sertifikat Pengolah Makanan (Tahu)

Sumber: Data Primer 2013

< 5 tahun

Berdasarkan hasil analisis

Presentase

dapat diketahui bahwa sebanyak

(%)

92,7%

Dasar

92,7

Menengah

7,3

penjamah

makanan

mempunyai tingkat pendidikan dasar, 75,6 % telah bekerja > 8

100

tahun, sebanyak 63,4% penjamah

4

makanan

tidak

pelatihan

higiene

(0,046) ≤ 0,05, dan pelatihan

mengikuti

higiene

sanitasi

tidak memiliki sertifikat pengolah

Tabel 5.

higiene

multivariat

perorangan

Variabel Pelatihan HSM

sikap responden tentang higiene

.693

.074

Tabel 5.

Sig.

Menunjukan

bahwa pelatihan higiene sanitasi

tersedia sarana prasarana, dan

higiene

.024

Constant

96,3% penjamah makanan tidak

responden

B -1.083

Sumber: Data Primer 2013

perorangan 79,3% kurang baik,

perilaku

Hasil akhir analisis

responden

mayoritas kurang baik (72,0%),

86,6%

p

4. Hasil Analisis Multivariat

makanan.

tentang

makanan

(0,001) ≤ 0,05.

makanan, dan sebanyak 66,0%

Pengetahuan

sanitasi

makanan

memiliki

p

berhubungan

perorangan

(0,024)



0,05

secara

bersama-

sama dengan perilaku higiene

penjamah makanan kurang baik.

perorangan penjamah makanan.

3. Hasil Analisis Bivariat

5. Pembahasan

Tabel 4. Hasil analisis bivariat

a. Faktor-Faktor

Variabel

Variabel

Independen

Dependen

P Value

Pendidikan

perilaku

0,182

Lama kerja

higiene

0,345

pengetahuan

perorangan

0,009

Sikap Sarana Prasarana Pelatihan HSM

penjamah

0,690

berhubungan tidak berhubungan

makanan

0,046

berhubungan

0,001

berhubungan

Ket

yang

Berhubungan

tidak berhubungan tidak berhubungan

dengan

Perilaku Higiene Perorangan Penjamah Makanan 1) Pengetahuan Komponen

yang

dinilai dalam pengetahuan penjamah makanan tentang perilaku

Sumber: Data Primer 2013

higiene

perorangan

adalah

bahwa variabel yang memiliki

pengetahuan

tentang

hubungan

perilaku

Tabel

higiene

4.

Menunjukan

dengan

perilaku

perorangan

penjamah

sehat

berkaitan

yang dengan

makanan yaitu pengetahuan p

penanganan

(0,009) ≤ 0,05, sarana prasarana p

kesehatan diri, pemakaian perlengkapan

5

makanan,

pakaian

kerja,

dan

pengetahuan kurang baik

kebersihan

dapat

individu. Hasil

uji

perilaku

Chi-

Square

menunjukkan

bahwa

pengetahuan

berdampak yang

higiene

sanitasi,

sehingga perilaku

dengan

mengakibatkan

perilaku

higiene

higiene

yang

tidak

(0,05)). Hasil penelitian ini

persyaratan.

sesuai

dengan

Notoatmodjo

sesuai dengan penelitian dilakukan

dilakukan

oleh penjamah makanan

penjamah

makanan (p(0,009) < α

yang

tidak

mendukung

berhubungan

perorangan

pada

oleh

(2010) menyatakan bahwa

Cuprasitrut et al., (2010) pengetahuan

yang menunjukkan bahwa terdapat

faktor

hubungan yang

signifikan

antara

pengetahuan pangan

merupakan predisposisi

terjadinya perubahan pada

keamanan

dengan

perilaku.

praktek

keamanan

pangan

penjamah

makanan

Perilaku

yang

didasari oleh pengetahuan akan

lebih

langgeng

(p=0,05). daripada

Novantika (2012) menyatakan

2) Sarana Prasarna

pengetahuan Sarana

baik tentang higiene dan sanitasi

makanan

yang

akan

dalam

ini

meliputi

penelitian

yang mendukung higiene

ketersediaan

sanitasi

untuk

makanan

yang

baik,

prasarana

dinilai

berdampak pada perilaku

sedangkan

yang

tidak didasari pengetahuan.

bahwa

penjamah makanan yang mempunyai

perilaku

cuci

air

bersih tangan,

penjamah

ketersediaan sabun untuk

dengan

cuci tangan, kepemilikan

6

penutup kepala/hair

tersedia sarana prasarana

net,

sepatu boot, sarung tangan,

dan

dan celemek.

kurang baik sebanyak 70

perilaku

responden (88,6%).

Hasil uji Chi square menyatakan bahwa sarana

3) Pelatihan Higiene Sanitasi

prasarana ((p=0,046) < α (0,05))

memiliki

Makanan Berdasarkan

berhubungan

hasil

higiene

penelitian yang dilakukan

penjamah

diketahui bahwa sebanyak

makanan. Hasil penelitian

30 responden (36,6%) telah

ini sesuai dengan

mengikuti pelatihan higiene

dengan

perilaku

perorangan

penelitian

hasil

Green

Selman

sanitasi

and

(2005)

makanan

sebanyak

yang

52

dan

responden

menyatakan bahwa sarana

(63,4%) tidak mengikuti

prasarana merupakan faktor

pelatihan higiene sanitasi

yang

makanan. Hasil uji Chi

mempengaruhi

praktik keamanan pangan

square

penjamah makanan.

bahwa pelatihan higiene

Perilaku

sanitasi

higiene

perorangan

penjamah

makanan

menunjukkan

sangat

makanan

berhubungan

dengan

perilaku

higiene

dipengaruhi

oleh

perorangan

ketersediaan

atau

makanan ((p=0,001) < α

kepemilikan

sarana

(0,05)). Hasil penelitian ini

prasarana. Hasil penelitian menunjukkan responden

sesuai dengan penelit...


Similar Free PDFs