ASKEP KMB I Ileus Osbtruktif Feiby Bidiastuti (M 1)-dikonversi PDF

Title ASKEP KMB I Ileus Osbtruktif Feiby Bidiastuti (M 1)-dikonversi
Author Nora Cyeanir
Pages 19
File Size 556.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 90
Total Views 150

Summary

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Ileus Obstruktif di Ruang Assafii Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina YW UMI Kota Makassar Disusun dalam rangka memenuhi tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah I Di susun oleh: Feiby Bidiastuti, S.Kep. NIM. 14420212139 Preceptor Institusi Preceptor Lahan (……………………………...


Description

Accelerat ing t he world's research.

ASKEP KMB I Ileus Osbtruktif Feiby Bidiastuti (M 1)-dikonversi nora cyeanir

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ASUHAN KEPERAWATAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA.docx Bondan Put ra 2.docx Nazila Rahmat ina Asuhan Keperawat an Pada Pasien BPH Asep Nugraha Kusdiana

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Ileus Obstruktif di Ruang Assafii Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina YW UMI Kota Makassar

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah I

Di susun oleh: Feiby Bidiastuti, S.Kep. NIM. 14420212139

Preceptor Institusi

Preceptor Lahan

(……………………………….)

(……………………………….)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2022

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI Nama mahasiswa yang mengkaji: Feiby Bidiastuti

NIM: 14420212139

No. RM : 225136 Tanggal : 21 maret 2022 Tempat : Ruang Assafii I. DATA UMUM 1. Identitas Pasien Nama : Tn. P Umur :47 Tahun Tempat/Tanggal lahir : Takalar,30/12/1974 Status Perkawinan : menikah Pendidikan Terakhir : SD Pekerjaan : Nelayan Alamat : Paccerakkang Tanggal Masuk RS : 14 / maret/2022 Golongan Darah :2. Penanggung jawab/pengantar Nama : Ny. N Pendidikan Terakhir : SD Hubungan dgn Pasien : Ipar Alamat : paccerakkang Nomor Telepon :-

JK : Laki Agama : Islam Suku : Makassar

Ruangan : Poli bedah Sumber Info : Pasien Umur : 41 Tahun Pekerjaan:Wiraswasta

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI 1. Keluhan utama : Nyeri 2. Alasan masuk RS : pasien merasakan nyeri skala 4 di area abdomen sekitar bekas operasi colostomy 3 bulan yang lalu 3. Riwayat Penyakit : post. Op colostomi Provocative/Palliative : nyeri sekitar colostomi Quality : kualitas nyeri seperti tertusuk tusuk Region : area abdomen sekitar daerah colostomi Severity : skala nyeri 4 Timing : hilang timbul 4. Data medik a. Dikirim oleh : poli bedah b. Diagnosis Medik : Ileus obstruktif

1) Saat masuk 2) Saat pengkajian

: Ileus obstruksi : Ileus obstruksi

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU 1. Penyakit yang pernah dialami Saat kecil/kanak-kanak : Tidak ada Penyebab : Tidak ada Riwayat perawatan : Pasien pernah dirawat di RS Riwayat operasi : Pasien pernah di operasi 3 kali Riwayat pengobatan :2. Riwayat alergi : Tidak ada 3. Riwayat imunisasi : Lengkap IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Keterangan : G.I G.II G.III

: kedua orang tua dari pasien dan istrinya sudah meninggal : pasien anak ke empat dari empat bersaudara : Pasien tinggal bersama istrinya

RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. Pola koping : Pasien mengatasi masalahnya dengan berbicara kepada keluarganya 2. Harapan pasien thd penyakitnya : Pasien berharap penyakit yang diderita segera sembuh dan dapat berkativitas dan berkumpul kembali bersama keluarga

3. Faktor Stressor

: pasien mengatakan tidak stress dengan penyakitnya karena pasien sudah 3 kali operasi : pasien menganngap baik dengan

4. Konsep diri dirinya 5. Pengetahuan pasien ttg penyakitnya : Pasien paham dengan kondisinya saat ini 6. Hubungan dgn anggota keluarga : baik 7. Hubungan dgn masyarakat : baik 8. Perhatian thd org lain : Pasien berespon dengan baik pada perawat, dokter dan orang sekitar 9. Aktivitas sosial : Aktivitas selama di RS hanya istirahat di tempat tidur. 10. Bahasa yang sering digunakan : Bahasa Indonesia dan bahasa daerah (makassar) 11. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan (ruang perawatan dan sekitar tempat tidur) bersih dan rapi 12. Kegiatan keagamaan : sebelum sakit pasien melaksanakan shalat 5 waktu 13. Keyakinan tentang kesehatan : Pasien percaya bahwa setiap penyakit datangnya dari Allah sebagai bentuk tanda kasih sayang dan yakin pasti Allah akan memberikan jalan keluar. V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 1. Makan Sebelum MRS : Makan 3x /hari (pagi, siang dan malam) porsi habis Setelah MRS : Makan 3x /hari (pagi, siang dan malam) porsi habis 2. Minum Sebelum MRS : Kurang lebih 2 liter / hari Setelah MRS : Kurang lebih 2 liter / hari 3. Tidur Sebelum MRS : Kurang lebih 7 jam dalam satu hari (malam 5 jam, siang 2 jam) Setelah MRS : Kurang lebih 8 jam dalam satu hari (malam 6 jam, siang 2 jam)

4. Eleminasi fekal/BAB Sebelum MRS : 2x / hari pada pagi dan malam hari Setelah MRS : 1x / hari Pasien BAB 5. Eleminasi Urine Sebelum MRS : Kurang lebih 4x/hari Setelah MRS : Pasien BAK 3x/hari 6. Aktifitas dan latihan Sebelum MRS : Aktivitas sebagai nelayan Setelah MRS : Hanya berbaring dan aktivitas dibantu oleh kerabat yang menjaga 7. Personal Hygiene Sebelum MRS : 2x/hari pada pagi dan sore hari Setelah MRS : Pasien hanya dibersihkan dengan menggunakan kain basah bersih oleh kerabat yang menjaga VI. PEMERIKSAAN FISIK Hari Senin, Tanggal 21 maret 2022, Pukul 10.00 WITA 1. Keaadaan umum BB : 59 Kg TB : 160 CM IMT : 23,04 (18,5-25 kg baik) Kehilangan BB : Tidak terjadi perubahan berat badan sebelum sakit dan setelah sakit Kelemahan : Pasien nampak lemah Perubahan mood : tidak terjadi perubahan mood Vital sign : N: 72x/i RR: 20x/i T: 36,8°C TD: 110/76 mmHg Tingat Kesadaran : Sadar penuh (compos mentis) / Skor GCS 15 2. Head to toe a. Kulit/Intigumen Inspeksi : kulit berwarna sawong matang,tidak terdapat lesi, tampak terpasang infus ditangan sebelah kiri, dan nampak luka post op area abdomen. Palpasi : turgor kulit baik, terdapat nyeri tekan di area abdomen b. Kepala & rambut Inspeksi : Nampak simetris, rambut hitam bersih dan tidak terdapat ketombe Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, benjolan tidak ditemukan c. Kuku Inspeksi : Kuku klien tampak bersih, konsistensi baik

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k. l.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tekstur kuku halus Inspeksi : Capilary refill time 2 detik Mata/penglihatan Inspeksi : Mata klien simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada dropping dan ptosis, konjungtiva anemis (-), sklera mata putih, pupil bereaksi dengan normal ketika terkena cahaya, gerakan bola mata normal, tidak ada peningkatan TIK pada bola mata Hidung/penghidung Inspeksi : Hidung klien tampak normal, septum normal, sekret (-), patensi hidung normal Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis, maxsilaris dan sinus etmodialis Telinga/pendengaran Inspeksi : Telinga klien tampak simestris kiri dan kanan, luka (-), daun telinga Nampak kotor, cairan (-), serumen (+), klien mendengar dengan baik, luka (-) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Mulut & gigi Inspeksi : Bibir klien tampak merah dan kering, luka (-), karies gigi (-), mulut tampak bersih Leher Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena Jugularis Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid Dada Inspeksi : Bentuk dada normal barrel chest, pengembangan dada kiri dan kanan simetris, frekuensi pernapasan normal Palpasi : Nyeri tekan (-), ekspansi dada simetris Perkusi : Suara perkusi sonor Auskultasi: Suara napas normal (vesikuler) Abdomen Inspeksi : terpasang selang daerah post operasi di area abdomen. Auskultasi : Suara bisung usus (peristaltic) 6x/menit Perkusi : Timpani Palpasi : ada nyeri tekan pada perut bekas luka post operasi kolostomi Perineum & genetalia: tidak ada kelainan (Subjektif) Ektremitas

Inspeksi kekakuan Palpasi

444

: bentuk simetris, rentang gerak baik, tidak terdapat : tidak terdapat nyeri tekan, reflex baik 1) Pada ekstremitas kiri Didapatkan gerakan 444

dan dapat mengadakan gerakan melawan 444

gaya berat

444

2) Pada ekstremitas kiri Didapatkan gerakan dan dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat m. Pengkajian Data Fokus Data Subjektif a. Pasien mengeluh nyeri perut skala 7 P = nyeri sekitar post op. kolostomi Q = nyeri seperti tertusuktusuk R = area abdomen bagian kiri tidak menyebar S = skala nyeri 4 T = hilang timbul b. Pasien mengatakan nyeri berkurang saat diberikan obat

a. b.

c.

d.

e.

Data Objektif Pasien Nampak lemah pasien nampak agak meringis ketika ingin bergerak TTV TD : 110/70 mmHg P : 20 x/m N : 72x/m S : 36,8 derajat C Nampak terpasang selang daerah post operasi di area abdomen. Terdapat abses push bekas operasi daerah perut ketika ditekan

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium Tanggal Pemeriksaan: 12/03/2022 Pukul 13:10 WITA No Name Result Reference 1 ALT/SGPT 14 10-41 2 AST/SGOT 19 10-37 3 UREA UV 15 15-40 4 CREATININE 1.3 0.5-1.3

Unit U/L U/L mg/dL mg/ dL

5

GLUCOSE SEWAKTU

95

70-140

mg/dL

Tanggal pemeriksaan 20/03/2022 Pukul 04:39 Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Elektrolit Natrium 136.8 mmol/L 136-145 Kalium 3.11 mmol/L 3.5-5.1 Chlorida 100.2 mmol/L 94-110 Tanggal pemeriksaan: 20/03/2022 Pukul 14:12 Name Result Reference Albumin 3.9 3.7-5.3 Glucose sewaktu 97 70-140

VIII. TERAPI MEDIKASI Kolaborasi pemerian obat 1. Asam mefenamat 500mg : 3x1/oral 2. Omeprazole 200 mg : 2x1/oral 3. Metronidazole 500 mg/8 jam /IV

KET

Unit g/dL mg/dL

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Ileus Obstruktif di Ruang As – Shafii Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina YW UMI Kota Makassar Berdasarkan penyebabnya, obstruksi usus dibagi menjadi dua jenis,yaitu : mekanik dan nonmekanik : Obstruksi usus mekanik terjadi ketika usus kecil tersumbat. Hal ini bisa dipicu oleh adhesi atau perlengketan usus, yang biasanya muncul setelah operasi perut atau panggul. Obstruksi usus nonmekanik terjadi ketika muncul gangguan pada kontraksi usus besar dan usus kecil. Gangguan dapat terjadi sementara (ileus), dan dapat terjadi dalam jangka panjang (pseudo-obstruction).

Data objektif - Terpasang selang daerah post operasi di area abdomen. - Pasien Nampak lemah - Pasien nampak meringis ketika hendak bergerak - TTV N: 72x/i RR: 20x/i T:36.8°C TD:110/76mmHg - Terdapat luka prosedur invasive - Terdapat cairan yang keluar daerah post op bagian abdomen saat di tekan. Data subjektif - Pasien mengeluh nyeri area abdomen skala 4 Provocative/Palliative : post operasi colostomi Quality : kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk Region : area abdomen tidak menjalar ke area lain Severity : skala nyeri 4 Timing : hilang timbul

Nama : Tn.P Usia : 47 Tahun Jenis kelamin : LK

Semua peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau non mekanik. Perbedaan utama adalah pada obstruksi paralitik peristaltik dihambat dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan akhirnya hilang. Sekitar 6-8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari. Sebagian besar cairan diasorbsi sebelum mendekati kolon.

Klasifikasi Nyeri Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam nyeri kronis ini adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis (Kasiati & Rosmalawati, 2016).

Masalah Keperawatan 1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik prosedur operasi 2. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif

PEMERIKSAAN FISIK 1. Keaadaan umum BB : 59 kg TB : 160 cm Kelemahan : pasien nampak lemah Perubahan mood : tidak terjadi perubahan mood Vital sign : N: 8072x/m RR: 20x/m S: 36.8 C TD:110/76 mmHg Tingkat Kesadaran : composmentis (E4 V6 M5) Skor GCS 15 2. Head to toe - Kulit/Intigumen Inspeksi : Kulit berwarna sawon matanf, : kulit berwarna sawong matang,tidak terdapat lesi, tampak terpasang infus ditangan sebelah kiri, dan nampak luka post op area abdomen. Palpasi: terdapat nyeri tekan di area abdomen - Abdomen Inspeksi : terpasang selang daerah post operasi di area abdomen. Auskultasi : Suara bisung usus (peristaltic) 6x/menit Perkusi : Timpani Palpasi: ada nyeri tekan pada perut bekas luka post operasi Pemeriksaan penunjang - Pemeriksaan lab

Kriteria hasil : DX. 1: 1. Keluhan nyeri menurun 2. meringis menurun 3. nafsu makan membaik 4. pola tidur membaik Dx 2: 1. Kemampuan mencari informasi tentang faktor risiko meningkat 2. Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko meningkat 3. Kemampuan melakukan strategi kontrol risiko meningkat

Intervensi keperawatan standar DX 1: Manajemen nyeri DX 2 : pencegahan infeksi

IX. ANALISA DATA DAN RUMUSAN MASALAH KEPERAWATAN Masalah Data Fokus Penyebab Keperawatan Data Subjektif: - Pasien mengeluh nyeri area abdomen skala 4 Provocative/Palliative : post operasi colostomi Quality : kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk Region : area abdomen tidak menjalar ke area Pembedahan lain ↓ Severity : skala nyeri 4 Diskontinuitas jaringan Timing : hilang timbul Nyeri Akut ↓ Data Objektif: Adanya luka jahitan - Terpasang selang daerah ↓ post operasi di area Nyeri akut abdomen. - Pasien Nampak lemah - Pasien nampak meringis ketika hendak bergerak - TTV N: 72x/i RR: 20x/i T:36.8°C TD:110/76mmHg Data Objektif: - Terdapat luka prosedur invasive - Terdapat cairan yang keluar daerah post op Terdapat luka insisi bagian abdomen saat di ↓ tekan. Risiko Infeksi Port de entry - Pasien nampak meringis ↓ - TTV Risiko infeksi TD : 110/76 mmHg P : 20x/m N : 72x/m S : 36.8 C

X. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. (D.0077) Nyeri akut b.d. agen pencedera fisik prosedur operasi 2. (0142) Resiko Infeksi b.d efek prosedur invasif

XI. INTERVENSI KEPERAWATAN Inisial Pasien : Tn. P Usia : 47 tahun Ruangan : Assafii RS Ibnu Sina Kota Makassar No Diagnosis Keperawatan Outcome (PPNI, 2017) (SLKI, 2019) 1 (D.0077) Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan pencedera fisik prosedur operasi selama 3x24 jam, nyeri teratasi dengan Data Subjektif: kriteria: - Pasien mengatakan nyeri pada 1. Pasien tidak mengeluh nyeri abdomen bagian kiri post op. 2. Ekspresi wajah tidak meringis colostomy 3. Skala nyeri: 0 NRS Data Objektif: 4. Tanda-tanda vital dalam rentang - Pasien Nampak lemah normal: - Ekspresi wajah meringis TD: 120/80 mmHg - Terpasang selang daerah post operasi di area abdomen. - Pengkajian nyeri • P: Luka post op. colostomi • Q: ditusuk-tusuk • R: Abdomen • S: Skala 4 • T: hilang timbul - Tanda-tanda vital • TD: 110/76 mmHg • N: 72 x/i • P : 20 x/i

Intervensi (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) Manajemen Nyeri (I.08238) Tindakan Observasi ❖ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi dan respon non verbal nyeri ❖ Identifikasi faktor pemberat dan memperingan nyeri ❖ Monitor efek samping penggunaan analgetik Tindakan Terapeutik ❖ Menawarkan dan berikan teknik nonfarmakologis (terapi music dan menonton TV) Tindakan Edukasi ❖ Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri (pada keluarga/pasien, jika situasi kondusif). ❖ Jelaskan srategi meredakan nyeri. Tindakan Kolaborasi ❖ Kolaborasi pengobatan analgesik

2

• S : 36.8 C (0142) Risiko Infeksi b.d efek prosedur invasif Data Objektif - Terdapat luka prosedur invasive - Pasien nampak meringis - TTV TD : 110/76 P : 20x/m N : 72x/m S : 36.8 C

Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 Pencegahan Infeksi (I.14539) jam diharapkan gangguan integritas Observasi ❖ Monitor tanda dan gejala infeksi local kulit/jaringan hilang dengan kriteria: 4. Kemampuan mencari informasi dan sistemik tentang faktor risiko meningkat Terapeutik 5. Kemampuan mengidentifikasi faktor ❖ Batasi jumlah pengunjung risiko meningkat ❖ Berikan perawatan kulit pada area 6. Kemampuan melakukan strategi edema kontrol risiko meningkat ❖ Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien ❖ Pertahankan tehnik aseptic pada pasien beresiko tinggi Edukasi ❖ Jelaskan tanda dan gejala infeksi ❖ Ajarkan cara mencuci tangan yang benar ❖ Ajarkan cara memeriksa kondisi luka operasi yang benar ❖ Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi ❖ Ajarkan meningkatkan asupan cairan

XII. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN Diagnosis Keperawatan 1: Nyeri Akut Catatan Implementasi Hari 1 Hari 2 Senin, 21 Maret 2022 Selasa, 22 Maret 2022 Pukul 10.00 Pukul 11.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Monitor TTV Hasil durasi dan respon non verbal nyeri TD 119/69 mmHg Hasil: S : 36.8 C Lokasi nyeri berada di area abdomen N : 57x/i sebelah kiri disekitar luka post SpO2 : 95% operasi, pasien merasakan nyeri 2. Berikan posisi nyaman seperti tertusuk-tusuk, skala 4, hilang 3. Ajarkan terapi nonfarmakologis mengatasi nyeri timbul, dan nampak meringis. Hasi: 2. Identifikasi faktor pemberat dan Pasien mampu melakukan tehnik memperingan nyeri relaksasi napas dalam, dan juga Hasil tehnik distraksi dengan menonton Pasien mengatakan nyeri ketika TV melakukan gerakan dan ketika di 4. Monitor Nyeri tekan daerah bekas post operasi. Hasil Pasien mengatakan nyeri ringan Pasien mengatakan nyeri akan skala 2, nyeri hilang timbul, nyeri berkurang ketika tidak melakukan terasa seperti ditusuk-tusuk. gerakan dan setelah diberikan obat. 3. Monitor efek samping penggunaan analgetik Hasil Tidak ada efek samping yang muncul EVALUASI Hari 1 Hari 2

1.

2.

3.

4.

Hari 3 Rabu, 23 Maret 2022 Pukul 10.00 Monitor TTV Hasil TD : 110/80 mmHg S : 36.8 C N : 78x/i SpO2 : 93% Monitor Nyeri Hasil Pasien mengatakan nyeri berkurang skala 2, nyeri hilang timbul. Kolaborasi pemberian terapi farmakologi Hasil Asam mefenamat 500mg 3x1/ oral Omeprazole 200 mg/ 2x1/ oral Metronidazole 500 mg/ 8 jam/ IV Kolaborasi ganti perban

Hari 3

Senin, 21 Maret 2022 Pukul 13.00

Selasa, 22 Maret 2022 Pukul 13.40 S:

S: -

Pasien mengatakan masih merasa nyeri sedang skala 4

-

S: -

Pasien mengatakan nyeri berkurang, nyeri ringan skala 2

-

Pasien tampak bisa mengontrol nyeri

O:

-

Masalah belum teratasi

A:

O:

O: Pasien Nampak meringis

A:

A: -

Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Rabu, 23 Maret 2022 Pukul 11.30

P: Lanjutkan intervensi

Diagnosis Keperawatan 2: Risiko Infeksi Catatan Implementasi Hari 1 Hari 2 Senin, 21 Maret 2022 Selasa, 22 Maret 2022 Pukul 10.00 Pukul 11.00 Observasi 1. Monitor TTV Hasil 1. Monitor tanda dan gejala infeksi Hasil local dan sistemik TD 119/69 mmHg Hasil S : 36.8 C terdapat tanda dan gejala infeksi N : 57x/i pada luka operasi seperti pus SpO2 : 95% berwarna kuning 2. Monitor tanda dan gejala infeksi Terapeutik local dan sistemik 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah Hasil kontak dengan pasien dan Terdapat tanda dan gejala infeksi lingkungan pasien pada luka operasi. Saat ditekan

-

Pasien mengatakan nyeri ringan skala 2

-

Pasien nampak bisa mengontrol nyeri

-

Masalah teratasi

-

Pasien Pulang

P:

Hari 3 Rabu , 23 Maret 2022 Pukul 10.00 1. Monitor TTV Hasil Hasil TD : 110/80 mmHg S : 36.8 C N :78x/i SpO2 : 93% 2. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik Hasil terdapat tanda dan gejala infeksi pada luka operasi. Saat ditekan

2. Pertahankan tehnik aseptic pada pasien beresiko tinggi Edukasi 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi Hasil Pasien dapat mengetahui tandatanda infeksi pada luka 2. Ajarkan cara mencuci tangan yang benar Hasil Pasien dapat memperagakan cuci tangan yang baik dan benar 3. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka operasi yang benar Hasil Pasien mengetahui cara memeriksa kondisi luka yaitu tangan pemeriksa harus mencuci tangan terlebih dahulu 4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 5. Ajarkan meningkatkan asupan cairan

keluar pus bewarna kuning

EVALUASI Hari 2 Selasa, 2...


Similar Free PDFs