ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PDF

Title ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Author Lilik Pranata
Pages 20
File Size 253.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 2
Total Views 41

Summary

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Asuhan Keperawatan Gerontik lansia Dengan Ganggguan Sistem Pernafasan (ASMA) Di Era Covid-19 Oleh: Olivia Rahayu Hasibuan (1733052) Dosenpembimbing: Ns. LilikPranata,S.Kep, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 202...


Description

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Asuhan Keperawatan Gerontik lansia Dengan Ganggguan Sistem Pernafasan (ASMA) Di Era Covid-19 Oleh: Olivia Rahayu Hasibuan (1733052)

Dosenpembimbing: Ns. LilikPranata,S.Kep, M.Kes

PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2020

KONSEP MEDIK ASMA Asma adalah gangguan pada bronkus yang ditandai adanya bronkospasme periodi yang reversibel (kontraksi berkepanjangan saluran napas bronkus) (Suddarth, 2013)

Etiologi Asma menurut (Sundaru, H., 2015)  Infeksi virus saluran pernafasan  Alergi terhadap debu, bulu binatang, minyak wangi dll  Genetik  Faktor lingkungan  Gender atau ras  Polusi udara atau asap rokok  Faktor lainnya  Pengawet makanan (sulfit)

Klasifikasi Asma menurut (GINA, 2009)  Asma Terkontrol  Keparahan Asma, terbagi menjadi 2 yaitu Asma Ringan dan Asma Berat

Patofisiologi Asma menurut (GINA, 2009) Penyempitan saluran napas dapat terjadi baik pada saluran napas yang besar, sedang dan kecil, gejala mengi menandakan ada penyempitan disaluran napas besar, sedangkan pada saluran napas yang kecil gejala batuk dan sesak lebih dominan dibandingkan mengi, pada serangan asma yang lebih berat lagi banyak saluran napas dan alveolus tertutup oleh mukus sehingga tidak memungkinkan lagi terjadinya pertukaran gas, hal ini menyebabkan hipoksemia dan kerja otot-otot pernapasan bertambah berat serta terjadi 27 peningkatan produksi CO2, peningkatan produksi CO2 yang disertai dengan penurunan ventilasi alveolus ini menyebabkan retensi CO2 (hiperkapnia) dan terjadi asidosis respiratorik atau gagal napas, sedangkan hipoksemia yang berlangsung lama dapat menyebabkan asidosis metabolic dan konstriksi pembuluh darah paru yang kemudian menyebabkan peredaran darah tanpa melalui pertukaran gas yang baik (Sundaru, H., 2015)

KONSEP KEPERAWATAN (TEORI) 1. Pengkajian  Identitas Nama, pendidikan, alamat, pekerjaan dll.  Riwayat kesehatan -

Alasan datang ke panti.

-

Riwayat medik yang lalu.

 Pola persepsi riwayat kesehatan -

Merokok, minuman keras, obat-obatan, dsb.

-

Alergi makanan.

 Pola aktivitas latihan  Pola nutrisi -

Diet, gejala muntah-muntah, anoreksia.

-

Nafsu makan, kemampuan menelan.

-

Perubahan berat badan, penurunan massa otot.

 Pola Eliminasi -

Kebiasaan BAB

-

Kebiasaan BAK

 Pola Istirahat Tidur -

Gejala : kelelahan, keletihan, malaise.

-

Tanda : keletihan, gelisah dan insomnia.

 Sirkulasi -

Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas bawah

-

Tanda : Peningkatan TD (Peningkatan frekuensi jantung, takikardi berat, distritmia, warna kulit, membran mukosa, sianosis, pucat dapat menandakan) anemia.

 Intregitas Ego -

Gejala : Peningkatan resiko, perubahan pola hidup.

-

Tanda : Ansietas, ketakutan, peka rangsang.

 Hygiene

Gejala : -

Penurunan kemempuan. Peningkatan kebutuhan bantuan dalam melakukan aktivitas seharihari.

Tanda : Kebersihan buruk dan bau badan.  Pernapasan Gejala : -

Napas pendek (timbulnya bunyi dispneu sebagai gejala menonjol pada empisema) khususnya pada saat bekerja, episode terulangnya sulit napas (asma), rasa dada tertekan, ketidakmampuan untuk bernapas.

-

Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari (terutama saat bangun tidur) selama minimum 2 bulan berturut-turut, sedikitnya 2 tahun. Produksi sputum : hijau, putih, kuning.

-

Episode batuk hilang timbul, biasanya tidak produktif pada saat tahap dini meskipun dapat menjadi produktif (emfisema)

-

Faktor keluarga/keturunan

-

Penggunaan O pada malam hari/terus-menerus, biasanya cepat, dapat lembat, fase ekspirasi dapat memanjang dan mendengkur.

-

Penggunaan alat bantu pernapasan, misalnya meninggikan bahu, retraksi posasupra clavikula, pernapasan cuping-hidung.

-

Dada dapat terlihat hiperinflasi dengan meningkatkan diameter AP, gerakan diafragma minimal.

-

Bunyi napas redup dengan ekspirasi mengi (Emfisema)

-

Warna pucat dengan sianosis, bibir dan dasar kuku abu-abu keseluruhan, warna merah (bronkitis kronis), biru mengembung, pasien dengan emfisema sedang sering disebut pink puffer karena warna kulit normal. Meskipun pertukaran gas tidak normal dan frekuensi pernapasan cepat.

 Keamanan

Gejala : -

Riwayat reaksi alergi atau sensitif terhadap zat (faktor lingkungan, adanya infeksi)

2. Analisa & Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan napas inefektif berhubungan dengan hipersekresi mukus/peningkatan sputum. 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan bronkospasme. 3. Perubahan pola tidur berhubungan dengan dispneu. 4. Resiko infeksi berhubungan dengan penumpukan sekresi mucus di jalan nafas. 5. Resiko defisit cairan berhubungan dengan peningkatan IWL 6. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan perubahan membran alveolus dan kapiler

Sumber : Antariksa, B. (2009) Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma. Jakarta: Depaterment Pulmonologi dan FKUI.

FORMAT PENGKAJIAN GERONTIK I. IDENTITAS Nama

: Tn.P

Jenis kelamin

: Laki-laki

Umur

: 65 tahun

Suku

: Batak

Alamat

: Griya Asri Gandus

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Status Perkawinan : Menikah

Tanggal Pengkajian : Jumat, 25 /09/2020

Pengkaji

: Olivia

Rahayu H

II. RIWAYAT KESEHATAN Keluhan kesehatan utama saat ini :  Tn.P mengatakan kalau penyakitnya akhir-akhir ini sering kambuh, yang

berdampak

sulit

untuk

beraktivitas,

bahkan

semenjak

penyakitnya kambuh Tn.P merasa pusing, mudah lelah dan sesak nafas setelah beraktivitas seperti mandi dan BAB. Riwayat kesehatan yang lalu :  Tn.P mengatakan bahwa dia menderita penyakit asma bronchial. Riwayat kesehatan keluarga :  Tn.P mengatakan bahwa neneknya dulu menderita sakit asma dan ada juga sakit TBC. III. AKTIVITAS/LATIHAN : Dirumah Tn.P melakukan kegiatan sehari-hari seperti berjalan pagi atau olahraga pagi, setelah berolahraga biasanya dia bermain dengan cucunya, tetapi selama

seminggu ini Tn.P tidak bisa melakukan kegiatan

kesehariannya karena penyakitnya kambuh. Selain itu semenjak penyakitnya kambuh Tn.P merasa kelelah dan sesak nafas setelah beraktivitas seperti mandi dan BAB.

IV. NUTRISI : Tn.P mengatakan makan 3x sehari 1 centong makananya selalu habis dan setiap harinya, tapi akhir-akhir ini nafsu makannya berkurang karena kalau dia banyak dia akan meresa sesak nafas yg berlebihan.

V. ELIMINASI : BAK dan BAB Tn.P mengatakan biasanya BAK 3x4 perhari Tn.P mengatakan BAB 1-2x perhari dengan konsisten keras dan berwarna coklat Tn.P BAB di pagi hari dan Tn.P tidak mempunyai keluhan mengenai BAK ataupun BAB, akan tetapi setelah BAB Tn.P merasa kelelahan dan sesak nafas jika ingin kembali ke kamarnya VI. ISTIRAHAT/TIDUR : Tn.P mengatakan tidurnya tidak terlalu nyenyak karena dia sering merasa sesak jika tidur dalam posisi guling. VII. PENGKAJIAN : Keadaan umum :  Tanda-tanda vital

:

- TD 140/85 mmHg - N 98x/menit - RR 29x/menit - S 36°C  BB

: 58Kg

 TB

: 170 Cm

Pengkajian fisikse cara umum :  Mata Simetris, pengelihatan tidak jelas dan buram  Telinga Telinga Tn.P bersih, bentuk simetris, dan pendengaran mulai berkurang.  Mulut, gigi dan bibir

Keadaan mulut baik, gigi masih lengkap  Dada Simetris tidak ada pembengkakan  Pernafasan RR 29x/menit Tn.Pmengatakan bahwa sering merasa sesak

VIII.

PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL:

1. Psikososial Kemampuan bersosialisasi dengan tetangga serta pengkaji pun sangat baik 2. Masalah Emosional Tn.P mengatakan sulit tidur dan gelisah saat tidur karena sesak nafas 3. Spiritual Tn.P beragama islam dan melakukan shalat 5 waktu setiap harinya walaupun sesak nafasnya kambuh Tn.P tetap melaksanakan shalat walaupun dengan posisi duduk, karena jika terlalu banyak bergerak Tn.P selalu merasa sulit bernafas.

4. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN (tuliskan hasil intrepretasi): KAZT ADL INDEKS A. Mandi (ke kamar mandi, menggosok bagian tubuh) : √

Sama sekali tanpa bantuan Dengan menggunakan tetapi hanya untuk satu bagian tubuh (misalnya: untuk menggosok bagian punggung atau kaki) Dengan bantuan lebih dari satu bagian tubuh

B. Berpakaian (memakai dan melepaskan pakaian, dan melakukannya Dengan cepat) : √

Memakai pakaian dengan komplit tanpa bantuan sama sekali

Memakai pakaian tanpa bantuan tetapi untuk kegiatan tertentu Memerlukan asisten seperti memakai/mengikat tali sepatu Memakai pakaian komplit dengan bantuan C. Toilet (pergi ketoilet, untuk BAB dan BAK, membersihkan sendiri serta memakai baju/celana sendiri) √

Dapat pergi ketoilet, membersihkan sendiri, dan menata

baju/celana Tanpa bantuan sama sekali Membutuhkan bantuan untuk pergi ketoilet, membersihkannya, memakai pakaian setelah eliminasi Tidak bisa pergi ketoilet sendiri D. Pergerakan Bergerak



dari

dan

ketempat

tidur/kursi

tanpa

bantuan/assisten (mungkin bisa juga denganpegangan/tongkat penyangga) Bergerak dari dan ketempat tidur/kursi dengan bantuan/ dengan asisten Tidak dapat keluar dari tempat tidur sama sekali E. Eliminasi √

Dapat mengontrol saat BAK dan BAB dengan sendiri Kadang tidak dapat mengontrol BAK dan BAB sendiri Membutuhkan bantuan serta supervise untuk mengontrol BAK

dan BAB, atau dengan penggunaan kateter F. Makan √

Makan sendiri tanpa bantuan Makan sendiri tetapi membutuhka untuk memotong akanan seperti daging, sayur, atau buah.

Makan

dengan

bantuan

atau

makan

dengan

melalui

IV

Fluids/tubes  Keterangan: Mengindikasikan ketidak tergantungan √

Mengindikasikan ketergantungan Sesuai dengan pengkajian yang sudah saya lakukan, terdapat

hasilnya bahwa Tn.P termasuk lansia yang tidak ketergantungan dalam semua fungsi, karena Tn.P dapat melakukan keenam fungsi diatas dengan baik serta melakukan semuanya hal diatas sendiri. 5. DIAGNOSA KEPERAWATAN : No. 1

Diagnosa Keperawatan Gangguan Pertukaran Gas b.d Perubahan Membran Alveolus-Kapiler (D.0003) Data Subyektif : - Pasien mengatakan sesak nafas saat melakukan kegiatan sehari-hari - Pasien mengatakan sering pusing Data Obyektif : - Terdengar suara nafas tambahan (ronki) saat pasien bernafas - Pasien tampak gelisah - Pasien tampak mengalami sianosis - Pasien tampak bernafas menggunakan cuping hidung - Pola nafas tampak abnormal (cepat, ireguler, dangkal) - TTV RR : 29x/m N : 98x/m

Nama Jelas Olivia Rahayu Hasibuan

2

Pola Nafas Tidak Efektif b.d Hambatan Upaya Nafas (D.0005)

Olivia Rahayu Hasibuan

Data Subyektif : - Pasien mengatakan sesak nafas saat melakukan aktivitas sehari-hari Data Obyektif : - Pasien tampak bernafas menggunakan otot bantu pernafasan - Pola nafas pasien tampak abnormal (takipnea) - TTV RR : 29x/m N : 98x/m 3

Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan Antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen (D.0056) Data Subyektif : - Pasien mengatakan mudah lelah - Pasien mengatakan kelelahan dan sesak nafas setelah banyak gerak seperti mandi dan BAB - Pasien mengatakan ia kesulitan melakukan kegiatan sehari-harinya seperti berjalan pagi atau olahraga pagi disebabkan penyakitnya kambuh. Data Obyektif : - Pasien tampak menarik nafas dalam - Pasien tampak bernafas menggunakan otot bantu pernafasan - RR : 29x/m

Olivia Rahayu Hasibuan

6. INTERVENSI KEPERAWATAN (tonjolkan tindakan mandiri pasien dan perawat). No

Diagnosa

Nama Tujuan

. 1.

Intervensi

Rasional

Keperawatan

Jelas

Gangguan

Setelah dilakukan Pemantauan

Pertukaran Gas

intervensi

Respirasi :

mengumpulkan

b.d Perubahan

keperawatan

Observasi

dan

membran

selama 1x24 jam

alveolus-kapiler

maka Pertukaran

frekuensi,

data untuk

Gas meningkat

irama,

memastikan

dengan kriteria

kedalaman

kepatenan

hasil :

dan upaya

jalan nafas dan

nafas

keefektifan

- Dipsnea 4 - Bunyi nafas tambahan 4 - Pusing 4 - Nafas cuping hidung 4 - Takikardia 4 - Sianosis 5 - Pola nafas 4

- Monitor

- Monitor pola nafas - Monitor kemampuan batuk efektif - Monitor ada tidaknya produksi sputum - Auskultasi bunyi nafas

Terapeutik - Atur secara interval pemantauan respirasi

Untuk

menganalisis

pertukaran gas

Olivia Rahayu H

sesuai kondisi pasien - Dokumentasik an hasil pemantauan

Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Informasikan hasil pemantauan 2.

Pola Nafas

Setelah dilakukan Manajemen Jalan

Untuk

Tidak Efektif

intervensi

Nafas :

mengidentifika

b.d Hambatan

keperawatan

Observasi

si dan

Upaya Nafas

selama 1x24 jam

- Monitor pola

mengelola

maka Pola Nafas

nafas

kepatenan

membaik dengan

(frekuensi,

jalan nafas

kriteria hasil:

kedalaman

- Dispnea 4 - Penggunaan otot bantu pernafasan 4 - Pernafasan cuping hidung 4 - Frekuensi pernafasan 4

dan upaya nafas pasien) - Monitor bunyi nafas tambahan - Monitor sputum

Teraupeutik - Pertahanakan

Olivia Rahayu H

- Kedalaman nafas 5 - Ekskursi dada 5

kepatenan jalan nafas - Beri pasien posisi semi fowler atau fowler - Berikan minuman hangat - Berikan oksigen

Edukasi - Anjurkan pasien untuk mengkonsums i asupan cairan 2000ml/hari - Ajarkan batuk efektif

Kolaborasi - Kolaborasi pemberian bronkodilator 3.

Intoleransi

Setelah dilakukan Manajemen

Untuk

Aktivitas b.d

intervensi

Energi :

mengidentifika

Ketidakseimban

keperawatan

Observasi

si dan

gan antara

selama 1x24 jam

suplai dan

maka Toleransi

- Identifikasi gangguan

mengelola penggunaan

Olivia Rahayu H

kebutuhan

Aktivitas

fungsi tubuh

energi untuk

oksigen

meningkat

yang

mengatasi atau

dengan kriteria

mengakibatka

mencegah

hasil :

n kelelahan

kelelahan dan

- Kemudahan dalam melakukan aktivitas 4 - Jarak berjalan 5 - Keluhan lelah 4 - Dipsnea saat beraktivitas 4 - Dipsnea setelah beraktivitas 4 - Sianosis 5 - Frekuensi nafas 4

- Monitor

mengoptimalka

kelelahan

n proses

fisik dan

pemulihan

emosional - Monitor pola dan jam tidur

Teraupeutik - Sediakan lingkungan nyaman dengan rendah stimulus - Lakukan rentang gerak pasif atau aktif - Fasilitasi duduk disekitar tempat tidur

Edukasi - Anjurkan tirah baring - Anjurkan

melakukan aktivitas secara bertahap - Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan berkurang - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

7. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari/Tanggal Waktu Selasa

No.DP 1

Pelaksanaan Keperawatan Pemantauan Respirasi :

Observasi

10 Nov 2020

- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan 07.30

upaya nafas - Monitor pola nafas

07.40

- Monitor kemampuan batuk efektif - Monitor ada tidaknya produksi sputum

07.50 08.00

- Auskultasi bunyi nafas

Terapeutik - Atur secara interval pemantauan

Nama Jelas Olivia Rahayu H

respirasi sesuai kondisi pasien

08.05

- Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi 08.30

- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Informasikan hasil pemantauan

08.40

09.00 09.15 Selasa

2

Manajemen Jalan Nafas :

Observasi

10 Nov 2020

- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman 07.30

dan upaya nafas pasien) - Monitor bunyi nafas tambahan

07.40

- Monitor sputum

Teraupeutik 07.50

- Pertahanakan kepatenan jalan nafas - Beri pasien posisi semi fowler atau fowler

08.10 - Berikan minuman hangat 09.30 10.00

- Berikan oksigen

Edukasi - Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi

10.15

asupan cairan 2000ml/hari - Ajarkan batuk efektif

11.00

Kolaborasi - Kolaborasi pemberian bronkodilator

Olivia Rahayu H

11.10

11.30 Selasa

3

Manajemen Energi :

Observasi

10 Nov 2020

- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang 07.30

mengakibatkan kelelahan - Monitor kelelahan fisik dan emosional

07.40

- Monitor pola dan jam tidur

Teraupeutik 07.50

- Sediakan lingkungan nyaman dengan rendah stimulus - Lakukan rentang gerak pasif atau aktif

09.40 - Fasilitasi duduk disekitar tempat tidur

Edukasi 09.50

- Anjurkan tirah baring - Anjurkan melakukan aktivitas secara

10.00

bertahap - Anjurkan menghubungi perawat jika

15.00

tanda dan gejala kelelahan berkurang - Ajarkan strategi koping untuk

15.10

15.10

mengurangi kelelahan

Olivia Rahayu H

15.30

8. EVALUASI KEPERAWATAN Nama Hari/Tanggal Waktu

No.DP

Evaluasi Keperawatan Jelas

Selasa

S:

10 Nov 2020

- Pasien mengatakan masih merasa sesak nafas saat melakukan kegiatan sehari-hari - Pasien mengatakan masih merasakan pusing O: - Saat di kaji suara tambahan, suara nafas pasien masih terdengar suara nafas tambahan 1

(ronki) saat pasien bernafas - Pasien sudah tidak tampak gelisah lagi

Olivia Rahayu H

- Pasien sianosis pasien tampak berkurang - Pasien masih tampak bernafas menggunakan cuping hidung - Pola nafas masih tampak abnormal (cepat, ireguler, dangkal) A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan Selasa

S:

10 Nov 2020

- Pasien mengatakan masih merasa sesak 2

nafas saat melakukan aktivitas sehari-hari O: - Pasien masih tampak bernafas menggunakan

Olivia Ra...


Similar Free PDFs