AUDIT ENERGI PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT DOC

Title AUDIT ENERGI PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT
Author Dedy Kurniawan
Pages 4
File Size 59 KB
File Type DOC
Total Downloads 92
Total Views 181

Summary

AUDIT ENERGI PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT Posted by Muhammad Taufan  1. DEFINISI AUDIT ENERGI Energi merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan pembangunan. Dengan akselerasi pembangunan yang meningkat dewasa ini, pertambahan penduduk dan peningkatan taraf hidup menyebabkan laju konsumsi...


Description

AUDIT ENERGI PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT Posted by Muhammad Taufan 1. DEFINISI AUDIT ENERGI Energi merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan pembangunan. Dengan akselerasi pembangunan yang meningkat dewasa ini, pertambahan penduduk dan peningkatan taraf hidup menyebabkan laju konsumsi energi semakin meningkat pula. Tanpa dilakukannya usaha menghemat energi, akan mengakibatkan habisnya cadangan energi dalam waktu yang relatif singkat dan dampaknya suatu pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) tidak dapat direalisasikan. Penggunaan energi di Indonesia dapat dikelompokkan dalam sektor-sektor industri rumahtangga bangunan komersial dan transportasi. Penggunaan energi pada sektor industri dan bangunan komersial cukup tinggi dibandingkan yang lain sehingga perlu menjadi fokus kegiatan konservasi energi. Makin berkembangnya perekonomian dicatat dengan makin banyaknya pendirian bangunan komersial karena itu Khusus untuk bangunan komersial perlu dilakukan langkah-langkah konservasi energi sebelum dan sesudah pembangunan gedung komersial tersebut. Pada bangunan gedung pengguna energi dapat dikelompokkan pada empat pengguna energi terbesar yaitu : Sistem AC, Sistem pencahayaan, sistem transportasi gedung, peralatan kantor dan lainnya. Dari hasil survei sejumlah pihak didapatkan persentasi penggunaan energi peralatan gedung komersial rata-rata adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini ; Gambar persentase penggunana energi di gedung Sumber : Ditjen LPE, Departemen Energi dan sumberdaya Mineral Ada perbedaan hasil yang significant dalam melaksanakan konservasi energi di bangunan sebelum dan sesudah pembangunan gedung tersebut. Pembangunan suatu gedung komersial yang direncanakan secara matang untuk memenuhi kaidah-kaidah konservasi energi akan memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi pemilik dan pemakai gedung tersebut. Dengan perencanaan awal yang matang dan menyeluruh serta memenuhi kaída-kaidah hemat energi tanpa mengorbankan kenyamanan pemakaian gedung seperti kenyamana termal dan visual maka pemakaian energi gedung akan lebih rendah dibandingkan dengan tanpa perencanaan hemat energi. Dengan rendahnya pemakaian energi gedung akan memberikan manfaat untuk pemilik gedung dengan kemampuan yang tinggi untuk menggunakan bangunan secara terus menerus karena biaya operasionalnya yang rendah. Biaya opersional yang rendah untuk gedung komersial selanjutnya akan membuat harga sewa gedung menjadi lebih rendah sehingga mendorong para penyewa tetap bertahan di bangunan tersebut. Konservasi energi adalah salah satu bentuk pengelolaan energi yang benar dan efisien. Alat utama kegiatan konservasi energi adalah audit energi. Seperti juga halnya audit keuangan, audit energi merupakan suatu penelusuran atas sumber daya energi dari mulai masuknya sampai ke pengguna akhir untuk mencari kebocoran kebocoran serta membuat rekomendasi yang akan memperbaiki sistem pemanfaatan energi dari suatu fasilitas (gedung atau pabrik). Sebagai contoh untuk melaksanakan kegiatan konservasi energi pada bangunan gedung baik sebelum ataupun sesudah bengunan itu berdiri harus melihat hal-hal sebagai berikut : · Sistem Selubung Bangunan · Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung · Sistem Tata Cahaya Pada Bangunan Gedung · Sistem transportasi gedung dan motor-motor · Sistem kelistrikan gedung · Sistem otomasi terigtegrasi gedung Hal lain yang menjadi faktor keberhasilan kegiatan konservasi energi di gedung adalah pemilihan teknologi yang tepat serta kreatifitas untuk membuat disain atau modifikasi sistem menjadi lebih efektif dalam menghemat energi 1. Selubung bangunan Selubung bangunan adalah bagian terluar dari gedung yang melingkupi seluruh bangunan dalan menghambat aliran panas dari lingkungan luar. Yang menjadi komponen selubung bangunan ini adalah dinding beserta jendela kaca dan pintu serta selubung atap. Luasan dan jenis selubung bangunan (dinding dan atap) mempengaruhi perolehan kalor/panas, akibat konduksi dari luar dan radiasi matahari. Untuk mengurangi perolehan panas yang berarti pula menurunkan beban pendinginan sistem AC, maka pemilihan dinding luar dan atap serta kaca dan kombinasi luasan dinding dengan kacanya akan menjadi penentu efektifitas selubung...


Similar Free PDFs