Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah PDF

Title Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Author Lena Yuliana
Pages 105
File Size 7.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 60
Total Views 90

Summary

Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah Sesuai Amanat Peraturan Menteri ESDM no. 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Listrik Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah Sesuai Amanat Peraturan Menteri ESDM no. 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Listrik USAID Indonesia Cl...


Description

Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah

Sesuai Amanat Peraturan Menteri ESDM no. 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Listrik

Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah

Sesuai Amanat Peraturan Menteri ESDM no. 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Listrik

USAID Indonesia Clean Energy Development (ICED Project) Jakarta: Gedung Tifa, Lantai 5 Jalan Kuningan Barat 26, Jakarta 12710, Indonesia Tel: +6221 5296 4445 Fax: +6221 5296 4446 Email: [email protected] Website: www.iced.or.id Untuk keperluan nirlaba, diijinkan mengutip publikasi ini dengan menyebutkan sumbernya © 2014 www.iced.or.id Disclaimer: Pandangan yang diungkapkan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari United States Agency for International Development atau Pemerintah Amerika Serikat

TIM

PENYUSUN

Hanny Berchmans Saifudin Suaib Imas Agustina Richard Panjaitan Winne

Daftar Isi Tentang Buku Ini

04

Dasar Hukum

05

Panduan Menggunakan Buku Ini Mengapa penghematan energi di bangunan itu penting? Rangkaian Tahapan Kerja

08 08 08

Gugus Tugas Sebagai Bentuk Komitmen

09

Mengetahui Kondisi Saat Ini (baseline) Mengapa penting untuk mengetahui kondisi saat ini? Cara-Cara Mengetahui Kondisi Saat ini a. Pelaksanaan Audit Energi Sederhana b. Pelaksanaan Audit Energi Detil c. Insentif Pelaksanaan Audit Energi Gedung dari Pemerintah Intensitas Konsumsi Energi

11 11 11 11 12 13 15

17 Perencanaan Program Penghematan Energi 18 Hasil Audit Kantor Gabungan Dinas dan Balai Kota Rekomendasi kegiatan penghematan energi Berdasarkan Hasil Audit Program 19 ECPP dan Verifikasi USAID-ICED team terhadap Hasil Audit 19 Target Penghematan Energi 20 Rekomendasi Aksi dan Potensi Penurunan 22 Inisiatif Lanjutan 22 a. Survei Kesadaran Energi Pegawai. 24 b. Mengkomunikasikan Program Penghematan Energi 27 Pelaksanaan Penghematan Energi 27 Meluncurkan Program 27 Checklist Umum 29 Checklist Ventilasi dan AC, untuk sistem tata udara 32 Checklist Pencahayaan, untuk sistem tata cahaya 34 Checklist Peralatan Pendukung Lainnya 35 a. Checklist Pompa Air 36 b. Checklist Komputer dan Monitor 37 c. Checklist Printer 39 d. Checklist Mesin Fotokopi 40 e. Checklist peralatan audio-video 40 f. Checklist Dispenser Air 41 g. Checklist Mesin Faksimile





h. Checklist Plug-In i. Checklist Lemari Es dan Freezer

42 42

Monitoring/Pengawasan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) Monitoring/Pengawasan a. Tentukan Baseline Penggunaan Listrik b. Lakukan Pengamatan Tahun Berjalan c. Hitung Penghematan Listrik dan Biaya Listrik d. Hitung besarnya emisi gas rumah kaca yang dapat dikurangi (dihindari) e. Lakukan Pengamatan Tahun Berjalan Evaluasi Penggunaan Energi a. Hitung Luas Lantai Perkantoran dan Lakukan Pengamatan Tahun Berjalan b. Tentukan Jenis Gedung Perkantoran yang Digunakan untuk Aktivitas Kerja , Tidak Termasuk Aula dan Tempat Parkir c. Tentukan Tingkat Efisiensi Konsumsi Energi Spesifik d. Rencanakan Program Lanjutan Berdasarkan Hasil Pengawasan Pelaporan Hasil Penghematan Energi

43 43 44 44 45 45 46 47 47 48

Daftar Pustaka LAMPIRAN A.1. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR LAMPIRAN A.2. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK LAMPIRAN A.3. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI LAMPIRAN B SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 679/800/Kep/ IV/2013 TENTANG PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PADA LINGKUP PEMERINTAH KOTA MAKASSAR LAMPIRAN C SURAT PERNYATAAN KOMITMEN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN AUDIT ENERGI MELALUI PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI ENERGI

51 52

Daftar Gambar

49 50 50

59 73 92 98

Gambar 1 Rangkaian Tahapan Kerja Program Penghematan Energi

08

Gambar 2 Skema dan siklus pelaksanaan program penghematan energi

13

Gambar 3 Prosedur Permohonan Audit Energi dalam Program Kemitraan

14

Gambar 4 Contoh Penggunaan Stiker untuk Komunikasi Program Penghematan Energi

26

Gambar 5 Perawatan Berkala dan Pengaturan Suhu yang Tepat sebagai Salah Satu Perilaku Hemat Energi

29

Gambar 6 Penghematan Energi melalui Sistem Tata Cahaya

32

Gambar 7 Penggunaan Pompa Air yang Hemat Energi

34

Gambar 8 Penggunaan Komputer yang Hemat Energi

36

Gambar 9 Penggunaan Printer yang Hemat Energi

37

Daftar Tabel Tabel 1 Berbagai Kebijakan Pemerintah mengenai Penghematan Energi

06

Tabel 2 Contoh Lampiran SK Gugus Tugas

10

Tabel 3 Data Tagihan Listrik Bulanan 6 bulan terakhir

12

Tabel 4 Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Kantor Pemerintah

15 16

Tabel 5 Berbagai Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Perkantoran Tabel 6 Rangkuman Hasil Audit Energi Gedung Balaikota dan Gabungan Dinas Kota Makassar

18

Tabel 7 Rekomendasi kegiatan penghematan energi Berdasarkan Hasil Audit Program ECPP dan Verifikasi USAID-ICED team

19

Tabel 8 Rekomendasi Program Penghematan Energi untuk pelaksanaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

20

Tabel 9 Rekomendasi Program Penghematan Energi Tanpa Biaya, dengan Biaya Rendah, Biaya Menengah dan Biaya Tinggi

21

Tabel 10 Contoh Kuesioner Kesadaran Hemat Energi

23 24

Tabel 11 Alternatif Media Komunikasi Internal untuk Sosialisasi Program Penghematan Energi Tabel 12 Jenis Muatan Informasi dalam Media Komunikasi Berdasarkan Tingkat Kesadaran Hemat Energi Pegawai

26

Tabel 13 Checklist Kegiatan Penghematan Energi di Gedung Kantor

28

Tabel 14 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Ventilasi dan AC Split di Gedung Kantor

30

Tabel 15 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk sistem Tata Cahaya

32

Tabel 16 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Pompa Air

35

Tabel 17 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Komputer dan Monitor

36

Tabel 18 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Printer

38

Tabel 19 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Mesin Fotokopi

39

Tabel 20 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Peralatan Audio-Video

40

Tabel 21 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Dispenser Air

41

Tabel 22 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Mesin Faksimile

41

Tabel 23 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Plug-In

42

Tabel 24 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Lemari Es dan Freezer

42

Tabel 25 Baseline Penggunaan Energi 6 (Enam) Bulan Terakhir

44

Tabel 26 Pengamatan Penggunaan Listrik Tahun Berjalan

44

Tabel 27 Faktor Emisi Grid untuk tiap wilayah

46

Tabel 28 Pengawasan Pelaksanaan Program Penghematan Energi

46

Tabel 29 Perhitungan Penggunaan Listrik untuk Pengamatan Tahun Berjalan

47

Tabel 30 Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Kantor Pemerintah

49

Tabel 31 Evaluasi dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Penghematan Energi

50

1

Tentang Buku ini Tentang Buku Ini Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Energi Listrik dengan jelas menyatakan bahwa seluruh bangunan gedung kantor pemerintah baik di pusat maupun daerah harus melaksanakan program Penghematan Energi Listrik pada sistem Tata Udara (Air Conditioning Sistem), sistem Tata Cahaya dan peralatan pendukung lainnya. Sebagai salah satu upayanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bekerja sama dengan USAID-ICED dan UNDP-BRESL untuk melaksanakan program penghematan energi listrik pada 2 (dua) bangunan gedung perkantoran yang berbeda, yaitu bangunan gedung perkantoran Balai Kota (“Bakot”) Makassar dan Gabungan Dinas (“Gadis”). Kerjasama tersebut bertujuan untuk: 1. Melakukan verifikasi hasil audit energi yang telah dilaksanakan melalui program Kemitraan Konservasi Energi dari Dirjen EBTKEKemen ESDM pada tahun anggaran 2011-2012, 2. Membentuk Tim Manajemen Energi, 3. Menyusun rencana implementasi progam Penghematan Energi yang terarah, 4. Menyusun panduan pelaksanaan program Penghematan Energi, 5. Implementasi program Penghematan Energi, dan 6. Monitoring program Penghematan Energi Buku ini disusun sebagai salah satu bentuk bantuan teknis yang diberikan oleh USAID-ICED kepada Pemerintah Kota Makassar, yang bertujuan untuk memberikan panduan umum bagi Pemerintah, termasuk didalamnya Tim Gugus Tugas Penghematan Energi, dalam menindaklanjuti Program penghematan energi listrik, khususnya di Gedung Perkantoran Balai Kota Makassar dan Gedung Gabungan Dinas. Namun guna pemanfaatan yang lebih luas dan berkelanjutan, panduan ini juga ditujukan untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan Penghematan Energi di gedung-gedung Pemerintahan lainnya.

4

Dasar Hukum

2

Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air Instruksi ini mengamanatkan lembaga Pemerintah untuk melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air, dan membentuk Tim Gugus Tugas Penghematan Energi dan Air untuk mengawasi pelaksanaan penghematan energi tersebut. Lihat Lampiran A.1 untuk detail Instruksi Presiden ini.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik Peraturan ini memberi arahan yang lebih detail bagaimana cara melaksanakan penghematan energi yang dimaksud dalam Instruksi Presiden 13/2011. Lihat Lampiran A.2 untuk detail peraturan ini.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi Dalam upaya memberikan arahan penghematan energi yang lebih terpadu, Peraturan ini dikeluarkan untuk mengatur mengenai pelaksanaan Manajemen Energi, yang secara khusus diwajibkan bagi para pengguna sumber energi yang menggunakan energi lebih besar atau sama dengan 6.000 toe per tahun. Sedangkan pengguna energi di bawah 6.000 toe (Ton Oil Equivalent), tetap dianjurkan untuk melaksanakan Manajemen Energi (atau penghematan energi). Lihat Lampiran A.3 untuk detail peraturan ini. Terkait dengan program penghematan energi, objek lembaga dan penghematan yang dimaksud adalah seperti yang tertuang dalam tabel berikut.

5

Tabel 1 Berbagai Kebijakan Pemerintah mengenai Penghematan Energi

Ruang Lingkup Lembaga

Inpres 13 tahun 2011

Permen ESDM 13 tahun 2012

Permen ESDM 14 tahun 2012

• • • •

Kementerian Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kesekretariatan Lembaga Negara, dan Pemerintah Daerah BUMN BUMD



Bangunan Gedung Negara Bangunan Gedung BUMN, BUMD dan BHMN Rumah Tinggal Pejabat Penerangan Jalan Umum Lampu Hias Papan Reklame



Penerangan Alat pendingin ruangan Peralatan kantor, perlengkapan, dan peralatan yang menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak



Penghematan listrik pada: Sistem tata udara Sistem tata cahaya Peralatan pendukung, meliputi lift, computer, printer, mesin fotokopi, peralatan audio-video, water heater atau dispenser

• • •

Membentuk Gugus Tugas Melaksanakan Program dan Kegiatan Penghematan Energi dan Air Melakukan sosialisasi Penghematan Energi dan Air



Membentuk Gugus Tugas Program Manajemen Pengoperasian dan Perawatan



• • • • • Ruang Lingkup Penghematan

Pendekatan

• • •

• • •

• • • • •

• • •





• •

• • • • •

Sumber: Inpres 13 tahun 2011 dan Permen ESDM No. 13 dan 14 tahun 2012

6

Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah

Pengguna energi di atas atau sama dengan 6.000 toe per tahun Pengguna energi di bawah 6.000 toe per tahun

System tata udara System tata cahaya Peralatan pendukung Proses produksi Peralatan pemanfaat energi utama

Melaksanakan Manajemen Energi, melalui: Menunjuk Manajer Energi Menyusun Program Konservasi Energi Melaksanakan Audit Energi secara berkala Melaksanakan rekomendasi hasil audit energi Melaporkan pelaksanaan Manajemen Energi (atau penghematan energi) setiap tahun

Merujuk pada lingkup penghematan energi yang tertuang dalam peraturan tersebut di atas, buku panduan ini diarahkan untuk memberikan panduan dengan ruang lingkup sebagai berikut: 1. 2. 3.

Penghematan Energi, yaitu energi listrik Penghematan di Gedung Pemerintahan Penghematan dengan objek sistem tata udara, tata cahaya, dan peralatan elektronik pendukung, serta 4. Program sosialisasi penghematan energi di gedung pemerintahan 5. Program Manajemen Energi di Gedung

Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah

7

3

Panduan Menggunakan Buku Ini 3.1 Mengapa penghematan energi di bangunan itu penting? Sektor bangunan menyerap sebesar 40% sumber energi dunia, bahkan di Indonesia, sektor ini bertanggung jawab terhadap 50% dari total pengeluaran energi, dan lebih dari 70% konsumsi listrik secara keseluruhan (EECCHI, 2012). Dari besarnya penggunaan energi tersebut, sektor bangunan berkontribusi terhadap 30% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia. Program penghematan energi yang dilakukan di Gedung Pemerintah merupakan bentuk awal dari manajemen energi yang dapat membantu tercapainya penurunan biaya energi di Gedung secara keseluruhan. Kesuksesannya dapat menjadi motivasi baik bagi Gedung Pemerintah lain maupun gedung swasta dalam satu wilayah pemerintahan, ataupun sebagai pendorong munculnya inisiatif serupa di wilayah yang lain. Oleh karena itu, penting untuk dapat menyusun perencanaan program penghematan energi yang terorganisir dan sistematik.

3.2 Rangkaian Tahapan Kerja Pada prinsipnya, kegiatan penghematan energi merupakan rangkaian tahapan kerja yang bersifat kontinyu dan dinamis, yang terdiri dari langkahlangkah sebagai berikut:

1. Membentuk Tim Gugus Tugas

2. Mengetahui Kondisi Saat Ini 5. Pengawasan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Hasil

3. Perencanaan Program Penghematan Energi

4. Pelaksanaan Program Penghematan Energi Gambar 1 Rangkaian Tahapan Kerja Program Penghematan Energi

8

Gugus Tugas Sebagai Bentuk Komitmen

4

Seperti halnya Program Kebijakan Pemerintah yang lain, Program Penghematan Energi perlu diawali dengan adanya komitmen dari pimpinan lembaga atau institusi terkait. Merujuk pada Inpres No. 13 Tahun 2011 dan Permen ESDM No. 13 Tahun 2012, pembinaan dan pengawasan kegiatan penghematan energi di daerah berada di bawah tanggung jawab Sekretaris Daerah Provinsi atau Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota. Termasuk di dalamnya tanggung jawab terhadap pelaksanaan Manajemen Energi di Gedung Pemerintah. Manajemen energi adalah kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keluaran yang maksimal. Hal ini dilaksanakan melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis untuk meminialisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan meminimalisasi bahan baku dan bahan pendukungnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, Sekretaris Daerah dibantu oleh Gugus Tugas, yang terdiri dari staf pemerintah di setiap Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) yang nantinya akan melaksanakan dan mengawasi kegiatan penghematan energi dalam lingkup wilayah pemerintahannya. Lebih lanjut, setiap SKPD juga perlu membentuk Gugus Tugas yang akan mengawasi pelaksanaan penghematan energi secara internal. Idealnya, keanggotaan gugus tugas ini sedapat mungkin terdiri dari perwakilan seluruh divisi yang ada, guna mempermudah pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu, komitmen pimpinan SKPD atau lembaga terkait dapat ditunjukkan melalui pembentukan tim Gugus Tugas di institusinya masingmasing. Gugus Tugas di Kota Makassar terbentuk dengan dikeluarkannya Keputusan Walikota Makassar No. 679/800/Kep/IV/2013 pada 16 April 2013. Salinan surat Keputusan Walikota tersebut diberikan pada LAMPIRAN B. Keputusan Walikota memuat struktur personel gugus tugas Kota Makassar serta tugas-tugas yang akan diemban antara lain: 1. penyusunan program kerja, 2. sosialisasi penghematan listrik, air dan BBM, 3. evaluasi pencapaian target dan pelaporan periodik sekali dalam tiga bulan. Format dalam SK Gugus Tugas dapat mengacu pada format seperti berikut:

9

Tabel 2 Contoh format lampiran SK Gugus Tugas

Nama

10

Jabatan dalam Organisasi

Kedudukan dalam Tim Gugus Tugas

Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah

Tugas

Mengetahui Kondisi Saat Ini (baseline))

5

5.1 Mengapa penting untuk mengetahui kondisi saat ini? Sebelum melakukan perencanaan penghematan energi, tim Gugus Tugas perlu mengetahui berapa konsumsi energi gedung saat ini dan bagaimana kondisi sistem tata udara, tata cahaya dan peralatan pendukung (termasuk cara penggunaannya) untuk dapat: 1. Menentukan target penghematan energi 2. Menentukan peluang atau potensi kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai target penghematan

5.2 Cara-Cara Mengetahui Kondisi Saat ini Untuk mengetahui kondisi penggunaan energi di Gedung saat ini (baseline-menggambarkan kondisi penggunaan energi sebelum kegiatan-kegiatan penghematan energi dilaksanakan) dapat dilakukan dengan: a. Pelaksanaan Audit Energi Sederhana Tujuan Audit Energi sederhana ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara umum pemakaian energi di bangunan berdasarkan data dan informasi pemakaian listrik dan berbagai jenis energi lainnya yang telah ada dan tersedia di pihak manajemen bangunan. Lingkup Data dan informasi yang diperoleh mengandalkan data dan informasi pemakaian listrik dan energi lain sejak enam (6) bulan terakhir. Menurut Permen ESDM No. 13 Tahun 2012, penghematan listrik menggunakan data tagihan listrik bulanan selama 6 bulan terakhir. Pelaksanaan Pelaksanaan Audit Energi Sederhana ini dapat dilaksanakan sendiri sepenuhnya oleh pihak pengelola gedung, tanpa perlu menggunakan peralatan pengukuran dan tanpa perlu didampingi oleh tenaga Konsultan Audit Energi.

11

Tabel 3 Data Tagihan Listrik Bulanan 6 bulan terakhir

Tagihan Rekening Bulan

Pemakaian Tenaga Listrik (kWh)

Biaya Tenaga Listrik (Rp)

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5 Bulan ke 6

b. Pelaksanaan Audit Energi Detail. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan Audit Energi Detail selain menentukan baseline penggunaan energi adalah untuk mengidentifikasi potensi penghematan energi listrik dan memberikan rekomendasi langkah-langkah penghematan energi yang dapat dilakukan oleh pihak pengelola gedung, yang dapat mencakup rekomendasi tanpa biaya, biaya rendah, dan biaya tinggi. Lingkup Lingkup kerja dari pelaksanaan audit energi meliputi audit energi awal; pengukuran detail konsumsi listrik dan analisa detail kinerja pada Sistem Tata Udara, Sistem Tata Cahaya, dan peralatan pendukung lainnya; pemeriksaan selubung bangunan; analisa potensi penghematan energi; dan analisa manajemen energi. Pelaksanaan Pelaksanaan Au...


Similar Free PDFs