Title | BAB IV MANAJEMEN KAS |
---|---|
Author | Herispon Herispon |
Pages | 23 |
File Size | 566.6 KB |
File Type | |
Total Downloads | 115 |
Total Views | 442 |
BAB IV MANAJEMEN KAS Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat ; 1) Memahami dan menjelaskan pengertian dan pengelolaan kas, 2) Menghitung kebutuhan kas. 1. Pengertian Manajemen kas mengandung pengertian yaitu mengelola uang perusahaan sedemikian rupa sehingg...
BAB IV MANAJEMEN KAS
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat ; 1) Memahami dan menjelaskan pengertian dan pengelolaan kas, 2) Menghitung kebutuhan kas. 1. Pengertian
Manajemen kas mengandung pengertian yaitu mengelola uang perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat dicapai kesediaan kas maksimum dan pendapatan bunga yang maksimum dari uang tunai yang menganggur (idle) pada perusahaan. Jadi masalah yang timbul dalam manajemen kas atau manajemen posisi likuiditas perusahaan adalah bagaimana mengembangkan sistim yang efisien dari arus kas masuk dan arus kas keluar, inilah yang menjadi tugas bagi seorang pimpinan dalam perusahaan untuk dapat mengatur perputaran kas (cash flow) dalam perusahaan yang dipimpinnya. Mengapa perlu menahan kas atau surat berharga ? (surat berharga jangka pendek), karena kas atau surat berharga dapat secara cepat dicairkan atau dialihkan menjadi uang tunai dengan biaya yang kecil. 2. Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen kas.
Dalam manajemen kas terdapat 3 fungsi yang harus menjadi perhatian bagi pimpinan (manajer keuangan) perusahaan yaitu : a. Terdapatnya dua isu utama yang terlibat dalam manajemen kas (likuiditas) seperti : Adanya trade off antara resiko dan profitabilitas akan mempengaruhi tingkat aktiva likuid perusahaan yaitu kas dan surat berharga. Tingkat aktiva likuid yang berlebihan akan menurunkan resiko tapi secara umum akan menurunkan profitabilitas. Distribusi dari aktiva likuid antara kas dan surat berharga juga hams ditentukan. Bagaimana perimbangan yang paling optimal antara kas dan surat berharga tersebut. b. Ada 3 (tiga) motif pokok yang mendasari seseorang, kelompok, perusahaan, atau lembaga lainnya untuk memiliki kas dan surat berharga yaitu : Motif transaksi, yaitu untuk melakukan segala urusan dalam transaksi penjualan atau pembelian baik barang atau jasa. Motif berjaga-jaga, yaitu untuk memenuhi segala keperluan yang tidak pernah diduga atau diluar perkiraan. Motif ini juga dipengaruhi oleh dua faktor ; 1) tingkat ketepatan dalam meramalkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar, 2) kemampuan perusahaan untuk meminjam dalam jangka pendek.
76 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Motif memenuhi kebutuhan dimasa datang, yaitu berupa sejumlah saldo minimum yang diputuskan untuk tetap berada di bank dalam rekening gironya, atau kebutuhan dana untuk memperoleh profit yang lebih besar dengan membeli surat berharga. c. Tingkat kas yang tepat akan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu : Jumlah kas yang cukup dapat memberikan kemungkinan potongan penjualan. Misalnya perusahaan memberikan dan menawarkan persyaratan pembayaran (term) sebesar 2/15 net 40. Tingkat kas yang tepat juga akan mempengaruhi current ratio dan acid test ratio perusahaan yang merupakan kunci untuk menilai posisi likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Juga terdapat dua alasan penting bagi perusahaan dalam memiliki portfolio surat berharga yaitu : a. Sebagai substitusi kas yang dimaksudkan untuk penyangga pada saat perusahaan mengalami kesulitan uang kas, namun ada juga perusahaan memenuhinya dengan hutang. b. Investasi sementara yang dimaksudkan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Disamping itu dikenal ada aliran kas masuk dan aliran kas keluar dalam sebuah perusahaan sebagai berikut 1. Aliran kas keluar (cash outflow) a. Aliran kas keluar yang terus menerus (kontinyu) meliputi ; pembelian bahan mentah, pembayaran upah tenaga kerja, gaji pimpinan, listrik, air, telepon. b. Aliran kas keluar yang tidak terus menerus (intermitten) meliputi ; pembayaran bunga, deviden, pajak, angsuran utang, pembelian aktiva tetap, pembelian kembali saham perusahaan, biaya yang dikeluarkan akibat kerugian yang diderita perusahaan. 2. Aliran kas masuk (cash in flow) a. Aliran kas masuk yang terus menerus (kontinyu) meliputi ; hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang. b. Aliran kas masuk yang tidak terus menerus (intermitten) meliputi ; penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit dan bank, penjualan aktiva tetap / aktiva lancar, uang muka yang diterima dari langganan. Dengan demikian aliran kas dalam perusahaan (aliran masuk atau aliran keluar) bagaikan aliran darah yang terus menerus mengalir dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya. Sebagaimana diketahui bahwa pos / rekening kas sebagai komponen dari pada modal kerja atau aktiva lancar dapat memainkan peranan yang signifikan. Bahkan didalam upaya penyehatan terhadap modal kerja dapat pula diupayakan melalui arus kas dari pada perusahaan yang bersangkutan. Arus kas pada dasarnya merupakan suatu aliran keuangan atas penggunaan dana baik untuk keperluan pengadaan aktiva tetap maupun bahan mentah serta biaya biaya langsung maupun biaya tidak langsung didalam proses prosuksi. Yang selanjutnya terjadi suatu proses bahan mentah , menjadi barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in proces) dan selanjutnya menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.
77 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Dari proses pemasaran barang jadi dapat dilakukan penjualan sistem tunai atau dengan kredit yang selanjutnya dapat diterima dalam bentuk pembayaran dengan pembayaran kas (cash inflow). Setelah proses tersebut terealisasikan maka kemungkinan perusahaan harus melakukan pembayaran kembali kepada sumber-sumber pendanaan dari mana is memperolehnya, misalnya yang berasal dari pemilik hams dibayarkan dividennya, sedangkan untuk sumber yang berasal dari pinjaman harus dibayarkan bunyanya dan apabila telah sampai jatuh temponya maka harus dibayar pula pokok pinjamannya. Untuk menjaga stabilitas perusahaan hams diupayakan jangan sampai terjadi krisis likuiditas, dimana aliran kas keluar jumlahnya lebih besar dari pada aliran kas masuk, serta pers ediaan aktiva likuid yang tersedia. Apabila aktiva kas keluar lebih besar dari pada aliran kas masuk serta aktiva likuid yang tersedia maka posisi perusahaan dapat menjadi dalam kesulitan. Aliran sebagaimana dimaksud dapat dilihat skemanya dibawah ini : Depresiasi Barang Dalam Proses
Upah buruh Barang Jadi
Penjualan Kredit
Biaya administrasi penjualan
Upah Biaya Administrasi Penjualan
Pembelian
Neto Aktiva Tetap
Bahan Mentah
Piutang
Penagihan piutang
Pembelian aktiva tetap Pinjaman KAS
Utang
Pembayaran hutang
Penjualan aktiva tetap Investasi Dividen
Pemilik
78 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kas. Besar atau kecilnya jumlah kas yang ada pada perusahaan baik sebagai cadangan kas (cash reserve), kas minimal yang harus dipertahankan, maupun sebagai biaya penanggulangan operasional harian tergantung pada penerimaan dan kebijaksanaan yang dipegang oleh perusahaan ditambah oleh beberapa faktor yaitu : a. Kebijaksanaan dalam manajemen kas b. Posisi likuiditas perusahaan pada saat ini c. Sikap terhadap resiko manajemen kas d. Jadwal jatuh tempo utang perusahaan e. Kemampuan perusahaan dalam melakukan pinjaman f. Perkiraan aliran kas jangka pendek dan jangka panjang g. Kemungkinan perputaran kas (cash flow) dalam berbagai kondisi. Disamping faktor yang tersebut diatas ada faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan bersih kas suatu perusahaan atau persediaan minimal (safety cash balance) adalah : Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan Adanya hubungan yang baik dengan bank 4. Penganggaran kas ( cash budget) Perkiraan (estimasi) terhadap posisi kas untuk suatu periode yang akan datang disebut anggaran kas (cash budget). Tujuan penyusunan budget kas adalah agar pimpinan perusahaan dapat mengetahui hal : a. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan b. Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasi perusahaan c. Besarnya dana beserta kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi defisit kas d. Waktu kredit dibayarkan kembali. Pembahasan soal. 1. Perusahaan "Widi" menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas selama semester pertama tahun ini sebagai berikut : Estimasi penerimaan a. Hasil penjualan tunai yang diterima setiap bulan Januari Rp 400.000 April Rp 960.000 Februari Rp 500.000 Mei Rp 800.000 Maret Rp 730.000 Juni Rp 900.000 b. Piutang yang terkumpul setiap bulannya Januari Rp 400.000 April Rp 760.000 Februari Rp 500.000 Mei Rp 660.000 Maret Rp 650.000 Juni Rp 670.000
79 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
c. Penerimaan lainnya
Januari Februari Maret
Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 220.000
April Mei Juni
Estimasi pengeluaran a. Pembelian bahan mentah secara tunai tiap bulan Januari Rp 600.000 April Februari Rp 600.000 Mei Maret Rp 500.000 Juni b. Pembayaran upah buruh tiap bulan Januari Rp 250.000 April Februari Rp 250.000 Mei Maret Rp 200.000 Juni c. Pengeluaran untuk biaya penjualan Januari Rp 200.000 April Februari Rp 300.000 Mei Maret Rp 200.000 Juni d. Pengeluaran untuk biaya administrasi/umum Januari Rp 350.000 April Februari Rp 350.000 Mei Maret Rp 400.000 Juni e. Pembayaran pajak perseroan dalam bulan Maret
Rp 180.000 Rp 140.000 Rp 124.000
Rp 550.000 Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 300.000 Rp 200.000 Rp 250.000 Rp 230.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 420.000 Rp 100.000
Diminta : Susunlah Budget Kas tahap pertama Jawab : Tabel : Penerimaan Kas Sementara Uraian
April
Mei
Juni
400.000 500.000 730.000 400.000 500.000 650.000 200.000 200.000 220.000 1.000.000 1.200.000 1.600.000
960.000 760.000 180.000 1.900.000
800.000 660.000 140.000 1.600.000
900.000 670.000 124.000 1.694.000
Estimasi Pengeluaran Pembelian bahan baku 600.000 600.000 500.000 Pembayaran upah 250.000 250.000 200.000 Biaya penjualan 200.000 300.000 200.000 Biaya adm / umum 350.000 350.000 400.000 Pembayaran pajak 100.000 Jumlah 1.400.000 1.500.000 1.400.000 Surplus ( defisit ) (400.000) (300.000) 200.000
550.000 250.000 200.000 400.000 1.400.000 500.000
600.000 250.000 250.000 400.000 1.500.000 100.000
600.000 300.000 230.000 420.000 1.550.000 144.000
Estimasi Penerimaan Hasil Penjualan tunai Penagihan piutang Penerimaan lain-lain Jumlah
Januari
Pebruari
Maret
80 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Untuk keperluan penyusunan skedul tersebut diperlukan tambahan data sebagai berikut : a. Estimasi saldo kas pada akhir bulan Desember tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 100.000. b. Persediaan minimal kas sebesar Rp 50.000 c. Pinjaman dari Bank X diterima pada permulaan bulan dan pembayaran bunga dilakukan pada akhir bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada permulaan bulan, bunga bank ditetapkan sebesar 2 % perbulan. Dengan tambahan data ini kita dapat mengetahui besar pinjaman dari bank untuk Januari dan Pebruari yaitu : Defisit bulan Januari Rp 400.000 Persediaan minimal kas Rp 50.000 Pennulaan Januari kas tersedia Rp 100.000 Bunga kredit 2 % dibayar akhir bulan. Besarnya pinjaman atau kredit yang diperlukan untuk menutupi defisit yang dialami adalah : Defisit + Kas Minimal - Kas Awal Bulan + bunga kredit 400.000 + 50.000 - 100.000 + 0,02 X = X 350.000 + 0,02 X = X X – 0,02 X = 350.000 0,98 X = 350.000 X = 350.000 / 0,98 X = 357.143 Adapun perhitungannya : Saldo kas pada permulan bulan Januari Rp 100.000 Pinjaman dari Bank Rp 357.143 Kas yang tersedia Rp 457.143 Defisit bulan Januari Bunga dibayar akhir bulan Januari (2 % x Rp 357.143) Saldo kas akhir Januari
Rp 400.000 Rp
7.143 Rp 407.143 Rp 50.000
Defisit Februari Defisit + Kas Minimal - Kas Awal Bulan + bunga kredit 300.000 + 50.000 - 50.000 + 0,02 X = X 300.000 + 0,02 X = X X – 0,02 X = 300.000 0,98 X = 300.000 X = 300.000 / 0,98 X = 306.123
81 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Dalam contoh ini misalnya ditetapkan besar jumlah kredit yang diminta dari bank X untuk bulan Januari adalah Rp 357.143 digenapkan menjadi Rp 360.000, dan bulan Februari Rp 306.123 digenapka menjadi Rp 330.000. Pembayaran kembali kredit tersebut sebagian akan dilakukan pada permulaan April Rp 200.000 dan sisanya Rp 490.000 permulaan bulan Mei. Susunlah skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga. Jawab : Tabel : Penerimaan, pembayaran pinjaman dan bunga Uraian
Januari
Pebruari
a. Sa1do Kas PB b. Kredit dari bank PB c. Membayar kemba li kredit PB
100.000
52.800
360.000
330.000
-
-
-
-
-
-
-
(200.000)
(490.000)
-
a. Alat likuid yg tersedia PB 460.000 382.800 (400.000) (300.000) b. Surplus (defisit) c. Pembayaran bu 7.200 13.800 nga AB Saldo Kas AB 52.800 69.000 Pinja. kumulatif PB 360.000 690.000
Maret
April
69.000 255.200
Mei 545.400
Juni 155.400
69.000 55.200 200.000 500.000
55.400 100.000
155.400 144.000
13.800 9.800 255.200 545.400 690.000 490.000
155.400 -
299.400 -
Mencari bunga untuk bulan Januari yaitu : = % x jumlah kredit = 2 % x Rp 360.000 = Rp 7.200 Mencari bunga bulan Pebruari sama dengan bulan Maret yaitu : = % x Jumlah kumulatif + jumlah kredit = 2% x ( Rp 360.000 + Rp 330.000 ) = 2 % x Rp 690.000 = Rp 13.800 Mencari bunga bulan April yaitu : = % x Jumlah kredit kumulatif - pembayaran kredit = 2 % x (Rp 690.000 - Rp 200.000) = 2 % x Rp 490.000 = Rp 9.800 Bunga untuk bulan Mei tidak ada lagi karena jumlah kumulatif sama dengan pembayaran kredit dan seterusnya. Dengan demikian dapat disusun budget kas akhir untuk semester pertama ini yaitu :
82 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Tabel : Penerimaan kas akhir Uraian
Saldo Kas P.B Estimasi Penerimaan
Januari Pebruari
Maret
April
100.000
69.000
255.200
545.200
155.400
730.000 650.000 220.000
960.000 760.000 180.000
800.000 660.000 140.000
900.000 670.000 124.000
52.800
Hash Penjualan tunai 400.000 500.000 Penagihan piutang 400.000 500.000 Penerimaan lain-lain 200.000 200.000 Pinjaman dari bank 360.000 330.000 Jumlah penerimaan 1.360.000 1.530.000 Jml keseluruhan kas 1.460.000 1.582.800
Mei
Juni
1.600.000 1.900.000 1.600.000 1.694.000 1.669.000 2.155.200 2.145.200 1.849.400
Estimasi Pengeluaran Pembelian bahan baku Pembayaran upah Biaya penjualan Biaya adm / umum Pembayaran pajak Pemb. bunga pinjaman
600.000 250.000 200.000 350.000 -
600.000 250.000 300.000 350.000 -
7.200 -
13.800 -
Pembayaran pinjaman
500.000 200.000 200.000 400.000 100.000 13.800 -
550.000 250.000 200.000 400.000 9.800 200.000
600.000 250.000 250.000 400.000 -
600.000 300.000 230.000 420.000 -
490.000 Jumlah pengeluaran 1.407.200 1.513.800 1.413.800 1.609.800 1.990.000 1.550.000 Saldo kas A.B 52.800 69.000 255.200 545.400 155.400 299.400
PB AB
= Permulaan Bulan = Akhir Bulan
2. Data dari PT. Dwi Warna dari bulan Januari sampai Juni pada tahun ini sebagai berikut : a. Penjualan Januari Rp 100.000 April Rp 175.000 Februari Rp 100.000 Mei Rp 200.000 Maret Rp 150.000 Juni Rp 125.000 Pola penjualan bulanan adalah 80 % penjualan tunai 20 % dijual secara kredit, dari penjualan kredit ini 50 % diterima satu bulan sesudah bulan penjualan dan 50 % lagi diterima dua bulan sesudah bulan penjualan. Penjualan dilakukan pada akhir bulan.
83 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
b. Pengeluaran Pembelian bahan baku Januari Rp 25.000 April Rp 75.000 Februari Rp 25.000 Mei Rp 75.000 Maret Rp 50.000 Juni Rp 0 Pembayaran gaji/upah Januari Rp 25.000 April Rp 75.000 Februari Rp 75.000 Mei Rp 75.000 Maret Rp 50.000 Juni Rp 50.000 Pembayaran lain-lain Januari Rp 5.000 Februari Rp 75.000 Maret Rp 10.000 Data tambahan Safety cash balance / kas minimal Rp 5.000 Saldo akhir tahun lalu Rp 25.000 Bila terjadi defisit harus dapat ditutup dari kredit bank dan bila ada surplus diusahakan untuk mengangsur utang. Diminta : Susunlah cash budget untuk PT. Dwi warna tersebut. Jawab : Tabel : Penerimaan dari penjualan tunai Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni
Total Penjualan 100.000 100.000 150.000 175.000 200.000 125.000
Penjualan Tunai (80%) 80.000 80.000 120.000 140.000 160.000 100.000
Tabel : Penerimaan dari penjualan kredit Bulan
Penjualan Kredit Januari 20.000 Pebruari 20.000 Maret 30.000 April 35.000 Mei 40.000 Juni 25.000 Jumlah
Januari -
-
Pebruari 10.000 -
10.000
Pengumpulan Maret April 10.000 10.000 10.000 15.000 -
20.000
25.000
Mei 15.000 17.500 32.500
Juni
17.500 20.000 37.500
84 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Tabel : Penerimaan dari penjualan tunai dan penjualan kredit Penj/Bulan Tunai Kredit Jumlah
Januari 80.000 80.000
Pebruari 80.000 10.000 90.000
Maret 120.000 20.000 140.000
April 140.000 25.000 165.000
Mei 160.000 32.500 192.500
Juni 100.000 37.500 137.500
Tabel : Penerimaan kas sementara Uraian
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Estimasi Penerimaan Hasil Penjualan tunai Penagihan piutang Jumlah
80.000 80.000
80.000 10.000 90.000
120.000 140.000 20.000 25.000 140.000 165.000
160.000 32.500 192.500
100.000 37.500 137.500
Estimasi Pengeluaran Pembelian bahan Baku Pembayaran upah Lain-lain Jumlah Surplus ( defisit )
25.000 25.000 5.000 55.000 25.000
25.000 75.000 75.000 175.000 (85.000)
50.000 75.000 50.000 75.000 10.000 110.000 150.000 30.000 15.000
75.000 75.000 150.000 (42.500)
50.000 50.000 87.500
Tabel : penerimaan pinjaman, pembayaran pinjaman dan bunga
Uraian a. Saldo Kas PB b. Kredit dari bank PB c. Membayar kemba li kredit PB d. Alat likuid yg tersedia PB e. Surplus (defisit) f. Pembayaran bu nga AB Saldo Kas AB Pinja. kumulatif PB
Januari 25.000
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni 52.500
50.000
5.000
35.000
20.000
40.000 -
-
30.000
10.000
25.000
90.000
5.000
5.000
10.000
52.500
25.000 -
(85.000) -
30.000 -
15.000 -
42.500 -
87.500 -
50.000
5.000 40.000
35.000 40.000
20.000 10.000
52.500 -
140.000 -
-
-
85 Manajemen Keuangan – 2012 – Herispon, SE. M.Si
Tabel : Penerimaan kas akhir Uraian
Januari Pebruari
Maret
Saldo Kas P.B Estimasi Penerimaan
25.000
50.000
5.000
Hasil Penjualan tunai Penagihan piutang
80.000 -
80.000 10.000 40.000
Mei
Juni
35.000
20...