BENTUK DAN RUTE PEMBERIAN OBAT (1) PDF

Title BENTUK DAN RUTE PEMBERIAN OBAT (1)
Author Zuleka Almira
Pages 9
File Size 523.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 178
Total Views 569

Summary

Nama : Zuleka Almira Npm : 173110212 Kelas : 2A (6G) BENTUK DAN RUTE PENGGUNAAN OBAT Obat adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari hewan, tanaman, atau zat kimia yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit da...


Description

Accelerat ing t he world's research.

BENTUK DAN RUTE PEMBERIAN OBAT (1) Zuleka Almira Zulekaalmira

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Farmaset ik fit a annisa langkah Ida Suryawan

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Nama : Zuleka Almira Npm : 173110212 Kelas : 2A (6G) BENTUK DAN RUTE PENGGUNAAN OBAT Obat adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari hewan, tanaman, atau zat kimia yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk mempercantik badan. Bentuk sediaan obat adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat, umumnya dimasuk kan suatu vehikulum yang diperlukan untuk formulasi sehingga didapat suatu produk (dengan dosis-unit, volume, serta sediaan yang diinginkan) yang siap untuk dipakai oleh penderita I. PENGGUNAAN OBAT SECARA ORAL Obat oral merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat. Berbagai bentuk obat dapat diberikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer.. Tujuan : mendapatkan efek sistemik atau obat beredar melalui pembuluh darah Keuntungan : 1)

Tidak diperlukan latihan khusus

2)

Nyaman (penyimpanan,muda dibawa) Non-invasiv,

3)

lebih aman Ekonomis.

Kerugian 1)

“drug delivery” tidak pasti

2)

Sangat tergantung “kepatuhan pasien”

3)

Tingginya Interaksi : obat + obat, obat-makanan

4)

Banyak obat rusak dalam saluran cerna.

5)

Exposes drugs to first pass effect

Bentuk obat oral A.Solid / padat

 Serbuk Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi bagi (pulveres) atau serbuk yang tak terbagi. (pulvis). a. Pulvis (Serbuk) Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Contoh : Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas CO2 yang kemudian membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat, asam tartrat) dengan basa (Na-karbonat, Na-bikarbonat). Dalam pembuatannya, bagian asam maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas CO2 (karbon dioksida) digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau untuk menyegarkan rasa larutannya. b.Pulveres Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Contoh : oralit • Kapsul Bentuk sediaan obat yang terbungkusdalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak. - Kapsul terbuat dari gelatin, metil celulosa -Kapsul mudah larut dalam air Tujuan dibuat kapsul : Menghindari rasa pahit /tidak enak dari bahan obat, Dapat membagi obat dalam dosis yang tepat, Melindungi obat dari pengaruh luar ( pengaruh oksidasi dar O2 ) 1. Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): berisi bahan obat berupa minyak/larutan obatdalam minyak. Contoh : Natur E 2. Kapsul keras ( Hard Capsule ): berisi bahan obat yang kering. Contoh : Ponstan 250 mg 3. Tablet • Tablet Sediaan setengah padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi

1. TABLET HISAP ( LOZENGES), Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya denganbahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut. . Contoh : Kalmicyn lozenges 2. TROCHICI, Tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa, tablet ini disimpan dalam suhu kamar28°C. Contoh : FG Trochees 3. TABLET SUBLINGUAL, Tablet yang digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah, sehingga zataktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Contoh : Tablet Cedocard 4. TABLET KUNYAH ( CHEWABLE TABLET ), Tablet yang penggunaanya dengan dikunyah, memberikan residu dengan rasa enakdalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit, tablet iniumumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai pengikat dan pengisiyang mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkanpenampilan dan rasa Contoh : Tablet Plantacid 5. TABLET EFFERVESCENT, Tablet selain mengandung zat aktif, juga mengandung campuran asam ( asamsitrat, asam tartar ) dan Natrium bikarbonat , apabila dilarutkan dalam air akanmenghasilkan karbondioksida yang akan memberikan rasa segar. Contoh : Tablet Ca-D- Rhedoxon 6. TABLET SALUT, Contoh : Supra livron 7. TABLET MULTILAYER, Obat yang dicetak menjadi tablet kemudian ditambah granulasi diatas tablet yangdilakukan berulang-ulang sehingga terbentuk tablet multiplayer. Contoh : Bodrex 8. TABLET FORTE.Tablet yang mempunyai komposisi sama dengan komponen tablet biasa tapi mempunyai kekuatan yang berbeda ( Biasanya 2 kali tablet biasa ) Contoh : Bactrim Forte

• Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat Berdasarkan beratnya, dibagi menjadi :  Pil (bobot 60-300mg, bobot ideal 100-150mg rata2 120 mg).  Boli (pil yang beratnya >300mg).  Granula (1/3 – 1 grain).  Parvul (). Contoh: pil Kb B.Bentuk Sediaan Cair • Suspensi, Sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk halus yang tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan/vehiculum, umumnya mengandung stabilisator untukmenjamin stabilitasnya, penggunaannya dikocok dulu sebelum dipakai. Contoh : Sanmag suspensi, Bactricid suspens • Elixir, Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven, untuk mengurangi jumlahetanol bisa ditambah kosolven lain seperti gliserin dan propilenglikol, tetapi etanolharus ada untuk dapat dinyatakan sebagai elixir. Kadar alcohol antara 375%,biasanya sekitar 315%, keggunaan alcohol selain sebagai pelarut, juga sebagaipengawet atau korigen saporis. Contoh : Batugin 300 ml, Mucopect 60 ml ( Paediatri ) • Sirup, Penggunaan istilah Sirup digunakan untuk :1. Bentuk sediaan Cair yang mengandung Saccharosa atau gula ( 64-66% ).2. Larutan Sukrosa hampir jenuh dengan air.3. Sediaan cair yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspensi oral. Contoh : Biogesic sirup, Dumin sirup  Emulsi,merupakan sediaan yang terdiri dari dua fasa cairan dalam sistem dispersi, fasa cairan yang satu terdispersi sangat halus dan terkonsentrasi dalam fasa cair lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi. Contoh : scotts emulsion • Tingtura, Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia. Secara tradisional tingtura tumbuhan berkhasiat obat mengandung10% bahan tumbuhan, sebagian besar tingtura tumbuhan lain mengandung 20%bahan tumbuhan. Contoh : Halog 8 ml

II. PENGGUNAAN OBAT SECARA PARENTERAL Parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. tujuan pemberian obat parenteral antara lain: a. Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain b. Untuk memperoleh reaksi lokal (tes reaksi) c. Membantu menegakkan diagnosa (penyuntikan zat kontras) d. Menghormati zat imunolog Obat yang diberikan secara parenteral ini diberikan melalui beberapa rute pemberian, yaitu, a) Intradermal (ID) / Intracutan (IC), injeksi yang ditusukkan pada lapisan dermis di bawah epidermis atau di bawah permukaan kulit. b) SubCutan (SC), Injeksi subkutan merupakan cara menyediakan obat melalui suntikan di bawah kulit. Contohnya: untuk penyuntikan Vaksin, obat-obatan pra operasi, narkotik, insulin dan heparin c) Intramuskular (IM), Injeksi intramuskular merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Contohnya: Vaksin: DPT, Hepatitis B, DT, Suntikan KB: Depo Provera, cyclofem, Androgen sintetik: Deca Durobulin d) Intravena (IV)., Adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam pembuluh darah vena VI. PENGGUNAAN OBAT SECARA INHALASI Inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan. Tujuan dari pemberian inhalasi adalah : · Untuk mengencerkan sekresi dan memfasilitasi drainase dari hidung serta mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinus Kelebihan inhalasi 1) absorpsi terjadi secara cepat karena permukaan absorpsinya luas 2) terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke paru-paru untuk segera bekerja 3) efek samping dapat dikurangi 4) jumlah obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit dibanding cara pemberian lainnya. Kekurangan inhalasi 1) diperlukan alat dan metoda khusus yang agak sulit dikerjakan

2) sukar mengatur dosis 3) obatnya sering mengiritasi epitel paru Macam macam obat inhalasi Ada tiga jenis obat bronkodilator yang umum digunakan, di antaranya: Antikolinergik, contohnya ipratropium dan glycopyrronium. b) Agonis beta-2, contohnya salmeterol, salbutamol, procaterol, dan terbutaline. c) Methylxanthines, contohnya teofilin dan aminofilin a)

III. PENGGUNAAN OBAT PADA SELAPUT LENDIR • Selaput lendir mulut a) Permen Obat : sebagai tablet hisap Contoh : lozenges, trochees. b) Tablet bukal : dimasukkan diantara pipi dan gusi dalam rongga mulut. Biasanya berisi hormon steroid. Contoh : teokap sr c) Tablet sublingual : dibawah lidah. Umumnya berisi hormon steroid. Contoh : Isorbid • Selaput lendir di kulit a) Tablet hipodermik : Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air Contah: Atropin Sulfat b) Tablet Implantasi, ditanamkan didalam jaringan di bawah kulit. Tujuannya untuk pemakaian tempo lama. Contoh: Tablet Hormon KB • Selaput lendir vagina ,pemakaiannya melalui vagina. Bentuknya pipih oval ujungnya lebih kecil. Tablet ini mengandung antibiotika dan antibakteri • Selaput lendir mata a) Salep mata b) Lar. mata : tetes mata atau obat cuci mata. c) Suspensi mata : sebagai tetes mata. • Selaput lendir hidung, Berupa larutan atau suspensi hidung ( berupa tetesan atau semprotan) • Selaput lendir telinga, Berupa tetes telinga.

• Selaput lendir dubur Supositoria adalah cara pemberian obat lewat tabung pipa khusus yang dimasukkan ke anus, vagina, atau uretra (saluran kemih). Obat jenis ini mudah meleleh, cepat lunak, dan gampang larut pada suhu tubuh. Contah: Proris Supositoria • Selaput lendir saluran kencing Digunakan basila : bentuk batang yang dimasukkan ke uretra. IV. PENGGUNAAN OBAT PADA KULIT (TOPIKAL) Sediaan topikal adalah sediaan yang penggunaannya pada kulit dengan tujuan untuk menghasilkan efek lokal. A. Bentuk padat Berupa serbuk yg tujuannya menyerap lembab, mengurangi gesekan antara 2 lipatan kulit. Contoh : bedak B.Bentuk cair a) Sediaan basah seperti kompres, celupan & untuk mandi. Contoh : lar. Rivanol (kompres luka) b) Lotio adalah sediaan cair berupa suspensi atau disperse, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe m/a dengan surfaktan yang cocok. Contoh : Atopiclair c) Linimentum atau liniment adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetikum dan zat yang mengandung sifat rubefasien, melemaskan otot atau menghangatkan; digunakan sebagai obat luar. Contoh : salonpas liniment

V. BENTUK SETENGAH PADAT • Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. contoh : salep88 • Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi, mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. contoh : acyclovir 5%

• Gel merupakan sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi. contoh : faxiden gel...


Similar Free PDFs