Buku 2.Manajemen Keuangan.pdf PDF

Title Buku 2.Manajemen Keuangan.pdf
Author D. Takdir Syaifuddin
Pages 295
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 608
Total Views 748

Summary

Daftar Isi Halaman SAMPUL DALAM i KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi BAGIAN 1. PENDAHULUAN 1 Bab 1 Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan 2 1.1. Pendahuluan 2 1.2. Pengambilan Keputusan Keuangan 5 1.3. Tanggung Jawab Manajer Keuangan 7 1.4. Tujuan Perusahaan 9 1.5. Memak...


Description

Daftar Isi Halaman SAMPUL DALAM KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAGIAN 1.

PENDAHULUAN

Bab 1

Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan

i iii iv x xi 1

1.1. Pendahuluan 1.2. Pengambilan Keputusan Keuangan 1.3. Tanggung Jawab Manajer Keuangan 1.4. Tujuan Perusahaan 1.5. Memaksimalkan Nilai Perusahaan

2 2 5 7 9 10

Bab 2.

Konsep Penilaian 2.1. Tingkat Bunga dan Nilai Sekarang 2.2. Time Value of Money 2.3. Present Value 2.4. Internal Rate of Return 2.5. Penilaian Obligasi

18 18 20 21 23 23

Bab 3.

Tingkat Kembalian dan Risiko Pasar 3.1. Pendahuluan 3.2. Pasar Keuangan Yang Efisien 3.4. Risiko Dalam Portofolio Investasi 3.5. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

34 34 34 43 54

Bab 4.

Penilaian Mutlivariabel dan Faktor 4.1. Pendahuluan 4.2. Perluasan CAPM 4.3. Keseimbangan Dalam Pasar Modal 4.4. Portofolio Pasar 4.5. CAPM dan Penilaian Kinerja Portofolio 4.6. CAPM Model Fama dan Mac Beth 4.7. Arbitrage Pricing Theory (APT)

Bab 5.

Penilaian Saham 5.1. Pengertian Saham 5.2. Keuntungan Dari Pemilikan Saham 5.3. Risiko Saham 5.4. Penilaian Saham Biasa 5.5. Penilaian Saham Preferen

57 57 57 58 59 66 68 69 93 93 94 95 97 101

102 102 103 104 107 109

Bab 6.

Penilaian Opsi dan Derivatif 6.1. Pengertian Derivatif 6.2. Jenis Derivatif 6.3. Pengertian Opsi 6.4. Diagram Pay-off Pada Call Option 6.5. Diagram Pay-off Pada Put Option

BAGIAN 2

SUMBER DANA DAN PENENTUAN COST OF CAPITAL

Bab 7

Sumber Dana 7.1. Pengertian Sumber Dana 7.2. Sumber Dana Jangka Pendek 7.3. Sumber Dana Jangka Menengah 7.4. Sumber Dana Jangka Panjang

113 113 113 121 130

Bab 8.

Cost Of Capital 8.1. Pengertian Biaya Modal 8.2. Biaya Modal Agregat 8.3. Biaya Modal Dipandang Dari Sudut Perusahaan

139 139 140 141

9.7. Pengambilan Keputusan Struktur Modal

144 144 144 146 153 155 156 157

BAGIAN 3

MANAJEMEN INVESTASI

160

Bab 10.

10.1. Prinsip Investasi Modal 10.2. Kerangka Administrasi 10.3. Metode Evaluasi 10.4. Akselerasi Penyusutan 10.5. Inflasi 10.6. Tingkat Bunga dan Nilai Sekarang

161 161 162 165 166 167

Bab 11.

Risiko dan Real Option Dalam Capital Budgeting

Bab 9.

Struktur Modal Perusahaan 9.1. Teori Struktur Modal 9.2. Pendekatan Tradisional 9.3. Model Modigliani-Miller 9.4. Teori Trade-off 9.5. Teori Pengisyaratan 9.6. Leverage Buy Out

11.1. Bebas Risiko untuk Diskonto 11.2. Simulasi 11.3. Real Option dalam Investasi Modal 11.4. Opsi Untuk Ekspansi 11.5. Pengabaian Opsi 11.6. Penundaan Opsi atau Waktu

170 171 171 173 174 175

Bab 12.

Bab 13.

Analisis Utilitas dan Pilihan Berisiko 12.1. Kondisi Ketidakpastian 12.2. Pilihan 12.3. Konsistensi Perilaku Individu Terhadap Aneka Pilihan 12.4. Aneka Pilihan Berisiko 12.5. Keputusan Ekonomis 12.6. Utilitas Marginal

178 179 180 181 185 188

Penciptaan Nilai Melalui Kembalian Yang Diharapkan 13.1. Dasar Penciptaan Nilai 13.2. Atraksi Industri 13.3. Keunggulan Bersaing 13.4. Menghitung Expected Rate of Return 13.5. Nilai Tambah Ekonomis

190 190 190 191 192 194

Bab 14.

Keputusan Investasi Berisiko 14.1. Pendahuluan 14.2. Mengukur Risiko 14.3. Teori Pasar dari Premi Risiko 14.4. Implikasi-Implikasi 14.5. Keputusan Pembelanjaan dan Investasi

210 210 211 212 219 221

Bab 15.

Konsep Cash Flow Keuntungan 15.1. Pendahuluan 15.2. Cash dan Penilaian Saham 15.3. Konsep Cash Flow Keuntungan 15.4. Keuntungan Murni 15.5. Keuntungan Bisnis 15.6. Masalah Penyusutan 15.7. Masalah Maksimisasi 15.8. Masalah Waktu

233 233 234 242 245 246 254 255 258 262

BABIAN 4

MANAJEMEN AKTIVA LANCAR

Bab 16.

Manajemen Modal Kerja 16.1. Pendahuluan 16.2. Pengertian Modal Kerja 16.3. Konsep Modal Kerja 16.4. Ciri-Ciri Modal Kerja 16.5. Perputaran Modal Kerja 16.6. Penentuan Besarnya Modal Kerja 16.7. Perubahan Modal Kerja

263 263 263 265 266 267 268 273

Bab 17.

Manajemen Kas 17.1. Aliran Kas 17.2. Teknik-Teknik Manajemen Kas 17.3. Pengukuran Aliran Kas Internal :Cash Budget

278 278 279

17.4. Perencanaan Kas untuk Saham 17.5. Perencanaan Kas untuk Surat Berharga Lainnya 17.6. Penyusunan Cash Budget

281 282 283 285

Manajemen Piutang 18.1. Pengertian Piutang 18.2. Pengumpulan Piutang 18.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Piutang 18.4. Penentuan Standard an Kebijakan Kredit 18.5. Laba Atas Penjualan Kredit

292 292 294

Manajemen Persediaan 19.1. Tujuan Persediaan 19.2. Jenis dan Sifat Perputaran Persediaan 19.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Persediaan 19.4. Economic Order Quantity 19.5. Reorder Point

302 302 303

BAGIAN 5

PERALATAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

317

Bab 20.

Analisis Laporan Keuangan 20.1. Pengertian Laporan Keuangan 20.2. Laporan Neraca 20.3. Laporan Rugi Laba 20.4. Laporan Laba Ditahan

318 318 320 326 328

Bab 21.

Mengukur Profitabilitas dan Likuiditas 21.1. Pengertian Rasio Keuangan 21.2. Rasio Profitabilitas (Rentabilitas) 21.3. Rasio Aktivitas 21.4. Menugukur Likuiditas 21.5. Rasio Likuiditas 21.6. Rasio Solvabilitas

331 331 333 334 337 339 342

Bab 18.

Bab 19.

DAFTAR PUSTAKA

295 297 298

305 306 315

345

Daftar Tabel No 3.1. 3.2. 3.4. 7.1. 7.2. 7.3. 8.1. 8.2. 13.1. 13.3. 13.4. 15.1. 16.1. 16.2. 16.3. 17.1. 17.2. 17.3. 17.4. 17.5. 17.6. 17.7. 19.1. 20.1. 20.2. 20.3.

Nama Tabel Perkiraan Probabilitas Kondisi Perekonomian Expected Rate of Return Aliran Kas dan Probabilitasnya Matriks Covarians Pembayaran Angsuran Tetap Daftar Pembayaran Angsuran Kredit Mesin PV Sewa Tahunan dan Nilai Sisa Weighted Average Cost of Capital Aggregate Weighted Average Cost of Capital Firms Tarif Pajak Individual pada Bulan April 1968 Arus Kas Investor menurut Pembiayaan dengan Obligasi dan Saham Apex Coorporation Cash Flow Analysis Earning Perhitungan Jangka Waktu Pembayaran Laporan Neraca PT ABC Tahun 2008 (Awal) Laporan Neraca PT ABC Tahun 2008 (Akhir) Cash Budget Proforma Penjualan Tunai dan Kredit Pembelian Bahan Baku dan Pembantu Pembayaran Upah dan Gaji Pembayaran Lain-Lain Collection Budget PT ABC 2008 Cash Budget PT ABC Januari – Juni 2008 Perhitungan Alternatif Biaya Terendah Laporan Neraca Micro Drives per 31/12 Laporan Laba-Rugi Micro Drive Laporan Laba Ditahan Micro Drive

Halaman 39 41 46 124 126 129 141 141 198 207 209 253 270 274 277 282 287 288 288 288 290 291 312 322 328 330

Daftar Gambar No

Nama Gambar

Halaman

2.1.

Hubungan Antara Present Value dengan Discount Rate

22

3.1. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4.

Distribusi Probabilitas Return Kedua Proyek Portofolio Investor dalam CAPM CML dan Komponen Slopenya The Security Market Line (SML) Hubungan Rate of Return dengan Risiko 1 Faktor

42 61 63 65 72

4.5.

Penentuan Tingkat Harga Arbitrage untuk 2 Faktor

80

6.1. 6.2. 7.1. 7.2. 7.3. 8.1.

Diagram Pay-off Call Option Diagram Pay-off Put Option Cost of Trade Credit as a Function of Days Past Discount Terms Skedul Penawaran Modal Mounth Head Supply Schedul of Capital Simple Determination of the Firm Cost of Capital

8.2. 8.3.

Market Cost of Capital Perhitungan Cost of Capital dari Sudut Pandang CML

8.4. 9.1. 9.2. 10.1. 14.1.

Estimated Market Value Traditional Capital Costs Concept Modiagliani-Miller Capital Costs Concept Kurva Present Value Lines Indifferens Curve Between Certain and Uncertain Income

14.2.

Robinson Crusoe Solution (R) and Market Solution (W) for Risky Investment Utilitas Gain Individu Siklus Operasi Perusahaan Siklus Pemulihan Arus Kas Perencanaan Persdiaan Kas Batas Atas dan Bawah Modigliani-Miller Hubungan Hipotesis Pendapatan dan Biaya Hubungan Timbal Balik Peningkatan Persentase Cash Discount Rata-Rata Hari Persediaan Economic Order Quantity-1 Economic Order Quantity-2 Reorder Point

109 111 135 137 137 139 140 142 143 145 152 169 215

14.3. 16.1. 16.2. 17.1. 17.2. 18.1. 18.2. 19.1. 19.2. 19.3. 19.4.

218 227 267 268 282 284 293 294 309 311 313 316

BAGIAN 1 PENDAHULUAN

Bab 1. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Bab 2. Konsep Penilaian Bab 3. Tingkat Kembalian dan Risiko Pasar Bab 4. Penilaian Multi Variabel dan Faktor Bab 5. Penilaian Saham Bab 6. Penilaian Opsi dan Derivatif

Bab 1 TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

1.1. Pendahuluan Brigham dan Coopeland, (1990) menyatakan bahwa peran Manajemen Keuangan terdiri dari 3 bidang yang saling terkait yaitu; (1) Pasar uang dan pasar modal (keuangan makro) yang berkaitan dengan banyak topik yang dibahas oleh ekonomi makro, (2) Investasi, yang memusatkan pada keputusan individu dan lembaga keuangan dalam memilih sekuritas (surat berharga) untuk portofolio investasi mereka, dan (3) Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan manajemen perusahaan. Ketiga bidang yang telah dikemukakan di atas, masingmasing saling berinteraksi satu sama lain, sehingga manajemen keuangan perusahaan harus memahami operasional pasar modal dan cara investor menilai sekuritas. Manajemen keuangan telah mengalami sejumlah perubahan besar selama bertahun-tahun. Ketika muncul sebagai suatu bidang ilmu tersendiri pada awal tahun 1900 an, penekanannya pada aspek hukum merger, konsolidasi, dan pembentukan perusahaan baru, serta berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan perseroan. Seiring perkembangan perusahaan saat ini, manajer keuangan memiliki peranan yang cukup dinamis yang sebelumnya tidak dimiliki. Menurut Van Horn (2002) menyatakan bahwa sebelum pertengahan abad ini, tugas para manajer keuangan terutama raising of funds (mencari dana) dan mengelola posisi kasa perusahaan mereka. Pada tahun 1950 an dengan semakin meningkatnya present value (nilai sekarang) telah turut

mendorong para manajer keuangan untuk memperluas tanggung jawab mereka dan lebih memperhatikan pemilihan proyek-proyek investasi modal. Dewasa ini, faktor-faktor eksternal memiliki dampak yang semakin meningkat terhadap para manajer keuangan. Meningkatnya persaingan antar perusahaan, perubahan teknologi, harga dan tingkat bunga, ketidakpastian situasi ekonomi global, fluktuasi nilai tukar, perubahan hukum perpajakan dan etika yang berkaitan dengan perjanjian keuangan merupakan factor-faktor eksternal yang dihadapi sehari-hari. Pada tahun 1990, manajemen keuangan memiliki peran strategis yang lebih penting dalam suatu perusahaan. Jika keuangan memainkan peranan manajemen secara umum dalam organisasi, maka manajer keuangan seharusnya menjadi pemain tim dalam keseluruhan usaha perusahaan untuk menciptakan nilai, karena sasaran perusahaan adalah menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya. Nilai ini dapat dilihat dari harga pasar atas saham perusahaan (yang sudah go public) yang selanjutnya merupakan fungsi keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijakan dividen perusahaan. Kemampuan seorang manajer keuangan untuk beradaptasi dengan perubahanperubahan tersebut, mencari dana, mengivestasikan aktiva serta mengelolanya secara bijaksana akan sangat berpengaruh terhadap sukses perusahaan secara keseluruhan. 1.2. Pengambilan Keputusan Keuangan Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencarian sumber dana (raising of funds) dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu, fungsi pengambilan keputusan manajemen keuangan dapat dibagi menjadi 3

area utama yaitu, keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva. (1) Keputusan Investasi Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting yang dibuat dalam perusahaan dengan langkah awal adalah menentukan jumlah keseluruhan aktiva yang dibutuhkan perusahaan. Manajer keuangan perlu memperhatikan Kewajiban (Hutang Lancar dan Hutang Jangka Panjang) dan Kekayaan Modal (Modal Sendiri) di sisi kanan neraca, sedangkan Aktiva di sisi kiri. Manajer keuangan harus menentukan jumlah uang yang muncul dalam neraca, yang menunjukkan ukuran perusahaan. Walaupun jumlah tersebut telah berhasil ditentukan, komposisi aktiva harus ditetapkan. Misalnya berapa banyak Total Aktiva perusahaan yang alokasikan untuk kas atau persediaan. Selain itu juga perlu ditentukan apakah suatu investasi perlu dikurangi. Aktiva yang secara ekonomis sudah tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti. (2) Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan merupakan keputusan utama kedua, dimana dalam keputusan ini manajer keuangan berhubungan dengan pembuatan keputusan pada sisi kanan neraca (sisi passiva). Jika kita menelusuri pendanaan gabungan dari berbagai industri, akan terlihat perbedaan jelas. Beberapa perusahaan yang memiliki hutang yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan lainnya. Pertanyaannya adalah apakah jenis pendanaan yang digunakan mempunyai perbedaan ?. Jika jawabannya ya, mengapa ?, dan apakah pendanaan gabungan tertentu dapat memberikan hasil yang terbaik ?. Lebih lanjut , kebijakan dividen harus dianggap sebagai bagian terpadu dari keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran

dividen (dividend paid ratios) menentukan jumlah laba yang dapat dibagi dalam bentuk dividend an berapa banyak laba yang ditahan (retained earnings). Semakin besar laba yang ditahan, berarti semakin sedikit uang yang tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu nilai dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, harus seimbang dengan biaya kesempatan (opportunity cost) laba ditahan yang hilang sebagai sarana pendanaan ekuitas (modal sendiri). Setelah pendanaan gabungan ditentukan, maka manajer keuangan masih harus menentukan sebaik apakah usaha untuk memperoleh dana yang dibutuhkan. Mekanisme perolehan pinjaman jangka pendek, memasukkan perjanjian sewa usaha jangka panjang atau negosiasi penjualan obligasi atau saham merupakan hal hal-hal yang harus dimengerti sepenuhnya. (3) Keputusan Manajemen Aktiva Keputusan ketiga dalam perusahaan adalah keputusan manajemen aktiva. Jika aktiva telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, maka aktiva-aktiva yang ada tetap memerlukan pengelolaan yang efisien. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap bermacammacam tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap aktiva-aktiva yang ada. Tanggung jawab ini menuntut manajer keuangan untuk lebih memperhatikan manajemen aktiva lancer dari pada aktiva tetap. 1.3. Tanggung Jawab Manajer Keuangan Tugas manajer keuangan yang paling utama adalah merencanakan pengadaan dan penggunaan dana, guna memaksimumkan nilai perusahaan. Dengan kata lain manajer keuangan menentukan sumbersumber dana dari beberapa alternative yang terdsedia dan menggunakan

dana tersebut (how to raising of funds and how to allocated funds). Beberapa hal yang menyangkut dengan kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Peramalan dan perencanaan. Manajer keuangan harus berinteraksi dengan eksekutif lainnya dalam memperkirakan masa depan perusahaan dan menetapkan rencana bersama untuk menentukan posisi masa depan perusahaan. 2. Keputusan dalam investasi dan pembiayaan. Sesuai dengan rencana jangka panjang, manajer keuangan harus menyediakan dana/modal guna mendukung pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang berhasil biasanya memperoleh tingkat penjualan yang tinggi, yang membutuhkan penambahan investasi pabrik, perlatan, dan aktiva lancer yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Manajer keuangan harus membantu penentuan tingkat pertumbuhan penjualan yang optimal dan pengambilan keputusan atas ivestasi spesifik yang akan dilaksanakan serta penentuan jenis dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut. Harus dipertimbangkan keputusan tentang penggunaan dana internal atau eksternal, dari hutang atau dari ekuitas, dan dari hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek. 3. Pengkoordinasian dan pengendalian. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan eksekutif bidang lain agar perusahaan beroperasi seefisien mungkin. Semua keputusan bisnis mempunyai implikasi keuangan, dan semua manajer, baik manajer keuangan dan manajer fungsional perusahaan lainnya (manajer pemasaran, manajer produksi, manajer personalia) harus memperhitungkan hal ini. 4. Interaksi dengan pasar modal. Manajer keuangan harus berurusan dengan

pasar

uang

dan

pasar

modal.

Setiap

perusahaan

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bursa efek (pasar uang dan pasar modal) sebagai tempat tersedianya dana, tempat sekuritas perusahaan diperdagangkan, dan sebagai tempat investor mendapat untung atau rugi. 1.4. Tujuan Perusahaan Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan adanya tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam meberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan. Walaupun ada berbagai tujuan, namun di dalam buku ini diasumsikan bahwa, tujuan perusahaan adalah memaksimalisasikan kesejahteraan pemilik perusahaan. Banyak jumlah saham yang dimiliki menunjukkan bukti kepemilikan dalam perusahaan. Kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan melalui harga pasar pelembar saham perusahaan, yang juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan manajemen aktiva. Ide dasarnya adalah kesuksesan keputusan suatu bisnis dinilai berdasarkan dampak yang ditimbulkan terhadap harga saham.

1.5. Memaksimalkan Nilai Perusahaan Tujuan utama manajemen suatu perusahaan adalah bagaimana menciptakan nilai untuk para pemilik saham sebagai pemilik perusahaan yang mempercayakan perusahaannya kepada para pihak yang terlibat dalam manajemen perusahaan. Oleh karena itu para pihak yang terlibat dalam manajemen perusahaan merupakan cerminan dari pemilik yang akan mendapatkan reward dari para pemilik atas kinerjanya dalam mengelola perusahaan. Brigham, Gapenksi dan Daves (2000) menyebutkan bahwa dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan para pihak yang terlibat dalam

manajemen perusahaan akan menghadapi interaksi – interaksi berikut; Hubungan Agen, Pemegang Saham versus Manajer, Pemegang Saham versus Pemberi Kredit, Pemegang Saham, Manajer dan Pemberi Kredit yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hubungan Agen Pada umumnya manajer memiliki tujuan pribadi yang akan berhadapan

dengan

tujuan

memaksimalkan

kesejahteraan

para

pemegang saham. Manajer diberi kekuasaan oleh pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham untuk membuat keputusan, dan hal ini akan menciptakan potensi konflik atas kepentingan yang disebut teori agen (agency theory). Hubungan agen akan muncul ketika seorang individu atau lebih yang disebut pemilik (principals) mempekerjakan individu lain atau organisasi yang disebut agen

untuk melaksanakan pekerjaan dan

kemudian mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Dalam konteks manajemen keuangan , hubungan agen yang utama adalah : (a) antara pemegang saham dan manajer, (b) antara manajer dan pemberi kredit, (c) antara manajer, pemegang saham dan pemberi kredit manakala perusahaan mengalami kesulitan keuangan. 2. Pemegang Saham versus Manajer Potensi permasalahan agen ini muncul ketika manajer perusahaan memiliki kurang dari 100 % saham perusahaan. Jika perusahaan dikelola sebagai perusahaan perorangan oleh pemiliknya. Maka manajer-pemilik akan menjalankan perusahaan untuk memaksimalkan kesejahteraannya. Kesejahteraan ini diukur dari meningkatnya kesejahteraan pribadi, kesenangan atau barang-barang mewah. Namun jika manajer –pemilik menjual beberapa saha...


Similar Free PDFs