BUKU ISPA, ISI PDF

Title BUKU ISPA, ISI
Author Muhammad Rudi
Pages 76
File Size 13.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 310
Total Views 780

Summary

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya penyusunan revisi buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah dapat diselesaikan. ISPA tel...


Description

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya penyusunan revisi buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah dapat diselesaikan. ISPA telah menjadi salah satu penyebab utama kematian balita, baik secara global maupun nasional. Permasalahan ini menuntut perhatian pemerintah untuk memastikan tingginya akses masyarakat terhadap pelayanan pencegahan dan pengendalian ISPA yang komprehensif dan berkualitas. Pedoman ini merupakan penjabaran dari RPJMN 2015-2019 Bidang Kesehatan dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019. Dengan demikian, pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Kementerian Kesehatan dan bagi Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten/kota dalam pelaksanaan dan pengembangan upaya-upaya strategis dalam pencegahan dan pengendalian ISPA. Revisi pedoman dilakukan sebagai penyesuaian atas perubahan struktur Kementerian Kesehatan hingga unit kerja terendahnya, di samping adanya perkembangan pengetahuan terkait penanggulangan ISPA. Dokumen ini telah mendapatkan masukan dari berbagai pihak termasuk kementerian/lembaga pemerintah, Ikatan Profesi, Akademisi, dan mitra pembangunan kesehatan. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam revisi buku pedoman ini. Diharapkan upaya kecil ini dapat memberikan dampak besar dalam menurunkan beban penyakit menular, khususnya ISPA. Semoga dokumen ini dapat mendorong perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program pencegahan dan pengendalian ISPA yang lebih berkualitas di tingkat nasional dan daerah dalam upaya mewujudkan penurunan angka kesakitan dan kematian serta beban ekonomi akibat penyakit menular di Indonesia.

Dr. Wiendra Waworuntu, MKes

i

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT Permasalahan penyakit ISPA cenderung meningkat dalam beberapa dekade terakhir baik secara global maupun nasional. ISPA telah menjadi pembunuh utama balita di dunia. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang. Hal serupa terjadi di Indonesia, dominasi kematian balita masih disebabkan oleh pneumonia . Bangsa Indonesia dihadapkan pada masalah ganda, di satu sisi masih berhadapan dengan penyakit menular yang belum tuntas, dan pada saat yang sama kita dihadapkan juga pada masalah PTM. Fasilitas pelayanan kesehatan menghadapi tantangan dalam penyediaan pelayanan bagi penyakit akut dan juga penyakit kronis yang membutuhkan pelayanan untuk jangka waktu yang lama dan mahal. Kesuksesan pencegahan dan pengendalian ISPA sangat tergantung pada kinerja fasilitas pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya yang cukup, tenaga kesehatan yang berkomitmen serta strategi dan kebijakan yang dilaksanakan secara terintegrasi, komprehensif dan berkesinambungan. Upaya penanggulangan ISPA memerlukan upaya bersama secara lintas unit kerja di Kementerian Kesehatan, lintas sektor terkait yang didukung dengan keterlibatan masyarakat, termasuk akademisi, profesional dan dunia usaha, dengan dukungan politis. Penanggulangan masalah ini perlu dilakukan secara komprehensif mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Saya menyambut baik penyusunan revisi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian ISPA. Saya harapkan pedoman ini bisa menjadi acuan bagi jajaran kesehatan di semua tingkat administrasi untuk mengembangkan strategi dan kegiatan strategis penanggulangan ISPA di wilayah kerja masing-masing. Saya juga berharap bahwa dokumen ini bisa menjadi acuan bagi unit-unit kerja pada Kementerian Kesehatan terkait serta sektor di luar kesehatan di semua tingkatan dalam mendukung upaya penanggulangan ISPA Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku ini. Semoga Allah SWT meridhoi segala upaya kita dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan berdaya saing. Jakarta, Juli 2016 Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. H. Mohamad Subuh, MPPM

iii

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................... i KATA SAMBUTAN ..................................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv DAFTAR BAGAN DAN TABEL .................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. vi PENGERTIAN ............................................................................................................ vii DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 2 B. Ruang Lingkup ................................................................................................ 2 C. Dasar Hukum .................................................................................................. 3 BAB II SITUASI EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT ....... 5 A. Gambaran Morbiditas dan Mortalitas ............................................................ 5 B. Pengendalian Faktor Risiko ISPA ................................................................... 8 C. Capaian Hasil Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian ISPA Periode 2010 - 2014 ................................................................................................... 9 D. Tantangan Pencegahan dan Pengendalian ISPA .......................................... 12 BAB III TUJUAN DAN STRATEGI PROGRAM ......................................................... 14 A. Tujuan Program Pencegahan dan Pengendalian ISPA ............................... 15 B. Strategi Pencegahan dan Pengedalian ISPA ............................................... 15 1. Penemuan dan Tata Laksana Kasus Pneumonia Balita ........................... 16 2. Kesiapsiagaan dan Respon Terhadap Pandemi Influenza ....................... 21 3. Pengendalian Faktor Resiko ..................................................................... 22 4. Penguatan Sistem Informasi, Surveilans dan Kajian ................................ 23 5. Penguatan Dukungan Manajemen ........................................................... 23 BAB IV KEGIATAN POKOK PENCEGAHAN PENGENDALIAN ISPA .................... 25 A. Penemuan dan Tatalaksana Kasus Pnemonia Balita .................................... 23 B. Kesiapsiagaan & Respon Terhadap Pandemi ............................................... 26 C. Pengendalian Faktor Risiko ISPA .................................................................. 26 D. Sistem Informasi, Surveilans, dan Kajian/Riset ............................................. 27 E. Penguatan Dukungan Manajemen Program ................................................. 28 BAB V MONITORING DAN EVALUASI .................................................................... 26 A. Pencatatan dan Pelaporan Rutin ................................................................... 29 B. Laporan Surveilans Sentinel .......................................................................... 32 BAB VI PERAN JAJARAN KESEHATAN, PEMANGKU KEPENTINGAN DAN MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN ISPA ..................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 39 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 41 KONTRIBUTOR............. ........................................................................................... 65

v

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

DAFTAR BAGAN DAN TABEL Halaman Bagan 2.1 ........................................................................................................... Bagan 2.2 .......................................................................................................... Bagan 2.3 .......................................................................................................... Bagan 2.4 .......................................................................................................... Bagan 2.5 .......................................................................................................... Bagan 2.6 .......................................................................................................... Bagan 3.1 .......................................................................................................... Bagan 3.2 .......................................................................................................... Bagan 5.1 .......................................................................................................... Tabel 2.2 .......................................................................................................... Tabel 3.1 .......................................................................................................... Tabel 6.1 ..........................................................................................................

vi

5 6 6 7 7 10 16 21 30 8 15 35

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Perkiraan Angka insidens Penumonia Balita....................................... Lampiran 2 Data Sasaran Program ISPA ............................................................... Lampiran 3 Form Puskesmas.................................................................................. Lampiran 4 Form Kabupaten .................................................................................. Lampiran 5 Form Provinsi ....................................................................................... Lampiran 6 Stempel Tatalaksana ISPA ................................................................... Lampiran 7 Form PWS ............................................................................................ Lampiran 8 Kuesioner Bimtek ISPA Provinsi .......................................................... Lampiran 9 Kuesioner Bimtek ISPA Kabupaten/Kota ............................................. Lampiran 10 Kuesioner Bimtek ISPA Puskesmas .................................................... Lampiran 11 Poster ...................................................................................................

43 44 45 46 47 48 49 50 54 58 63

vii

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

PENGERTIAN Untuk memudahkan pemahaman dan kesamaan persepsi terhadap pedoman ini, perlu dijelaskan beberapa pengertian istilah dibawah ini yaitu: 1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). 2. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia Balita ditandai dengan adanya gejala batuk dan atau kesukaran bernapas seperti napas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK), atau gambaran radiologi foto thorax/dada menunjukkan infiltrat paru akut. Demam bukan merupakan gejala yang spesifik pada Balita. Dalam penatalaksanaan pencegahan dan pengendalian ISPA semua bentuk pneumonia seperti bronkopneumonia, bronkiolitis disebut “pneumonia” saja. 3. ISPA bagian atas Adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut bagian atas mulai dari hidung sampai epiglotis. 4. Influenza Influenza adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan, disebabkan oleh virus influenza. 5. Influenza Like Illness (ILI) Penyakit yang mempunyai gejala serupa influenza yaitu demam ≥38°C disertai batuk. 6. ISPA Adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan gejala demam atau demam ≥38°C, dan batuk tidak lebih dari 10 hari sejak timbul gejala dan memerlukan perawatan rumah sakit. 7. Episenter Pandemi Influenza Adalah lokasi titik awal terdeteksinya sinyal epidemiologis dan sinyal virologis yang merupakan tanda terjadinya penularan influenza pandemi (influenza baru) antar manusia yang dapat menimbulkan terjadinya pandemi influenza.

ix

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

8. Sinyal Epidemiologi Klaster penderita atau klaster kematian karena Pneumonia yang tidak jelas penyebabnya dan terkait erat dengan faktor waktu dan tempat dengan rantai penularan yang berkelanjutan atau Klaster penderita Flu Burung dengan dua generasi penularan atau lebih tanpa hubungan darah antar generasi dan atau adanya penularan kepada petugas kesehatan yang merawat penderita. 9. Sinyal Virologi Adanya jenis virus influenza baru yang berasal dari percampuran materi genetik 2 virus influenza atau lebih (reassortment) dan atau berasal dari mutasi adaptif virus influenza unggas atau manusia. Untuk jelasnya dapat dibaca pada pedoman Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PP & PL, Kementerian Kesehatan Tahun 2008. 10. Kejadian Luar Biasa (KLB) Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut PP Nomor 40 tahun 1981 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian secara epidemiologis pada suatu daerah, dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. 11. Wabah Wabah menurut UU RI Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. 12. Pandemi Influenza Adalah wabah penyakit influenza yang menjangkiti banyak negara di dunia yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). 13. Surveilans Sentinel ISPA berat Adalah suatu sistem surveilans ISPA berat (SARI) berbasis laboratorium pada populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan sinyal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas. 14. ISPA akibat polusi ISPA akibat polusi adalah ISPA yang disebabkan oleh faktor risiko polusi udara seperti asap rokok, asap pembakaran di rumah tangga, gas buang sarana transportasi dan industri, kebakaran hutan dan lain lain. 15. Care seeking Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga balita dengan pneumonia dalam pencarian pelayanan kesehatan. Kegiatan ini dapat dipadukan dengan tindak lanjut atau pelacakan penderita pneumonia yang tidak kontrol ulang setelah dua hari pengobatan. Pada saat kunjungan ke rumah penderita diharapkan petugas kesehatan/ISPA dapat melaksanakan penyuluhan tentang pneumonia kepada keluarga penderita dan sekitarnya.

x

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

DAFTAR SINGKATAN AI AIDS APBD APBN APD APEC ARI Balita BBLR BNPB BSL CDC CFR DBD Ditjen P2P DPRD DVD FB HN ICU IDAI ILI IRA ISPA Kemenkes KIE KLB LP/LS LSM MDGs MTBS Ormas PHEIC Poskesdes Posyandu PP Puskesmas PWS

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Avian Influenza Acquired Immune Deficiency Syndrome Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran Pndapatan dan Belanja Negara Alat Pelindung Diri Asian Pacific Economy Country Acute Respiratory Infection Bawah Lima Tahun Berat badan lahir rendah Badan Nasional Penanggulangan Bencana Bio Security Level Communicable Disease Control Case Fatality Rate Demam Berdarah Dengue Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Digital Video Disc Flu Burung Hemagglutinin, Neuraminidase (contoh H5N1, H1N1) Intensive Care Unit Ikatan Dokter Anak Indonesia Influenza Like Illnes Infeksi Respiratorik Akut Infeksi Saluran Pernapasan Akut Kementrian Kesehatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kejadian Luar Biasa Lintas Sektor/Lintas Program Lembaga Swadaya Masyarakat Millenium Developments Goals Manjemen Terpadu Balita Sakit Organisasi Masyarakat Public Health Emergency of International Concern Pos Kesehatan Desa Pos Pelayanan Terpadu Peraturan Pemerintah Pusat Kesehatan Masyarakat Pemantauan Wilayah Setempat

xi

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

Renstra Riskesdes RPJMN RS RSUD RT PCR SARI SARS SDKI SDM SDGs SIBI SK SKD SKRT SPM TGC TNI TOGA TOMA ToT TP PKK UNICEF UPK UU VCD WHO

xii

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Rencana Strategi Riset Kesehatan Dasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction Severe Acute Respitory Infection Severe Acute Respitory Syndrome Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Sumber Daya Manusia Sustainable Development Goals Surveilans ISPA Berat Indonesia Surat Keputusan Sistim Kewaspadaan Dini Survei Kesehatan Rumah Tangga Standar Pelayanan Minimal Tim Gerak Cepat Tentara Nasional Indonesia Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Training of Trainer Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga United Nation International Children’s Emergency Fund Unit Pelayanan Kesehatan Undang-Undang Video Compact Disc World Health Organization

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan aspek penting dari hak asasi manusia (HAM), sebagaimana disebutkan dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1948 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya. Hak atas kesehatan juga dapat ditemukan di instrumen nasional yang diatur dalam UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Sesuai dengan norma HAM, maka negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak asasi kesehatan tersebut. Kewajiban tersebut antara lain dilakukan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas yang aksesibel bagi seluruh rakyat (inklusif), upaya pencegahan menurunnya status kesehatan masyarakat, melakukan langkah-langkah legislasi yang dapat menjamin perlindungan kesehatan masyarakat, dan mengembangkan kebijakan kesehatan, serta menyediakan anggaran memadai. Pembangunan kesehatan dalam 3 dekade terakhir ini telah berhasil meningkatkan umur harapan hidup penduduk Indonesia dari 54,4 pada tahun 1980 (SP 1980) menjadi 69,8 pada tahun 2012 (BPS 2013). Keberhasilan juga ditunjukkan dalam menurunkan angka kesakitan dari berbagai penyakit menular. Namun demikian, Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular, antara lain masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Dari semua kasus yang terjadi di masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun (Rudan et all Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu penyakit utama dengan kunjungan pasien yang tinggi di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). Menurut hasil Riskesdas 2007, proporsi kematian balita karena pneumonia menempati urutan kedua (15,2%) setelah diare. Salah satu penyakit ISPA yang perlu mendapat perhatian juga adalah penyakit influenza, karena penyakit influenza merupakan penyakit yang dapat menimbulkan wabah sesuai dengan Permenkes Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Men...


Similar Free PDFs