buku van zuidam PDF

Title buku van zuidam
Author Dheo Aldava
Pages 56
File Size 1 MB
File Type PDF
Total Downloads 659
Total Views 841

Summary

BAB 1 PENDAHULUAN Penggunaan nama bentuklahan sebagai geomorfologi karena rasa tidak puas terhadap peristilahan fisiografi yang telah berkembang lebih dahulu. Istilah fisiografi digunakan di Eropa dan memasukkan unsur - unsur iklim, meteorologi, kelautan dan matematik geografi. Geomorfologi merupaka...


Description

Accelerat ing t he world's research.

buku van zuidam dheo aldava

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Geomorfologi (1) yudahmr rong MEDIA PENGARUH PROSES YANG T ERJADI PROSES MUATAN MAT ERIAL annisa lut hfianihuda Geomorfologi adirfan prat omo

BAB 1 PENDAHULUAN Penggunaan nama bentuklahan sebagai geomorfologi karena rasa tidak puas terhadap peristilahan fisiografi yang telah berkembang lebih dahulu. Istilah fisiografi digunakan di Eropa dan memasukkan unsur - unsur iklim, meteorologi, kelautan dan matematik geografi. Geomorfologi merupakan bagian utama geologi, walaupun kenyataannya di Eropa, Amerika dan Indonesia dianggap sebagai geografi fisik. Geomorfologi di lingkungan geologi belum berkembang, karena lebih banyak berkembang di lingkungan geografi untuk kepentingan pengembangan wilayah, penggunaan lahan dan hidrologi, sedangkan para pakar geologi memiliki anggapan bahwa geomorfologi merupakan bagian dari bidang ilmu geografi, padahal teknologi satelit sumberdaya alam yang berkembang saat ini merekam permukaan bumi dan menunjukkan potret muka bumi setiap hari, sehingga ketika harus menggunakan citra satelit para akhli geologi harus belajar kembali geomorfologi. 1.1 Pengertian geomorfologi Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar kata, yaitu Ge(o) = bumi, morphe = bentuk dan logos = ilmu, sehingga kata geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi. Berasal dari bahasa yang sama, kata geologi memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang proses terbentuknya bumi secara keseluruhan. Definisi ; Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai sekarang. Berdasarkan pengertian dan definisi geomorfologi, maka bidang ilmu geomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumi dengan pendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. Tujuan mempelajari geomorfologi di lingkungan geologi selaras dengan motto Hutton , yaitu THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (sekarang adalah kunci masa lalu). Pemahaman kata sekarang (the present) adalah pemahaman terhadap bentuk rupa bumi yang dapat dijadikan cerminan proses yang berlangsung di masa lalu. Faedah yang diharapkan dengan mempelajari geomorfologi yaitu membantu menelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak terbentuknya bumi sampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang tampak sekarang, sehingga pada penelitian geologi dapat dilakukan dengan cepat dan murah. 1.2 Konsep dasar geomorfologi Bentuklahan adalah fenomena geologi yang telah banyak dikembangkan dan direnungkan oleh para akhli filsafat kuno dan tidak hanya membuat pernyataan '" saat ini menjadi kunci masa lalu ", tetapi proses geomorfologi saat ini memilki arti yang sangat penting, karena perbincangan tentang sistematika evolusi geomorfologi tidak hanya terjadi pada awal abad ke 19, tetapi berlangsung sampai sekarang.

1.2.1 Konsep pemikiran geomorfologi kuno Pembahasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan biasanya diawali dengan pemikiran - pemikiran para akhli filsafat Yunani dan Romawi. Membahas pemikiran pemikiran para akhli Yunani dan Romawi kuno tentang perkembangan bentuklahan suatu kegiatan yang sangat baik untuk lebih mengenal perkembangan ilmu dimasa silam (Dark Age) yang telah banyak dilupakan, namun sangat membantu didalam pemahaman tentang evolusi geomorfologi yang dikembangkan oleh para pemikir kuno, seperti Herodatus, Aristoteles, Starbo dan Seneca. Herodatus (485 - 425 SM) sebagai " Bapak Sejarah " telah banyak melakukan penelitian geologi, menyebutkan pentingnya serpih dan lempung yang diendapkan setiap tahun oleh Sungai Nil, sehingga Mesir dianggap telah mendapat hadiah dari sungai. Selanjutnya disebutkan pula bahwa gempabumi adalah pegunungan yang menggeliat karena dewa sedang marah. Temuan fosil kerang di puncak - puncak perbukitan di Mesir menyebabkan Herodatus menarik kesimpulan berdasarkan temuannya tersebut bahwa air laut telah menggenangi dataran Mesir. Kesimpulan Herodatus tersebut merupakan dasar pemikiran perubahan muka air laut yang menjadi bahasan penting didalam geomorfologi. Aristoteles (384 - 322 SM) didalam tulisannya menyebutkan tentang asal - usul mataair yang diyakininya bahwa air yang mengalir dari mataair disebabkan oleh (a) air hujan yang terjebak pada lapisan tanah, (b) air yang terbentuk karena penguapan dari air yang masuk kedalam bumi, dan (c) air yang terkondensasikan di dalam bumi berasal dari embun yang tidak diketahui asal - usulnya. Seluruh air merembes dari pegunungan menyerupai bunga karang yang sangat besar, sehingga sebutan sungai hanya diterapkan pada bentuk aliran air yang berasal dari mataair. Selanjutnya disebutkan pula bahwa hujan menghasilkan aliran air deras, sehingga aliran sungai menjadi tidak menentu. Pemahaman tentang debit aliran selama periode hujan telah dikembangkan oleh Bernard Palissi (1563 dan 1580) dan Pierre Perrault (1674) yang menyebutkan bahwa curah hujan mampu membentuk aliran sungai. Aristoteles percaya bahwa gempabumi dan gunungapi memiliki sumber kejadian yang sama dan menyebutkan bahwa gempabumi berpengaruh terhadap pencampuran udara basah dan udara kering di bumi. Selanjutnya dikenalkan juga jalur laut yang tertutup oleh sedimen yang membentuk daratan, sehingga terbentuk tanah timbul dan disebutkan pula bahwa yang membawa material dari daratan ke laut adalah aliran dan diendapkan sebagai alluvium. Strabo (54 SM - 25) telah melakukan perjalanan yang jauh dan telah meneliti secara hati - hati, serta telah mencatat contoh lokasi aliran yang menghilang dan yang muncul di permukaan. Pemikirannya tentang "Vale of Tempe" merupakan hasil dari gempa bumi disertai dengan kegiatan gunungapi dalam kurun waktu yang lama karena tekanan tenaga dari dalam bumi. Kesimpulannya secara alamiah menyebutkan bahwa Gunung Visuvius adalah gunungapi yang telah mati. Strabo menjelaskan juga tentang aluvium sungai dan delta sungai yang memiliki bermacam - macam ukuran selaras dengan luas daerah aliran sungai alamiah, sehingga delta sungai yang sangat luas mencerminkan daerah aliran sungai yang sangat luas dan susunan batuan yang paling menonjol pada daerah aliran sungai tersebut berupa batuan yang lunak. Beberapa penelitian delta yang telah dilakukan oleh Strabo menyebutkan pertumbuhan delta dihambat oleh kegiatan laut, terutama oleh pasang naik. Seneca ( ? - 65) menyebutkan bahwa yang menyebabkan terjadinya gempabumi lokal adalah kekuatan tenaga dari dalam bumi, dan pemikiran lainnya menyebutkan bahwa curah hujan bukan salah satu sumber yang menyebabkan aliran sungai dan disebutkan pula bahwa tenaga arus dapat menggerus lembah, sehingga

melahirkan konsep bahwa pembentuk lembah adalah arus yang menggerus lembah tersebut. Pemikiran - pemikiran kuno telah menyebutkan bahwa terdapat hubungan proses (genetik) antara gempabumi dengan dengan deformasi kulit bumi. Pernyataan tersebut menjadi rancu karena sebab, akibat dan kejadian gempabumi justru dipengaruhi oleh deformasi. 1.2.2 Fajar pemikiran geomrfologi modern Setelah beberapa abad pemikiran geomorfologi cenderung mengikuti pola pemikiran Kekaisaran Romawi, hanya sedikit atau mungkin tidak ada pemikiran pemikiran lain di Eropa. Sekolah - sekolah yang ada pada saat itu adalah biara - biara yang tidak mempelajari ilmu tentang alam. Beberapa tempat pendidikan di Arabia yang hidup pada saat itu telah memunculkan pemikiran - pemikiran modern yang cemerlang. Ibn Sina (980 - 1037) menyatakan bahwa asal - usul pegunungan dibedakan menjadi dua kelas, yaitu (1) hasil dari suatu pengangkatan bumi, seperti bagian dari gempabumi dan (2) pengaruh aliran air yang disertai dengan hembusan angin di suatu lembah yang bersusunan batuan lunak. Konsep pegunungan menurut Ibnu Sina merupakan cerminan hasil dari perbedaan tingkat erosi yang berlangsung secara perlahan - lahan dalam kurun waktu yang panjang. Beberapa pandangannya telah telah ditetapkan sebagai awal dari pemikiran modern, tetapi tidak diterapkan pada pemikiran Eropa Barat. Pembuktian yang sangat luas tentang konsep Ibnu Sina telah dilakukan oleh sekelompok muridnya yang bukan berasal dari orang Arab dan dikenal dengan judul " DISCOURSES OF THE BROTHERS OF PURITY " (bahasan saudara yang seiman) pada tahun 941 dan 982 (Said, 1950). Didalam empat volume buku yang disusun tersebut diceritakan tentang erosi dan transportasi oleh arus dan angin, pelapukan serta awal pemikiran peneplain. 1.2.3 Hutton sang pendahulu Konsep penggerusan lahan didalam pemikiran yang tajam dan tepat dari suatu bentanglahan perlu dipikirkan kembali oleh para pemikir sebagai landasan dasar geomorfologi modern. Para pemikir kuno yang berpikir tentang perusakan lahan oleh proses erosi, tidak memiliki pemikiran yang matang untuk dijadikan suatu kesimpulan yang layak (logic). Ruang dan waktu tidak memberikan keleluasaan untuk membahas perkembangan jangka panjang dan jangka pendek untuk membahas tentang pemikiran geologi agar menjadi suatu pekerjaan tentang bumi (ground work) untuk bapak geomorfologi modern seperti James Hutton, tetapi jejak langkahnya telah diikuti oleh beberapa orang. Leonardo da Vinci (1452 - 1519) merupakan salah satu kelompok pertama yang menyusun pemikiran geologi dan dikatakan (Chorley et al, 1964) bahwa pemikiran yang cemerlang telah berkembang pada zamannya, sehingga merupakan puncak kecemerlangan para pemikir terdahulu. Leonardo da Vinci menyebutkan bahwa lembah dipotong oleh arus, dan arus membawa material dari salah satu tempat dipermukaan bumi kemudian diendapkan pada suatu tempat. Buffon (1707 - 1788) dari Perancis menyebutkan tenaga arus yang mampu menggerus dan merusak lahan, selanjutnya diakhiri dengan perataan yang memilki ketinggian yang sama dengan permukaan laut. Targioni dan Tozetti (1712 - 1784) dari Italia menyebutkan bencana erosi oleh arus dan pemikirannya tentang sungai yang terputus dihubungkan dengan batuan yang tertoreh serta mengenalkan dasar - dasar perbedaan erosi yang dipengaruhi oleh berbagai macam material geologi dan struktur geologi.

Guetthard (1715 - 1786) dari Perancis, membahas tentang degradasi di pegunungan oleh arus, dan menyebutkan bahwa tidak seluruh material yang dipindahkan oleh arus diangkut sampai ke laut, tetapi hanya sebagian material yang terangkut oleh arus tersebut mencapai dataran pantai. Diyakini pula bahwa laut merupakan tenaga penghancur yang sangat besar terhadap lahan, selanjutnya arus dan laut disebut sebagai perusak yang sangat cepat terhadap pantai curam di Perancis sebagai bukti pernyataannya. Desmarest (7125 - 1815) menyuarakan pemikirannya tentang lembah Perancis Tengah merupakan hasil kegiatan arus dan menelusuri perkemba-ngan tahap evolusi bentanglahan. De Saussure (1740 - 1799) dari Swiss menyebutkan bahwa lembah Alpen merupakan hasil kegiatan pengikisan arus yang mengalir dari puncak pegunungan dan mengalir mengikuti lembah tersebut. Selanjutnya disebutkan pula bahwa glasiasi (pencairan es) dapat menjadi faktor penyebab terjadinya erosi. James Hutton (1726 - 1797) yang lahir di Edinburgh, Skotlandia, seorang akhli fisika, tetapi lebih menyenangi ilmu pengetahuan, khususnya kimia dan geologi. Sangat terkenal karena perannya sebagai pelopor PLUTONIAN yang terkenal dengan batuan beku granit dan bertentangan dengan para akhli dari sekolah Wernerian yang terkenal sebagai penganut NEPTUNIS yang memiliki anggapan bahwa granit memiliki kandungan lapisan kimia. Selain membahas granit, Hutton memperkenalkan pula batuan metamorf, tetapi pernyataannya yang terkenal adalah konsep THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (saat ini merupakan kunci masa lalu), sehingga doktrin uniformitarian bertentangan dengan konsep katastropisma. Teori bumi yang mengandung konsep pengkajian hukum komposisi,dissolusi dan restorasi lahan terhadap bumi telah diterbitkan pada tahun 1795 menjadi dua volume buku dengan judul : THEORY OF THE EARTH, WITH PROOFS AND ILLUSTRATIONS. John Playfair (1748 - 1819), seorang profesor matematika dan filsafat di Edinburgh, Skotlandia, setelah meninggalnya James Hutton pada tahun 1802 menerbitkan buku dengan judul : ILLUSTRATION OF THE HUTTONIAN THEORY OF THE EARTH , dengan gaya bahasa prosa ilmiah yang teliti dan jelas, sehingga jarang ada persamaannya. Playfair menyimpulkan pemikiran - pemikiran Hutton dengan jelas memiliki dampak yang sangat besar, terutama terhadap Sir Charles Lyell yang menjadi pelopor uniformitarian. Hasil penelitian Hutton menyebutkan bahwa proses masa lalu sampai masa sekarang masih terus berlangsung, yaitu lahan terkikis oleh proses mekanik dan kimia, yang sebelumnya telah diteliti namun salah, kecuali Desmarrest yang melihat gejala - gejala yang dijelaskan oleh Hutton. Konsep sistem sungai dan geomorfologi yang sangat berarti telah dikemukakan oleh Playfair lebih baik dari sebelumnya dan pernyataannya sebagai berikut : Setiap sungai yang muncul terdiri dari percabangan utama, merupakan induk dari berbagai percabangan dan masing - masing mengalir pada lembah selaras dengan ukurannya, membentuk sistem lembah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kemiringan lereng yang dialirinya dan mustahil akan terjadi pengaliran jika masing - masing lembah tidak memiliki arus yang mengalir pada lembah tersebut. Jika suatu sungai berupa saluran tunggal, tidak memilki percabangan, maka aliran yang terjadi diperkirakan akan membentuk arus yang sangat deras atau arus aliran akan memiliki tenaga penuh yang meluncur pada saluran tersebut dan langsung menuju samudra. Jika bentuk sungai terpecah menjadi beberapa percabangan de-ngan jarak yang cukup besar antara cabang satu dengan yang lainnya, kemudian dibagi lagi menjadi beberapa percabangan kecil, sehingga akan memberi kesan seolah - olah saluran terbentuk oleh torehan air berupa pengikisan permukaan dan erosi terhadap lahan. Kejadian tersebut berlangsung secara sinambung bagaikan mengukir permukaan bumi.

1.2.4 Beberapa konsep dasar Thornbury (1969) Pembahasan tentang konsep geomorfologi untuk bentanglahan jangan hanya menggunakan salah satu konsep saja, tetapi akan lebih baik jika beberapa konsep geomorfologi dapat dipahami sehingga evaluasi terhadap bentanglahan akan lebih baik. Konsep 1 : Proses yang berlangsung secara fisik saat ini memiliki kecepatan yang berbeda selaras dengan waktu geologi. Dasar - dasar geologi modern yang dikenal sebagai uniformitarian telah dikembangkan oleh Hutton pada tahun 1785, selanjutnya ditulis kembali oleh Playfair pada tahun 1802 dan dikembangkan oleh Lyell sebagai maha karyanya dengan judul Dasar - dasar Geologi ( Principles of Geology ). Hutton mencetuskan : " saat ini adalah kunci masa lalu " telah diterapkan secara baku sehingga menimbulkan perdebatan, karena pernyataan tersebut mengandung arti bahwa proses geologi yang berlangsung selaras dengan waktu geologi memiliki kecepatan yang sama dengan saat sekarang. Konsep ini tentunya salah, karena galasiasi (pencairan es) memiliki peran yang sangat penting sejak kala Plistosen dan sepanjang waktu geologi dari pada sekarang. Perlu dipahami juga bahwa iklim sekarang telah berubah, daerah yang memiliki iklim basah pada masa lalu, sekarang telah berubah menjadi beriklim kering (gurun) dan sebaliknya. Periode dari ketidak stabilan gerakan kulit bumi berlangsung pada periode pemekaran, sedangkan kulit bumi sekarang relatif stabil. Salah satu contoh proses geologi yang berlangsung selaras dengan waktu geologi yaitu pengikisan lembah oleh arus yang berlangsung sejak masa lalu sampai sekarang, tetapi pengikisan lembah oleh pencairan es (glasiasi) pada kala Plistosen memiliki perbedaan dengan proses glasiasi pada umumnya. Angin telah mengendapkan batupasir Navajo sejak kala Yura dan memiliki perbedaan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh angin sekarang. Konsep 2 : Geologi struktur merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap evolusi bentuklahan yang tampak sekarang. Siswa - siswa W.M Davis diajarkan tentang faktor utama yang mempengaruhi perkembangan bentuklahan adalah struktur geologi, proses geomorfologi dan tingkat pengaruhnya. Saat ini beberapa akhli geomorfologi meragukan terhadap tingkat pengaruh sebagai faktor utama yang mempengaruhi perkembangan bentuklahan, akan tetapi para akhli geologi setuju terhadap konsep proses dan geologi struktur sebagai pengaruh utama. Pernyataan struktur geologi tidak hanya diterapkan pada pandangan sempit, seperti struktur batuan, struktur perlipatan, struktur sesar dan ketidak selarasan, tetapi perhatian perlu ditekankan pula terhadap material bumi penyusun bentuklahan secara keseluruhan yang memiliki perbedaan pengaruh fisika dan kimia. Pandangan struktur geologi selanjutnya didalam pembahasan ini adalah suatu fenomena geologi yang lebih luas, yaitu posisi batuan di tempat yang tinggi, kekar, perlapisan batuan, sesar dan perlipatan, kekerasan mineral tertentu, porositas batuan dan berbagai macam perbedaan pada batuan penyusun kulit bumi. Pernyataan struktur geologi dapat dimanfaatkan untuk memahami strtigrafi dan struktur susunan (sikuen) batuan yang muncul sebagai singkapan pada suatu daerah, seperti perlapisan horisontal, perlapisan yang memiliki kemiringan perlapisan (dip), terlipat atau tersesarkan, sehingga pemahaman struktur geologi yang sederhana menjadi penting. Ungkapan batuan keras (tahan) atau lunak (tidak tahan) terhadap proses geomorfologi merupakan pemakaian ungkapan yang biasa selama digunakan untuk pandangan yang relatif dan tidak ditekankan untuk pandangan pengaruh fisika atau kimia, karena batuan dipengaruhi pula oleh proses fisika dan kimia. Suatu batuan

mungkin tahan terhadap salah satu proses geomorfologi, tetapi tidak tahan terhadap proses geomorfologi lainnya dan dibawah kondisi iklim tertentu menunjukkan perbedaan tingkat ketahanan batuan. Secara umum tampilan struktur batuan harus lebih tua dari pada perkembangan bentuklahan. Kejadian diatropisme perlipatan pada kala Plistosen sangat sulit disebut tidak tererosi, sehingga diperkirakan bahwa struktur batuan telah terbentuk sebelum bentuklahan. Konsep 3 : Relief permukaan bumi yang luas karena proses geomorfologi berlangsung pada tingkat yang berbeda. Alasan utama permukaan bumi memiliki gradasional yang berbeda karena kerak bumi disusun oleh batuan yang berbeda dan struktur yang berbeda, sehingga memiliki ketahanan batuan terhadap proses geomorfologi yang berbeda pula. Proses geomorfologi yang memiliki keaneka ragaman sangat kecil, masih memiliki arti yang sangat penting, kecuali pada daerah diatropisme sekarang (Resen) dapat diperkirakan bahwa daerah yang memiliki posisi topografi yang tinggi disusun oleh batuan yang keras, sedangkan daerah dengan posisi topografi lebih rendah disusun oleh batuan yang lunak. Perbedaan komposisi batuan dan struktur tercermin dari keaneka ragaman geomorfologi dan topografi lokal. Topografi minor dan rinci atau disebut sebagai mikrotopografi memiliki hubungan yang erat dengan keaneka ragaman batuan, tetapi terlalu kecil untuk diamati. Keaneka ragaman batuan dan struktur geologi merupakan faktor utama yang mempengaruhi perubahan permukaan bumi, tetapi bukan berarti proses geomorfologi tidak memiliki peran, karena pada batas - batas tertentu dengan tingkat yang berbeda proses geomorfologi masih berlangsung. Tingkat kecepatan proses geomorfologi lokal memberi pengaruh terhadap perubahan permukaan bumi, terutama pengaruh perbedaan temperatur, tingkat kelembaban, konfigurasi kerapatan kontur dan vegetasi. Perbedaan kondisi iklim mikro yang sangat menonjol antara dasar lembah dengan puncak bukit dan antara lahan terbuka dengan lahan tertutup vegetasi akan tampak dari jumlah penguapan lokal, tingkat kelembaban tanah dan tingkat perubahan tahunan temperatur, sehingga banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat proses geomorfologi lokal, seperti tingkat pelapukan, perombakan massa batuan, erosi dan pengendapan yang memiliki pengaruh terhadap keaneka ragaman geomorfologi. Konsep 4 : Proses geomorfologi meninggalkan jejak pada bentukla lan dan proses geomorfologi yang berkembang mem bentuk ciri - ciri pada bentuklahan. Penggunaan istilah proses yang dipakai untuk semua perubahan yang terjadi terhadap rupa bumi secara fisika dan kimia. Proses diatropisma dan vulkanisma dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari dalam bumi, sehingga ...


Similar Free PDFs