Catatan Klasifikasi Tes Psikologis PDF

Title Catatan Klasifikasi Tes Psikologis
Course Pengantar Psikodiagnostika
Institution Universitas Padjadjaran
Pages 4
File Size 88.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 675
Total Views 819

Summary

Klasifikasi Tes PsikologisTes sangat banyak macamnya sehingga untuk mendapatkan orientasi yang baik mengenai tes perludilakukan klasifikasi. Untuk membuat klasifikasi tes hendaklah ditinjau dari beberapa segi. Bila ditinjau dari banyaknya orang yang dites,dibedakan atas: Tes individual adalah jenis ...


Description

Klasifikasi Tes Psikologis Tes sangat banyak macamnya sehingga untuk mendapatkan orientasi yang baik mengenai tes perlu dilakukan klasifikasi. Untuk membuat klasifikasi tes hendaklah ditinjau dari beberapa segi. 1. 1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

Bila ditinjau dari banyaknya orang yang dites,dibedakan atas: Tes individual adalah jenis tes yang hanya dapat melayani untuk seseorang individu saja dalam satu waktu.contohnya test WISC dan WAIS Tes kelompok adalah tes yang dapat melayani sekelompok testi dalam suatu waktu. Tes kelompok ini lebih ekonomis jika dibandingkan dengan tes individual sebab dalam waktu singkatdapat diperoleh banyak individu yang dites contonya adalah ulangan-ulangan yang diberikan oleh guru,tes standar progresif matriks dan sebagainya. Bila ditinjau dari segi waktu yang disediakan dibedakan atas: 1. Tes kecepatan(speed test) yaitu tes yang mengutamakan kecepatan waktu dalam mengerjakan tes atau waktu untuk mengerjakan tes sangat terbatas. Contoh jenis tes ini arithemitical reasoning,tes klerikal dan sebagainya. 2. Tes kemampuan(power test) yaitu jenis tes yang dimaksudkan untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseoarng dalam mengerjakan tes. Soal waktu tidak dituntut terlalu ketat. Contoh jenis tes ini general comprehension test,tes SPM dan sebagainya. Bila ditinjau dari segi materi tes dibedakan atas 1. Tes verbal adalah tes yang menggunakan bahasa (baik lisan mauapun tulisan). Karena itu orang yang dites harus bias membaca dan menulis. 2. Tes non verbal adalah tes yang item-itemnya tidak terdiri dari bahasa,tetapi terdiri dari bahasa tetapi terdiri dari gambar-gambar,garis-garis dan sebagainya. Contoh jenis tes ini adalah tesCFIT.Tes SPM,tes Army Beta dan sebagainya Bila ditinjau dari segi aspek manusia yang dites dibedakan atas: 1. Tes psikis adalah tes untuk mengetahui keadaan fisik testi contohnya: tes erobik 2. Tes psikis adalah tes untuk mengetahui keadaan atau kemampuan mental testi contoh tes intelegensi,tes bakat dan sebagainya. Bila ditinjau dari segi aspek mental yang dites dibedakan atas: 1. Tes kepribadian seperti tes Rorschah, wartegg dan sebagainya 2. Tes intelegensi 3. Tes bakat 4. Tes prestasi belajar Bila ditinjau dari segi penciptanya 1. Tes rorschah 2. Tes biriet-simon 3. Tes Wechsler 4. Tes kraeppelin 5. Tes kuder dan sebagainya

Tujuan penggunaan tes psikologis Tujuan penggunaan tes pada garis besarnya terbagi atas tujuan riset dan diagnosis psikologis Tes dengan tujuan riset

Tujuan untuk keperluan ini bermacam-macam pula misalnya riset untuk penyusunan tes,riset untuk mengetahui sifat-sifat psikologis tertentu pada sekelompok individu,riset untuk pemecahan masalah social tertentu dan sebagainya. Tes dengan tujuan diagnosis psikologis Sebagian besar dari tujuan tes adalah untuk membuat diagnosis psikologis. Diagnosis psikologis dilakukan dengan maksud-maksud tertentu pula antara lain. Diagnosis untuk seleksi Diagnosis untuk keperluan pemilihan jabatan dan pendidikan Diagnosis untuk keperluan bimbingan dan konseling Diagnosis untuk keperluan terapi

Keterbatasan-keterbatasan Penggunaan Tes Psikologis 

Ketidaktepatan Instrumen

Tes hanya terbatas dalam mengungkap aspek perilaku individu. Walaupun diperoleh suatu situasi yang baik untuk mengidentifikasi kemungkinan keberhasilan akademik tetapi tidak dapat mengetahui indikasi motivasi pribadi individu untuk sukses. 

Reaksi-reaksi terhadap situasi testing

Kita mungkin masih dapat mengingat individu di sekolah yang menunjukkan reaksi yang berbeda kepada tester. Hal ini dapat diketahui bagi individu yang pada saat mengerjakan tes mengalami stres dan lainnya takut dan nervous. Perbedaan individu ditinjau dari segi tanggapan emosional terhadap suatu situasi testing adalah sangat berbeda. Dari hasil tes ada yang merasakan sebagai suatu ancaman terhadap konsep-dirinya,sehingga takut dan defensive mengubah perilaku-perilakunya yang mempunyai pengaruh negative. 

Kondisi-kondisi fisik dari testing

Secara umum dianjurkan,agar tes itu dilaksanakan dalam ruangan yang tenang dengan penerangan yang cukup memadai, meja yang permukaannya rata, data terhindar dari kegaduhan, kebisingan atau gangguan-gangguan lainnya.

Prinsip-Prinsip Penggunaan Tes Psikologis Penggunakan tes untuk proses bimbingan dan konseling hendaknya memperhatikan beberapa prisip tertentu. Prinsip-prinsip yang dimaksud mengacu pada prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya. Prinsipi-prisip penggunakan tes dalam bimbingan dan konseling dikembangkan dari pengalaman praktik pada saat ini. Brammer & shostrom (1982) mengemukakan beberapa prinsip penggunaan tes dalam bombingan dan konseling, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Kaidah pertama dari penggunaan tes ialah mengetahui tes secara menyeluruh. Eksplorasi terhadap alasan individu menginginkan tes dan pengalaman individu dalam tes yang pernah diterimanya. Perlu pengaturan pertemuan interpretasi tes agar individu siap untuk menerima informasi yang benar dan tidak menyimpang. Arti skor tes harus ditetapkan secepatnya dalam diskusi. Kerangka acuan hasil tes hendaknya dibuat dengan jelas. Hasil-hasil tes harus diberikan kepada induvidu, bukan dalam bentuk skor tapi dalam bentuk deskriptif. Hasil-hasil tes harus selalu terjebak. Cara yang digunakan untuk memulai prinsip ini ialah hasil tes harus disajikan secara tentatife. Guru pembibingan atau konselor hendaknya bersikap. Guru pembimbing atau konselor hendaknya memberikan interpretasi secara jelas dan berarti. Hasil-hasil tes harus memberikan prediksi dengan tepat. Dalam face intrepretasi tes, perlu adanya partisipasi dan evaluasi dari individu. Intrepretasi skor yang rendah kepada individu norma hendaknya dilakukan dengan hatihati.Tingkat konseptual yang tepat untuk menyusun interpresi tes dalam bentuk kata-kata adalah sangat penting jika individu mengerti hasil-hasil tes.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Tes Psikologi Keberhasilan penggunaan tes untuk tujuan bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh beberapa factor tertentu. Menurut Bezanson & Monsebraaten ((1984). Ada beberapa factor yang mempengaruhi pelaksanaan tes yaitu: 

Latar belakang budaya

Faktor latar belakang budaya individu memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan tes. Suatu tes cenderung memberikan tekanan dan keistemawaan pada aspek budaya dimana tes itu dikembangkan, karena tes biasanya menggambarkan tentang pengalaman,minat,nilai-nilai dan budaya itu sendiri. Contoh berikut mengilustrasikan sebagian kecil pengaruh factor latar belakang budaya dalam pelaksanaan tes. 

Latar belakang Sosial-Ekonomi

Factor yang erat kaitannya dengan budaya adalah taraf social ekonomi testi misalnya kemiskinan keluarga dan kekurangan fasilitas pendukung dalam keluarga biasanya cenderung kurangnya bahan bacaan,alat perlengkapan belajar dan hasil teknologi serta factor lain yang berhubungan dengan cara

pengisian tes. Factor-faktor tersebut tidak hanya berhubungan dengan kemampuan, tetapi juga memberikan pengaruh yang bersifat membatasi minat dan memotivasi individu. 

Pendidikan yang diperoleh di sekolah atau latihan formal

Banyak keterampilan yang diperlukan dalam tes kemampuan dipelajari disekolah atau melalui pelatihan misalnya perhitungan aritmatik dasar,persamaan dan perbedaan kata serta kepasihan berbahasa, semuanya dipelajari baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pendidikan yang diterima di sekolah. 

Persiapan Tes atau pengalaman tes

Peubah peubah persiapan atau pengalaman tes seringkali diaabaikan oleh para guru pembimbing atau konselor dan testi. Terhadap testi perlu diberikan kesempatan untuk mempraktikkan item-item yang sejenis terhadap tes yang telah dibakukan hal ini akan dapat membantu individu untuk mengerti petunjuk-petunjuk tes dan item-item tes. Suatu prasyarat untuk suatu skor minimum pada suatu tes. 1.

Kepribadian Motivasi Kecemasan Kesehatan Fisik 1. Cacat Fisik 2. Kesehatan pada umumnya 4. Karakteristik Tes 1. Tes kecepatan vs Tes kemampuan 2. Tebakan 3. Pola item 5. Pelaksanaan 1. Pelaksanaan 2. Lingkungan (kondisi-kondisi testing) 1. 2. 3.

Daruma,A.R.2003. Penggunaaan Tes Psikologis.Makassar:Penerbit FIP-UNM...


Similar Free PDFs