CATATAN TENTANG METODE DAN TEKNIK PENELITIAN PENDIDIKAN.pdf PDF

Title CATATAN TENTANG METODE DAN TEKNIK PENELITIAN PENDIDIKAN.pdf
Author Rohim Habibi
Pages 14
File Size 306.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 349
Total Views 467

Summary

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Rohim Habibi PENDAHULUAN A. Pengantar Kebutuhan akan pendidikan yang baik, yang mampu meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi di bidang pendidikan memberik...


Description

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Rohim Habibi PENDAHULUAN A. Pengantar Kebutuhan akan pendidikan yang baik, yang mampu meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi di bidang pendidikan memberikan kesempatan dan wewenang untuk melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan dan implementasi kurikulum, pembelajaran, bimbingan siswa dan manajemen pendidikan. Inovasi yang tepat, efektif, dan efisien membutuhkan kajian yang bersifat teoritis dan praktis melalui penelitian. Penelitian memberikan deskripsi, eksplanasi, prediksi, inovasi dan juga dasar-dasar teoretis bagi pengembangan pendidikan. Salah satu yang penting dalam wilayah penelitian adalah metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh seorang peneliti harus memiliki ketapatan sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. B. Rumusan Masalah Melihat pengantar di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah : Bagaimanakah metode dan teknik penelitian pendidikan? C. Kerangka Teori Metode Penelitian

PENELITIAN

Teknik Penelitian

D. Kajian Pustaka Penulis banyak mengambil rujukan dari buku yang berkaitan langsung dengan judul makalah, sebagai refensi primer. Serta buku-buku lain yang mendukung pembahasan sebagai rujukan skunder. Buku “Metode Penelitian Pendidikan” karya Nana Syaodih Sukmadinata, “Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D” karya Prof. Dr. Sugiyono serta “Metodologi Penelitian Pendidikan Dengan Studi Kasus” karya Jasa Ungguh Muliawan. Buku ini membahas secara luas metodologi penelitian pendidikan dan menggunakan pendekatan studi kasus. Buku berjudul “Metodologi Penelitian Kualitatif” karya Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. penulis jadikan referensi pendukung. Serta buku-buku lain yang berkaitan dengan focus pembahasan dalam makalah ini. Disamping rujukan literature (buku), penulis juga mengambil referensi dari media online. Misalnya, (http://kbbi.co.id/arti-kata/metode) yang diakses pada hari selasa tanggal 25 Oktober 2016 peneliti jadikan pendukung dalam mendefinisikan metode. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti.

1

PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian Pendidikan Menurut KBBI metode diartikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan tertentu

(http://kbbi.co.id/arti-kata/metode).

Secara

umum

metode

penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Lebih detail Nana Syaodih (2010: 52) menjelaskan sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian

yang

didasari

oleh

asumsi-asumsi

dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Pada bidang pendidikan, metode diartikan sebagai langkah atau cara menyelenggarakan pendidikan (Rohinah, 2013: 321). Jadi, metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah, sistematis dengan tujuan pendidikan. Dilihat dari bentuknya, metode penelitian pendidikan dibedakan dalam 3 kategori. Yaitu, metode kualitatif, metode kuantitatif, dan metode fungsional (Ungguh, 2014: 60). Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 9), jenis-jenis metode penelitian diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasrkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). Kemudian disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen, dan survey termasuk penelitian kuantitatif, sedangkan metode naturalistic bagian dari penelitian kualitatif dan R & D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen. Menurut McMillan dan Schumacher dalam Nana Syaodih (2010: 53) menjelaskan secara table sebagai berikut:

2

Tabel Metode – Metode Penelitian KUANTITATIF Eksperimental   

KUALITATIF

Non Eksperimental

Non interaktif

Eksperimental



Deskriptif



Etnografis

murni



Komparatif



Historis

Konsep

Eksperimental



Korelasional



Fenomenologis 

Analisis

kuasi



Ekspos fakto



Studi kasus

Kebijakan

Eksperimental



Tindakan



Teori dasar



Studi krisis

lemah 

Interaktif 



Analisis

Analisis Historis

Subjek tunggal

Penelitian dan pengembangan (R & D) 1. Penelitian Kuantitatif Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, antara lain: a. Metode Deskriptif Metode deskriptif sebagai upaya untuk menggambarkan (to describe) fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (Arifin, 2012: 41). Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya

dengan fenomena

lain.

Penelitian

dengan

menggunakan metode deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambaran kondisi bersifat apa adanya (Syaodih, 2010: 72 73). b. Metode Survei Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu tertentu. Menurut Ali

dan Asrori (2014:

43) Survei,

pada dasarnya,

merupakan pemeriksaan secara teliti tentang fakta atau fenomena perilaku

dan

sosial

terhadap

3

subjek

dalam

jumlah

besar.

Sedangkan menurut pendapat Arifin (2012: 42), metode survei bertujuan bukan hanya untuk mengetahui status fenomena, tetapi juga

untuk

menentukan

kesamaan

status

dengan

cara

membandingkan dengan standar, norma atau kriteria yang sudah ditentukan. Ada tiga karakteristik utama dari metode survei: 1) Informasi dikumpulkan

dari

sekelompok

besar

untuk

mendeskripsikan

beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti; kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi, 2) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis bisa juga lisan) dari suatu populasi, 3) Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi (Syaodih, 2010: 82). c. Metode Eksperimental Metode eksperimen sistematis

guna

dapat didefinisikan sebagai metode

membangun

hubungan

yang

mengandung

fenomena sebab akibat. Metode ini merupakan metode inti dari model

penelitian

yang

menggunakan

pendekatan

positivistik.

Menurut Sanjaya (2013 : 87) bahwa ide dasar metode penelitian eksperimen pelaksanaanya cukup simpel yaitu melihat apa yang terjadi

pada

kelompok

tertentu

setelah

diberikan

perlakuan

(treatment). Dalam

bidang

pendidikan,

penelitian

eksperimen

bisa

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah penelitian. 2) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 3) Merumuskan hipotesis berdasarkan penelaahan kepustakaan. 4) Mendefinisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel utama. 5) Menyusun rencana eksperimen, yaitu langkah-langkah yang akan dan harus dikerjakan oleh peneliti. 6) Melaksanakan eksperimen, yaitu melakukan eksperimen sesuai dengan desain eksperimen yang dipilih.

4

7) Mengatur

data

selanjutnya

kasar

serta

untuk

mempermudah

menempatkan

dalam

menganalisis

rancangan

yang

memungkinkan memperhitungkan efek yang diperiksa. 8) Menetapkan

taraf

signifikansi

hasil

eksperimen,

yakni

menetapkan tingkat kepercayaan penerimaan dan penolakan hipotesis nol. 9) Membuat

interpretasi

mengenai

hasil

tentang

itu

dan

menuliskan dalam laporan eksperimen (Sanjaya, 2013: 91 – 94). d. Metode Ekspos Fakto Metode ekspos fakto (after the fact) merupakan metode penelitian yang dilakukan terhadap suatu kejadian yang telah berlangsung (Arifin, 2012: 42). Bersifat sebab akibat yang tidak manipulative

atau

memberikan

perlakuan

(dirancang

dan

dilaksanakan) oleh peneliti. Dalam riset ilmiah, studi ekspos fakto, umumnya dilakukan melalui studi eksperimental atau kausi-eksperimental. Validitas kesimpulan tentang hubungan kausal yang diperoleh melalui riset ini lebih signifikan (Ali dan Asrori, 2014: 63). e. Metode Komparatif Metode

komparatif

adalah

metode

penelitian

yang

menggunakan teknik membandingkan satu objek dengan objek lain (Ungguh, 2014: 86). Penelitian menggunakan metode ini diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Contoh penelitian: Penelitian tentang faktor-faktor yang menyebabkan prestasi lulusan di suatu sekolah selalu lebih baik dibandingkan dengan sekolahsekolah lainnya (Arifin, 2012: 46). f. Metode Korelasional Ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik (Syaodih,

5

2010: 56). Misalnya, peneliti ingin mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan kompetensi professional guru. Semua variabel yang ada kaitannya, seperti latarbelakang pendidikan, pengalaman mengajar, mata pelajaran yang diampu, dan lain-lain diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan kompetensi professional guru (Arifin, 2012: 48). Yang terpenting adalah bahwa korelasi yang baik, benar dan sistematis menjadi penentu bentuk akhir dari setiap kesimpulan yang diperoleh dalam suatu penelitian. g. Metode Tindakan Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Menurut Sanjaya (2013: 149) sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut. h. Metode Penelitian dan Pengembangan (R & D) Menurut Nana Syaodih (2010: 57) merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk. Sedangkan menurut Arifin (2012: 126) bahwa suatu metode yang dapat digunakan untuk

mengatasi

kesenjangan

antara

penelitian

dasar

dan

penelitian terapan. 2. Penelitian Kualitatif Qualitative Research merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan

dan

menganalisis

fenomena,

peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik

6

pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Sedangkan metode non interaktif disebut juga metode analitis, mengadakan pengkajian mendasar terhadap data penelitian (Syaodih, 2010: 60 – 64). B. Teknik Penelitian Pendidikan Teknik pengumpulan data atau teknik penelitian dibagi menjadi dua, yaitu teknik tes dan non-tes: 1. Teknik Tes Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno : testum dengan arti : “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia, dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes”, “ujian”,atau “percobaan”. Testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester adalah orang yang melaksanakan tes atau pembuat tes. Testee adalah pihak yang dikenai tes (peserta tes) (Ilma, 2010: 46). Dari segi istilah, menurut Anne Anastasi (terj. Haryono, 1962: 91)

dalam

karya

tulisnya

berjudul

Psychological

Testing,

yang

dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Dalam dunia evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara atau prosedur dalam pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,

yang berbentuk

pemberian

tugas atau serangkaian

tugas/baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan

tingkah

laku

atau

prestasi,

nilai

mana

dapat

dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu (Djaali dan Pudji, 2008: 68).

7

Menurut Djaali dan Pudji (2008: 70-71), yang termasuk dalam teknik tes antara lain: a. Lisan Tes lisan yakni tes dimana didalam mengajukan pertanyaanpertanyaan atau

soalnya dilakukan

secara

lisan

dan testee

memberikan jawabannya secara lisan pula. b. Tertulis Tes tertulis yakni jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis. c. Performen Tes

Performen

atau

Non

verbal

tes,

yakni

tes

yang

menghendaki respon dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku, jadi respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu. 2. Teknik Non Tes Secara umum teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian (Sonasih, dkk. 1999: 43). Beberapa jenis teknik nontes antara lain: a. Interview / Wawancara Teknik

wawancara

adalah

teknik

penelitian

yang

menggunakan cara Tanya jawab. Teknik ini banyak digunakan dalam penelitian deskriptif. Nilai lebih dari teknik ini adalah objek dan focus telaah yang dikaji dapat berkembang atau dikembangkan secara maksimal. Sedangkan bila dilihat dari substansi atau isi pokok pembicaraan wawancara yang baik adalah berpedoman pada 5W dan 1H. yaitu: Who, What, When, Where, Why, dan How (Ungguh, 2014: 66-67).

8

b. Observasi Secara

umum,

pengertian

observasi

adalah

cara

menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang dijadikan sasaran pengamatan (Syaodih, 2012: 210).. Observasi dapat dilakukan secara partisipasif dan non partisipatif.pada observasi partisipatif, observer melibatkan diri ditengah-tengah observe. Sedangkan pada observasi nonpartisipatif, observer bertindak sebagai penonton saja. Observasi juga dapat bersifat eksperimental, yang dilakukan dalam situasi buatan atau yang dilakukan dalam situasi yang wajar. Sedangkan observasi sistematis dilaksanakan dengan perencanaan yang sangat matang (Sonasih, dkk. 1999: 59). c. Angket Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Syaodih, 2012: 219). d. Sosiogram / Sosiometri Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (Djumhur, 1985: 84). Menurut Walgito (1987: 103) Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang. Sedangkan menurut W.S. Winkel (1997: 93) Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang ( 10 - 50 orang ), berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok. Dari

beberapa

pendapat

di

atas

dapat

disimpulkan

pengertian sosiometri adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan

9

data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok. C. Refleksi Metode penelitian tidak bisa berdiri sendiri tanpa memahami terlebih dahulu penelitian dan pendekatan yang digunakan. Metode penelitian membutuhkan teknik penelitian dalam hal pengambilan data. maka, teknik penelitian sebagaimana metode, harus disesuaikan dengan penelitian dan jenis penelitian. Metode penelitian bervariasi mengikuti jenis penelitian, penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian dan pengembangan (R and D). Metode penelitian kuantitatif memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan metode penelitian kualitatif. Dan metode penelitian dan pengembangan mengambil posisi tengah antara kualitatif dan kuantitatif. Begitu juga dengan teknik pengumpulan data penelitian, ia tidak bisa berdiri sendiri harus mengikuti metode penelitian. Secara garis besar teknik pengumpulan data dibagi kedalam dua, yaitu tes dan non tes. Pada akhirnya, metode dan teknik penelitian yang tepat adalah yang sesuai dengan jenis penelitian dan pendekatan penelitian.

10

PENUTUP A. Simpulan 1. Metode Penelitian Pendidikan Para

ilmuan

membagi

metode

penelitian

berdasarkan

penelitiannya, yaitu : Peneltiain kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, para ilmuan banyak menggunakan metode penelitian sebagai berikut: (1) Metode Deskriptif, (2) Metode Survei (3) Metode Ekspos Fakto, (4) Metode Komparatif, (4) Metode Korelasional, (5) Metode Tindakan, (6) Metode Penelitian dan Pengembangan (R & D), dan (7) Metode Eksperimental. Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Sedangkan metode non interaktif disebut juga metode analitis, mengadakan pengkajian mendasar terhadap data penelitian. 2. Teknik Penelitian Pendidikan Teknik secara umum adalah cara yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data. Beberapa ilmuan membagi teknik pengum...


Similar Free PDFs