CH 6 conventional accounting PDF

Title CH 6 conventional accounting
Author Hayyin Agustina Mawardani
Course Teori Akuntansi
Institution Universitas Airlangga
Pages 5
File Size 127.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 80
Total Views 307

Summary

CHAPTER 6 AKUNTANSI KONVENSIONAL KONSEP DASAR Tujuan Akuntansi Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, informasi akuntansi semakin penting. Salah satu alasannya adalah bahwa bentuk perusahaan untuk perusahaan besar telah menyebabkan pemisahan antara pemilik dan manajer. Ketidakhadiran pemilik perusah...


Description

CHAPTER 6 AKUNTANSI KONVENSIONAL KONSEP DASAR Tujuan Akuntansi Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, informasi akuntansi semakin penting. Salah satu alasannya adalah bahwa bentuk perusahaan untuk perusahaan besar telah menyebabkan pemisahan antara pemilik dan manajer. Ketidakhadiran pemilik perusahaan menyebabkan tidak dimilikinya pengetahuan langsung tentang operasi dan kondisi perusahaan, dan oleh karena itu harus sangat bergantung pada laporan informasi akuntansi. Meskipun pemilik dan kreditor menyediakan dana untuk entitas bisnis, mereka dianggap “orang luar” dan tidak memiliki akses khusus ke catatan dan akun entitas. Oleh karena itu akuntabilitas sangat penting. Income Pandangan tradisional melihat pendapatan, biaya dan penghasilan sebagai mengukur atribut perilaku. Pendapatan menunjukkan prestasi dari perusahaan untuk periode tertentu, biaya mewakili upaya yang dikeluarkan, dan pendapatan berkorelasi dengan efektivitas perusahaan sebagai unit operasi. Pendapatan adalah ukuran kinerja para manajer dalam menangani sumber daya yang dipercayakan pada perawatan dan penggunaannya. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang paling penting, karena mengungkapkan hasil operasi perusahaan. Aliran pendapatan mencerminkan earning power perusahaan. Cost Attach Ekonom berpendapat bahwa cara mengukur biaya dalam akuntansi tidak selalu tepat, terutama dalam menentukan biaya produk yang diproduksi. Akuntan tradisional percaya bahwa dapat dibenarkan menggunakan historical cost dan untuk mengalokasikan jumlahnya, walaupun biaya penggantian telah meningkat. Untuk melawan argumen para ekonom dan untuk merasionalisasi apa yang dilakukan dalam akuntansi, teori "cost attach" telah dirumuskan. Ada dua jenis biaya: displacement cost dan embodied cost. Displacement cost menunjukkan apa yang telah diserahkan atau dikorbankan, dan identik dengan biaya peluang. Embodied cost, atau absorption cost, berkaitan dengan faktor produksi dan berkaitan dengan apa yang terjadi pada sesuatu. Flow of Cost Akuntan harus melacak aliran biaya. Akuntan harus memutuskan biaya mana yang "expired" dan harus dicocokkan dengan pendapatan pada laporan laba rugi serta yang "unexpired" dan harus ditempatkan di neraca sebagai aset. Matching principle sangat penting dalam akuntansi konvensional. DEFENSE OF HISTORICAL COST 1. Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomis

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Sebagai manajer dalam membuat keputusan tentang komitmen masa depan, mereka membutuhkan data tentang transaksi masa lalu, sehingga dibutuhkann historical cost. Ijiri menyajikan tiga alasan bahwa historical cost relevan dengan pengambilan keputusan:  Mempengaruhi evaluasi dan pemilihan aturan keputusan.  Memberikan input kepada gagasan "memuaskan".  Digunakan karena dikenakan pada pengambil keputusan oleh lingkungannya. Contohnya pada penghasilan kena pajak. Historical cost berdasarkan transaksi aktual Pada historical cost accounting, pencatatan transaksi yang sebenarnya dibuat dan karena itu ada catatan pendukung dari angka-angka pada laporan keuangan. Historical cost memberikan bukti untuk menentukan seberapa efektif manajemen telah memenuhi tanggung jawabnya. Catatan transaksi masa lalu diperlukan untuk akuntabilitas. Berdasarkan sejarah, laporan keuangan yang berdasarkan historical cost sangat berguna Mautz mengatakan bahwa jika pengambil keputusan tidak merasa penggunaan historical cost pada laporan keuangan berguna, maka penggantian akuntansi sudah lama dilakukan. Konsep laba yang paling baik untuk dipahami adalah selisih selling price dengan historical cost Gagasan tentang laba ini diterima sebagai ukuran kinerja yang sukses. Keputusan bisnis bergantung pada seberapa besar selisih antara pendapatan dan biaya. Akuntansi tradisional, dengan penggunaan historical costnya, juga didasarkan pada gagasan laba ini. Akuntan harus menjaga integritas datanya dari modifikasi internal Historical cost lebih susah untuk dimanipulasi dibandingkan dengan current cost atau selling price. Permasalahan yang diajukan Mautz adalah siapakah orang yang bisa dipercaya dalam penentuan nilai suatu aset dan bagaimana seseorang tersebut meyakinkan bahwa nilai tesebut telah disajikan secara wajar. Seberapa berguna informasi pendapatan yang disajikan dengan menggunakan current cost atau exit price? Apakah berguna menyajikan informasi pendapatan atas suatu aset yang mengalami kenaikan nilai namun tidak ada keinginan untuk dijual? Mautz mempertegas dengan pertanyaan, seberapa jauh kita harus dimanjakan dalam penggunaan akuntansi yang akan didapatkan (might have accounting)? Apakah ini akuntansi? Atau pemikiran angan-angan? Perubahan pada market price dapat disajikan sebagai data pendukung Pendukung historical cost menyatakan bahwa historical cost tidak berbeda jauh dari current price. Penelitian menyatakan bahwa harga saham selalu dipengaruhi oleh informasi yang tersedia. Informasi apa pun, termasuk current price, baik yang ditunjukkan dalam teks laporan keuangan, sebagai footnote ataupun sebagai data tambahan, selama itu disajikan ke publik, tetap mempengaruhi harga saham. Kurang cukupnya bukti untuk menolak historical accounting

Akuntan tradisional berpendapat bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa informasi akuntansi current cost atau exit price lebih berguna daripada informasi historical cost. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa data current cost tidak menyediakan konten informasi lebih banyak daripada data historical cost. Bukti dari Kebermanfaatan Data Akuntansi Apakah data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi konvensional berguna? Banyak pandangan dapat digunakan dalam menjawab pertanyaan tersebut. 1. Pandangan Pertama Berfokus pada laporan keuangan dan menentukan apakah informasi memadai untuk diungkapkan. Penelitian mengenai ini menunjukkan:  Tidak ada keinginan besar untuk revisi drastis atau perubahan dalam bentuk dan isi laporan keuangan  Laporan keuangan tidak dianggap terlalu rumit  Perbedaan signifikan dalam pengungkapan keuangan ada di antara perusahaan 2. Pandangan Kedua Menentukan efeknya terhadap cara orang dalam mengambil keputusan. Penelitian mengenai ini menunjukkan:  Investor dan analis mempertimbangkan faktor pernyataan non finansial untuk membuat keputusan investasi  Tidak jelas bahwa penggunaan laporan keuangan mengarah pada ramalan yang lebih baik atau keputusan yang lebih baik. Satu alasan data keuangan mungkin tidak berguna bagi investor dan analisis keuangannya adalah bahwa informasi tersebut sudah diketahui melalui sumber lain sebelum pernyataan tersebut dibuat tersedia untuk umum. 3. Pandangan Ketiga Untuk menentukan korelasi antara harga saham dan data akuntansi, khususnya pendapatan. Jika item yang diberikan mempengaruhi kepercayaan investor tentang nilai sekuritas, maka ada ketergantungan statistik antara item dan harga saham. Bukti dari Predictive Value 1. Past earnings used to predict future earnings Ball and watts meneliti empat definisi pendapatan: net income after income taxes, earning per share, net income divided by total asset, dan net sales. Kesimpulan mereka adalah bahwa pendapatan dapat digambarkan secara statistik sebagai jalan acak. rangkaian penghasilan, melalui waktu, dapat digambarkan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh beberapa kemungkinan hukum sehingga estimasi terbaik pendapatan masa depan adalah yang sebelumnya. 2. Quarterly data used to predict annual income Laporan Interim berguna dalam memprediksi pendapatan tahunan karena kemampuan prediktif membaik dengan setiap laporan interim baru, pasar harus meningkatkan kekuatan antisipatif setiap mendekati tanggal pengumuman laporan tahunan. 3. Segment data used to predict entity income

Segmen pendapatan dan penjualan adalah prediktor yang lebih baik daripada data konsolidasi pendapatan entitas masa depan perusahaan diversifikasi. 4. Predicting financial distress Kegagalan didefinisikan sebagai kebangkrutan, gagal bayar pada pembayaran obligasi, tidak membayar dividen saham preferen, dan rekening bank yang ditarik terlalu banyak. berdasarkan pengetahuan tentang rasio keuangan, status kegagalan perusahaan dapat diprediksi dengan tepat untuk tingkat yang lebih besar daripada prediksi acak. para investor mengakui dan menyesuaikan diri dengan posisi solvabilitas baru dari perusahaan yang gagal. Rasio nonlikuid memprediksikan lebih baik ketimbang rasio likuid karena ia tidak mudah berubah dan mewakili aspek permanen perusahaan. SEBERAPA OBJEKTIF HISTORICAL COST? Historical cost sebenarnya lebih objektif dan konkrit dibandingkan dengan fair value dalam pengukuran nilai suatu aset. Historical cost lebih menggambarkan kenyataan yanga da dibandinkan dengan fair value. Tetapi dalam menilai objektivitas biaya historis, harus diasumsikan bahwa transaksi akuisisi atas sebuah aset di masa lalu terjadi secara fair (tidak terdapat hubungan istimewa antara penjual dan pembeli). KRITIK TERHADAP CONVENTIONAL ACCOUNTING Tujuan Akuntansi Dalam akuntansi konvensional, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi. Meskipun penting, ini adalah interpretasi yang sempit dari tujuan. Sejarah akuntansi mengungkapkan bahwa peran utama akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen memerlukan data historical cost untuk mengevaluasi keputusan masa lalu untuk pengambilan keputusan di masa depan. Manajemen harus memiliki informasi tentang current price barang-barang tertentu, sehingga mereka dapat membuat ekspektasi pergerakan harga barang-barang ini. Ketika aset diperoleh, historical cost mereka relevan karena mengacu pada kejadian saat ini; tetapi begitu periode akuisisi berlalu, tidak ada lagi arus dan karena itu tidak lagi konsekuensial. Historical cost mungkin lebih obyektif daripada current price, tetapi relevansinya untuk pengambilan keputusan sangat dipertanyakan. Dasar Historical Cost Salah satu pembenaran untuk pemanfaatan historical cost adalah asumsi "going concern". Anggapannya bahwa umur perusahaan tidak terbatas, sehingga harapan bahwa barang nonmoneter akan terpenuhi. Persediaan dapat diharapkan untuk dijual, dan aset tetap sepenuhnya digunakan dalam bisnis; oleh karena itu, historical cost dari aset, atau bagian yang dialokasikan darinya, adalah jumlah yang sesuai dengan pendapatan. Ini seakan akan perusahaan tidak memiliki alternatif selain menggunakan aset tetapnya. Jelas, premis semacam itu tidak realistis.

Matching Akuntansi konvensional menempatkan penekanan pada memutuskan apakah suatu cost harus dipotong pada periode saat ini dari pendapatan atau ditangguhkan ke periode mendatang. Keputusan harus didasarkan pada matching principle. Tidak ada konsep baku pada matching principle sehingga ini bukanlah analisis yang konsisten. Memahami Kebutuhan Investor Banyak investor yang tidak menginginkan sebuah analisa tentang suatu perusahaan dan aset-asetnya. Mereka lebih tertarik pada analisa tentang psikologi pasar dan bagaimana pengaruh jangka pendeknya pada harga saham. Stockholders yang menggunakan pendekatan stock market analysis akan meminta perusahaan melaporkan pendapatan sebesar-besarnya dan meningkatkan jumlah deviden yang dibayarkan, karena mereka ingin harga saham perusahaan naik....


Similar Free PDFs