Chapter 9 - Summary Kieso Intermediate Accounting PDF

Title Chapter 9 - Summary Kieso Intermediate Accounting
Author Dika Gustiana
Course Akuntansi Keuangan I
Institution Universitas Padjadjaran
Pages 6
File Size 240.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 237
Total Views 692

Summary

Chapter 9Inventories :Additional Valuation IssuesDichapter ini, kita belajar mengenai : Menerangkan dan mengaplikasikan aturan lower cost of net realizable value  Mengidentifikasi isu penilaian inventori lainya  Menghitung ending inventory dengan menerapkan gross profit method  Menghitung ending...


Description

Chapter 9 Inventories : Additional Valuation Issues Dichapter ini, kita belajar mengenai :      A.

Menerangkan dan mengaplikasikan aturan lower cost of net realizable value Mengidentifikasi isu penilaian inventori lainya Menghitung ending inventory dengan menerapkan gross profit method Menghitung ending inventory melalui pendekatan retail inventory method Menerangkan bagaimana untuk melaporkan dan menganalisa inventory Lower Cost of net realizable value Pada prinsipnya, konsep ini menjelaskan bagaimana membandingkan antara biaya perolehan dari inventori dengan net realizable value. Nilai yang diambil adalah nilai terendah antara nilai cost dengan nilai net realizable value. Biaya perolehan tercermin dari semua biaya – biaya yang termasuk untuk memperoleh barang tersebut, sedangkan net realizable value merujuk pada nilai masa kini atau gampangnya nilai pasar dari suatu barang. Nah ada dua kemungkinan, pertama net realizable value lebih besar dari cost. Keadaan ini tidak memerlukan perlakuan akuntansi khusus. Kedua, net realizable value lebih kecil dari cost, maka harus dilakukan impairment. Nilai penurunan ini diakui sebagai impairment loss of inventory. 1. Net realizable value (NRV) Net Realizable value merujuk pada nilai yang dimiliki inventori, atau singkatnya harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian produk dan estimasi biaya untuk penjualan. NRV = Harga jual – Biaya penjualan – biaya penyelesaian produk 2. Illustrasi penerapan LCNRV

3. Mencatat NRV instead cost

Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat income effect dari valuasi net realizable value. Metode pertama dikenal dengan COGS – method. Diakui dengan mendebet COGS dan mengkredit Inventory sebesar penurunan nilai untuk mengakui penurunan nilai. Metode kedua dikenal dengan loss method. Metode ini dicatat dengan mendebet loss due dan mengkredit inventory sebesar penurunan nilai. Untuk pengilustrasianya, misal : COGS (sebelum melakukan impairment) $108.000 Ending Inventory (Cost) $82.000 Ending Inventory (NRV) $70.000 Dari informasi diatas, maka pencatatan yang dibutuhkan adalah : COGS METHODE LOSS METHOD Untuk mencatat penurunan nilai inventory COGS $12.000 Loss Due... $12.000 Inventory $12.000 Inventory $12.000 Jika menggunakan metode COGS, tahapan selanjutnya adalah penyesuaian pada nilai COGS untuk Income statement. Maka : COGS (before impairment) $108.000 Different between inventory at cost And NRV (82.000 – 70.000) $12.000 COGS (after adjusment impairment) $120.000 4. Use of an allowance Perusahaan kebanyakan sering menggunakan allowance account untuk mereduce inventory ke nilai net realizable value. Sbeagai contoh : Loss Due to decline $12.000 Allow. To reduce inventory $12.000 Penggunaan allowance dibawah metode COGS atau Loss method akan mempengaruhi income statement dan statement of financial position. 5. Recovery of inventory loss Konsep ini menjelaskan untuk kasus dimana nilai inventory mengalami kenaikan setelah si inventory ini udah di impairment. Misal, setelah di impairment, ternyata nilai inventory naik sebesar $4.000, maka jurnal yang dibutuhkan adalah : Allow. To reduce inventory $4.000 Recovery of inventory loss $4.000

B. Valuation base

1. Net realizable value Dua kondisi umum dimana NRV digunakan, bukan menggunakan LCNRV adalah sebagai berikut : a. Agricultural inventory Secara umum, aktivitas agrikultur akan menghasilkan dua tipe aset, yaitu (1) biological asset dan (2) agricultural asset. Aset biologis contohnya adalah hewan yang hidup atau tanaman, seperti sapi, kerbau dll. Asset biologis diukur pada pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan dilaporkan sebesar NRV. Adapun yang dimaksud dengan agricultural asset adalah produk yang dihasilkan oleh biological asset, misalnya susu dari sapi, kopi dari tumbuhan kopi, telur dari ayam dll. Hasil agrikultur ini diukur dengan nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (NRV) pada titik panen. b. Purchases comitment – a special problem Jika harga kontrak melebihi harga pasar dan kerugian diperkirakan akan terjadi pada saat pembelian dilakukan, maka kerugian harus diakui dalam periode terjadinya penurunan harga. Misalnya perusahaan A akan membeli barang dari perusahaan B pada 2020 senilai $10.000.000. Namun pada akhir 2019, harga barang x turun menjadi $7.000.000. Maka jurnal untuk mengakui penurunan nilai ini adalah : Un. Gain or loss – income $3.000.000 Purchases Com. Liability $3.000.000 Jurnal yang dibutuhkan pada saat pembelian terjadi adalah : Inventory $7.000.000 Purchases Com. Liability $3.000.000 Cash $10.000.000 2. Relative standalone sales value Masalah spesial yang muncul ketika perusahaan membeli barang secara berkelompok adalah menentukan basket purchases. Misal : Dengan menggunakan perhitungan diatas, maka dapat diinterpretasikan sbb:

C. The gross profit method of estimating inventory 1. Perhitungan gross profit methods

Secara umum, gross profit percentage dalam bentuk persentase dari harga jual. Gross profit digunakan sebagai salah satu jalan untuk menghitung ending invetory dikarenakan beberapa alasan, yakni (1) banyak perusahaan melabeli barang sesuai dengan harga retailnya, (2) basis penentuan gross profit dalam penjualan tidak pernah melebihi 100%. Untuk menghitung gross profit, ada dua cara, yaitu : Markup atau Markup Retail Cost Misal : Sales revenue $280.000 Cost Of sales Beginning inventory $60.000 Purchases $200.000 COGAS $260.000 Ending Inventory (3) $84.000 Cost of Goods sale (2) $196.000 Gross profit on sold (30%) (1) $64.000 (1) $280.000 x 30% = $84.000 (2)Sales revenue – Gross profit = $280.000 - $ 84.000 = $196.000 (3)COGAS – COGS = $260.000 - $196.000 = $64.000 2. Evaluasi Gross profit method  Menyediakan data mengenai informasi persediaan akhir berdasarkan estimasi  Menggunakan persentase masa lalu dalam perhitungan  Tingkat laba kotor mungkin tidak representatif  Biasanya tidak dapat diterima untuk tujuan pelaporan keuangan. IFRS memerlukan pengecekan persediaan fisik sebagai verifikasi tambahan. D. Retail inventory Method Retail inventory method adalah sebuah metode yang digunakan pengecer untuk menilai persediaan tanpa melakukan perhitungan fisik, dilakukan dengan cara mengkalkulasi harga eceran/menyusun rasio menjadi sebesar biaya persediaan. 1. Konsep retail inventory Untuk reseller, markup merujuk pada tambahan harga original retail. Sedangkan markup cancel adalah penurunan terhadap harga retailer yang sebelumnya sudah dinaikan dengan harga original. Nah masalahnya yang muncul berdasarkan hukum permintaan, kalo harga naik maka permintaan akan turun. Makanya itu dalam pasar yang kompetitif, reseller terkadang melakukan markdown, yaitu menurunkan harga dibawah harga retail. Lalu terkadang retailer melakukan markdown cancel, yaitu menaikan harga dari harga yang sebelumnya telah diturunkan dari harga original. 2. Perhitungan inventory melalui retail inventory dengan markup dan markdown Kan ini pake rasio, nah rasio ini didapatkan dari rumus :

COST dibagi dengan harga retail. Hasil bagi ini menjadi rasio pengali terhadap estimasi nilai persediaan akhir. Terdapat dua asumsi, yaitu asumsi A memperhitungkan rasio dengan markup tanpa memperhitungkan Markdown dan asumsi B memperhitungkan rasio dengan markup dan memperhitungkan markdown. Misal, data perusahaan A menunjukan data sebagai berikut : COST Retail Beginning Inventory $500 $1000 Pembelian (net) 20.000 35.000 Markup 3.000 Markup cancelation 1.000 Markdown 2.500 Markdown cancelation 2.000 Sales (net) 25.000 Dari data diatas, perhitungan dilakukan dengan cara : COST Retail Beginning inventory $500 $1000 Pembelian 20.000 35.000 COGAS $20.500 $36.000 Add : Mark Up $3.000 Less : Mark Up cancelation ($1.000) Net Mark Up $2.000 $20.500 $38.000 A. cost retail ration : $20.500 = 53,9 %* $38.000 Dikurangi : Add : Markdown $2.500 Less : markdown cancelation ($2.000) Net markdown $500 $20.500 $37.500 B. cost retail to ratio : $20.500 = 54,7%* $37.500 Dikurangi : sales net $25.000** Ending inventory to retail $12.500 Keterangan : ‘* : rasio yang digunakan sebagai pengali ending inventory pada harga retail ‘** : nilai ending inventory pada harga retail Maka, untuk menghitung ending inventori adalah : Ending inventory retail x cost ratio : value of ending inventory Asumsi A : 12.500 x 53,9% = $6,737,5 Asumsi B : 12.500 x 54,7% = $6,837,5 Asumsi ini biasanya disebutin disoal. Kalo disoal yang urang pake ini, asumsi yang dipake ada dua, asumsi pertama mengakui markdup tapi tidak mengakui

markdown, akibatnya nilai inventory di asumsi A lebih rendah dari asumsi B. Sedangkan asumsi B dianggap mengakui markup dan mengakui markdown....


Similar Free PDFs