contoh judul penelitian deskriptif kuantitatif PDF

Title contoh judul penelitian deskriptif kuantitatif
Author Ana Rufisa
Pages 2
File Size 8.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 239
Total Views 412

Summary

Contoh Judul Penelitian Deskriptif Kuantitatif Peran Penelitian Kuantitatif Dalam Teknologi Pembelajaran [caption id="attachment_430" align="alignleft" width="205" caption="Prof Dr I Wayan Ardhana"][/caption] Dibandingkan dengan penelitian dan jenis discipline...


Description

Contoh Judul Penelitian Deskriptif Kuantitatif Peran Penelitian Kuantitatif Dalam Teknologi Pembelajaran [caption id="attachment_430" align="alignleft" width="205" caption="Prof Dr I Wayan Ardhana"][/caption] Dibandingkan dengan penelitian dan jenis disciplined inquiry lainnya (penelitian kualitatif dan pengembangan), penelitian kuantitatif lebih banyak dipergunakan dalam menulis tesis dan disertasi di PPS Universitas Negeri Malang. Di sini yang dimaksudkan dengan penelitian kuantitatif adalah berbagai bentuk penelitian eksperimen, penelitian ex post fakto, studi korelasi, termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif. Meskipun belum pernah dilakukan survei terhadap metode penelitian yang dipergunakan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pembelajaran dalam menulis tesis atau disertasinya, menurut perkiraan saya, sekitar 50% dari tesis mahasiswa merupakan pengembangan, 30% berbentuk penelitian kuantitatif, dan sisanya 20% berbentuk penelitian tindakan kelas dan/atau penelitian kualitatif. Pada jenjang S3, sekitar 70% disertasi mahasiswa ditulis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan 30% lainnya menggunakan pendekatan kualitatif atau merupakan pengembangan. Dari gambaran di atas, penelitian kuantitatif terkesan lebih populer dan lebih banyak dipergunakan dalam meneliti persoalan-persoalan dalam teknologi pembelajaran. Survei yang dilakukan terhadap 303 artikel penelitian yang dimuat dalam jurnal penelitian AECT yang terbit sejak tahun 1953 (pada saat itu bernama AV Communication Review) sampai dengan tahun 1996 ( yang sudah berubah namanya menjadi Education Technology Research and Development, ETR&D) memperlihatkan 266 (88%) di antaranya menggunakan pendekatan kuantitatif, berupa eksperimen murni, eksperimen kuasi, dan studi seri ... Read More Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dengan Pembelajaran Konvensional ABSTRAK Sulistyowati, Enny . 2005. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajar melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dengan Pembelajaran Konvensional di SMPN 1 Kromengan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, FMIPA. Pemilihan metode pembelajaran matematika yang tepat dapat berdampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Banyak kegiatan yang diadakan untuk meningkatkan mutu guru, misalnya dengan pelatihan, seminar, dan penyuluhan. Akan tetapi kegiatan tersebut belum banyak mengubah kebiasaan guru dalam mengajar. Metode pembelajaran yang selama ini banyak digunakan khususnya di SMPN 1 Kromengan adalah metode konvensional, dimana kegiatan di kelas didominasi oleh guru.Oleh karena itu perlu diciptakan proses belajar matematika yang baik dan banyak menuntut keaktifan dan keterlibatan siswa, supaya pengetahuan yang ditemukan siswa sendiri menjadi lebih bermakna. Salah satu pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa di kelas adalah pembelajaran kooperatif model Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa kelas 1 SMPN 1 Kromengan yang diajar dengan pembelajaran kooperatif model jigsaw lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif model Jigsaw lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SMPN 1 Kromengan pada ... Read More Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi ABSTRAK Wulandari, Putri Diana. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mlarak Ponorogo. Skripsi, Jurusan Geografi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd, (II) Drs. Marhadi Slamet Kistiyanto, M.Si. Pembelajaran yang bermakan adalah apabila siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Keterlibatan siswa secara aktif dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan saling bekerjasama dalam belajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Salah satu model pembelajaran

1/2

yang sering digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah diskusi kelompok, namun hanya beberapa siswa saja yang aktif dan interaksi tatap muka antar anggota kelompok masih kurang. Maka untuk itu perlu variasi model pembelajaran yang lain untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa, yaitu model pembelajaran snowballing. Penggunaan model pembelajaran tersebut mendorong aktivitas siswa yang terlibat secara fisik, intelektual, dan emosional sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geografi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran snowballing dan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) menggunakan subjek kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII ... Read More Efektivitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Open-Ended Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Ni Nyoman Parwati (1) Abstract:Problem solving ability is important aspect that should be developed in mathematics learning. Problem solving ability is main objective in learning on mathematics. Open ended problem can be used as an alternative to grow and develop students’ability of creative problem solving. A set of learning material should be provided to make the learning process running efectively. The objective of this research is to develop mathematics learning material for elementary school with open-ended problem solving oriented was effectively to develop students’ problem solving ability. Development of learning material prototype was carried out using 4-D model (Define, Design, Develop and Desseminate) developmental research. Mathematics learning material has been developed for fifth grade student of elementary school using open ended problem solving. The materials were valid, effective and applicable to student. Pengembangan kemampuan pemecahan masalah dikalangan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam era persaingan global ini, karena tingkat kompleksitas permasalahan dalam segala aspek kehidupan modern ini semakin tinggi. Kemampuan pemecahan masalah tergolong kompetensi tingkat tinggi dan dapat dipandang sebagai kelanjutan dari kompetensi dasar (basic skills). Basic skills dalam pembelajaran matematika biasanya dibentuk melalui aktivitas yang bersifat konvergen. Aktivitas ini cenderung berupa latihan-latihan matematika yang bersifat algoritmik, mekanistik dan ... Read More Penelitian Eksperimen adalah Jenis penelitian lain yang sering dilakukan oleh seorang peneliti di bidang pendidikan adalah penelitian eksperimen (experimental research). Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut meliputi kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan (Ardhana, 2008). Dalam penelitian eksperimen, variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) yang telah ditentukan secara tegas oleh para peneliti sejak awal penelitian. Variabel bebas biasanya merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan, yang termasuk variabel bebas adalah metode mengajar, macam-macam penguatan (reinforcements), sarana prasana pendidikan dan sebagainya. Variabel terikat atau yang sering disebut criterion variable merupakan variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat disebut dependent variable karena dari segi fungsinya yang tergantung dari variabel bebas. Contoh dari variabel terikat adalah hasil belajar siswa, kemandirian siswa dan sebagainya (Sukardi, 2003). Konsep dasar yang berkaitan erat dengan penelitian eksperimen adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan mengontrol beberapa variabel bebas serta perubahan yang ... Read More

2/2...


Similar Free PDFs