Title | DASAR-DASAR ILMU TANAH |
---|---|
Author | F. Trisnayanti |
Pages | 122 |
File Size | 3.4 MB |
File Type | |
Total Downloads | 632 |
Total Views | 1,030 |
DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH Ilmu Tanah, dan Kaitannya dengan Ilmu-ilmu Lain KLIMATOLOGI PEDOLOGI MINERALOGI GEOLOGI FISIKA ILMU TANAH BIOLOGI KIMIA EDAPHOLOGI KESUBURAN TANAH AGRONOMI KEHUTANAN Matematika Statistika Sistem Informasi Geografi DASAR-DASAR ILMU TANAH I. PENDAHULUAN Me...
DASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Ilmu Tanah, dan Kaitannya dengan Ilmu-ilmu Lain
KLIMATOLOGI
PEDOLOGI
MINERALOGI
GEOLOGI
FISIKA KIMIA
ILMU TANAH
BIOLOGI
EDAPHOLOGI
KESUBURAN TANAH AGRONOMI
Matematika
KEHUTANAN
Statistika
Sistem Informasi Geografi
DASAR-DASAR ILMU TANAH
I. PENDAHULUAN Mengapa Dasar ILmu Tanah perlu dipelajari (untuk Pertanian) •
Tanah adalah media tumbuh tanaman, dan tempat hidup jasad hidup tanah, baik makro maupun mikro
•
Tanaman tumbuh karena ada interaksi antara tanah dan tanaman
•
Akar tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila tanah mempunyai sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ruang lingkup yang dipelajari (untuk Pertanian)
•
Pedologi ilmu yang mempelajari tanah secara utuh sebagai tubuh alam
•
Edaphologi ilmu yang mempelajari hubungan tanah, air dan tanaman
•
Sifat Kimia, Fisika, dan Biologi tanah
1.1. DEFINISI TANAH Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, berdimensi tiga, menduduki sebagian (besar) permukaan bumi, yang mampu menumbuhkan
tanaman,
dan
memiliki
sifat
sebagai
akibat
pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk pada kondisi topografi/relief tertentu dan selama waktu tertentu (Donahue, 1970). Jadi Tanah merupakan fungsi dari iklim, jasad hidup, bahan induk, topografi, dan waktu: T = f {iklim ,jasad hidup, bahan induk, topografi, waktu}
Bahan Organik (5%) Udara (25%) Mineral (45%) Air (25%)
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Gambar. 1. 1. Komposisi Utama Tanah Bertekstur Lempung berdebu 1. 2. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU TANAH 1. Permulaan abad 17. Percobaan yang dilakukan oleh van Helmont (1577-1644) merupakan era baru dalam penelitian bidang pertanian. Pada awal percobaan:
Tanaman seberat 2,3 kg ditanam dalam pot berisi 90,8 kg tanah dan
tanaman hanya disiram air hujan selama 5 tahun Pada akhir percobaan: Tanaman tumbuh hingga seberat 76,8 kg, dan tanah dalam pot berkurang 57 g.
Kesimpulan: air merupakan azas tumbuh dari tanaman Alasan bahwa percobaan tersebut tidak benar adalah: 1.
57 g tanah yang hilang ternyata tersusun dari mineral-mineral, misalnya: kalsium, kalium, fosfor yang diabsorbsi oleh tanaman. (Jika tanaman tersebut dibakar, maka akan diperoleh kembali 57 g mineral tanah dalam bentuk abu tanaman tersebut).
2.
Tanaman tersebut terutama terdiri dari karbon yang berasal dari karbon dioksida dan oksigen dari atmosfer, bukannya berasal dari air.
2. Pada tahun 1731. Jethro Tull dari Oxford, menyimpulkan mengolah tanah merupakan salah satu dari pekerjaan utama dalam bercocok tanam karena tanaman mudah menyerap makanan. 3. Pada tahun 1757. Francis Home, menyatakan bahwa magnesium sulfat, natrium dan kalium nitrat, kalsium sulfat dan olive oil merupakan bahan-bahan yang meningkatkan pertumbuhan tanaman. 4. Pada tahun 1840. Justus von Liebig, ahli kimia dari Jerman, melaporkan bahwa: Karbon hara tanaman berasal dari karbon yang terdapat dalam udara dan air.
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Nitrogen berasal dari amoniak.
Fosfor dibutuhkan untuk produksi biji perkembangan tanaman rumput-rumputan dan sereal.
dan
kalium
untuk
Dengan menganalisis abu tanaman, dapat diformulasi pupuk yang akan dipergunakan untuk mensuplai semua unsur esensial untuk tanaman berikutnya. (dalam hal ini Justus von Liebig gagal). Hukum minimum ( Law of the minimum ):
Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh unsur esensial yang berada dalam jumlah yang relatif paling sedikit
Gambar 1. 2. Ilustrasi Hukum Minimum ( Law of he minimum ). Batas muka air pada tiap tong menunjukkan batas produksi tanaman. (a) N ditunjukkan sebagai factor yang paling membatasi. Walaupun elemen hara lain dalam jumlah cukup, produksi tanaman tidak dapat tinggi daripada yang diberikan oleh N. (b) Jika N ditambah, produksi tanaman meningkat sampai factor lain muncul sebagai faktor pembatas, dalam kasus di atas adalah K.
5. Pada tahun 1870. Pasteur di Perancis, mengemukakan bahwa nitrifikasi (konversi ammonium menjadi nitrat) adalah merupakan suatu proses yang dilakukan oleh bakteri. 6. Pada tahun 1890. S. Winogradsky, berhasil mengisolasi bakteri nitrifikasi. 7. Pada periode yang sama. H. Hellriegel dan H. Wilfarth, membuktikan bahwa bakteri pada nodula legum mengasimilasi gas nitrogen dan sebagian nitrogen tersebut kemudian dapat tersedia bagi tanaman.
DASAR-DASAR ILMU TANAH
8. Semenjak 1940. Pengetahuan tentang tanaman telah tumbuh luar biasa. Hal ini sangat menguntungkan sebab:
ada urgensinya dengan kebutuhan bercocok tanam untuk menghasilkan makanan dan serat untuk kebutuhan manusia.
9. Pada tahun 1825 – 1840. Edmund Ruffin, ahli pertanian dari Virginia, adalah yang pertama kali menggunakan kapur untuk memperbaiki produktivitas yang rendah dari suatu tanah yang disebabkan oleh kemasaman tanahnya. 10. Pada tahun 1843. J. B. Lawes dan J.H Gilbert di Rothamsted, Inggris, adalah pembaharu penyelididkan pertanian secara ilmiah, yang membuat Pusat Percobaan pertama kali di dunia. Dari hasil percobaannya pada 1855, disimpulkan bahwa:
Tanaman membutuhkan garam kalium dan fosfor Tanaman membutukan sumber nitrogen dalam tanah Penambahan pupuk buatan dapat menjaga kesuburan tanah
11. Pada akhir abad 19. Dimulai pengkajian tanah dengan tanpa mempertimbangkan peranannya sebagai media untuk pertumbuhan tanaman. 12. Pada tahun 1886. V. V. Dokuchaiev, mengklasifikasikan tanah ke dalam:
Normal (upland) Transisional (padang rumput, calcareous, alkali) Abnormal (organik, alluvial, aeolin)
13. Pada tahun 1912. Coffey 1. 2. 3. 4. 5.
mengklasifikasikan tanah ke dalam 5 kategori, yaitu: Arid soil Dark – colored prairie soils Light – colored timbered soils Black swamp soils Organic soils
DASAR-DASAR ILMU TANAH
1. 3. FAKTOR PERTUMBUHAN TANAMAN Tanah dapat dipandang sebagai campuran partikel organic dan mineral dengan berbagai ukuran dan komposisi. Ruang Pori, berfungsi: 1. sebagai saluran untuk pergerakan udara dan air 2. lalu lintas binatang tanah 3. sebagai jalan untuk perluasan dan pertumbuhan akar Akar tanaman dengan cara mengkait/menjangkar tanah menyangga bagian atas tanaman serta akar tanaman mengabsorbsi air dan hara. Lingkungan tanah perakaran harus bebas dari faktor penghambat. Tiga
hal
esensiil
dimana
menggunakannya: 1. air dievaporasikan dari daun 2. hara untuk nutrisi 3. udara untuk respirasi akar.
tanaman
mengabsorbsi
dari
dalam
tanah
dan
DASAR-DASAR ILMU TANAH
II. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Bahan
Induk
Batuan
Tanah
Genesa
Pelapukan
Tanah 2. 1. Faktor pembentuk tanah: Tanah = f {Iklim, Jasad hidup, Bahan induk, Topografi, Waktu} 1.
Iklim
2.
Jasad hidup
3.
Bahan induk
4.
Topografi/relief
5.
Waktu
Proses Pelapukan batuan induk menjadi bahan induk dibedakan dalam dua kategori.
1. Pelapukan fisika
disintegrasi
2. Pelapukan kimia dan transformasi
dekomposisi
2. 2. Proses pelapukan fisika meliputi: 1. Pembekuan dan pencairan Gaya
yang
dihasilkan
oleh
air
saat
membeku
cukup
kuat
untuk
memisahkan/memecahkan mineral/batu. Tekanannya dapat mencapai 146 kg/cm2. 2. Pemanasan dan pendinginan Perbedaan temperatur dapat menimbulkan ekspansi dan kontraksi diferensial, yang mampu memecahkan mineral.
Perubahan temperatur juga menyebabkan
pengelupasan keseluruhan permukaan mineral/batuan. 3. Pembasahan dan pengeringan
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Pembasahan dan pengeringan menyebabkan pengembangan dan pengkerutan, serta abrasi diantara partikel dalam tanah sehingga membuat partikel lebih halus. 4. Tindakan penggosokan (saling berbenturan) Gesekan (gosokan) batuan atau partikel tanah yang bergerak apakah karena air, angin, atau gravitasi menyebabkan desintegrasi yang efektif. 5. Tindakan organisme (tanaman, binatang, dan manusia) Gerakan akar cukup mampu untuk memecahkan batuan. Pengerongan/ pelubangan yang terus menerus oleh binatang juga menambah aksi disintegrasi fisik tanah.
Sedangkan tindakan manusia mempercepat proses pelapukan fisik dengan
pembajakan dan penanaman.
Pelapukan Kimia dan Transformasi (dekomposisi) Perubahan Kelarutan 1. Pelarutan: NaCl + H2O Na+ + Cl- + H2O 2. Hidrolisis: KAlSi3O8 + H2O HAlSi3O8 + KOH 3. Karbonatasi: CO2 + H2O H+ + HCO3CaCO3 + H+ + HCO3- Ca(HCO3)2
Perubahan Struktur 1. Hidrasi: 2Fe2O3 + 3 H2O 2Fe2O3 ۰ 3 H2O hematite limonit 2. Oksidasi: (proses pemberian e-) oksidasi 4FeO + O2 2Fe2O3 reduksi 3. Reduksi:(proses penerimaan e-)
Pelapukan Fisika (Disintegrasi) Merupakan proses mekanik, dimana batuan-batuan masif pecah menjadi fragmen berukuran kecil namun tanpa perubahan kimia. Faktor yang sangat dominan berpengaruh adalah suhu dan air. Contoh: Air masuk ke dalam celah batuan membeku volumenya bertambah besar memberikan tekanan batuan pecah proses hydrothermal. Batuan terdiri dari berbagai mineral dengan sifat berbeda. Jika suhu berubah dengan tiba-tiba, mineral dalam batuan berkontraksi dan berekspansi pecah.
batuan
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Gerakan akar tumbuhan mempunyai tekanan yang cukup memecahkan batuan.
2. 3. Pelapukan Kimia (Dekomposisi) Merupakan proses kimiawi dan menyebabkan terjadinya perubahan kimiawi mineral/batuan (dekomposisi). Terdiri dari proses-proses:
1. Yang menyebabkan perubahan kelarutan a. Pelarutan NaCl + H2O Na+ + Cl- + H2O Garam Air (Ion-ion terlarut dalam air) terlarut b. Hidrolisis (yang terpenting dalam pelapukan kimia) tergantung pada disosiasi partial air menjadi H+ dan OH-, dibantu oleh CO2- dan asam-asam organik. KAlSi3O8 + H2O HAlSi3O8 + Ortoklas asam silikat lempung
KOH
proses ini dianggap sebagai awal terbentuknya lempung. c. Karbonatasi (persenyawaan dengan asam karbonat) CO2 + H2O H+ + HCO3CaCO3 + H+ + HCO3- Kalsit Asam Karbonat
Ca(HCO3)2 Kalsium bikarbonat mudah larut
2. Yang menyebabkan perubahan Struktur a. Hidrasi/Hidratasi 2Fe2O3 + 3 H2O 2Fe2O3 ۰ 3 H2O hematite limonit merah kuning b. Oksidasi (penambahan oksigen pada mineral) oksidasi 4FeO + O2 ------ 2Fe2O3 Ferroues Ferric Oxide oxide
3. Reduksi (pemindahan oksigen)
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Terjadi pada kondisi air tergenang redoks potensial rendah reduksi 2Fe2O3 ------ 4FeO + O2 Ferric Ferroues Oxide oxide (hematit)
III. GENESA TANAH
3. 1. Faktor Pembentuk Tanah: Lima faktor dominan yang mengendalikan pembentukan tanah adalah:
1. Bahan induk 2. Iklim
pasif
aktif
3. Organisme/biosfer
aktif
4. Relief/Topografi
pasif
5. Waktu
netral
DASAR-DASAR ILMU TANAH
G ra n ite (m o re S ilic a) Ig n eo u s
B a sa lt (le ss S ilica ) L ava
Lim e sto n e R E S ID U A L F o rm ed o n site (S ed e n ta ry)
S e dim e n ta ry
S a nd ston e S h ale Ign e o us o rig in
M etam orp h ic
S chist G ne iss H ea t, p re su re , ch em ica ls
S ed im e nta ry o rig in
Q ua rtzite M a rb le
M arin e : o ce a n d ep o sit W ater
L acu strin e : la ke d e p osit (d urin g g lacia l tim e ) A lluvial: ru nn in g w ate r d ep o sit E o lio n (sa n d d ure s, m a te rial < s an d s)
PARENT R O CKS (F ra gm e n te d )
W in d L oe ss (sm a ll size so il m ateria ls d ep o site d fo llow in g lastg la cia l p erio d )
TR AN SPO RTED
M ora in e: la te ral & term in a l Ice (G la cia l)
G ro u nd m ora in e (T ill pla in ) - sto n ey O u tw a sh p la in (c oa rsa sa n d , g ra ve l)
G ra vity
C UM ULOSE
C o llu via l (T alu s)-----d ep o site s a t fo o t o f slop e
O rg a n ic p la n t resid u res in sta g n an t w ate r (fre sh o r sa lt w ater)
Gambar 3. 1. Outline Bahan Induk Kelima faktor tersebut saling berhubungan. Hubungan antara faktor dan sifat tanah oleh Jenny diekspresikan sebagai berikut: Sifat Tanah = F {Bahan induk, Iklim, Jasad hidup, Topografi, Waktu} Atau
Soil Properties = f {p, cl, b, r, t, …} F = fungsi atau ketergantungan pada p = parent material cl = climate
DASAR-DASAR ILMU TANAH
b = biosphere r = relief (position or landform) t = time
1. Bahan Induk dan Pembentukan Tanah
Lumut
Batuan melapuk sampai cukup mensuplai elemen/hara bagi hidupnya lumut dan jenis jenis tanaman rendah lainnya
Lumut mati pembusukan peningkatan bahan organik asam-asam organik mempercepat penghancuran batuan. Contoh: batuan granit melapuk melepaskan hara-hara rendah, dan pasiran
2. Iklim dan Pembentukan Tanah Faktor iklim yang dominan terhadap pembentukan tanah adalah curah hujan dan suhu. Pengaruh langsung Iklim terhadap Pembentukan tanah (1)
akumulasi kapur
(2)
tanah masam (di wilayah humid)
(3)
erosi
(4)
pengendapan bahan-bahan tanah ke lapisan bagian bawah
(5)
pelapukan, pelindian dan erosi
Pengaruh tidak langsung Iklim terhadap Pembentukan tanah
(1) Hutan (vegetasi dominan daerah humid)
profil berkembang
banyak horison.
(2) Padang rumput (daerah arid, semi arid) berkembang horison sedikit
profil tanah sedikit
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Hutan banyak B.O aktivitas organisme banyak horison Padang lapisan permukaan aktivitas org. Rumput kurang terdekomposis kurang
horison sedikit
3. Organisme (Biosfer) dan Pembentukan Tanah Aktivitas: tanaman dan binatang, serta dekomposisi bahan organik Yang dominan berperan adalah: (1) akar tanaman
(2)binatang penggali tanah (cacing, serangga tanah, tikus, kelinci) (3)manusia (kegiatan manusia merubah struktur tanah) (4) mikro organisme (jamur, bakteri) PEDOTURBASI: proses bercampurnya tanah secara fisik. ARGILI – PEDOTURBASI: by shrinking and swelling to clay. CRYO: by growth of ice crystal followed by freezing and thawing SEISMI: by earth quake ANTHRO: by human activity (plowing and cultivation).
4. Relief dan Pembentukan Tanah Relief mempengaruhi pembentukan tanah melalui terutama yang berhubungan dengan hubungan air dan suhu.
Tanah-tanah yang berada dalam area iklim yang
sama, dibentuk dari bahan induk yang sama dan berkembang pada tebing yang curam umumnya memiliki horison A dan B yang tipis, karena sedikitnya air yang meresap ke dalam profil (sebagai akibat dari runoff yang cepat dan karena permukaan tanah tererosi dengan cepat). Tanah yang terdapat pada tebing yang landai memiliki kemampuan meloloskan air ke profilnya lebih banyak. Profil tanah umumnya lebih dalam, lebih banyak variasi vegetasinya, dan kandungan bahan organik juga lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada tebing yang lebih curam. Dalam
daerah
geografik
tertentu,
sifat-sifat
tanah
berhubungan dengan relief. (1) kedalaman solum tanah (2) ketebalan dan kandungan bahan organik dalam horison A (3) kebasahan (kelengasan) profil tanah
berikut
umumnya
DASAR-DASAR ILMU TANAH
(4) warna profil (5) derajat/tingkat diferensiasi horison (6) reaksi tanah (7) kandungan garam-garam terlarut
(8)macam dan tingkat perkembangan pan (9) suhu tanah
Kemiringan sedang Air Banyak tanaman
Horison tipis
Horison lebih dalam
Air Runoff
Gambar 3. 2. Relief dan Pembentukan Tanah.
DASAR-DASAR ILMU TANAH
5. Waktu dan Pembentukan Tanah Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu tanah untuk mengembangkan lapisanlapisan yang disebut horison bergantung pada beberapa faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor tersebut adalah iklim, sifat bahan induk, organisme, dan relief. Horison cenderung berkembang pesat pada kondisi: (a) hangat/panas; (b) humid/lembab; (c) kondisi hutan dimana tersedia cukup air untuk memindahkan koloid dan menyebabkan bahan organik mudah dirombak. Pada kondisi yang ideal, profil tanah yang lengkap dibentuk dalam kurun waktu 200 tahun. Pada kondisi yang kurang mendukung, waktu tersebut dapat diperpanjang sampai ribuan tahun. Faktor-faktor yang menghambat perkembangan profil tanah:
(1)
curah hujan rendah pelapukan lambat, sedikit pencucian
(2)
kelembaban relatif rendah sedikit lumut, jamur, dan algae
(3)
kandungan kapur (Ca, Mg) atau Na bikarbonat bahan induk, tinggi
(4)
Tanah didominasi oleh pasir kuarsa dengan sedikit debu dan lempung yang mudah dilapukkan pelapukan lambat, sedikit koloid dapat dipindahkan
(5)
Kandungan lempung yang tinggi aerasi buruk, pergerakan air lambat
(6)
Bahan induk yang resisten (tahan lapuk), seperti granit
pelapukan
lambat
(7)
Kemiringan lereng yang curam hilangnya tanah karena erosi, sedikit air yang masuk ke dalam tanah, mengurangi pencucian
(8)
Muka air tanah yang tinggi
daya pencucian rendah, kecepatan
pelapukan rendah
(9)
Temperatur rendah/dingin proses kimia diperlambat
(10)
Akumulasi bahan tanah secara konstan oleh deposisi bahan selalu baru
untuk membentuk tanah baru
(11)
Erosi angin dan air yang hebat terhadap bahan tanah memunculkan
bahan baru (12)
Pencampuran oleh tindakan hewan (penggali lubang) dan manusia (pengolahan tanah, penggalian)
DASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH
IV. MORFOLOGI TANAH Pembentukan tanah identik dengan (merupakan) perkembangan horison secara alami. Pengkajian bentuk dan sifat profil tanah dan horison-horisonnya disebut morfologi tanah. Umumnya horison dapat dikenali karena mereka berbeda dalam kandungan lempung, warna tanah, kandungan bahan organik, dan jenis serta jumlah berbagai garam. Penamaan Horison (Simbol Horison) Oi,Oe
Oa,Oe
Horison organik (20-30% BO) umumnya merupakan bagian tanaman (daun, ranting, dahan, akar) terdapat pada permukaan tanah sebagai lapisan paling atas. Horison organik, mengalami perombakan ekstensif bentuk bahan asal tidak dikenali. Umumnya terdapat di atas lapisan tanah mineral di bawah Oi,Oe
A1
Horison mineral paling atas. Permukaan tanah terolah (Ap), agak berwarna gelap...