DEFINISI, SEJARAH, DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI PDF

Title DEFINISI, SEJARAH, DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Author Femilia Mutiara
Pages 7
File Size 185.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 262
Total Views 859

Summary

Nama : Femilia Mutiara Fitri NPM / Kelas : 6020210116 / C Dosen Pengampu : Seta Wicaksana, M. Si, Psi. DEFINISI, SEJARAH, DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI 1. Definisi Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan (A Bod...


Description

Accelerat ing t he world's research.

DEFINISI, SEJARAH, DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Femilia Mutiara Makalah Rangkuman Psikologi Industri dan Organisasi

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

E book PIO Pendekat an Int egrat if dalam Menghadapi Perubahan Set a A. Wicaksana, dkk Set a A Wicaksana Psikologi indust ri Alif Tema 1M PSIKOLOGI INDUST RI At i SPd

Nama : Femilia Mutiara Fitri NPM / Kelas : 6020210116 / C Dosen Pengampu : Seta Wicaksana, M. Si, Psi.

DEFINISI, SEJARAH, DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

1. Definisi Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan (A Body Of Knowledge) yang berisi fakta, aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus ditujukan untuk kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat baik perusahaan sebagai organisasi, maupun para karyawannya. (Munandar, 2001). Selain itu, Psikologi industri dan organisasi sebagai penerapan atau perluasan dari fakta dan prinsip psikologi pada masalah-masalah manusia yang bekerja dalam lingkungan bisnis dan industri. (Muchinsky, 2000). Psikologi industri dan organisasi sebagai cabang psikologi yang melakukan kajian tentang fenomena perilaku dan proses mental dalam lingkungan pekerjaan (Riggio, 2010). Bidang-bidang kerja psikologi industri dan organisasi adalah terkait dengan masalah seleksi karyawan dan penempatan, pengembangan dan pelatihan karyawan, penilaian kinerja karyawan, peningkatan kepuasan kerja karyawan dan peningkatan kualitas kehidupan kerja karyawan, peningkatan kepemimpinan dan kepengikutan, pengembangan organisasi, pemecahan konflik dalam organisasi, dan strategi pemasaran (Riggio, 2010). Faktor yang membantu membedakan psikologi Industri dan Organisasi dari yang lain cabang psikologi adalah ketergantungan pada model ilmuwan-praktisi. Bahwa Artinya, psikolog Industri dan Organisasi bertindak sebagai ilmuwan ketika mereka melakukan penelitian dan sebagai praktisi ketika mereka bekerja dengan organisasi yang sebenarnya. Selain itu, psikolog Industri dan Organisasi Bertindak sebagai ilmuwan-praktisi ketika mereka menerapkan hasil penelitian sehingga berhasil kinerja mereka dengan organisasi akan berkualitas tinggi dan meningkatkan efektivitas organisasi. (Michael G. Aamodt, 2015). Psikologi Industri dan Organisasi sangat bergantung pada penelitian, menggunakan metode kuantitatif, dan teknik pengujian. Psikolog Industri dan Organisasi dilatih untuk menggunakan data dan statistik empiris dari pada intuisi untuk mengambil keputusan. Psikolog Industri dan Organisasi bukanlah psikolog klinis yang kebetulan ada di industri, dan mereka tidak melakukan terapi bagi pekerja.

2. Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi dimulai pada awal 1900, perkembangan paling pesat terjadi saat Perang Dunia I. Terdapat banyak tentara yang akan diseleksi, para psikolog Industri dan Organisasi diminta untuk melakukan perekrutan serta menempatkan calon kandidat pada posisi yang paling sesuai. Tes yang diberikan adalah Army Alpha untuk calon kandidat yang bisa membaca dan sebaliknya Army Beta untuk calon kandidat yang tidak dapat membaca. Pada tahun 1930, melalui kemunculan Hawthorne Studies, psikolog menjadi lebih memerhatikan faktor lingkungan pekerjaan yang dapat memengaruhi kinerja karyawan. Karyawan menunjukan perilaku kerja yang produktif karena menyadari bahwa seseorang sedang memperhatikan mereka, hal ini dikenal dengan Hawthorne Effect. Program seleksi 14 karyawan semakin berkembang setiap tahunnya, peningkatan dalam bidang teknologi, perekonomian global, serta peraturan perusahaan yang semakin mengayomi kebutuhan karyawan. (Aamodt, 2004). Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen. Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja. Sejarah psikologi industri dan organisasi berlanjut hingga terjadinya perang dunia ke dua. Selama perang dunia ke dua, bidang pelatihan dan pengembangan menjadi perhatian utama. Kekurangan tenaga kerja terampil menyebabkan perusahaan harus meningkatkan pelatihan dalam perusahaan. Pada masa ini berkembang pula tes AGCT (Army General Classification Test) yang digunakan untuk mengklasifikasikan tentara pada tugas-tugas militer. Pada tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan mulai berkembang dengan pesat (Munandar, 2001). Fred Fiedler mengemukakan teori kepemimpinan yang di kenal sebagai contigency models of leadership, yang menyatakan situasi yang berbeda membutuhkan leadership style yang berbeda pula. Dalam era ini, teori-teori organisasi mulai tumbuh dan berkembang dengan lebih banyak variasinya. Pada masa sampai Perang Dunia II, maka Classical organization theory mendominasi ranah teori organisasi. Pada tahun 1960-an, teory organisasi berkembang dengan pesat, baik di Inggris maupun di Amerika. Dapat dikatakan sejak era 1960-an, para ahli Psikologi Industri dan Organisasi mulai terpengaruh oleh masalah-masalah orgnisasi sebagai context individu yang berbeda. Pada tahun 1971, istilah Psikologi Industri dan Organisasi mulai digunakan di kalangan akademisi dan praktisi. Psikologi Industri dan Organisasi ini tidak saja membicarakan hal-hal yang tradisional dalam psikologi industri seperti seleksi dan lain-lain, tetapi mulai memasukkan faktor organisasi seperti kepemimpinan, komunikasi dalam organisasi sebagai bagian dari buku-buku Psikologi Industri dan Organisasi.

Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana tehnik, mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan stuktur faal badan anggota badan kita. Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi eksperimen bersama-sama dengan para sarjana tehnik industri menggarap objek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikik dari manusia sebagai tenaga kerja. Melalui eksperimen ditemukan hukum-hukum dan prinsip-prinsip umum yang diterapkan dalam menyusun suatu proses kerja yang efisien, merancang dan membuat alat-alat yang dengan kemampuan fisik dan psikik manusia. Dengan bekerja sama dengan sarjana tehnik, para sarjana psikologi memberi keterangan tentang kapasitas dan keterbatasan manusia dalam menggunakan peralatan canggih. Para sarjana psikologi juga membantu para perancang tehnik dalam tata letak panel alat, baik yang ada dalam mobil maupun yang ada di kokpit kapal terbang. Skinner tahun 1971 menyebabkan meningkatnya penggunaan teknik modifikasi perilaku dalam organisasi. Periode tahun 1980-an sampai 1990-an ditandai dengan mulai digunakannya metode-metode statistik yang lebih canggih seperti pathanalysis, multivariate analysis of variance, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya metode statistik yang digunakan terbatas pada tes dan korelasi. Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja. Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan antarmanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Mereka mempelajari strukur, iklim dan budaya dari berbagai macam organisasi, pola dan gaya dari komunikasinya, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja. Psikologi industri dan organisaisi di indonsesia baru di kenal dan di kembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an. 3. Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi Michael G. Aamodt (2004), menyebutkan ada 4 bidang utama dari Psikologi Industri dan Organisasi, yaitu sebagai berikut : 1. Psikologi Personalia (Personnel Psychology) Psikologi personalia berkaitan dengan bidang analisis jabatan atau pekerjaan, rekrutmen dan seleksi karyawan, sistem upah dan gaji, pelatihan karyawan, dan evaluasi kinerja karyawan. 2. Psikologi Organisasi (Organizational Psychology) Bidang ini berkaitan dengan isu-isu tentang kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, dan proses kelompok dalam organisasi.

3. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development) Psikolog yang berminat terhadap bidang pelatihan dan pengembangan sering kali melakukan pengkajian terhadap metode-metode untuk melatih dan mengembangkan karyawan. terlibat dalam program-program team building, restrukturisasi organisasi dan pemberdayaan karyawan yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan. 4. Ergonomi (Human Factors/Ergonomics) Para psikolog di bidang ini memfokuskan diri pada desain pekerjaan, interaksi manusia-mesin, dan kelelahan atau stres fisik. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bidang ini antara lain mengkaji jadwal kerja yang optimal, dan merancang desain kursi yang nyaman. Sedangkan Muchinsky (2000), membagi bidang-bidang psikologi industri dan organisasi menjadi 6 bagian, yaitu sebagai berikut : 1. Seleksi dan Penempatan (Selection and Placement) Psikolog industri dan organisasi yang bekerja di bidang ini mengembangkan metode-metode seleksi, penempatan dan promosi karyawan. Menangani masalah penempatan karyawan, yaitu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan mana yang paling sesuai dengan minat dan keterampilan individu. 2. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development) Bidang ini berkaitan dengan identifikasi keterampilan-keterampilan karyawan yang perlu ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kinerja. Psikolog industri dan organisasi yang bekerja di bidang ini harus mendisain cara untuk menentukan keberhasilan program-program pelatihan dan pengembangan. 3. Manajemen Kinerja (Performance Management) Manajemen kinerja adalah proses mengidentifikasi kriteria atau standar dalam rangka menentukan sejauh mana karyawan menampilkan kinerjanya. Psikolog industri dan organisasi yang terlibat dalam bidang ini juga menangani penentuan manfaat atau nilai kinerja terhadap organisasi. 4. Pengembangan Organisasi (Organizational Development) Pengembangan organisasi adalah proses analisis struktur organisasi untuk mengoptimalkan kepuasan dan efektivitas individu, kelompok kerja, dan konsumen. Psikolog industri dan organisasi yang bekerja dalam bidang ini harus memiliki kepekaan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku dalam organisasi. 5. Kualitas Kehidupan Kerja (Quality Worklife) Psikolog industri dan organisasi yang bekerja dalam bidang ini berkepentingan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan produktivitas karyawan. 6. Ergonomi (Ergonomics) Ergonomi adalah bidang multidisiplin yang melibatkan psikolog industri dan organisasi. Bidang ini terkait dengan rancangan alat, peralatan, dan mesin-mesin yang sesuai dengan keterampilan manusia. Psikolog industri dan organisasi yang bekerja dalam bidang ini harus memiliki pengetahuan tentang fisiologi, kesehatan

industri, dan desain sistem kerja yang memungkinkan individu dapat bekerja secara efektif.

Kesimpulan Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Ilmu ini mulai berkembang ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman pada tahun 1875 yang kemudian diikuti dengan pendirian berbagai laboratorium psikologi di tempat lain. Inilah titik awal dimulainya eksperimeneksperimen yang menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala psikis seperti atensi (perhatian), pikiran, ingatan, dan emosi. Bidang ini kemudian dinamakan Psikologi Eksperimen. Hasil kajian psikologi eksperimen kemudian dijadikan dasar untuk menetapkan teori-teori psikologi umum. Psikologi Industri dan Organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam situasi kerja. Ada dua sisi Psikologi Industri dan Organisasi, yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya melakukan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah, dan sebagai ilmu terapan yang berupaya menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah dalam dunia kerja. Sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam dunia kerja maka Psikologi Industri dan Organisasi mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu yang juga mempelajari dunia kerja atau organisasi seperti manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi

DAFTAR PUSTAKA Aamodt, Michael G. 2015. Industrial/Organizational Psychology : An Applied Approach. Eighth Edition. Boston. Cengage Learning. Riggio, Ronald E. 2013. Introduction to Industrial/Organizational Psychology. United States of America : PearsonLandy, Frank J. 2013. Work in the 21st Century An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. America : Quad Graphics. Vinchur, Andrew J. 2007. A History of Psychology Applied to Employee Selection. First Edition. New York....


Similar Free PDFs