desertification in several countries (desertifikasi di beberapa negara) PDF

Title desertification in several countries (desertifikasi di beberapa negara)
Author Oky Pratama
Pages 7
File Size 414.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 317
Total Views 358

Summary

Kajian disertifikasi di berbagai negara Oky Pratama Geography Universitas Indonesia Email : [email protected] Desertifikasi Berbagai kontroversi hadir dalam menentukan definisi yang layak mengenai istilah desertifikasi. Helmut Geist (2005) telah menemukan 100 definisi formal, namun definisi yang ...


Description

Kajian disertifikasi di berbagai negara Oky Pratama Geography Universitas Indonesia Email : [email protected] Desertifikasi Berbagai kontroversi hadir dalam menentukan definisi yang layak mengenai istilah desertifikasi. Helmut Geist (2005) telah menemukan 100 definisi formal, namun definisi yang diterima lebih luas adalah definisi dari kampus Universitas Princeton yang mendefinisikan desertifikasi sebagai "proses perubahan lahan yang subur menjadi gurun, umumnya merupakan hasil dari deforestasi, kekeringan, atau praktek pertanian yang tidak layak Padang pasir yang diketahui saat ini terbentuk melalui proses alami dalam waktu yang sangat panjang. Selama waktu tersebut, padang pasir telah meluas dan menyusut tanpa peran campur tangan manusia. Padang pasir prasejarah berukuran lebih besar dibandingkan padang pasir terluas saat ini, yaitu Sahara, hingga dapat disebut sebagai lautan pasir, yang kini stabil karena vegetasi. Desertifikasi memainkan peran penting dalam sejarah manusia, yang berkontribusi pada keruntuhan beberapa kerajaan besar seperti Kartagena, Yunani, dan Romawi, dan menyebabkan perpindahan penduduk dalam skala besar. Lahan kering menutupi 40-41% luas lahan di bumi dan menjadi rumah bagi 2 miliar penduduk. Diperkirakan 10-20% lahan kering telah terdegradasi. Hingga tahun 1998, ekspansi ke arah selatan Padang Pasir Sahara tidak diketahui karena kurangnya pengukuran ekspansi ketika itu. Tiga lokasi utama yang menjadi pusat peradaban pada zaman dahulu, yaitu Mediterania, Mesopotamia, dan dataran tinggi loessial di China sebelumnya merupakan kawasan padat penduduk hingga desertifikasi terjadi.

Penyebab desertifikasi Salah satu penyebab utama terjadinya perubahan suatu daerah menjadi gurun adalah hilangnya tanaman yang tumbuh didaerah tersebut. Tanaman merupakan faktor penting pencegah terjadinya perubahan ini. Tanaman berfungsi sebagai menghambat air, sehingga kelembaban daerah tersebut tetap terjaga. Selain itu, unsur hara yang berasal dari tanah yang dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber nutrisi untuk tetap hidup, akan terus terjaga. Hal ini karena daun atau buah yang jatuh ke tanah dan saat tanaman tersebut mati akan diuraikan oleh bakteri dan berubah menjadi unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanah untuk menjadi lebih subur. Bila tanaman yang hilang hanya beberapa saja, maka, proses desertifikasi tidak akan terjadi. Akan tetapi, proses desertifikasi pasti akan terjadi, bila disuatu daerah terjadi penghilangan tanaman secara sekaligus dan besar-besaran.

Contoh yang paling nyata adalah pembabatan hutan secara liar untuk dijadikan lahan kelapa sawit. Dengan hanya satu tanaman saja, maka, tanaman tersebut tidak akan mampu melindungi tanah dan unsur hara yang ada didalamnya. Akhirnya, tanah akan berubah menjadi tidak subur dan menjadi gurun. Selain itu, tanaman juga berfungsi untuk melindungi tanah dari bahaya erosi, baik erosi yang disebabkan oleh angin maupun air. Bila pada suatu daerah terjadi proses hilangnya sebagian besar tanaman, maka air yang mengalir dan angin yang berhembus akan membawa dan menghilangkan lapisan tanah yang subur. Hal ini akan mengakibatkan tanah yang berada didaerah tersebut menjadi tidak subur dan gersang, yang akhirnya menjadi gurun. Dampak yang paling nyata dari peristiwa desertifikasi ini adalah hilangnya keragamanan fauna disuatu daerah. Hewan membutuhkan hutan dan tanaman sebagai tempat hidup dan mencari makanan. Bila tanaman hilang, maka akan ada banyak peristiwa invasi hewan ke daerah pemukiman manusia dan yang lebih buruk punahnya jenis hewan tersebut.

Penanganan Desertifikasi Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengembalikan tanah menjadi keadaan sebelumnya. Cara pertama adalah reboisasi atau penanaman kembali. Dengan menanam pohon dari berbagai jenis tanaman, maka dalam beberapa tahun, daerah yang terkena efek desertifikasi akan kembali subur dan berfungsi layaknya sedia kala. Cara kedua adalah penanaman tembok erosi. Dengan menanam pohon besar disekitar area yang terkena dampak desertifikasi, maka, hal ini akan mencegah dampak lebih buruk akibat erosi yang disebabkan oleh angin maupun air. Cara yang ketiga adalah penyuburan tanah. Dengan menambah unsur hara dan pupuk dalam tanah yang terkena desertifikasi, maka, diharapkan tanah tersebut akan mampu menunjang kehidupan tanaman diatasnya dan melebatkan hutan didaerah tersebut. Cara-cara penanganan desertifikasi tersebut, bisa kita lakukan sendiri. Akan tetapi, agar cara tersebut berdampak besar pada lingkungan dan alam kita, maka perlu campur tangan pihak yang lebih besar yaitu pemerintah.

Contoh-Contoh disertifkasi di berbagai daerah di dunia. A. Mongolia

Mongolia merupakan salah satu daerah dengan proses desertifikasi yang sangat mengkhawatirkan, menurut data yang diambil dari jurnal desertification in mongolia karangan Zambyn Batjargal yang mengatakan bahwa sekitar 90% daerah mongolia sangat berpotensi dan mudah diserang oleh proses desertifikasi tersebut. Padahal kalau dilihat dari fakta bahwa daeerah mongolia sendiri merupakan daerah tempat hidup 30 juta manusia dan hewan-hewan lainnya Desertifikasi sering diartikan sebagai pergerakan dinamis dari material pasir yang yang dapat mengindikasikan adanya aridzation process. Daerah asia yang cenderung merupakan daerah pegunungan maka akan menyebabkan material erosi hasil pengikisan akan terendap di basin yang nantinya menjadi gurun. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses desertifikasi di mongolia yaitu masalah kelembapan udara yang sangat rendah. Perbedaan musim di mongolia juga mejadi faktor penyebab,yaitu musim panas yang kira-kira berumur 260 hari maka akan mengakibatkan suhu permukaan akan naik diatas 10 derajat celcius,hal ini pun jauh berbeda ketika memasuki musim dingin,pada musim dingin tersebut suhu dapat berkisar dibawah 0 derajat celciuis. Faktor selanjutnya yaitu curah hujan,pada daerah mongolia sendiri curah hujan menjadi sangat sedikit,yaitu kira-kira berkisar 50 mm per tahun pada daerah ekstrim di selatan(gobi) dan 500 mm per tahun pada daearah utara. Selain itu air yang ada semua nya sebagian besar telah terevapoorasikan dan hanya sedikit yang menuju ke cekungan atau basin. Hal ini memang diperparah oleh lingkungan ekstrim atau iklim continental yang ada pada daerah tersebut. Selain itu badai dan angin topan juga sering terjadi di mongolia seperti yang terjadi pada tahun 1990 dimana peristiwa tersebut akan menyebabkan terangkatnya lapisan—lapisan tanah di mongolia. Penyebab selanjutnya yaitu masalah tanah,sebagian wilayah mongolia ditutupi oleh rumput yang bersifat kering. Dan itu mengcover sekitar 40% luas tanah di mongolia,jenis tanah yang mendominasi selanjutnya yaitu desert-stepped. Selain itu komposisi tanah di mongolia juga sangat mengkhawatirkan yaitu pada kedalaman 10-30 cm kandungan humus pada tanah hanya sekitar 3-4%. Seharusnya dari kenyataan yang telah dipaparkan diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa mongolia memang kawasan yang sangat rentan akan desertifikasi,hal ini juga menyebabkan daerah mongolia menjadi daerah yang tidak cocok untuk dijadikan daarah agraris. Pengaruh selanjutnya yang menjadi faktor penyebab desertifikasi di mongolia yaitu masalah sumber daya air,beberapa dekade terakhir di mongolia sendiri sumberdaya air bersih melalui irigasi banyak digunakan dalam aktivitas pertambangan,yang otomatis akan meningkatkan peristiwa deforestitation.maka karena adanya hal tersebut menyebabkan dampak yang sangat besar terhadap sumber daya air di Mongolia,sebagai contoh rata-rata arus aliran sungai di sungai tuul menurun hingga 32% selama kurun waktu 40-50 tahun. Selanjutanya adalah faktor manusia yang sangat berpengaruh diantaranya yaitu aktivitas pertambangan,pada saat sekarang saja jumlah luasan daerah pertambangan di mongolia telah mencapai100.000 hektare. Dan ini akan diestimasikan meningkat setiap waktu

B. Mexico

Sebagian besar daerah mexico merupakan daerah yang telah dan akan mengalami proses desertifikasi,seperti penelitian yang dilakuakan pada tahun 1978 yang mengatakan bahwa sebanyak 100 juta hektare daerah di meksiko telah mengalami masalah dengan proses desertifikasi,dan perkembanagan daerah yang mengalami proses desertifikasi juga semakin cepat seiring waktu dan luasan tersebut merepresentasikan 80% daerah di meksiko (Madellin-Leal,1978). Dari penenlitian yang sama mereka mengestimsikan jumlah pertumbuhan daerah bermasalah desertifikasion sebanyak 100.000-200.000 hektare setiap tahunnya dan yang lebih mengenaskannya 1000-2250 lahan pertanian produktif di daerah meksiko tidak lagi produktif (Myer,1999;unpf,1991) Salah satu faktor penyebab utama proses desertifikasi di meksiko yaitu iklim di daerah tersebut yang bertipe arid,dan dari luas daerah di meksiko hanya 25% nya saja yang teraliri irigasi. Berikut contoh daerah di meksiko yang mengalami desertifikasion dan proses penyebabnya 





 



Water erosion : terjadi di daerah Aguascallentes,Guanajuato,Coahuila,jallisco,Nuevo leon dengan sekitar 45% luasan yang terkena efek Wind erosion :terjadi di daerah San Louis Potosi,Morelos,Hidalgo,Baja California, dengan sekitar 80% daerah terefek. Salinization : terjadi di daerah Tamaulipas,Sonora,Baja California yang terefek sekitar 2% dari luas wilayah Physical degradation : daerah Hidalgo dan veracrus sekitar 40-90% daerah terefek. Biological degradation : terjadi di daerah Colima,Morelos,Tobasco,Chiapas,Veracrus,Michoacan dan terefek sekitar 90% dari luasan daerah tersebut Chemical degradation : terjadi di daerah Tobasco,Campeche,Veracruz,Nayarit dan terefek 2067%

C. Saudi Arabia Sama seperti peristiwa desertifikasion di daerah-daerah sebelumnya,di saudi arabia peristiwa desertifikasion juga banyak disebabkan oleh masalah iklim yanng bejenis arid,selain itu curah hujan yang juga sangat kurang menyebabkan desertifikasion terjadi pada daerah tersebut. Daam hal ini pada daerah arab saya akan menampiilkan tabel-tabel sehingga lebih mudah mencerna informasinya.

D. Indonesia Di Indonesia yang masih menjadi salah satu masalah utama yaitu pertanian,dimana kita yang sesungguhnya memiliki sumber daya yang sangat berlimpah dituntut untuk dapat memaksimalkan anugerah yang sudah ada,namun kenyataan pada saat sekarang yaitu sistem pertanian kita masih belum dapat bersahabat terhadapa alam dan lingkungan sekitar,banyak contoh diantaranya penggunaan pupuk yang berlebihan,sistem pertanian yang tidak beragam maka hal ini mungkin saja akan memicu desertifikasi,namun kita masih di untungkan dengan kenyataan bahwa iklim negara kita yang relatif tropis basah sehingga proses desertifikasi tidak terjadi secara ekstrim Selanjutnya yaitu masalah pertambangan yang setidaknya memicu adanya deforesitasi yang pada akhirnya akan berimbas kepada menurunya kualitas tanah dan kandungan humus pada daerah tersebut,hal ini dapat disebabkan oleh erosi seperti yang dilakukan angin ataupun air.

Maka sudah jelas kalau desertifikasi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia bukan karena faktor alam.

Sumber :    

wikipedia.org Jour al of arid e iro e t desertifi atio i the Ara regio oleh As a Ali abahusein,Anwar.sh.abdu,Al-zubari Jour al desertifi atio a d igratio i e i o a d U“A kara ga Mi hale leighto e s artz da jessica notoni Jour al desertifi atio i Mo golia kara ga Za atjargal...


Similar Free PDFs