Title | Dialog Swamed Hordeolum |
---|---|
Author | Fitria Choirunnisa |
Pages | 3 |
File Size | 16.4 KB |
File Type | DOCX |
Total Downloads | 277 |
Total Views | 418 |
Pada suatu hari di Apotek “Sejahtera” datang seorang wanita 22 tahun ingin membeli obat untuk penyakit yang ia alami selama beberapa hari. Keluhan wanita tersebut yakni gatal pada mata dan muncul bintilan kecil di mata. Apoteker : “Selamat pagi mbak, selamat datang di apotek Sejahtera. Perkenalkan s...
Pada suatu hari di Apotek "Sejahtera" datang seorang wanita 22 tahun ingin membeli obat untuk penyakit yang ia alami selama beberapa hari. Keluhan wanita tersebut yakni gatal pada mata dan muncul bintilan kecil di mata. Apoteker : "Selamat pagi mbak, selamat datang di apotek Sejahtera. Perkenalkan saya Gina sebagai Apoteker di apotek ini. Apakah ada yang bisa saya bantu? Pasien : "Iya selamat pagi juga mbak mbak, saya kemari ingin membeli obat" Apoteker : "Baik, dengan mbak siapa sebelumnya? Dan kalau boleh tahu usia mbak dan obat yang ingin dibeli untuk digunakan siapa ya?" Pasien : "Nama saya Fitria mbak, usia 22 tahun dan kebetulan obatnya untuk saya gunakan sendiri." Apoteker : "Kalau boleh saya tahu, obat yang mau dibeli untuk keperluan apa mbak?" Pasien : "Ini mbak saya mau beli obat untuk mata wajah saya. Beberapa hari ini agak merah dan gatal. Setelah itu ada benjolan kecil mbak ini di mata sebelah kanan saya." Apoteker : "Oh seperti itu ya. Maaf sebelumnya mbak, kalau setelah saya memberikan obatnya apakah mbak bersedia meluangkan waktu untuk saya jelaskan tentang obatnya dan konseling sebentar?" Pasien : "Boleh mbak, saya juga tidak buru-buru saat ini. Kira-kira obatnya apa ya mbak kalau mata bintitan begini?" Apoteker : "Iya obat nya nanti salep mata ,mbak. Bagian yang merah dan sakit di sebelah mana mbak?" Pasien : "Yang sakit di mata kanan saya ini mbak rasanya dari pangkal bulu mata atas (sambil menunjukkan bagian)." Apoteker : "Seberapa sakit atau gatal mbak ini kulitnya?" Pasien : "Tidak terlalu sakit tapi gatal dan mengganggu mbak." Apoteker : "Apakah mbak ingat kapan sakit ini timbul?"...