Difusi Inovasi dan Kategori Pengadopsi PDF

Title Difusi Inovasi dan Kategori Pengadopsi
Author Alip Ismaya
Course Bahasa Indonesia
Institution Universitas Padjadjaran
Pages 7
File Size 192.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 333
Total Views 766

Summary

Warning: TT: undefined function: 32DIFUSI INOVASI DAN KATEGORI PENGADOPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Komunikasi PembangunanDisusun oleh : Alip Aksi Kotun Ismaya 200110180030 Kelas AUNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PETERNAKAN2019/DIFUSI INOVASI DAN KATEGORI PENGADOPSI...


Description

DIFUSI INOVASI DAN KATEGORI PENGADOPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Komunikasi Pembangunan

Disusun oleh : Alip Aksi Kotun Ismaya 200110180030 Kelas A

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PETERNAKAN 2019/2020

DIFUSI INOVASI DAN KATEGORI PENGADOPSI

Difusi proses dimana sesuatu inovasi terbesar kepada anggota suatu system sosial.riset difusi;telah tentang gagasan baru, lebih memusatkan perhatian pada perubahan tingkah laku nyata [overt behavior]. Riset komikasi mengarahkan pada usaha-usaha untuk merubah pengetahuan dan sikap dengan merubah bentuk sumber, pesan atau penerima (Yunasaf, 2013). Pada dasarnya, Teori Difusi Inovasi menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi dikomunikasikan lewat channel tertentu sepanjang waktu kepada anggota kelompok dari suatu sistem sosial. “Diffusion is the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system.” (Rogers, 1983). Beberapa kompenen sistem sosial yang berperan dalam proses difusi : 1. Anggota sistem sosial sebagai penerima inovasi 2. Peranan agen pembaharu 3. Peranan tokoh masyarakat sebagai sumber bagi pennyebaran inovasi 4. Saluran komunikasi yang digunakan Anggota sistem sosial sebagai penerima inovasi -

Orang-orang dalam sistem sosial berbeda dalam tanggapan dan penerimaan inovasi.

-

Ada anggota sistem yang lebih cepat mengetahui dan menerima inovasi, ada pula yang begitu terlambat.

-

Dengan mengetahui kategori adopter akan memudahkan di dalam mengatur penyebaran inovasi secara efektif dan efisien.

Kategori adopter (penerima inovasi) -

Adalah pembagia anggota sistem sosial ke dalam kelompok adopter bedasarkan tingkat keinovatifannya (lebih awal atau lebih akhir menerima inovasi).

-

Penelitian difusi menunjukan bahwa pengapdosian inovasi di dalam sistem sosial mengikuti kurva normal berbentuk lonceng jika diukur dari banyaknya pengadopsi dari waktu ke waktu.

-

5 kategori adopter:

1. Perintis (Innovators: 2,5%) 2. Adopter pemula atau pelopor (Early adopters: 13,5%) 3. Pengikut dini atau mayoritas awal (Early majority: 34,00%) 4. Pengikut akhir atau mayoritas akhir (Late majority: 34.00%) 5. Kolot atau tradisional (Laggards: 16.00%) Tipe Ideal Kelompok Adopter 1. Innovator: petualangan -

Nilai paling menonjol adalah petualang dan pemberani

-

Gemar mencoba setiap gagasan

-

Banyak berhubungan dengan pihak di luar sistem sosialnya

-

Memiliki sumber keuangan yang cukup kuat

2. Early Adopters: Si tauladan -

Lebih berorientasi kedalam sistem sosialnya

-

Meneliti terlebih dahulu suatu inovasi sebelum menggunakannya

-

Terdiri dari pemuka pendapat

-

Patner agen pembaharu dalam menyebarkan inovasi

3. Early Majority: Penuh pertimbangan -

Menerima ide-ide baru beberapa saat setelah rata-rata anggota sistem sosial.

-

Banyak berinteraksi dengan anggota sistem sosiallainnya, tapi jarang yang memegang posisi kepemimpinan.

-

Sebelum menerima inovasi berulang kali mempertimbangkannya

-

Motonya “Bukan Yang Pertama Dan Bukan Yang Terakhir”

4. Late Majority: Skeptis -

Mengadopsi inovasi setelah rata-rata anggota sistem social menerimanya.

-

Pengadopsian terjadi bias karena kepentingan ekonomi atau kuatnya tekanan sosial.

-

Setiap inovasi didekati dengan sikap skeptis dan hati-hati

-

Baru percaya pada ide baru jika sistem sosial jelas-jelas menerimanya.

-

Memerlukan dorongan atau tekanan dari teman-temannya.

5. Laggards: si kolot atau tradisional -

Orang yang paling akhir menerima inovasi

-

Hampir tidak ada yang membeli pemuka pendapat

-

Paling sempit pandangan wawasannya, banyak yang mampir terasing

-

Referensinya adalah masa lalu

Ciri-ciri Anggota Sistem yang Lebih Inovatif -

Perlu diingat bahwa gambaran tipe ideal kelompok adopter bukan kenyataan melainkan suatu konseptualisasi sebagai suatu kerangka berfikir dan bahan perbandingan.

-

Ciri-ciri sosial ekonomi: (1) Lebih berpendidikan, termasuk lebih menguasai kemampuan baca tulis (2) Mempunyai status social lebih tinggi (tingkat pendapatan, tingkat kehidupan, kesehatan, prestise/pekerjaan/jabatan, pengenalan diri terhadap kelas tersebut.

(3) Memounyai tingkat mobilitas sosial ke atas yang lebih besar (kecenderungan untuk lebih meningkat status sosialnnya) (4) Mempumyai lahan yang lebih luas (5) Lebih berorientasi pada ekonomi komersil (produk-produk yang dihasilkan untuk dijual bukan semata-mata untuk dikonsumsi sendiri) (6) Memiliki sikap berkenan terhadap kredit (7) Mempunyai pekerjaan yang lebih spesifik. -

Ciri Kepribadian (1) Memiliki empati yang lebih besar (empati: kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya ke dalam peranan orang lain). (2) Kurang dogmatis (Dogmatis: variabel yang menunjukkan sistem kepercayaan yang relative tertutup yang pengaruhnya sangat kuat terhadap kepribadian seseorang). (3) Mempunyai kemampuan abstraksi lebih besar. (4) Mempunyai rasionalitas yang lebih besar (5) Lebih tinggi intelegensinya (6) Memiliki sikap lebih berkenan terhadap perubahan (7) Memiliki sikap mau mengambil resiko (8) Memiliki sikap lebih berkenan terhadap pendidikan dan ilmu penegtahuan (9) Kurang percaya pada nasib (Tidak fatalism: Ada daya untuk mengontrol masa depannya) (10) Motivasi untuk meningkatkan taraf hidupnya lebih tinggi (11) Aspirasi terhadap pendidikan, pekerjaan lebih tinggi

-

Ciri Komunikasi (1) Partisipasi sosialnya lebih tinggi (2) Lebih sering mengadakan komunikasi interpersonal dengan anggota sistem sosial lain (3) Lebih sering mengadakan hubungan dengan orang di luar sistemnya (4) Lebih sering mengadakan hubungan dengan agen pembaharu (5) Lebih sering bertatap muka dengan media massa (6) Mencari lebih banyak informasi tentang inovasi (7) Lebih tinggi tingkat kepemimpinannya (8) Menjadi anggota sistem yang bernorma lebih modern.

DAFTAR PUSTAKA

Rogers, Everett M. (1983). Diffutions of innovations. 3rd Edition. The Free Pass A Division of Macmillan Publishing Co, Inc. New York. Yunasaf,

U.

(2013).

Komunikasi

Pembangunan:

Suatu

Rangkuman.

Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang....


Similar Free PDFs