EA7 - Firanisa Nahran Aziza - 49621 PDF

Preview

Summary

LAPORAN PRAKTIKUMELEKTRONIKA TNF 2312EA-0 7 Rangkaian Penguat Tegangan(Senin , 16 November 2020)Disusun Oleh: Firanisa Nahran Aziza (19/446516/TK/49621)Asisten Praktikum Zakhrofani Ghina Ennafs (18/428689/TK/47191)PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKADEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKAFAKULTAS TEKNIKUN...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TNF 2312 EA-07 Rangkaian Penguat Tegangan

(Senin , 16 November 2020)

Disusun Oleh: Firanisa Nahran Aziza

(19/446516/TK/49621)

Asisten Praktikum Zakhrofani Ghina Ennafs

(18/428689/TK/47191)

PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2020

A. Tujuan Praktikum Memahami operasi dan karakteristik dari rangkaian penguat tegangan CE (Common Emitter Amplifier) +VCC 12 V

R1

10 kΩ

RC

3,9 kΩ

CC 1µ F

RS

C1

1 kΩ

1µ F

2N3904

+ Vin -

120 mV p-p 1 kHz

R2

2,2 kΩ

+ RE

1 kΩ

CE

470µ F -

Gambar 7.3. Rangkaian percobaan 1 dan 2.

Gambar 7.4. Rangkaian percobaan 3.

RL

Rangkaian Penguat Tegangan

Tabel 1. Hasil Percobaan 1: Tegangan dc dan ac pada penguat CE Perhitungan Pengukuran (RL 10 kΩ) Tegangan

B

E

C

B

E

C

dc

2.17 V

1.47 V

6.35 V

2.15 V

1.48 V

5.63 V

ac

2.17 V

1.47 V

6.35 V

2.15 V

1.48 V

6.42 V

Percobaan 1 Pada percobaan 1 kali ini di peruntukan untuk Tegangan dc dan ac pada penguat CE. Dengan menghiung besar tegangan dc dan tegangan peak to peak ac pada basis, emitor, dan kolektor. Pada generator sinyal kita atur untuk sinyal yang di masukan dengan peak to peak sebesar 120 mv dan frekuensinya sebesar 1kHz. Lalu diamati pada masing-masing titik dengan osiloskop dan amati juga bentuk gelombang tegangan ac pada kolektor. Dan di dapatkan hasil Pengukuran dengan RL sebesar 10 kΩ dengan Tegangan dc dan ac untuk (B) di dapatkan hasil 2.15V, untuk (E) 1.48 V , untuk (C) ini terdapat perbedaan untuk tegangan dc 5.63 V dan tegangan ac 6.42 V. Dan untuk perhitungan di dapatkan hasil untuk tegangan dc dan ac pada (B) 2.17 V, pada (E) 1.47 V, dan pada (C) di dapatkan hasil 6.35 V. Dari hasil tersebut antara hasil perhitungan dan pengukuran tidak terlalu jauh berbeda hasilnya, namun pada hasil pengukuran untuk (C) terdapat hasil yang berbeda antara tegangan dc dan tegangan ac.

Tabel 2. Hasil Percobaan 2: Gain tegangan penguat CE dan inversi fase Perhitungan Pengukuran 𝑅𝐿 𝑟𝑒′ 𝐴𝑣 𝜑 𝑣𝑖𝑛 𝑣𝑜𝑢𝑡 𝐴𝑣

𝜑

1,5 kΩ

17.2 Ω

32.3

22.7

120 mV

3.25 V

32.3

22.7

4,7 kΩ

17.2 Ω

65.3

22.7

120 mV

6.31 V

65.3

22.7

10 kΩ

17.2 Ω

83.6

22.7

120 mV

7.83 V

83.6

22.7

Percobaan 2 Pada percobaan 2 kali ini untuk Gain tegangan penguat CE dan inversi fase untuk mencari hambatan emitor ideal, gain tegangan, Av, dan beda fase, φ, antara tegangan masukan dan keluaran rangkaian yang diasumsikan βac sebesar 150. Lalu ukur juga besar tegangan peak to peak ac masuknya dan keluarnya. Untuk Rl sebesar 1.5 kΩ , 4.7 kΩ , dan 10 kΩ. dari rangkaian tersebut di dapatkan hasil untuk hasil pengukurannya yaitu untuk Vin Rl 1.5 kΩ , 4.7 kΩ , dan 10 kΩ di dapatkan hasil yang sama yaitu sebesar 120 mv. Lalu untuk Vout pada Rl 1.5 kΩ hasilnya 3.25 V, untuk 4.7 kΩ hasilnya 6.31 V dan untuk 10 kΩ di dapatkan hasil 7.83 V. Lalu untuk Av pada 1.5 kΩ yaitu 32.3 , pada 4.7 kΩ yaitu 65.3 , dan pada 10 kΩ yaitu 83.6. Untuk hasil perhitungan di dapatkan hasilnya sebagi berikut untuk 𝑟𝑒 𝑟𝑒′′ pada seluruh rangkaian di dapatkan hasil yang sama yaitu sebesar 17.2 Ω. Dan untuk Av pada hasil perhitungan dan hasil pengukuran di dapatkan hasil yang sama.

Tabel 3. Hasil Percobaan 3 : Respon Frekuensi Data ke-

f

1

1 kHz

2

10 kHz

3

50 kHz

4

200 kHz

5

500 kHz

6

750 kHz

7

900 kHz

8

1 MHz

𝐴𝑣 (dB)

Grafik respon frekuensi

27.08 (Vout 3.25 V) 27.25 (Vout 3.27 V) 27.25 (Vout 3.27 V) 26.67 (Vout 3.2 V) 25.42 (Vout 3.05 V) 24.58 (Vout 2.95 V) 24 (Vout 2.88 V) 23.17 (Vout 2.78 V)

Percobaan 3 Pada percobaan 3 kali ini di peruntukkan untuk Respon frekuensi dari penguat CE. Dengan mengatur generator sinyal yang di peruntukkan untuk sinyal yang masukan dan peak to peak sebesar 120mv dan frekuensinya sebesar 1 kHz. Dan juga besar tegangan peak to peak ac yang masukan dan keluarannya. Lalu variasikan frekuensi sinyal masukan antara dari 1kHz – 1MHz. Dan buat grafik tegangan (dalam db) terhadap frekuensi gelombong masukan. Dan di dapatkan hasilnya sebagai berikut untuk f 1kHz di dapatkan hasil Av sebesar 27.08 (Vout 3.25 V) , untuk 10 kHz Av nya sebesar 27.25 (Vout 3.27 V) , untuk 50 kHz sebesar 27.25 (Vout 3.27 V) , untuk 200 kHz sebesar 26.67 (Vout 3.2 V) , untuk 500 kHz sebesar 25.42 (Vout 3.05 V) , untuk 750 kHz sebesar 24.58 (Vout 2.95 V) , untuk 900 kHz sebesar 24 (Vout 2.88 V) , dan yang terakhir pada 1 MHz sebesar 23.17 (Vout 2.78 V) . Dari hasil tersebut maka semakin frekuensi itu tinggi justru hasil Av nya makin kecil dan Voutnya juga makin kecil juga....