Ensiklopedia Islam Nusantara PDF

Title Ensiklopedia Islam Nusantara
Author Borneo Warehouse
Pages 644
File Size 26.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 94
Total Views 159

Summary

dan lainnya) dan penguasaan oleh sektor mengalahkan masyarakat Minangkabau dalam bisnis, khususnya sektor industri skala besar, pepe rangan, namun tidak dapat mengalahkan perkebunan, kehutanan dan pertambangan adat Minangkabau yang mengakar. Dalam dan penguasaan oleh Negara yang masih tradisi perka...


Description

dan lainnya) dan penguasaan oleh sektor bisnis, khususnya sektor industri skala besar, perkebunan, kehutanan dan pertambangan dan penguasaan oleh Negara yang masih menegasi adanya hak-hak masyarakat adat. Dalam mamangan (peribahasa Minang kabau), kesetian pada adat diungkapkan dengan hiduik dikanduang adik, mati dikanduang tanah (hidup dikandung adat, mati dikandung tanah). Peribahasa ini mengandung makna bahwa antara hidup dan mati mereka sudah tahu tempatnya dan tidak akan ada pilihan lain. Peribahasa ini digunakan sebagai perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dapat

mengalahkan masyarakat Minangkabau dalam pepe rangan, namun tidak dapat mengalahkan adat Minangkabau yang mengakar. Dalam tradisi perkawinan di Minangkabau, terdapat peribahasa “awak sama awak”. Artinya, perkawinan yang ideal menurut adat Minangkabau adalah perkawinan antara keluarga dekat, seperti perkawinan antara anak dan kemenakan. Dalam konteks masyarakat Minangkabau tertentu, bahkan terdapat larangan keras menikah dengan orang yang bukan berasal dari nagari mereka. [Adib M Islam]

Sumber Bacaan A.A. Navis, Alam Berkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau, (Jakarta: PT Temprint, 1986). Abdul Wahab Khallaf, ‘Ilm Ushul al-Fiqh, (Mesir: Mathba’ah al-Madani, t.th). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Aplikasi Ruling. Fauziah, Konsep ‘Urf dalam Pandangan Ulama Ushul Fiqh (Telaah Historis), Jurnal Nurani, Vol. 14, No.2, Desember 2014. Hayatul Ismi, Pengakuan dan Perlindungan Hukum Hak Masyarakat Adat atas Tanah Ulayat dalam Upaya Pembaharuan Hukum Nasional, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3, No. 1, t.th. Ibnu Faris, Maqayis al-Lughah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1979). Ibnu Manzhur, Lisan al-‘Arab, (Beirut: Dar Shadir, 1414 H). Yasin al-Fadani, Fawaid Al-Janiyyah, (Beirut: Dar al-Mahajjah al-Baidha, 2008). Sa’ud bin Abdullah al-Waraqy, al-‘Urf wa Tathbiqatuh al-Mu’asharah, hlm 9. Dikutip dari http://elibrary.mediu.edu. my/books/MAL03775.pdf. Yanis Maladi, Eksistensi Hukum Adat dalam Konstitusi Negara Pasca Amandemen, Jurnal Mimbar Hukum, Volume 22, Nomor 3, Oktober 2010.

Edisi Budaya

Edisi Budaya

| 5i

kali. Oleh karena itu, al-‘urf dalam arti dasar yang pertama tepat bila diterjemahkan dengan kata adat dalam bahasa Indonesia. Menurut Syekh Yasin, yang memiliki julukan musnid al-dunya, kata al-‘urf sering digunakan dalam arti yang sama dengan al-‘adah. Menurutnya, al-‘adah adalah suatu kebiasaan yang diterima oleh akal sehat. Namun demikian, menurut sebagian pakar, al-‘urf dan al-’adah itu berbeda. Al-‘urf suatu kebiasaan baik yang diterima oleh akal sehat masyarakat pada umumnya. Kebiasaan baik itu berupa suatu perkataan. Sementara itu, kebiasan baik yang berupa suatu perbuatan atau tindakan disebut dengan al-‘adah.

kasus mazhab Maliki, penerapan al-‘urf terlihat dalam kasus wanita-wanita Arab yang diperbolehkan tidak menyusui anak mereka. Dalam kasus mazhab Syafi’i, jual beli tanpa mengucapkan ijab dan kabul (ba’i al-mu’athah) dalam barang yang tidak terlalu mahal di kalangan masyarakat umum, seperti membeli mie instan, termasuk hal yang diperbolehkan. Dalam mazhab Hanbali, Ibnu Qudamah berpendapat bahwa kewajiban memberikan makan sepuluh orang miskin dalam kasus bayar kifarat harus dikembalikan pada tradisi lokal masyarakat setempat. Selain itu, Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa jarak seseorang dapat melakukan qasar shalat seharusnya dikembalikan pada ketentuan umum masyarakat Muslim setempat.

Dalam literatur usul fikih, al-‘urf dijadikan sebagai dasar landasan hukum dalam menetapkan suatu permasalahan hukum. Dalam konteks Indonesia, hukum adat Namun, al-‘urf termasuk salah satu landasan menjadi pengukuh hukum nasional pertama Penulis: Tim DirektoratPenulis: Jenderal Islam Kementerian Agama RIpada 1928 Tim Kementerian Agama hukum yang diperdebatkan ulama UsulPendidikan Fikih. kali dicetuskan oleh para pemuda Secara formal, al-‘urf diakuiTim sebagai dalil oleh dalam kongres pemuda. Pada 1948, Soepomo Ahli Penulis: TimAhli: Kementerian Agama Tim ● Kamaruddin Amin ● IshomMalik, Yusqi ● Amin Haedari ● Imam Safe‘i ● Mastuki HS tiga mazhab fikih, yaitu Abu Hanifah, menggunakan istilah hukum adat Penulis: Timresmi Kementerian Agama ● Affandi Muchtar dan Ahmad. Sementara itu, al-Syafi’i dalam menggantikan isilah adatrecht yang digunakan ● Kamaruddin Amin ●Editor M. Arskal Salim GP ● al-Risalah tidak menuliskan secara Tim kitabnya Ahli sarjana Belanda, Vollenhoven. Selama ● Anis Masykhur ● Isom Elsaha ● Idris Mas’udi formal tentang al-‘urf. Namun demikian, perjalanan hukum ketatanegaraan Indonesia AhliSafe‘i ● Kamaruddin Amin ● Ishom Yusqi ● Amin Haedari ●Tim Imam ● Mastuki HS Tim Asistensi: secara praktik al-Syafi’i juga mengakui al-‘urf di masa-masa Orde Lama, Orde Baru, Orde Kontributor: ● Affandi Muchtar ● Kamaruddin Amin ● Ishom Yusqi ● Amin Haedari ● Imam Safe‘i ● Mastuki HS ● Adib M Islam ● Saifuddin Jazuli ● Arik Dwijayanto ● Dawam Multazam ● Ulil Penulis: Tim Kementerian Agama merupakan hal penting yang perlu diterima Reformasi, sampai amandemen Konstitusi Hadrawi ● M. UlinnuhaImam ● Jamaluddin Muhammad ● Muhammad Idris Mas’udi HS ● Affandi Muchtar ● ●IshomYusqi● Amin Haedari● SafeiMuchtar ●Mastuki ● Affandi ● Ismail Yahya ● Ayatullah ● Nur said ● A. Ginanjar Sya’ban ● M Isom Saha ● dalam menentukan sebuah hukum. Hal Negara, secara konsisten pemerintahan negara Ali Mashar ● Masyhar ● M. Jamaludin ● Mahrus el-Mawa ● Hamdani ● Asrori S Karni ● Zainul Milal Bizawie ● Ala’i Nadjib ● Fathoni Ahmad ● Adib M Misbah ini dibuktikan merespon positif terlaksananya kepastian Editor TimAhli Editor: dengan adanya qaul qadim Tim (pendapat al-Syafi’i ketika di Irak) dan qaul hukum perspektif hukum adat. Hal ini Editor ● Anis Masykhur ● Isom Elsaha ● Idris Mas’udi ● Kamaruddin ● Ishom●Yusqi ● Amin ● Imam Safe‘i ● Mastuki HS Ponodengan jadid (pendapat al-Syafi’i ketika di Haedari Mesir). dibuktikan di antaranya adanya TAP ●Suwendi ●Amin Mahrus Muh. Aziz Hakim ●Zulfakhri Sofyan ● ● Anis Masykhur ● Isom Elsaha ● Idris Pembaharuan Mas’udi ● Affandi demikian, Muchtar para fukaha mazhab Syafi’i Dengan IX/MPR/2001 tentang Agraria beranggapan bahwa perubahan pendapat aldan Pengelolaan Sumber Daya Alam, yang Kontributor: Tim Kontributor: Syafi’i itu dikarenakan pada kondisi sosial, menghendaki pengakuan, penghormatan, ● Adib M Islam ● Saifuddin Jazuli ● Arik DwijayantoKontributor: ● Dawam Multazam ● Ulil Editor budaya, tradisi ●yang antara● Muhammad dua dan perlin hak masyarakat hukum ● Anis Masykhur● Mberbeda Isom El-Saha ●Adib M Islam ● dungan Muhammad Idris Mas’udi● Hadrawi ● M. Ulinnuha Jamaluddin Muhammad Idris Mas’udi ● Adib M Islam ● Saifuddin Jazuli ● Arik Dwijayanto ● Dawam negara tempat al-Syafi’i adat. Tingginya konflikMultazam ● Anis Masykhur ● Isom Elsaha ●●Idris Mas’udiSya’ban ● MMultazam ● Ismail Yahya ● Ayatullah saidDwijayanto●Dawam A. Ginanjar Isom Saha ● ● Ulil Hadrawi● M. Ulinnuha Saifuddin Jazuli ●● Nur Arik ● ● Ulil Hadrawi M. Ulinnuha ● Jamaluddindalam Muhammadpengelolaan ● Muhammad Idris Mas’udi tinggal●pada waktu Ali Mashar Masyhar ● M.itu. Jamaludin●●Ismail Mahrus el-Mawa ●●● Hamdani ● Asrori Jamaluddin Muhammad Yahya Ayatullah ● Nur said● A. Ginanjar Sya’ban● ● Ismail Yahya ● Ayatullah ● Nur said ● A. Ginanjar Sya’ban ● M Isom Saha ● sumber daya alam yang S Karni ● P Zainul ● Ala’i Nadjib ● Fathoni Ahmad ● Adib M Misbah e mMilal b e ●Masyhar● bBizawie asan Ali Mashar M. Jamaludin ●Mahrus ● Hamdani ● Asrori S Karni ● Zainul Ali Mashar ● Masyhar ● M. Jamaludin ● Mahrus ● Hamdani ● Asrori terjadi di el-Mawa Indonesia Kontributor: kewajiban membayar Nadjib ● Fathoni Ahmad ● Adib M Misbah● Milal Bizawie●Ala’i S Karni ● Zainul Milal Bizawie ● Ala’i Nadjib ● Fathoni Ahmad ● Adib M Misbah disebabkan oleh pajak para petani Jazuli ● Arik Dwijayanto ● Dawam Multazam ● Ulil ● Adib bagi M Islam ● Saifuddin adanya ketimpangan yang Hadrawi ● M.mengalami Ulinnuha ● Jamaluddin Muhammad ● Muhammad Idris Mas’udi penguasaan sumber kegagalan panen ● Nur said ● A. Ginanjar Sya’ban ● M Isom Saha ● ● Ismail Yahya ● Ayatullah Diterbitkan oleh: daya alam antara Diterbitkan oleh : merupakan produk Ali Mashar ● Masyhar ● M. Jamaludin ● Mahrus el-Mawa ● Hamdani ● Asrori Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam masyarakat yang Direktorat Keagamaan Islam hukum Abu Pendidikan Hanifah S Karni ● Zainul Milal Bizawie ● Tinggi Ala’i Nadjib ● Fathoni Ahmad ● Adib M Misbah Direktoratmengadopsi Jenderal Islam menggantungkan Direktorat JenderalPendidikan Pendidikan Islam yang hidup dari ekonomi Kementerian Agama RI Kementerian praktik hukum Agama yang RI berbasis sumber Jalan Lapangan Banteng Barat Kav.3-4 Jakarta PusatPusat 10710 biasa dilakukan Jalan Lapangan Banteng Barat Kav. 3-4 Jakarta 10710 daya alam (tanah, http://pendis.kemenag.go.id/diktis.kemenag.go.id penguasa Persia. http://pendis.kemenag.go.id/diktis.kemenag.go.id Contoh buku yang membicarakan hukum Adat di Indonesia hutan, perkebunan, Tahun 2018 Sementara itu, dalam Tahun 2018 jasa. lingkungan, 4 | ii

Ensiklopedi Islam Nusantara

dan lainnya) dan penguasaan oleh sektor mengalahkan masyarakat Minangkabau dalam KATA PENGANTAR bisnis, khususnya sektor industri skala besar, pepe rangan, namun tidak dapat mengalahkan DIREKTUR ISLAM perkebunan, kehutanan PENDIDIKAN dan pertambanganTINGGI adat KEAGAMAAN Minangkabau yang mengakar. Dalam dan penguasaan oleh Negara yang masih tradisi perkawinan di Minangkabau, terdapat menegasi adanya hak-hak masyarakat adat. peribahasa “awak sama awak”. Artinya, perkawinan yang ideal menurut adat Dalam mamangan (peribahasa Minang Minangkabau adalah perkawinan antara kabau), pada diungkapkan Pujikesetian Syukur ke adat hadirat Illahi Rabbi, yang telah menganugerahkan keluarga dekat, seperti perkawinan antara anak dengan hiduik dikanduang adik, mati dikanduang berbagai kenikmatan kepada bangsa Indonesia. danmasyarakat salam dan kemenakan.Shalawat Dalam konteks tanah (hidup dikandung adat, mati dikandung Penerbitan Ensiklopedi Islam Nusantara ini menjadi tolok ukur sekaligus Minangkabau tertentu, bahkan terdapat tanah). Peribahasa iniharibaan mengandung maknaBesar mempunyai disanjungkan ke Muhammadsejarah SAW, panjang yang telah pengakuan bahwa Islam Nabi Nusantara larangan keras menikah dengan orang di yang bahwa antara hidup dan matiinimereka sudah Indonesia. Penerbitan juga menemukan momentumnya terutama setelah bukan berasal dari nagari memberikan pencerahan beragama secara santun danmereka. damai. tahu tempatnya dan tidak akan untuk ada pilihan lain. launching titik nol Islam Nusantara di Baros awal tahun 2017 oleh Presiden [Adib M Islam] Peribahasa ini digunakan sebagai perlawanan Penerbitan Joko Widodo. buku Ensiklopedi Islam Nusantara ini menjadi tolok ukur terhadap penjajah Belanda yang dapat

Kata Pengantar

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam

sekaligus pengakuan bahwa Islam Nusantara mempunyai sejarah panjang Launching tersebut sekaligus menunjukkan akan adanya pengakuan bahwa di Indonesia. Penerbitan ini juga menemukan momentumnya terutama Islam Nusantara memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengelolaan Sumber Bacaan bangsa Indonesia yangNol majemuk dengan jumlah penduduk dari 250 setelah launching “Titik Islamini; Nusantara” di Baros awallebih tahun 2017 A.A.juta, Navis,yang Alam Berkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau, (Jakarta: PT Temprint, 1986). dihuni oleh 714 suku bangsa, 500-an bahasa, ribuan tradisi budaya, Abdul Wahab Khallaf, Ushul al-Fiqh, (Mesir: Mathba’ah al-Madani, t.th). sekaligus menunjukkan oleh Presiden H.‘Ilm Joko Widodo. Launching tersebut dan 6 agamadanserta ratusan lokal. Nusantara mampu Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa,kepercayaan Kementrian Pendidikan dan Islam Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Aplikasi Ruling. akanmemposisikan adanya pengakuan bahwa Islam Nusantara memberikan kontribusi diri sebagai kekuatan agama yang mengintegrasikan dan Fauziah, Konsep ‘Urf dalam Pandangan Ulama Ushul Fiqh (Telaah Historis), Jurnal Nurani, Vol. 14, No.2, Desember keutuhan bangsa bangsa Indonesia dalam bingkai Negara 2014. yangmempertahankan signifikan dalam pengelolaan Indonesia yang utuh majemuk ini; Hayatul Ismi, Pengakuan dan Perlindungan Hukum Hak Masyarakat Adat atas Tanah Ulayat dalam Upaya Kesatuan Republik Indonesia. Pembaharuan Hukum Nasional, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3, No. 1, t.th. dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta, yang dihuni oleh 714 suku Ibnu Faris, Maqayis al-Lughah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1979). IbnuPerlu Manzhur, Lisan al-‘Arab,bahwa (Beirut: Dar Shadir,Nusantara 1414 H). ditegaskan Islam sebagai identitas bangsa, 500-an tradisi budaya dansebuah 6 agama serta adalah ratusan Yasin al-Fadani, Fawaidbahasa, Al-Janiyyah,ribuan (Beirut: Dar al-Mahajjah al-Baidha, 2008). nilai-nilai Islam yang diimplementasikan di bumi Nusantara, dan sudah Sa’ud bin Abdullah al-Waraqy, al-‘Urf wa Tathbiqatuh al-Mu’asharah, hlm 9. Dikutip dari http://elibrary.mediu.edu. kepercayaan lokal. Islam Nusantara mampu memposisikan diri sebagai my/books/MAL03775.pdf. lama dipraktikkan oleh para pendahulu kita. Salah satu ciri Islam Nusantara Yanis Maladi, Eksistensi Hukum Adat dalam Konstitusi Negara Pasca Amandemen, Jurnal Mimbar Hukum, Volume adalah bagaimana ajarankeutuhan agama. Islam kekuatan yang mengintegrasikan dan menyebarkan mempertahankan bangsa 22, Nomor 3, Oktober 2010.santun dalam disebarkan oleh para ulama yang sebagiannya diinformasikan dalam buku Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. ini. Perlu ditegaskan bahwa Islam Nusantara merupakan sebuah Islam Nusantara mengedepankan ajaran-ajaran Islam yang moderat yang identitas di bumi Nusantara yang penuhnilai-nilai toleransi, Islam Islam yang yang diimplementasikan bisa hidup dalam keberagaman, Islam yang tinggi hak-hak perempuan, hak kita. azasiSalah manusia, telahmenjunjung lama dipraktekkan oleh para pendahulu satu dan ciri lain Islam sebagainya. Sehingga, Islam Nusantara dapat menjadiajaran model agama. bagi bangsa Nusantara adalah kesantunan dalam menyebarkan Islam lain untuk mengambil nilai-nilai positif di wilayahnya masing-masing. disebarkan oleh para ulama yang sebagiannya diinformasikan dalam buku Penerbitan Ensiklopedi Islam Nusantara ini menginformasikan bagaimana ini. Islam Nusantara mengedepankan ajaran-ajaran Islam yang moderat penafsiran ajaran Islam yang menekankan pada prinsip-prinsip ajaran yangmoderat penuh (wasatiyah), toleransi, inklusif, Islam yang hidup keragaman, Islam yang toleran, tidak dalam mengklaim hanya agama sendiri yang benar, bersatu dalam perempuan, keragaman (Bhineka Tunggal Ika) yang menjunjung tinggi hak-hak hak azasi manusia, dan berdasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila. Dengan komitmen tersebut yang sebagainya. Islam Nusantara dapat menjadi bagiRepublik bangsa Indonesia lain untuk diimplementasikan dalam bingkai Negara model Kesatuan telah berhasil mempertahankan keutuhanmasing-masing. bangsa Indonesia yang majemuk mengambil nilai-nilai positif di wilayahnya ini. Buku ini menginformasikan bagaimana penafsiran ajaran Islam yang menekankan pada prinsip-prinsip ajaran moderat (wasatiyah), inklusif, toleran, tidak mengklaim hanya agama sendiri yang benar, bersatu dalam Edisi Budaya

Edisi Budaya

v

| iii 5

kali. Oleh karena itu, al-‘urf dalam arti dasar kasus mazhab Maliki, penerapan al-‘urf yang pertama tepat bila diterjemahkan dengan terlihat dalam kasus wanita-wanita yang keragaman (Bhinneka Tunggal Ika) yang berdasarkan pada UUD Arab 1945 dan kata adat dalam bahasa Indonesia. Menurut diperbolehkan tidak menyusui anak mereka. Pancasila. Dengan komitmen tersebut, Islam dapat hidup berdampingan Syekh Yasin, yang memiliki julukan musnid Dalam kasus mazhab Syafi’i, jual beli tanpa al-dunya, al-‘urf bersama sering digunakan dalam agama-agama mengucapkan ijablainnya, dan kabul (ba’i al-mu’athah) dengankata damai komunitas dalam bingkai arti yang sama dengan al-‘adah. Menurutnya, dalam barang yang tidak terlalu mahal di Negaraadalah Kesatuan Republik al-‘adah suatu kebiasaan yangIndonesia. diterima kalangan masyarakat umum, seperti membeli oleh akal sehat. Namun demikian, mie instan, termasuk hal yang diperbolehkan. Selaku Direktur, kamimenurut menyampaikan ungkapan terima kasih kepada sebagian pakar, al-‘urf dan al-’adah itu berbeda. Dalam mazhab Hanbali, Ibnu Qudamah semua pihak yang baik telah mampu karya ini. Sungguh, Al-‘urf suatu kebiasaan yang diterimamempersembahkan berpendapat bahwa kewajiban memberikan oleh akal ini sehatsangat masyarakat pada umumnya. sepuluh orang miskindapat dalam kasus karya bermanfaat untuk makan kita semua. Semoga segera Kebiasaan baik itu berupa suatu perkataan. bayar kifarat harus dikembalikan pada tradisi disusul itu, dengan lainnya. segala kekhilafan, kami Sementara kebiasankarya-karya baik yang berupa lokal Atas masyarakat setempat. Selain itu, Ibnu suatu perbuatanmohon atau tindakan sampaikan maafdisebut yang dengan tulus. Taimiyah berpendapat bahwa jarak seseorang al-‘adah. dapat melakukan qasar shalat seharusnya dikembalikan pada ketentuan umum Dalam literatur usul fikih, al-‘urf dijadikan masyarakat Muslim setempat. sebagai dasar landasan hukum dalam menetapkan suatu permasalahan hukum. Dalam konteks Jakarta, Agustus 2018 Indonesia, hukum adat Namun, al-‘urf termasuk salah satu landasan menjadi pengukuh hukum nasional pertama Pendidikan Tinggi Islam hukum yang diperdebatkan ulama Usul Direktur Fikih. kali dicetuskan oleh paraKeagamaan pemuda pada 1928 Secara formal, al-‘urf diakui sebagai dalil oleh dalam kongres pemuda. Pada 1948, Soepomo tiga mazhab fikih, yaitu Abu Hanifah, Malik, TTD resmi menggunakan istilah hukum adat dan Ahmad. Sementara itu, al-Syafi’i dalam menggantikan isilah adatrecht yang digunakan Arskal Salim GP kitabnya al-Risalah tidak menuliskan secara sarjana Belanda, Vollenhoven. Selama formal tentang al-‘urf. Namun demikian, perjalanan hukum ketatanegaraan Indonesia secara praktik al-Syafi’i juga mengakui al-‘urf di masa-masa Orde Lama, Orde Baru, Orde merupakan hal penting yang perlu diterima Reformasi, sampai amandemen Konstitusi dalam menentukan sebuah hukum. Hal Negara, secara konsisten pemerintahan negara ini dibuktikan dengan adanya qaul qadim merespon positif terlaksananya kepastian (pendapat al-Syafi’i ketika di Irak) dan qaul hukum perspektif hukum adat. Hal ini jadid (pendapat al-Syafi’i ketika di Mesir). dibuktikan di antaranya dengan adanya TAP Dengan demikian, para fukaha mazhab Syafi’i IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria beranggapan bahwa perubahan pendapat aldan Pengelolaan Sumber Daya Alam, yang Syafi’i itu dikarenakan pada kondisi sosial, menghendaki pengakuan, penghormatan, budaya, tradisi yang berbeda antara dua dan perlin dungan hak masyarakat hukum negara tempat al-Syafi’i adat. Tingginya konflik tinggal pada waktu itu. dalam pengelolaan sumber daya alam yang Pembebasan terjadi di Indonesia kewajiban membayar disebabkan oleh pajak bagi para petani adanya ketimpangan yang mengalami penguasaan sumber kegagalan panen daya alam antara merupakan produk masyarakat yang hukum Abu Hanifah menggantungkan yang mengadopsi hidup dari ekonomi praktik hukum yang berbasis sumber biasa dilakukan daya alam (tanah, penguasa Persia. Contoh buku yang membicarakan hukum Adat di Indonesia hutan, perkebunan, Sementara itu, dalam jasa. lingkungan, 4 | iv

Ensiklopedi Islam Nusantara

dan lainnya) dan penguasaan oleh sektor mengalahkan masyarakat Minangkabau dalam bisnis, khususnya sektor industri skala besar, pepe rangan, namun tidak dapat mengalahkan KATA SAMBUTAN perkebunan, kehutanan dan pertambangan adat Minangkabau yang mengakar. Dalam DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM dan penguasaan oleh Negara yang masih REPUBLIK tradisi perkawinan di Minangkabau, terdapat KEMENTERIAN AGAMA INDONESIA menegasi adanya hak-hak masyarakat adat. peribahasa “awak sama awak”. Artinya, perkawinan yang ideal menurut adat Dalam mamangan (peribahasa Minang Minangkabau adalah perkawinan antara kabau), pada adat Islamkesetian Nusantara telahdiungkapkan memberikan keluarga warna danseperti corak keberagamaan perkawinan antara anak Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allahdekat, SWT. Shalawat dan salam dengan hiduik di...


Similar Free PDFs