Esterifikasi DOCX

Title Esterifikasi
Author Anapuja Khairul
Pages 35
File Size 541.6 KB
File Type DOCX
Total Downloads 173
Total Views 604

Summary

1 Praktikum Kimia Organik/Kelompok II/S.Genap/2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan...


Description

1 Praktikum Kimia Organik/Kelompok II/S.Genap/2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+ . Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari Essig-Äther (Jerman), sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam cuka ester (asam cuka etil) (Fika, 2013). Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus OR (R adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat netral, tidak bereaksi dengan logam Na dan PCl3. Rumus umum ester adalah RCOOR' dimana R dan R' adalah gugus organik. Ester yang terdiri dari asam-asam yang berat molekul rendah dan alkohol merupakan senyawa-senyawa cair yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air dengan bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai panjang terdapat secara alamiah di dalam lemak, lilin, dan minyak (Keenan, 1980). Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3% dan larut dalam air hingga kelarutannya 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung asam dan basa. Etil asetat yang juga dikenal dengan nama acetic ether adalah pelarut yang banyak digunakan pada industri cat, thinner, tinta, plastik, farmasi, dan industri kimia organik (Fika, 2013). Di Indonesia, konsumsi etil asetat sebagian besar digunakan dalam industri percetakan, yaitu sebesar 51,4%; 31,7% untuk industri cat dan thinner, 4,4% untuk industri film dan PVC, dan sisanya untuk bahan perekat, farmasi, dan pelarut. Kebutuhan akan etil asetat ini semakin besar seiring dengan berkembangnya industri kimia dan teknologi yang berkembang di Indonesia. Kerena kebutuhan etil asetat semakin meningkat, maka perlu peningkatan pula dalam memproduksi etil asetat (Nastiti, 2011). Reksi Esterifikasi "Pembuatan Etil Asetat"...


Similar Free PDFs