Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengomposan Sutanto DOCX

Title Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengomposan Sutanto
Author Muzaroh Khotimah
Pages 2
File Size 13.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 251
Total Views 376

Summary

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengomposan Sutanto (2002) menyatakan bahwa dalam proses pengomposan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:  Kelembapan timbunan bahan kompos, berpengaruh terhadap kehidupan mikrobia, agar tidak terlalu kering atau...


Description

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengomposan Sutanto (2002) menyatakan bahwa dalam proses pengomposan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Kelembapan timbunan bahan kompos, berpengaruh terhadap kehidupan mikrobia, agar tidak terlalu kering atau basah dan tergenang. Aerasi timbunan, berhubungan erat dengan kelengasan. Temperatur harus dijaga tidak terlampau tinggi (maksimum 600 C), dan juga dilakukan pembalikkan untuk menurunkan temperatur. Suasana, dalam pengomposan menghasilkan asam-asam organik sehingga pH turun, untuk itu diperlukan pembalikkan. Netralisasi keasaman, dapat dilakukan dengan menambah kapur seperti dolomit atau abu. Kualitas kompos, dapat diberi pupuk seperti P untuk meningkatkan kualitas kompos. Rosmarkam dan Yuwono (2002) menyimpulkan bahwa pengomposan pada dasarnya merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikrobia agar mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Mikrobia tersebut adalah bakteri, fungi dan jasad renik lainnya. Suriawiria (2003) menyatakan bahwa adapun kunci membuat kompos yang bagus meliputi: rasio karbon/nitrogen, adanya bahan mikroorganisme, tingkat kelembapan, tingkat oksigen dan ukuran partikel. Dari ketiga pendapat tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan adalah hampir sama. Mikroorganisme Sellulotik (MOS) Mikroorganisme sellulotik digunakan tujuan utamanya adalah untuk dapat mempercepat proses pengomposan. Usaha mempercepat proses pengomposan dapat dilakukan dengan memberikan inokulasi mikroorganisme selulopati seperti bakteri, fungi dan aktinomisetes yang dapat meningkatkan kandungan nitrogen dan fosfat (Sutanto, 2002). Mekanisme pembongkaran sellulosa oleh berbagai mikroorganisme, sama sekali tergantung atas sifat/keadaan organisme dan kondisi-kondisi dekomposisi. Contoh pada bakteri aerobik akan menghasilkan CO2, pigmen-pigmen tertentu, sejumlah substansi (zat) sel mikrobial, sedangkan bakteri anaerobik membentuk berbagai asam organik dan alkohol (Sutedjo, dkk, 1996). Rao (1994) menyimpulkan bahwa dalam kondisi anaerob, dekomposisi sampah organik terjadi sebagai akibat kegiatan mikroorganisme yang mesofil dan termofil. Di dalam timbunan kompos, mikroorganisme mesofil dan termofil (bakteri dan actinomycetes) penting dalam memecahkan substrat selulosa. Mikrobia ini memecahkan karbohidrat dan protein kompleks menjadi asam organik dan alkohol. Effective Microorganisme (EM4) Menurut Anonim (2008) beberapa keuntungan aplikasi effective microorganisme adalah bahwa EM dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen atau yang merugikan tanah dan tanaman sekaligus menghilangkan bau yang ditimbulkan dari proses penguraian bahan organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi dan senyawa organik pada tanaman, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan, misalnya Mycorhiza, Rhizobium, bakteri pelarut fosfat. EM4 pertanian akan aktif memfermentasi bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang, dan lain-lain) yang terdapat dalam tanah. Hasil fermentasi bahan organik...


Similar Free PDFs