FAKTOR INPUT DALAM PEMEROLEHAN BAHASA a DOCX

Title FAKTOR INPUT DALAM PEMEROLEHAN BAHASA a
Author Mohammad Lutfi
Pages 6
File Size 44.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 4
Total Views 242

Summary

Faktor Input dalam Pemerolehan Bahasa Di Amerika Serikat, tepatnya Los Angeles, California, sekitar tahun 1970 seorang FAKTOR INPUT DALAM PEMEROLEHAN BAHASA ibu mengadu kepada petugas kesejahteraan sosial setelah mengalami pertengkaran hebat dengan suaminya. Beserta ibu itu, turut pula seorang anak ...


Description

FAKTOR INPUT DALAM PEMEROLEHAN BAHASA MOH. LUTFI 13706251084 RIZKY ISMAIL J. 13706251089 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teori pemerolehan dan pendidikan bahasa PROGRAM STUDI LINGUISTIK TERAPAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Faktor Input dalam Pemerolehan Bahasa Di Amerika Serikat, tepatnya Los Angeles, California, sekitar tahun 1970 seorang ibu mengadu kepada petugas kesejahteraan sosial setelah mengalami pertengkaran hebat dengan suaminya. Beserta ibu itu, turut pula seorang anak perempuan berumur sekitar 13 tahun. Namun bukan laporan ibu itu yang menjadi perhatian petugas soisal pada saat itu, melainkan kondisi memperihatinkan gadis yang ikut bersama ibu tersebut. Kondisinya sangat menyedihkan dan perilakunya tidak menunjukkan sebagaimana anak yang normal pada umumnya. Tubuhnya kurus, kotor, dan tak satu kata pun terdengar diucapkan lewat mulutnya. Karena kecurigaan petugas, ibu tersebut bersama suaminya kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian, dengan tuduhan penganiayaan terhadap anaknya sendiri (Rakhmat 2012). Anak perempuan tersebut diberi nama Genie. Dari hasil penyelidikan polisi, Genie memang telah mendapatkan penganiyaan sejak kecil dari ayahnya yang membenci anak-anak dan tidak suka mendengar suara anak. Genie sepanjang hari tidak dapat menggerakkan kedua tangan dan kakinya karena diikat dengan ketat oleh ayahnya pada sebuah tempat duduk. Malam hari ia disekap dalam sebuah kurungan besi di gudang belakang rumahnya. Ia diberi sedikit makanan dan ketika ia menangis karena kelaparan, ayahnya memukulinya, tetapi ibunya tidak mampu berbuat apa- apa. Ayahnya tidak pernah sekalipun berbicara kepada Genie, ibunya hanya berbisik-bisik ketika berbicara dengan kakak Genie, ia hampir tidak pernah mendengarkan orang berbicara. Genie telah dibesarkan dalam kondisi terisolasi, penderitaan yang sangat, dan tidak mendapatkan kesempatan yang cukup untuk bersentuhan dengan bahasa (Saxton 2010). Kasus yang dialami oleh Genie ini mendorong Sussan Curtiss, ahli linguistik di California, meneliti Genie yang tidak memiliki keterampilan untuk mengungkapkan pikirannya melalui bahasa yang dapat dipahami orang lain, apa hubungan perlakuan orang tuanya terhadap perkembangan bahasa dan perkembangan mental lainnya bagi Genie (Rakhmat2012). Dari contoh peristiwa ini pula para ahli dan peneliti linguistik kemudian mempertanyakan kembali peran ketersediaan input dan pentingnya kesempatan untuk berinteraksi dengan bahasa dalam proses pemerolehan bahasa seorang anak. Dari fakta langka peristiwa yang telah dialami oleh Genie di atas dapat kita asumsikan bahwa betapa pentingnya peran ketersediaan input yang cukup bagi proses pemerolehan dan perkembangan kebahasaan seorang anak. Kami akan mencoba menggambarkan faktor dan peranan input dalam pemerolehan bahasa. Namun beberapa pertanyaan muncul seiring perkembangan penelitian tentang faktor input ini, apakah input sendiri menjadi faktor utama dalam proses pemerolehan bahasa anak? Bagaimanakah karakteristik input yang optimal bagi pemerolehan bahasa? Bagaimana seseorang memproses input bahasa yang telah didapatkan? Adakah keterkaitan antara input dan output serta apa peranan output dalam pemerolehan bahasa? Dapatkah perkembangan kebahasaan seseorang berlangsung dengan baik apabila kesempatan untuk menggunakan bahasa yang telah diperoleh lewat input lewat komunikasi tidak tersedia dengan cukup?...


Similar Free PDFs