FILSAFAT KEBUDAYAAN PDF

Title FILSAFAT KEBUDAYAAN
Author Indah Meitasari
Pages 27
File Size 3 MB
File Type PDF
Total Downloads 79
Total Views 917

Summary

FILSAFAT ILMU Rangkuman Materi Kuliah Dosen Pengajar : Prof. Mudji Sutrisno oleh: Nama : Indah Meitasari NPM : 1806261105 Program Doktoral Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 30 Oktober 2018 Indah Meitasari Page 1 Daftar Isi A. FILSAFAT KEBUDAYAAN (I...


Description

Accelerat ing t he world's research.

FILSAFAT KEBUDAYAAN Indah Meitasari

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Filsafat Fenomenologi Okt afiani Hasan hermeniut ika and fenomenologi aphon ode Buku Fenomenologi - Maraimbang - PDF Maraimbang Daulay, Maraimbang Daulay, Jurnal Ibn Abbas

FILSAFAT ILMU Rangkuman Materi Kuliah Dosen Pengajar : Prof. Mudji Sutrisno

oleh: Nama : Indah Meitasari NPM : 1806261105

Program Doktoral Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

30 Oktober 2018

Indah Meitasari

Page 1

Daftar Isi

A. FILSAFAT KEBUDAYAAN (IKHTIAR SEBUAH TEKS) Mudji Sutrisno SJ B. ILMU PENGETAHUAN : SEBUAH TINJAUAN FILOSOFIS A.Sonny Keraf & Mikhael Dua C. FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si D. ILMU PENGETAHUAN SEBUAH SKETSA UMUM MENGENAI KELAHIRAN DANPERKEMBANGANNYA Koento Wibisono Siswomihardjo E. LANDASAN ONTOLOGI ILMU PENGETAHUAN Drs. Sri Soeprapto, M.S F. EPISTEMOLOGI ILMU Abbas Hamami Mintaredja G. METODE KEILMUAN KUANTITATIF Joko Siswanto H. METODE KEILMUAN KUALITATIF Drs. Hadi Sutarman, MS I. METODE KEILMUAN HERMENEUTIKA Prof. D. H. Hoeng Muhadjir J. RANAH RANAH HERMENEUTIKA Mudji Sutrisno, SJ K. RUMITNYA MENAFSIR ANTAR-TEKS Mudji Sutrisno SJ L. DARI INFORMASI KE PENGETAHUAN BENAR Mudji Sutrisno SJ M. KESADARAN KRITIS DAN LITERASI (AKSARA) Mudji Sutrisno SJ A. FILSAFAT KEBUDAYAAN (IKHTIAR SEBUAH TEKS) Mudji Sutrisno SJ B. ILMU PENGETAHUAN : SEBUAH TINJAUAN FILOSOFIS A.Sonny Keraf & Mikhael Dua C. FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si D. ILMU PENGETAHUAN SEBUAH SKETSA UMUM MENGENAI KELAHIRAN DANPERKEMBANGANNYA Koento Wibisono Siswomihardjo E. LANDASAN ONTOLOGI ILMU PENGETAHUAN Drs. Sri Soeprapto, M.S Indah Meitasari

1 2 5 9

10 12 13 13 16 18 19 19 20

1 2 5 9

10

Page 2

F. EPISTEMOLOGI ILMU Abbas Hamami Mintaredja G. METODE KEILMUAN KUANTITATIF Joko Siswanto H. METODE KEILMUAN KUALITATIF Drs. Hadi Sutarman, MS I. METODE KEILMUAN HERMENEUTIKA Prof. D. H. Hoeng Muhadjir J. RANAH RANAH HERMENEUTIKA Mudji Sutrisno, SJ K. RUMITNYA MENAFSIR ANTAR-TEKS Mudji Sutrisno SJ L. DARI INFORMASI KE PENGETAHUAN BENAR Mudji Sutrisno SJ M. KESADARAN KRITIS DAN LITERASI (AKSARA) Mudji Sutrisno SJ

Indah Meitasari

12 13 13 16 18 19 19 20

Page 3

A. FILSAFAT KEBUDAYAAN (IKHTIAR SEBUAH TEKS) Mudji Sutrisno SJ Manusia sebagai makhluk senantiasa berusaha memandang dunianya. Kalau kebudayaan pada dasarnya merupakan makna dan sistem nilai yang dikomunikasikan melalui simbol-simbol, maka pada tahap berikut akan terlihat bahwa sistem nilai ini memiliki beberapa tingkatan berdasarkan “kebenarannya”. Ada empat tingkat dalam pandangan dunia, menurut Clifford Geerzt, yakni common sense, ilmu pengetahuan, estetika dan agama : (Mudji) 1. Common sense adalah suatu realisme naif, dimana dunia yang didiami dan diisinya diterima sebagaimana tampaknya. Tidak ada distingsi yang dibuat antara gelaja yang nampak (seeming) dan wujud yang sebenarnya dari gejala-gejala tersebut (being). Realitas diandaikan benar (given). Berdasarkan common sense ini dibimbing oleh motif pragmatis. 2. Ilmu pengetahuan bertolak dari paham yang dinamakan realisme kritis. Mulai dicoba mengadakan pembedaan antara gejala-gejala yang tampak (seeming) dan wujud yang sebenarnya yang berada di balik gejala-gejala itu (being). Realitas tidak diterima sebagai apa adanya, tetapi mulai dipertanyakan. 3. Estetika menunjukkan suatu kecenderungan yang khas, dalam common sense jarak antara penampakan gejala-gejala tidak dilihat, kalau dalam ilmu pengetahuan jarak itu dipertegas dan diawasi, maka dalam estetika jarak itu diabaikan sama sekali, karena estetika merasa cukup puas dengan penampakan-penampakan. 4. Agama oleh Clifford Geertz ditinjau secara khusus dalam kontraposisinya dengan tiga bidang diatas, dalam common sense orang sudah merasa puas dengan kenyataan seharihari (everyday life reality), dalam agama orang akan mencari realitas lebih benar dan dapat menjadikan ukuran untuk kenyataan kehidupan sehari-hari. tanggapan dunia tidak dianggap pragmatis, melainkan berdasarkan persepsinya mengenai kenyataan terakhir (ultimate realistis). Agama berbeda dengan ilmu pengetahuan, dalam sikap pada keduanya terhadap kenyataan yang sehari-hari. Kalau ilmu mempertanyakan berdasarkan konsep-konsep hipotesis, bekerja atas dasar analisis yang dilakukan dalam jarak (detachment), maka agama mempertanyakannya berdasarkan kebenaran-kebenaran kategoris. Agama justru menghimbau penganutnya untur berjumpa/berhadapan dengan kenyataan-kenyataan terakhir dan melakukan komitmen terhadapnya. Agama berbeda dengan estetika dalam definisinya mengenai kenyataan-kenyataan terakhir. Estetika hanya menerima sebagai gejala/penampakan, sedangkan agama dituntut untuk menerimanya sebagai fakta, realitas, the really real.

Indah Meitasari

Page 4

B. ILMU PENGETAHUAN : SEBUAH TINJAUAN FILOSOFIS A.Sonny Keraf & Mikhael Dua Apa yang dimaksud filsafat ilmu pengetahuan? dan apa gunanya belajar filsafat ilmu pengetahuan? Berikut ini rangkuman pembahasan mengenai filsafat ilmu pengetahuan : 1. Apa itu filsafat ? Filsafat sesungguhnya adalah metode, yaitu cara, kecenderungan, sikap bertanya tentang segala sesuatu. Sikap bertanya itu sendiri adalah filsafat, termasuk mempertanyakan “Apa itu Filsafat?” karena itu, ketika kita bertanya “Apa itu Filsafat?” kita sesungguhnya berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan secara paling kongkret hakikat filsafat itu sendiri. Pada akhirnya setiap pertanyaan menemukan jawabannya, tetapi jawaban ini selalu di pertanyakan kembali, filsafat dianggap sebagai sesuatu yang bermula dari pertanyaan dan berakhir dengan pertanyaan. (hakikat filsafat adalah bertanya terus-menerus, filsafat sikap bertanya itu sendiri) filsafat yaitu sistem pemikiran atau lebih tepat cara berfikir yang terbuka : terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali. Filsafat adalah sebuah tanda tanya bukan tanda seru. Filsafat adalah pertanyaan dan bukan pernyataan. Filsafat berbeda dengan ideologi dan dogma. Ideologi dan dogma cenderung tertutup, sering menganggap kebenaran tertentu sebagai tidak bisa dipersoalkan dan diterima begitu saja. Sebaliknya filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya tidak menerima kebenaran apa pun sebagai sesuatu yang telah selesai. Dalam pengertian ini, yang pertama-tama mau diungkapkan adalah bahwa filsafat adalah sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah quest, sebuah perburuan tanpa henti akan kebenaran. Karena itu, cinta (philo) dalam philosophia, tidak dipahami pertama-tama sebagai kata benda yang statis, yang given, melainkan sebagai sebuah kata kerja, sebuah proses. Dalam arti itu, filsafat adalah sebuah sikap yang dihidupi, yang dihayati dalam pencarian, dalam quest dalam pertanyaan terus menerus. Sementara dalam filsafat dan ilmu pengetahuan, sikap ini muncul dalam bentuk sikap kritis yang ingin meragukan terus kebenaran yang telah ditemukan. Karena itu pula, apa yang disebut sebagai kebenaran selalu akan diliputi oleh tanda tanya. Pertama, filsafat dipahami sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan untuk terus mencari kebenaran. Dambaan ini muncul dalam sikap kritis untuk selalu mempersoalkan apa saja untuk sampai pada kebenaran yang paling akhir, yang paling mendalam. Kedua, filsafat dilihat sebagai upaya untuk memahami konsep atau ide-ide. Dengan bertanya orang berusaha menemukan jawaban atas apa yang ditanyakan. Ide atau konsep tertentu yang dapat menjawab pertanyaan.

Indah Meitasari

Page 5

Untuk mengetahui tempat filsafat ilmu pengetahuan dalam seluruh disiplin ilmu filsafat, ada baiknya dikemukakan disini bahwa secara umum ilmu filsafat dibedakan menjadi lima cabang besar yaitu: (1) Metafisika atau ilmu tentang yang ada (2) Epistemologi atau filsafat ilmu pengetahuan (3) Etika atau filsafat moral yang berbicara mengenai baik buruknya perilaku manusia (4) Logika berbicara mengenai bagaimana berpikir secara tepat. (5) Estetika atau filsafat seni berbicara tentang keindahan. 2. Fenomenologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan manusia tidak hanya berkaitan dengan objek konkret khusus yang dikenalnya melalui pengamatan indranya, melainkan juga melalui itu dimungkinkan untuk sampai pada pengetahuan abstrak tentang berbagai objek lain yang secara teoritis dapat dijangkau oleh akal budi manusia, dan karena itu berlaku umum bagi objek mana saja yang bisa dijangkau akal budi manusia pada tempat dan waktu mana pun. Pengetahuan manusia bersifat abstrak namun dan universal itulah yang memungkinkan untuk dirumuskan an dikomunikasikan dalam bahasa yang bersifat umum dan universal untuk bisa dipahami oleh siapa saja dari dan tempat mana saja. Pengetahuan manusaia yang kongkret dan abstrak dipadukan, yang partikular dan yang universal disatukan. Pengetahuan ini dikomunikasikan, dibakukan, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Kemudian dapat mempelajari, mempersoalkan, mendalami, mengubah dan mengembangkan lebih lanjut pengetahuan yang telah diperoleh untuk menemukan lagi pengetahuan baru yang lebih sempurna dan lebih sempurna untuk menggantikan yang sudah ada. 3. Filsafat pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusai tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehipuannya. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan lebih spontan sifatnya, sedangkan ilmu pengetahuan lebih sistematis dan reflektif. Dengan demikian, pengetahuan jauh lebih luas dari pada ilmu pengetahuan karena pengetahuan mencakup segala sesuatu yang diketahui manusia tanpa perlu berarti telah dibakukan secara sistematis. Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

Indah Meitasari

Page 6

4. Fokus filsafat ilmu pengetahuan Metode ilmu pengetahuan akan sangat bermanfaat untuk mengerti bahwa ilmu pengetahuan akan sangat bermanfaat untuk mengerti bahwa ilmu pengetahuan tidak lebih dari salah satu cara untuk mengerti bagaimana budi kita bekerja. Keterbukaan budi manusia pada realitas itu kita sebut imajinasi. Maka logika dan imajinasi merupakan dua dimensi penting dari seluruh cara kerja. ilmu pengetahuan. Tugas filsafat ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran kita untuk mempelajari dengan serius proses logis dan imajinatif dalam cara kerja ilmu pengetahuan. Hubungan antara ilmu pengetahuan dengan anatara ilmu pengetahuan politik, bagaimana harus membangun ilmu pengetahuan dalam masyarakat, dan masalah moral berupa apakah ilmu pengetahuan bebas nilai atau tidak. 5. Manfaat belajar filsafat ilmu pengetahuan Pertama, sebagai mata kuliah filsafat, kuliah ini, bersama kuliah filsafat lainnya, membantu mahasiswa untuk semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Tetap kritis terhadap berbagai macam teori dan pengetahuan ilmiahnya yang diperoleh baik di ruang kuliah maupun dari berbagai sumber. Kedua, metode ilmu pengetahuan yang kiranya sangat berguna bagi mereka dalam mencarai ilmu pengetahuan, khususnya dalam melakukan penelitian ilmuah. Dengan melihat segala sesuatu sebagai masalah terdorong untuk berupaya mencari secara ilmiah teoretis apa yang menjadi sebab masalah tersebut. Semua hal itu, yang dikenal sebagai kemampuan ilmiah, perlu dimiliki seorang ilmuwan (a) mampu melihat sebuah peristiwa (fakta,dakta, informasi, tindakan, dan semacamnya) (b) mampu membuat analisis atas peristiwa tersebut dan kemudian memberi penjelasan atas peristiwa itu dalam hubungan sebab akibat dengan peristiwa lainnya (c) mampu mengajukan pemcehan atas peristiwa yang menjadi masalah tersebut (d) mampu membuat prediksi atau ramalan tentang berbagai kemungkinan yang akan timbul berkaitan dengan peristiwa tersebut serta solusi yang diajukan. Ketiga, membantu kerja mahasiswa dikemudian hari. manfaat ini sangat luas penerapannya, terutama dipelajari dalam masing-masing ilmu adalah kemampuan teknis dalam masing-masing ilmu untuk memecahkan persoalan dari sudut ilmu masing-masing, sedangkan filsafat ilmu pengetahuan lebih melatih mahasiswa untuk mampu melihat masalah, mampu melihat sebabnya Keempat, salah satu aspek penting yang akan kita lihat dalam kuliah ini adalah bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat puritan-elitis, melainkan pragmatis. Dari pemahaman diatas, ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti sekedar memuaskan rasa ingin tahu manusia, melainkan juga bermaksud membantu manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam hidupnya. C. FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN Indah Meitasari

Page 7

Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si 1. Filsafat ilmu dan perkembangannya Filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanaan, prinsip-prinsip mencari kebenaran, atau berpikir rasional logis, mendalam dan bebas (tidak terikat dengan tradisi, dogma agama) untuk memperoleh kebenaran. Philos yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Ilmu adalah bagian dari pengetahuan, demikan pula seni dan agama. Jadi dalam pengetahuan mencakup di dalamnya ilmu, seni dan agama. Ilmu berusaha memahami alam sebagaimana adanya, dan hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan dan mengendalikan gejala-gejala alam. Pengetahuan keilmuan merupakan sari penjelasan mengenai alam yang bersifat subjektif dan berusaha memberikan makna sepenuhnya mengenai objek yang diungkapkannya. Dan agama (sebagainya) adalah sesuatu yang bersifat transcendental diluar batas pengalaman manusia. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu. Dengan demikian ilmu merupakan bagian dari pengetahuan lainnya, seperti seni dan agama. Pengetahuan mencoba mendeskripsikan sebuah gejala dengan sepenuh penuh maknanya, sementara ilmu mencoba mengembangkan sebuah model sederhana mengenai dunia empiris dengan mengabstraksikan realitas menjadi beberapa variabel yang terikat dalam sebuah hubungan yang bersifat rasional. Ilmu mencoba mencarikan penjelasan mengenai alam yang bersifat umum an impersonal, sementara seni tetap bersifat individual dan personal, dengan memusatkan perhatiannya pada pengalaman hidup peroragan. Pengetahuan ilmiah merupakan a higher level of knowledge dalam perangkat-perangkat kita sehari-hari. filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri mengenai pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperoleh pengetahuan tersebut (Beerling, et. al. 1988: 1-4). Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan atau epistemology, yang secara umum menyelidiki syaratsyarat serta bentuk-bentuk pengalaman manusia, juga mengenai logika dan metodologi. Pemahaman tentang filsafat ilmu tersebut sangat bermanfaat menyimak 4 titik pandang dalam filsafat ilmu yaitu : a. Filsafat ilmu adalah perumusan world-view yang konsisten dengan teori-teori ilmiah yang penting. Menurut pandangan ini adalah merupakan tugas filsuf ilmu untuk mengelaborasi inplikasi yang lebih luas dari ilmu. b. Filsafat ilmu adalah suatu eksposisi dari presupposition dan predisposition dari pada ilmuwan. c. Filsafat ilmu adalah suatu disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat konsep-konsep dan teori-teori tentang ilmu yang dianalisis dan diklasifiksikan. d. Filsafat ilmu merupakan suatu patokan tingkat kedua.

2. Objek Kajian Filsafat Ilmu

Indah Meitasari

Page 8

a. Ontologi Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan apa, ontologi merupakan salah satu di antara lapangan-lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realitas (metafisika). Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang tidak terlepas dari pandangan tentang apa dan bagaiman yang ada (beeing) itu. (Sutrisno) (Dua, 2001) (Prof.Dr.H Endang Komara) (Siswomihardjo) (Drs. Sri Soeprapto) (Mintaredja) (Sutarmanto, 1997) (Muhadjir, 1997) (Siswanto) (SJ, 2011) (SJ, Menafsir antar-Teks?, Jumat 24 Maret 2000) (SJ, Dari Informasi ke Pengetahuan Benar?, Minggu, 2 Juli 2000) (SJ, Kesadaran Kritis dan Aksi Literasi ) b. Epistemologi Yaitu cabang filsafat yang menyelidiki asal-muasal, metode-metode dan sahnya ilmu pengetahuan. Terdapat tiga persoalan pokok dalam bidang epsitemologi antara lain : (1) apakah sifat dasar pengetahuan itu? Dan bagiamana cara mengetahuinya ; (2) apakah sifat dasar pengetahuan itu ? Apa ada dunia yang benar-benar di luar pikiran kita ? dan kalau ada, apakah kita bisa mengetahuinya? ; (3) apakah pengetahuan itu benar (valid)? Bagaimana kita dapat membedakan yang benar dari yang salah. 1) Rasionalisme Terdapat dua pokok dalam epistemologi, yaitu rasionalisme dan empirisme, yang pada gilirannya kemudian muncul beberapa isme lain, misalnya rasionalisme kritis, fenomenalisme, yang menekankan pentingnya peran akal atau ide, sementara peran indra dinomorduakan. Rasionalisme timbul pada masa renaissance yang dipelopori oleh Descartes, seorang berkebangsaan perancis yang dijuluki sebagapi “bapak filsafat modern”. Rasionalisme dikembangkan berdasarkan filsafat “ide” Plato. Aristoteles juga mengakui adanya ide tetapi ide yang terletak pada benda itu sendiri, bukan seperti Plato yang berada pada rasio. Menurut Plato dengan ide terlahir ilmu pengetahuan yang umum dan tetap. Aristoteles tidak menyangkal dalam hal ini, tetapi sesuatu yang umum dan tetap itu tidak berada di dunia ide yang tidak kongkret itu sendiri. Melainkan berada dalam bendanya yang kongkret itu sendiri. Terori Aristoteles ini disebut dengan teori helemorphisme, materi bentuk. Artinya untuk bisa dikatakan benda, maka harus terdiri dari materi dan bentuk. 2) Empirisme John lock berpendapat bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman empiris. Akal sebagai tempat penampungan, yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Kebenaran yang diperoleh empirisme bersifat korespondeni, hasil hubungan antara subjek dan objek melalui pengalaman, sehingga mudah dibuktikan dan diuji. Kebenaran didapat dari pengalaman melalui proses induktif dari suatu benda lalu disebut kesimpulan.

Indah Meitasari

Page 9

Menurut Lock pengalaman ada 2 macam, pengalaman lahiriah (sensation) dan pengalaman batiniah (reflection) yang keduanya saling menjain, karena menurutnya segala sesuatu yang berada diluar diri kita menimbulkan ide-ide dalam diri kita. Empirsme Locke juga dikembangkan oleh Conte, seorang filsuf berkebangsaan Perancis dengan teori Positivisme-nya. Menurut positivism yang ada adalah tampak segala gejala diluar fakta ditolak, oleh sebab itu metafisika pun ditolak. Beda empirisme denga positivism adalah keduanya mengutamakan pengalaman, tetapi positivism hanya membatasi diri pada pengalaman objektif, sementara empirisme menerima pengalaman subjektif. c. Aksiologi Yaitu ilmu pengetahuan yang meyelidiki hakikat nilai yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran atau kenyataan itu, sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan fisik materil dan kawasan simbolik yang masing-masing menunjukkan aspeknya sendiri. Lebih dari itu, aksiologi juga menunjukkan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan di dalam menerpakan ilmu ke dalam praktis. Mengenai aksiologi menurut Kattsof dapat dijawab melalui 3 cara : pertama nilai sepenuhnya berhakikat subjektif, kedua, nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi ontologisme namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu, ketiga, nilai merupakan unsur objektif yang menyusun kenyataan yang demikian disebut objektivisme metafisik. 3. Fungsi Filsafat Ilmu Fungsi filsafat ilmu secara keseluruhan, yakni : a. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada b. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau beridiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. c. Memberikan pengertian...


Similar Free PDFs