GENERATOR DC GENERATOR DC PDF

Title GENERATOR DC GENERATOR DC
Author Arifin Syam
Pages 36
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 485
Total Views 776

Summary

GENERATOR DC Cr e a t e d By Achmad Gunawan 0906602364 Adhitya y Iskandar P 0906602370 Adi Wijayanto 906602383 Arief Kurniawan 0906602446 1 Generator DC / Arus Searah : 1. Pengertian Generator DC 2 2. Bagian-bagian Bagian bagian / Struktur Generator DC 3. Prinsip Kerja Generator DC 4. Reaksi Jangkar...


Description

GENERATOR DC Cr e a t e d By Achmad Gunawan

0906602364

Adhitya y Iskandar P

0906602370

Adi Wijayanto

906602383

Arief Kurniawan

0906602446

1

Generator DC / Arus Searah : 1. 2 2. 3. 4. 5 5. 6. 7. 8.

Pengertian Generator DC Bagian-bagian Bagian bagian / Struktur Generator DC Prinsip Kerja Generator DC Reaksi Jangkar pada Generator DC Jenis jenis Generator DC Jenis-jenis Efisiensi Generator DC Kerja Paralel Generator DC K Kesimpulan l

2

1 Definisi Generator 1. y

Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi g listrik. tenaga Energi Mekanis

GENERATOR

Energi Listrik

y

Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan p g kawat penghantar. y Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari generator, serta tergantung dari sistem pengambilan bil arusnya. Presentasi MLD : Generator DC

3

2. 2 Bagian B i -bagian Bagianb i /Struktur bagian/ St kt Generator G t DC

4

1.

ROTOR : bagian Generator DC yang berputar ◦ ◦ ◦ ◦

2.

STATOR : bagian Generator DC yang diam ◦ ◦ ◦ ◦

3.

Poros Inti Komutator Kumparan/Lilitan

Kerangka Kutub Utama dan Belitan Kutub Bantu dan Belitan Bantalan dan Sikat

CELAH UDARA : ruangan antara Stator dan Rotor

5

3 Prinsip Kerja Generator DC 3. Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Pe r coba a n Fa r a da y. Pe r coba a n Fa r a da y membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis g g gaya y yang y g diliputi p oleh kumparan p berubah-ubah. Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu : 1 1. 2. 3.

Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet. magnet Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

CONTOH VIDEO

6

PRINSIP KERJA GENERATOR DC B

B

C

A

A

C

D D

B A

B C

C D

D

y y y y

A

Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF. Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B A B dan C C-D D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet. Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D. GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

E (t ) = N

dφ dt

Volt 7

4. Reaksi Jangkar pada Generator DC y y y y

y

Sikat berada di tengah t egak lurus fluks. Jangkar dalam keadaan diam Î Maka : E=0 dan Ia=0 Kemudian jangkar diputar searah jarum jam Î maka : E≠0 , Ia≠0 , Φ=f(Ia). Arah fluks t egak lurus fluks medan, disebut fluks lintang. Sikat tidak berada t egak lurus fluks magnet, maka pada sikat timbul percikan bunga p g api p karena p perpindahan p komutasi tegangan g g ≠ 0. Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah dipasang kutub bantu yang arah medannya melawan reaksi jangkar.

atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan magnet, dan arahnya dibuat sedemikian rupa sehingga melawan reaksi jangkar.

8

5 Jenis5. Jenis-jenis Generator DC A G A. Ge n e r a t or D C de d n ga n pe n gu a t t e r pisa i h B. Ge n e r a t or D C de n ga n pe n gu a t se n dir i a . Ge n e r a t or D C Sh u n t b. Ge n e r a t or D C Se r i c. Ge n e r a t or D C Kom pon ( ca m pu r a n )

9

A. Ge n e r a t or D C de n ga n pe n gu a t t e r pisa h





Generator DC dengan penguat terpisah yaitu bila arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga listrik arus searah di luar generator. Generator DC dengan penguat terpisah hanya dipakai dalam keadaan tertentu. Dengan terpisahnya sumber arus kemagnetan dari generator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan tid k terpengaruh tidak t h oleh l h nilai-nilai il i il i arus ataupun t tegangan generator.

10

B. Ge n e r a t or D C de n ga n pe n gu a t se n dir i

y y

Disebut sebagai Generator DC dengan penguat sendiri, bila arus kemagnetan bagi kutub-kutub magnet berasal dari generator DC itu sendiri. Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator terhadap arus penguat tergantung cara bagaimana hubungan lilitan penguat magnet dengan lilitan jangkar.

11

6 Efisiensi Generator DC 6. a . Ru gi- r u gi Te m ba ga : g g Jangkar, g , ◦ Rugi-rugi ◦ Rugi-rugi Shunt, ◦ Rugi-rugi Seri,

Pjj Psh Ps

= Ia . Ra = Ish . Rsh = Is . Rs

Watt Watt Watt

b Ru gi b. gi- r u gi I n t i : ◦ Rugi-rugi Hysterisis ◦ Rugi-rugi Eddy current c. Ru gi- r u gi M e k a n is : ◦ Rugi-rugi gesekan poros ◦ Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar ◦ Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan komutator

12

Diagram aliran daya generator DC

Daya y Masuk mekanis (Pm)

Daya y yang y g dibangkitkan jangkar (Pj) = E. Ia (watt)

Rugi besi dan gesekan

Daya keluar generator (Pout) = V.I (watt)

Rugi besi tembaga total

13

Perhitungan g Efisiensi Pada Generator DC y y

Rugi besi dan gesekan, Rugi tembaga total,

y

Efi i Efisiensi i mekanis, k i

y

Efisiensi listrik listrik,η m =

Pj

Pg = Pm – Pj Pt = Pj - Pout

x 100%

Pm Pout x 100% y Efisiensi total,, η l = Pj

ηt =

Pout x 100% Pm 14

KERJA J PARALEL GENERATOR DC ™

Beberapa generator DC dapat kita operasikan secara paralel. Dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas pasokan daya listrik, listrik dan memasok beban yang cukup besar melebihi kapasitas yang mungkin dipasok oleh satu generator saja.

™

syarat-syarat pengoperasian paralel generator : •

Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutubkutub yang sama polaritasnya.



Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel maka arusnya menjadi ; Ig11 + Ig22 = Itotal t t l

15

Contoh : y

Sebuah generator shunt 100 Kw, 250 V, pada jangkar diinduksikan tegangan 285 V,dengan g rated load. Tentukan tahanan jangkar dan VR jika arus medan shunt 6 A dan tegangan tanpa beban 264 V

P = VI IL = P = 100.1000 = 400 A V

250

Ia = IL + If = 400 + 6 = 406 A Ea = V + IaRa 285 = 250 + 406Ra Ra = 0.086 ohm VR = VNL – VFL = 264 – 250 x 100 % = 5.6 % VFL

250

16

Kesimpulan y y y

Ge n e r a t or ialah suatu mesin yang mengubah tenaga m ekanis menjadi j tenaga g list rik. Bagian utama dari Generator yaitu Komutator Stator dan Celah udara. GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:

E (t ) = N

dφ dt

Volt

17

MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK

“DC Generator”

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4.

Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan

0906602364 0906602370 0906602383 0906602446

EKSTENSI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2010  

1   

 

I.

DEFINISI GENERATOR DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu: 1. Generator penguat terpisah 2. Generator shunt 3. Generator kompon Konstruksi Generator DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Gambar 1. Konstruksi Generator DC Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

2   

 

Gambar 2. Struktur Generator DC Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. II.

PRINSIP KERJA GENERATOR DC Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dimana :

N

= Jumlah Lilitan = Fluksi Magnet

e

= Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah : •

harus ada konduktor ( hantaran kawat )



3   

harus ada medan magnetik

 



harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu

B

C

A

B A

C

D

D

B A

C D

C D

B A

Gambar 3. Prinsip kerja Generator DC

Keterangan gambar : •

Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut,



dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF.



B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.



putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.

Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-

Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu

GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

E (t ) = N

dφ Volt dt

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan : •

ibu jari : gerak perputaran



jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan



4   

jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

 

Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan. Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan



Saklar



Komutator



Dioda

Sistem Saklar Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut : Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan di hasilkan tegangan searah gelombang penuh.

Sistem Komutator Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang penuh.

5   

 

Gambar 4. Efek Komutasi

Sistem Dioda Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:



Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.



Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.

Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:



Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)



III.

Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

KARAKTERISTIK GENERATOR ARUS SEARAH Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :



dengan magnet permanen



dengan magnet remanen

Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :



6   

Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur

 

Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :

Dimana :

Ea

= GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator = Fluks per kutub

z

= Jumlah penghantar total

n

= Kecepatan putar

e

= Jumlah hubungan paralel

Bila(Konstanta), maka :

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: 1.

Generator berpenguatan bebas Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :

• Tegangan jepit (V)

• Arus eksitasi (penguatan)

7   

 

• Arus jangkar (Ia)

• Kecepatan putar (n) 2. Generator berpenguatan sendiri a. Generator searah seri

b. Generator Shunt

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :



Adanya sisa magnetik pada sistem penguat



Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:



Sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan

8   

 

dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan



perputarannominal Hubungan medan terbalik, Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa



magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.

c. Generator Kompon Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yangdimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisadihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau daritegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh. Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparankompon bantu. Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generatorgenerator khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu

9   

 

i.

Kompon Panjang

ii.

Kompon Pendek

Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri Disini akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator shunt dalam keadaan tanpa beban. Pada saat mesin dihidupkan (S tutup), timbul suatu fluks residu yang memang sudah terdapat pada kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan tegangan induksi yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah arus pada kumparan medan. Arus ini akan menimbulkan fluks yang memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya. Proses terus berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil. Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan menjadi lebih kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.

IV.

REAKSI JANGKAR PADA GENERATOR DC Fluks yang menembus konduktor jangkar pada keadaan generator tak berbeban merupakan fluks utama. Jika generator dibebani, timbullah arus jangkar. Adanya arus

10   

 

jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada konduktor tersebut. Dengan mengnggap tidak ada arus medan yang mengalir dalam kumparan medan, fluks ini seperti digambarkan pada gambar dibawah ini. Perhatian pada konduktor yang terletak pada daerah ac, ternyata fluks yang ditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkecil, sehingga fluks yang terjadi disini menjadi berkurang. Perhatikanlah kemudian konduktor pada daerah bd, ternyata fluks yang ditimbulkan oleh arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkuat, sehingga fluks yang terjadi disini bertambah. Fluks total saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector kedua fluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar. Interaksi kedua fluks tersebut dapat diliha...


Similar Free PDFs