Title | GEOMORFOLOGI daerah Pringkuku, Pacitan |
---|---|
Author | Islammia Nasution |
Pages | 19 |
File Size | 24.1 MB |
File Type | DOCX |
Total Downloads | 334 |
Total Views | 451 |
BAB II GEOMORFOLOGI Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk lahan atau bentang alam, proses-proses yang mempengaruhinya, asal mula pembentukannya, dan kaitannya dengan lingkungannya dalam ruang dan waktu (Hidartan dan Handayan, 1994). Ilmu ini berguna untuk menggambarkan seberapa jauh data ...
BAB II GEOMORFOLOGI Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk lahan atau bentang alam, proses-proses yang mempengaruhinya, asal mula pembentukannya, dan kaitannya dengan lingkungannya dalam ruang dan waktu (Hidartan dan Handayan, 1994). Ilmu ini berguna untuk menggambarkan seberapa jauh data geomorfologi dapat membantu dalam penafsiran kondisi stratigrafi, struktur geologi, penilaian sumber daya alam dan potensi bencana alam pada daerah pemetaan. Aspek geomorfologi yang akan dibahas dalam bab ini adalah dengan melakukan pembagian daerah pemetaan menjadi beberapa satuan geomorfologi pada daerah pemetaan berdasarkan pada tiga aspek yaitu relief, litologi, dan genetik. 2.1 Fisiografi Regional Gambar 2.1 Fisiografi regional Pulau Jawa menurut van Bemmelen (1949) Secara umum fisiografi Pulau Jawa dikelompokkan menjadi empat, yaitu : Jawa Barat (Barat Cirebon), Jawa Tengah (Antara Cirebon dan Semarang), Jawa Timur (Antara Semarang dan Surabaya), Tepi Jawa Timur dan Pulau Madura. Dan daerah pemetaan terletak pada fisiografi Jawa Timur. Berdasarkan fisiografi van Bemmelen (1949) daerah pemetaan masuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan. (Gambar 2.1). Zona Pegunungan Selatan merupakan hasil pelipatan pada Miosen dan berlanjut ke arah Timur yaitu ke Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Umbgrove di dalam Van Bemmelen, 1949). Zona Pegunungan Selatan dibatasi oleh 2 zona, disebelah utara dibatasi oleh Zona Depresi 8...