Identitas Nasional PDF

Title Identitas Nasional
Author Irene Bae
Course Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Institution UIN Sunan Ampel - Surabaya
Pages 14
File Size 254.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 99
Total Views 172

Summary

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan materi Identitas Nasional...


Description

IDENTITAS NASIONAL MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Moh. Faizur Rohman, M. HI Disusun Oleh : Emillya Fatmawati

(C96219040)

Labibah Amil Farah

(C96219047)

Muhammad Syahrul Baidlowi

(C96219057)

PRODI ILMU FALAK FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................1 KATA PENGANTAR.....................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3 A. Latar Belakang....................................................................................3 B. Rumusan Masalah...............................................................................3 C. Tujuan.................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN................................................................................4 A. Hakikat dan Pengertian Identitas Nasional.........................................4 B. Dimensi Identitas Nasional.................................................................5 C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional.......................................7 BAB III PENUTUP......................................................................................10 A. Kesimpulan.......................................................................................10 B. Saran.................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi, puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya dan kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat. Terima kasih juga kami haturkan kepada teman-teman kami yang telah mengkontribusikan waktu dan pikirannya dalam menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Kedepannya, semoga dalam pengerjaan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi pembuat makalah. Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa masih ada kekurangan yang banyak, sehingga kami berharap

kritik

dan

saran

yang

dapat

membangun

kami

agar

bisa

menyempurnakan makalah kami kedepannnya.

Surabaya, 28 September 2019

Penyusun

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan jati diri dan kepribadian bangsa yang merupakan kristalisasi dari nilai yang hidup, tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan sifat keterbukaan

sehingga

dapat

mengadaptasikan

dirinya

dalam

perkembangan jaman. Dengan demikian generasi penerus bangsa Indonesia dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan yang dihadapinya. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan , identitas nasional ini sangat penting. Karena bangsa Indonesia dapat lebih mengerti tentang negara dan bangsanya serta hal-hal yang berkaitan dengan keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa dengan berdasar pada wawasan nusatara, Pancasila dan UUD 1945.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hakikat dan pengertian identitas nasional? 2. Apa saja dimensi identitas nasional? 3. Apa unsur-unsur yang mempelopori pembentukan identitas nasional? 4. Apa fungsi identitas nasional? 5. Apa yang dimaksud dengan globalisasi dan glokalisasi?

C. Tujuan 1. Mengetahui hakikat dan pengertian dari identitas nasional. 2. Mengetahui dimensi-dimensi identitas nasional. 3. Mempelajari unsur-unsur pembentukan identitas nasional.

3

4. Mengetahui fungsi identitas nasional. 5. Menambah wawasan tentang globalisasi dan glokalisasi.

4

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat dan Pengertian Identitas Nasional Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membuatnya berbeda dengan bangsa lainnya. Kekhasan tersebut yang kemudian disebut dengan identitas nasional. Dari segi bahasa identitas berasal dari bahasa inggris yaitu identity yang artinya ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Secara keseluruhan identitas nasional berasal dari kata “national identity” yang memiliki arti kepribadian nasional atau jati diri nasional. 1 Sifat identitas nasional yang relatif dan konstektual mewajibkan setiap bangsa untuk selalu kritis terhadap identitas nasionalnya agar selalu memperbarui pemahaman dan pemaknaan terhadap jati dirinya.2 Identitas nasional Indonesia terbentuk karena adanya kesamaan nasib satu sama lain sebagai bangsa Indonesia, yaitu pengalaman sejarah dalam mengusir penjajah dan penderitaan yang dialami bangsa Indonesia saat itu. Hal ini dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa melalui kerja sama antara identitas kelompok satu dengan kelompok yang lain. Artinya keberagaman telah membentuk identitas bersama sebagai simbol kekuatan bersama secara nasional. 3 Keberagaman yang merupakan identitas nasional harus diiringi sikap toleransi yang tinggi karena sikap masyarakat multikultural inilah yang akan memupuk demokrasi akhirnya akan merealisasikan dan mewujudkan cita-cita nasional, yaitu mencerdaskan dan menyejahterakan segenap komponen bangsa. Sikap seperti itulah yang akan melahirkan rasa cinta yang kuat terhadap bangsa sendiri yang disebut dengan nasionalisme.

1 Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013), 170. 2 A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Prenada Media, 2010), 18. 3 Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan, 171.

5

Dalam buku yang dihimpun Akira Nazagumi yang berjudul Indonesia dalam Kajian Sarjana Jepang, Kenji Takuya melihat beberapa faktor yang mendorong bangkitnya sifat nasionalisme bangsa Indonesia, yaitu terbentuknya wilayah kekuasaan kolonial modern, lahirnya hirarki birokrasi dan pusat kekuasaan baru sampai pada terbukanya informasi baru dari luar. 4 Ki Hajar Dewantara dalam bukunya yang berjudul “Als Ik Een Nederland Was” menulis beberapa pernyataan yang mencerminkan pemahamannya terhadap situasi internasional sekaligus mengungkapkan rasa nasionalistiknya. Apa yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara ini ternyata mampu menginspirasi tokoh lain yang sepaham dengannya untuk menyebarkan pemahaman tentang cinta tanah air dan mempersatukan bangsa untuk berjuang demi membebaskan diri dari jerat pemerintahan kolonial Belanda. 5 Mengacu pada awal terbentuknya nasionalisme secara umum, maka dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah sebuah situasi kejiwaan di mana kesetiaan seseorang secara keseluruhan digunakan untuk mengabdi kepada negara atas nama sebuah bangsa. Munculnya nasionalisme terbukti efektif digunakan sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. 6

B. Dimensi Identitas Nasional Ada beragam unsur identitas yang secara normatif mampu menjelaskan ciri khas suatu bangsa, yaitu letak geografis, adat-istiadat, nilai dan bahasa. Sedangkan dimensi identitas nasional antara lain: 7 1. Pola perilaku, adalah gambaran perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari misalnya, adat istiadat, budaya dan kebiasaan, hormat terhadap orang tua dan saling membantu sesame manusia.

4 Ibid. 5 Ibid, 172. 6 Ibid, 173. 7 A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 18.

6

2. Simbol-simbol, merupakan sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara. Simbol-simbol ini biasanya tercantum dalam undangundang, misalnya bendera, bahasa dan lagu kebangsaan. 3. Instrumen properti, merupakan sejumlah perangkat atau sarana manusia yang digunakan untuk mencapai tujuan, seperti masjid, candi, gereja, kapal laut dan pesawat. 4. Tujuan bersama, adalah harapan dan cita-cita bersama bangsa yang kompetitif dan bermartabat. Dalam hal ini tujuan bersama bangsa Indonesia telah tercantum dalam alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia

dan

untuk

memajukan

kesejahteraan

umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Repubik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan

perwakilan,

serta

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.”

dengan

8

Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ideologi ini diambil dari nilai-nilai yang tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan berbangsa masing-masing. Begitu pula dengan Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang digali dari tradisi dan budaya yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia sendiri sejak kelahirannya hingga berkembang menjadi bangsa yang besar. 9

8 Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 9 Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan, 162-163.

7

Pancasila telah melalui proses dan rentang sejarah yang panjang sejak para pendiri negara akan mendirikan Negara Indonesia yang merdeka telah berhasil merancang dasar negara yang bersumber dari nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan

bangsa

Indonesia

yang

kemudian

diformulasikan

dan

disistematisasikan dalam racangan dasar negara yang diberi nama Pancasila.

10

Dengan demikian, sepertinya sudah jelas bahwa secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila serta telah melahirkan keyakinan dari bangsa Indonesia terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia sejak resmi disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI sampai dengan saat ini. 11

C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional Setiap negara pasti memiliki identitas untuk menunjang terbentuknya suatu negara. Identitas negara merupakan simbol awal, proses dialektik sekaligus dinamika

perkembangan

menuju

nasionalitas

bangsanya.

Dalam

perkembangannya, beda negara pasti beda pula identitasnya. Di Indonesia, unsurunsur pembentuk identitas nasional adalah sebagai berikut:

12

1. Sejarah Menurut catatan sejarah, Indonesia pernah mengalami catatan gemilang sebelum Indonesia menjadi sebuah negara, yaitu pada saat Indonesia masih berupa kerajaan-kerajaan. Ada dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya yang pengaruhnya mampu menembus batas-batas teritorial di mana dua kerajaan ini berdiri. Kebesaran dari dua kerajaan tersebut masih membekas dalam semangat perjuangan bangsa Indonesia ketika penjajah datang dengan imperialismenya. Menurut banyak ahli, semangat juang bangsa Indonesia dalam upaya mengusir penjajah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. 10 Ibid. 11 Ibid. 12 Ibid, 186.

8

Dalam pandangan Chris Weedon, sejarah dan tradisi memiliki peran penting dalam membentuk konstruksi hegemonik identitas nasional.

13

Menurut Stuart Hall, identitas nasional sangat bergantung pada makna kultural yang mengikat masing-masing individu menjadi entitas nasional yang lebih besar. 2. Kebudayaan Aspek kebudayaan menjadi salah satu dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional meliputi 3 unsur, yaitu akal budi, peradaban dan pengetahuan. Akal budi bangsa Indonesia bisa dilihat pada keramahan dan santun terhadap sesama. Sedangkan unsur identitas peradabannya dapat dilihat dari Pancasila sebagai nilai bersama bangsa Indonesia yang majemuk. 14 3. Suku Bangsa dan Primordialisme Kemajemukan adalah identitas lain bangsa Indonesia. Namun lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama merupakan unsur yang harus dibudayakan dan dikembangkan. 15 4. Agama Agama merupakan salah satu unsur pembentuk identitas nasional Indonesia. Hubungan antar keagamaan memiliki kontribusi besar bagi terbentuknya identitas nasional Indonesia. Keanekaragaman agama adalah identitas lain dari kemajemukan alamiah. Keragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi sehingga kita harus memiliki sikap toleransi dan saling menghargai satu sama lain. 16 5. Bahasa

13 Weedon Chris, Identity and Culture Narratives of Difference and Belonging (New York: Open University Press, McGraw-Hill Education, 2004), 44. Dikutip dalam Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan, 162-163. 14 A. Ubaedillah dan Abdul Rozak., Pendidikan Kewarganegaraan, 18. 15 Ibid, 20. 16 Ibid.

9

Bahasa Indonesia adalah identitas nasional Indonesia sekalipun Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah yang berbeda di tiap-tiap wilayah. Warga negara Indonesia dapat dikatakan sebagai orang Indonesia apabila dia merasa bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.17

D. Fungsi Identitas Nasional Identitas nasional di dalam konteks bangsa mengacu pada kebudayaan dan ciri khas yang dimiliki tiap orang. Sedangkan dalam konteks negara, identitas nasional mengacu pada simbol-simbol kenegaraan. Dua konteks ini sudah terangkum di dalam Pancasila. Dengan demikian, Pancasila merupakan identitas nasional bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, identitas nasional memiliki fungsi, di antaranya18 : a. Sebagai pemersatu bangsa; b. Sebagai ciri khas yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain; c. Sebagai pedoman bagi suatu bangsa untuk berkembang dan mewujudkan potensi yang dimiliki.

E. Globalisasi dan Glokalisasi Era globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan persaingan. Sedangkan identitas nasional adalah hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa di mata dunia. Globalisasi yang merupakan era kemajuan memiliki dua mata tajam di mana kemajuan ini bisa mempermudah suatu bangsa untuk mengenalkan bangsanya sendiri di mata dunia. Namun di sisi lain, globalisasi juga dapat mengikis identitas nasional suatu bangsa karena adanya resiko terpengaruh oleh kebudayaan bangsa lain. Contoh paling mudah dari dampak era globalisasi tersebut adalah mulai mengikisnya nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia sebagai identitas nasional

17 Kunawi Basyir dkk., Pancasila dan Kewarganegaraan, 195. 18 Yoanna Dian Natalia, “Identitas Nasional”, Jurnal Kewarganegaraan IIK Bhanti Widaya (2018).

10

bangsa. Globalisasi yang terus berkembang telah membawa budaya barat yang kurang cocok dengan karakter bangsa Indonesia seperti cara berpakaian. Budaya barat telah banyak mempengaruhi bangsa Indonesia di mana cara berpakaian yang kebaratan. Selain itu, setelah memasuki era globalisasi bangsa Indonesia yang terkenal dengan sifat ramahnya, mulai terpengaruh oleh budaya barat yang memiliki sifat ‘suka bersaing’ yang mana telah mengakibatkan kesenjangan sosial di antara masyarakat Indonesia.19 Istilah glokalisasi pertama kali dikenalkan oleh Roland Robetson. Glokalisasi merupakan perpaduan dari kata global dan lokal yang mana memiliki arti penyesuaian produk global dengan karakter lokal. Glokalisasi yang melibatkan interaksi antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan global telah mengakibatkan keberagaman dalam kehidupan. Berdasarkan pemikiran kaum postmodern glokalisasi memiliki dua sisi timbal balik dari interaksi antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan global, yaitu kuatnya satu sisi yaitu kebudayaan lokal sehingga budaya global yang masuk tidak sampai merusak identitas budaya lokal. Namun di sisi lain, budaya global telah menyerap budaya lokal. Di Indonesia sendiri, glokalisasi terjadi dalam aspek ekonomi saja. Sebagai contoh yaitu adanya perusahaan-perusahaan besar yang masuk Indonesia dan mampu menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada di Indonesia, seperti McDonald’s, Starbucks dan KFC.

BAB III 19 Ibid, 185.

11

PENUTUP

A. Kesimpulan Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membuatnya berbeda dengan bangsa lainnya. Kekhasan tersebut yang kemudian disebut dengan identitas nasional. Ada beragam unsur identitas yang secara normatif mampu menjelaskan ciri khas suatu bangsa, yaitu letak geografis, adat-istiadat, nilai dan bahasa. Sedangkan dimensi identitas nasional di antaranya adalah pola perilaku, simbol-simbol, instrumen properti dan tujuan bersama. Setiap negara pasti memiliki identitas untuk menunjang terbentuknya suatu negara . Akan tetapi di Indonesia, unsur-unsur pembentuk identitas nasional adalah sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa. B. Saran Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi seperti sekarang akan selalu mendapat tantangan dari pengaruh internasional dalam segala bidang kehidupan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa melalui peneguhan ideologi bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan moral dan tegaknya konstitusional demi tegaknya NKRI. Sehingga diharapkan bangsa ini dapat mensejahterakan rakyat seperti cita-cita pendiri bangsa ini yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

DAFTAR PUSTAKA

12

Basyir, Kunawi et. l.. 2013. Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press. Ubaedillah et. l.. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Prenada Media. Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945. Natalia, Yoanna Dian. “Identitas Nasional”. Jurnal Kewarganegaraan IIK Bhanti Widaya, 2018.

13...


Similar Free PDFs