interpretasi citra landsat 8 OLI PDF

Title interpretasi citra landsat 8 OLI
Author N. Hikmah Aljuhaeni
Pages 14
File Size 1.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 326
Total Views 773

Summary

27 oktober 2017 Tugas 3 PENGINDERAAN JAUH UNTUK ATMOSFER IDENTIFIKASI INTERPRETASI OBJEK-OBJEK HASIL REKAMAN SATELIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLEH : NUR HIKMAH ALJUHAENI 17/417777/PGE/01325 PROGRAM STUDI PENGINDERAAN JAUH FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA Landsat 8 adalah generasi...


Description

Accelerat ing t he world's research.

interpretasi citra landsat 8 OLI Nur Hikmah Aljuhaeni

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

LAPORAN PRAKT IKUM PENGINDERAAN JAUH ACARA V KOMPOSIT CIT RA LANDSAT 8 OLI Kusuma Dewi

Dinamika Perubahan Tut upan Lahan Kot a Balikpapan Tahun 1990-2016 Aang Gunaifi Analisa Tut upan Lahan menggunakan Klasifikasi Supervised dan Unsupervised meylia ayuindra

27 oktober 2017 Tugas 3

PENGINDERAAN JAUH UNTUK ATMOSFER

IDENTIFIKASI INTERPRETASI OBJEK-OBJEK HASIL REKAMAN SATELIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8

OLEH : NUR HIKMAH ALJUHAENI 17/417777/PGE/01325

PROGRAM STUDI PENGINDERAAN JAUH FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Landsat 8 adalah generasi terbaru menggantikan Landsat 7 yang memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 dimana kanal 1-9 berada pada OLI dan kanal 10 dan 11 pada TIRS. Data citra satelit Landsat 8 memiliki resolusi spasial 30 m untuk kanal 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, dan kanal 9 sedangkan kanal panchromatic memiliki resolusi spasial 15 m. Selain beresolusi spasial 30 m dan 15 m, pada kanal 10 dan 11 yang merupakan kanal TIR-1 dan TIR-2 memiliki resolusi spasial 100 m. Citra yang digunakan adalah citra landsat 8 Operational Land Imager

(OLI), yang memilki 9 kanal, dan melakukan komposit warna untuk dapat menginterpretasi objek yang ada pada citra.

Adapun karakteristik citra landsat 8 (Sugiarto, 2013). yaitu Kanal 1 – aerosol pesisir 2 – biru

Panjang Gelombang μm 0.43 – 0.45 0.45 – 0.51

3 – hijau

0.53 – 0.59

4 – merah 5 – Infra Merah Dekat-Near Infrared (NIR) 6 – short – wave infrared (SWIR 1)

0.64 – 0.67 0.85 – 0.88

7 – short – wave infrared (SWIR 2)

2.11 – 2.29

8 – Pankromatic 9 – Sirus

0.50 – 0.68 1.36 – 1.68

10 – TIRS 1

10.60 – 11.19

11 – TIRS 2

11.5 – 12.51

1.57 – 1.65

Keterangan Studi aerosol dan wilayah pesisir Pemetaan bathimetrik, membedakan tanah dari vegetasi dan daun dari vegetasi konifer Mempertegas puncak vegetasi untuk menilai kekuatan vegetasi Membedakan sudut vegetasi Menekankan konten biomassa dan garis pantai Mendiskriminasikan kadar air tanah dan vegetasi; menembus awan tipis Peningkatan kadar air tanah dan vegetasi dan penetrasi awan tipis Resolusi 15 m, penajaman citra Peningkatan deteksi awan sirus yang terkontaminasi Resolusi 100 m, pemetaan suhu dan penghitungan kelembaban tanah Resolusi 100 m, peningkatan pemetaan suhu dan penghitungan kelembaban tanah

Pada proses interpretasi citra dengan menggunkan metode komposit warna sesuai dengan kebutuhan interpretasi pada objek yang ingin di analisis dengan menggabungkan analisis multispectral RGB, dan dengan

interpretasi secara visual

dengan menggunakan unsur-unsur interpretasi citra yaitu rona/warna, bentuk, ukuran,pola, bayangan, tekstur, situs, asosiasi.

Adapun dalam proses komposit warna dapat memperhatikan komposit warna yang sesuai dengan menggunakan beberapa band untuk memudahkan dalam melakukan analisis dapat dilihat pada table berikut:

Pada table diatas dapat dijadikan acuan untuk melakukan komposit warna sehingga memudahkan melakukan interpretasi citra, dan memperoleh informasi yang diinginkan pada citra. Pada interpretasi ini citra yang digunakan yaitu wilayah gunung subondo yang terletak di jawa tengah dengan titik koordinat 7°13'52.50"S dan 110°01 '51.64"E, yang diperoleh dari website United States Geological Survey https://earthexplorer.usgs.gov/ , dan menggunakan citra dari google earth sebagai alat bantu dalam proses interpretasi citra.

Citra google earth ( pengambilan pada april 2017)

Citra google earth yang digunakan sebagai pembanding citra landsat 8 OLI

A. Interpretasi Atmosfer Berupa Awan Dan Asap Interpretasi yang dilakukan pada citra landasat 8 dengan menggunakan software Envi sebagai aplikasi pengolahan dalam mengidentifikasi awan dan asap yang terdapat pada citra dengan menggunkan komposit band RGB 753 , dimana pada citra landsat 8, apabila menggunkan komposit ini dapat memperoleh atmospheric penetration, dengan menggunkan panjang gelombang SWIR 2 (shortwave infrared) dengan panjang gelombang 2.11-2.29 μm, SWIR 1 (short wave infrared) dengan panjang gelombng 1.57-1.65 dan red (visible red) dengan panjang gelombang 0.63-0.69 μm, dimana masing-masing pnjang gelombang ini untuk mengahsilkan komposit warna yang memudahkan dalam melakukan interpretasi pada citra.

Komposit Band 7-5-3

1. Interpretasi awan dan bayangan awan

Hasil digitasi awan menggunakan arcgis dengan komposit 7-5-3

Hasil digitasi bayangan awan menggunakan arcgis dengan komposit 7-5-3

a. Bayangan awan sebelum dilakukan interpretasi

b. bayangan awan setelah diinterpretasi

Awan dan bayangannya diinterpretasi menggunakan arcgis 10.4 dimana sebelumnya citra yang telagh di download dikompositkan dengan menggunakan software ENVI 5.3 untuk memperoleh komposit warna yang memudahkan pada saat melakukakn interpretasi pada citra di aplikasi arcgis by ESRI, dimana untuk memerolah hasil yang lebih detail dilakukan pembesaran, pada saat melakukan digitasi guna mendapatkan hasil digitasi yang baik, adapun acuan unsur-unsur interpretasi citra yang digunakan adalah sebagai berikut: •



Rona/warna : awan pada citra dengan komposit 753 (natural with atmospheric removal), memilki warna/rona yang berwarna putih,dimana kenampakan ini sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan karena menggunakan panjang gelombang visible light (band 3) dengan panjang gelombang 0.53-0.59 μm. Bayangan : awan yang diinterpretasi dengan menggunkan bayangan, dapat diprediksi bahwa objek tersebut adalah awan karena awan pada

kenyataannya memilki ketinggian sehingga akan memperlhatkan bayangan pada citra, sebagai tambahan bahwa bayangan awan ini terbentuk di wilayah barat dari awan hal ini memberikan penjelasan bahwa citra direkam pad pagi hari dimana sudut datang sinar matahari berada di sebelah timur sehingga bayangan yang terbentuk dibagian barat awan. •





Pola : awan merupakan kumpulan uap air yang dipengaruhi oleh peregrakan angin, sehingga awan akan memilki pola tertentu, pada citra awan terlihat pola tertentu. Bentuk : awan, pada citra akan memiliki bentuk tertentu, dan selain itu juga bentuk dapat digunakan untuk melihat bayangan awan karena bayangan awan memilki bentuk yang sama dengan awan yang ada. Tekstur

: awan pada citra akan memperlihatkan tekstur yang kasar

2. Interpretasi asap dari gunung sindoro dan gunung sumbing pada citra

Citra komposit 7-5-3

Hasil interpretasi kabut asap gunung sindoro-sumbing komposit 7-5-3 3. Interpretasi vegetasi Pada citra terlihat objek vegeetasi,dimana objek vegetasi ini dapat diinterpretasi untuk mengetahui vegetasi sehat dengan menggunakan komposit RGB 5-6-2 pada citra landast 8 OLI, dimana band 5 yang merupakan NIR (near infrared) dengan panjang gelombang 0.85-0.88 μm , band 6 yang merupakan SWIR1 dengan panjang gelombang 1.57-1.65 μm serta band 2 yang merupakan saluran biru dngan panjang gelombang 0.45-0.51 μm, penggunaan komposit ini bertujuan agar memudahkan interpreater dalam melakukan interpretasi karena sesuai dengan tujua objek yang ingin diketahui yaitu vegetasi sehat, maka hasil komposit yang diperoleh , jika vegetasi semakin sehat maka pada citra akan terlihat semakin hijau. 4. Interpretasi perairan Pada interpretasi perairan digunakan 2 komposii yaitu komposit band RGB 7-5-3 dan band RGB 7-5-4, diperoleh berbedaan yang sangan berbeda di antara kedua komposit yang digunakan, ternta untuk melakukan analisis pada perairan dengan menggunakan citra kompoit 7-5-4 lebih memungkinankan melakuka interpretasi hal ini karena pada komposit 7-5-4 memilki band yang lebih inggi bada saluran inframerah atau SWIR2 dengan panjang gelombang 2.11- 2.29 μm, dimana sifat air atau basah akan lebih peka terhadap sinar inframerah atau menyerap sinar yang masuk seingga pada citra dapat dikenali perairan dengan warna yang lebih gelap (hitam), sehingga dapat di Tarik

kesimpulan bahwa interpretasi perairan akan lebih mudah dillakukan dengan menggunakan komposit 7-5-4 . (a).

(b).

Perbandingan citra komposit 7-5-3 (a) dan 7-5-4 (b)

(c).

Hasil interpretasi perairan citra landsat 8 OLI dengan menggunakan komposit 7-5-4 5.citra hasil interpretasi

Pada proses interpretasi citra landsat 8 OLI yang dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan: ➢ Pada proses interpretasi citra landsat 8 OLI harus memahami komposit band yang sesuai untuk objek yang ingin dinterpretasi sehingga pengamat harus dapat memahami panjang gelombang

setiap band yang terdapat pada citra, dan sifat-sifat pantulan

panjang gelombang yang dihasilkan serta kepekaannya terhadap objek yang ada dipermukaan bumi ➢ Interpreator

harus

dapat

memahami

unsur-unsur

interpretasi

citra

seperti

rona/warna, bentuk,pola, tekstur,bayangan, situs, dan asosiasi.

➢ Harus dapat memilki keahlian dalam menggunakan software-sofware pengolahan citra, seperti ENVI, ILLWIS, ArcGis, dll.

➢ Dapat menganalisis sesuai teori-teori yang telah ada dan disesuaikan dengan logika, sehingga objek-objek yang sulit dilihat pada citra dapat dikenali dan diinterpretasi.

➢ Memilki skill dalam menyajikan informasi pada citra sehingga pembaca dapat memahami informasi yang disajikan....


Similar Free PDFs