ISO DAN SNI TENTANG GEOSPASIAL PDF

Title ISO DAN SNI TENTANG GEOSPASIAL
Author Luhur Moekti Prayogo
Pages 3
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 258
Total Views 465

Summary

ISO/ SNI Geospasial Infrastruktur Data Spasial Luhur Moekti Prayogo – 19/449597/PTK/12856 a. Review ISO-SNI Geospasial di Indonesia Pertama SNI ISO 19111:2011 Tentang Informasi Geografis - Pereferensian Spasial dengan Koordinat merupakan salah satu ISO yang ada di Indonesia. Standar Nasional ini men...


Description

ISO/ SNI Geospasial Infrastruktur Data Spasial Luhur Moekti Prayogo – 19/449597/PTK/12856

a. Review ISO-SNI Geospasial di Indonesia Pertama SNI ISO 19111:2011 Tentang Informasi Geografis - Pereferensian Spasial dengan Koordinat merupakan salah satu ISO yang ada di Indonesia. Standar Nasional ini menjelaskan mengenai elemen data, hubungan, dan metadata terkait yang diperlukan untuk rujukan spasial. Standart ini menjelaskan elemen-elemen yang diperlukan untuk mendefinisikan berbagai jenis sistem koordinat dan sistem referensi yang berlaku untuk informasi geografis. Selain menggambarkan sistem referensi koordinat, Standar Nasional ini memberikan deskripsi transformasi atau konversi koordinat antara dua sistem referensi koordinat yang berbeda. Dengan informasi tersebut, data spasial yang dirujuk ke sistem referensi koordinat yang berbeda dapat dikaitkan dengan satu sistem referensi koordinat yang ditentukan. Tujuannya yaitu untuk memfasilitasi integrasi data spasial. Kedua SNI ISO 19110:2015 yang berisi mengenai Metodologi Penyusunan Katalog Unsur Geografi. Tujuan penyusunan katalog unsur geografi adalah untuk mempermudah terwujudnya penggunaan data secara bersama maupun pertukaran data antara pihak terkait dengan pengguna data geografis. ISO ini penting untuk Bangsa Indonesia karena digunakan oleh seluruh pihak yang memproduksi, mendistribusikan, menggunakan data geografis, maupun data non geografis. Isi dari katalog ini meliputi sistem yang mendukung pengambilan keputusan, sistem informasi geografis, dan perencanaan sumberdaya. SNI ISO 19110:2015 juga berisi mengenai unsur dan atribut yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna informasi geografis dalam membangun struktur data geografis. Ketiga SNI ISO 19115:2012 tentang Informasi Geografis – Metadata. Standar nasional ini mendefinisikan skema yang diperlukan untuk menggambarkan informasi dan layanan geografis. Informasi ini berisi mengenai identifkasi luas, kualitas, referensi spasial, dan distribusi data geografis. Standar ini berlaku untuk katalogisasi dataset, deskripsi lengkap dataset, dan dataset geografis. Standar ini juga mendefinisikan tentang bagian metadata yang wajib dan kondisional, elemen metadata, dan entitas metadata. Selanjutnya standar ini berfungsi untuk mengatur minimum metadata yang diperlukan untuk melayani berbagai aplikasi metadata (penemuan data, menentukan kesesuaian data yang digunakan untuk akses data, transfer data, dan penggunaan data digital). Meskipun standar ini berlaku untuk data digital, dalam prinsipnya dapat diperluas ke banyak bentuk data geografis lainnya seperti peta, bagan, dan dokumen tekstual serta data non-geografis.



2

b. Usulan SNI Geospasial untuk Indonesia 1. ISO/TR 19122:2004 Geographic information/ Geomatics - Qualification and certification of Personnel. Pertama, usulan SNI yang diadopsi dari ISO yang dirasa perlu untuk Indonesia adalah ISO/ TR 19122:2004 Geographic information / Geomatics - Qualification and certification of Personnel. ISO ini penting karena sedikitnya ketersediaan ahli dalam bidang Geografis/ Geomatika di Indonesia. Tujuan dari ISO ini diantaranya menentukan teknologi dan tugas yang berkaitan dengan Informasi Geografis/ Geomatika, untuk menentukan batas-batas antara Informasi Geografis/ Geomatika, disiplin dan profesi terkait, serta menetapkan keahlian dan tingkat kompetensi untuk teknologi, staf profesional dan manajemen di lapangan khususnya dalam bidang Geografis/ Geomatika. Dengan berbagai alasan tersebut ISO ini layak untuk diterapkan di Indonesia. 2. ISO/TS

19159-1:2014

dan

ISO/TS

19159-2:2016

Geographic

information

Calibration and validation of remote sensing imagery sensors and data. Kedua, ISO yang perlu diadopsi di Indonesia adalah ISO/TS 19159-1:2014 dan ISO/TS 19159-2:2016. ISO ini berisi mengenai penetapan kalibrasi dan validasi sensor citra penginderaan jauh melalui udara dan pesawat ruang angkasa. ISO ini perlu diterapkan karena sensor pada satelit penginderaan jauh tidak luput dari kesalahan dan diharuskan untuk melakukan kalibrasi sensor demi mendapatkan liputan yang diinginkan. Tujuan dilakukannya kalibrasi diantaranya untuk pembuangan noise sensor, serta di dalam koreksi radiometrik dengan alasan pengaruh instrumen itu sendiri, atmosfer dan gap. Jadi ISO ini penting untuk diadopsi di Indonesia. 3. ISO 19152:2012 Geographic information - Land Administration Domain Model (LADM) Ketiga, ISO yang perlu diusulkan dan diadakan di Indonesia adalah ISO 19152:2012 Geographic information - Land Administration Domain Model (LADM). ISO ini berisi tentang penetapan referensi Model Domain Administrasi Tanah yang mencakup komponen dasar terkait informasi administrasi tanah (termasuk yang di atas air dan tanah, dan elemen di atas dan di bawah permukaan bumi), terminologi untuk administrasi pertanahan berdasarkan berbagai sistem yang ada agar bermanfaat dalam praktiknya serta memungkinkan penggabungan informasi administrasi pertanahan dari berbagai sumber. Dengan berbagai alasan tersebut, Indonesia dirasa perlu untuk mengadopsi ISO ini.



3...


Similar Free PDFs