Kel 7 Makalah Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait PDF

Title Kel 7 Makalah Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait
Author Rizky Bayu Ananda
Course Akuntansi Keuangan
Institution Universitas Negeri Medan
Pages 16
File Size 288 KB
File Type PDF
Total Downloads 29
Total Views 89

Summary

iMAKALAH LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 1 Dosen Pengampu : Erny Luxy D. Purba, SE., MDisusun Oleh:Kelompok 7 Pintamara E 7213520021Quentin Kusbandiyah Manalu. 7201220016Rizky Bayu Ananda 7211220011Syahrani Magfirah 7211220013Yuri Anisa 7212620001PROGRAM STUD...


Description

MAKALAH LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 1 Dosen Pengampu : Erny Luxy D. Purba, SE., M.Si

Disusun Oleh: Kelompok 7 Pintamara E.Manurung

7213520021

Quentin Kusbandiyah Manalu.

7201220016

Rizky Bayu Ananda

7211220011

Syahrani Magfirah

7211220013

Yuri Anisa

7212620001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022 i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3 2.1 Definisi Laporan Laba Rugi .............................................................................................. 3 2.2 Format Laporan Laba Rugi ............................................................................................... 4 2.3 Pelaporan Pos –Pos Yang Tidak Biasa ............................................................................. 8 2.4 Masalah Pelaporan Khusus ............................................................................................. 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 13 3.2 Saran ................................................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komunitas ntuan

baik

merupakan

bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba rugi dalam pene

profitabilitas,

nilai

penyedia informasi

investasi, yang

maupun

kelayakan

kredit. Laporan

kemudian diperlukan para

investor

ini

muapun

oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang. Metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dapat memengaruhi jumlah labanya Metode akuntansi yang digunakan perusahaan jelas akan mempengaruhi laba yang dihasilkan. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan Di dalam akuntansi, banyak terdapat estimasi sehingga laba yang ada lebih bersifat relatif. SEC telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk memenuhi target laba bisa membuat perusahaan mengabaikan praktek bisnis yang baik. Akibatnya, kualitas laba dan kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Karenanya SEC mulai mengambil tindakan tegas untuk mencegah adanya praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba yaitu perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba.

1

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan laporan laba rugi ? 2. Bagaimana format laporan laba rugi? 3. Apa saja pelaporan pos – pos yang tidak biasa? 4. Apa saja masalah pelaporan khususnya ? 1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan laba rugi 2. Untuk mengetahui format dari laporan laba rugi 3. Untuk mengetahui apa saja pelaporan pos pos yang tidak biasa 4. Untuk mengetahui apa saja pelaporan masalah khsusunya

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi laporan laba rugi A. Pengertian Laporan laba/rugi (income statement) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini menyediakan informasi yang diperlukan oleh investor dan kreditor dalam memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. B. Kegunaan Laporan Laba / Rugi Kegunaan Laporan Laba-rugi bagi pengguna laporan keuangan : 1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan untuk memprediksi kinerja masa depan  Investor menggunakan informasi ini untuk memprediksi laba dan arus kas masa depan yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham dan dividen perusahaan di masa depan. mengetahui kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan pesaing.  Kreditor menggunakan informasi ini untuk mengetahui kemampuan calon debitor dalam menghasilkan arus kas masa depan yang diperlukan untuk membayar beban bunga dan membayar pokok pinjaman.  Manajemen menggunakan informasi ini untuk memprediksi pencapaian target laba yang berpengaruh terhadap bonus yang diberikan kepada para manajer. 2. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan → dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit.

C. Keterbatasan Laporan Laba/Rugi Laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, sehingga memiliki keterbatasan, diantaranya: 3

1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi. Misalnya keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu. 2. Laba yang dilaporkan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Jika dua perusahaan menggunakan metode penyusutan yang berbeda, laba yang dihasilkan juga akan berbeda. 3. Pengukuran laba (penghasilan dan biaya) melibatkan pertimbangan (judgement) manajemen. Misalnya pertimbangan dalam mengestimasi kewajiban atas klaim garansi dan pengakuan penghapusan piutang tak tertagih, ada yang melakukannya dengan optimistis, sehingga menyebabkan biaya yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi. 4. Kualitas Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan agar harga saham dan nilai opsi saham manajemen meningkat, sehingga perusahaan memiliki insentif/dorongan untuk mengelola laba (manajemen laba) guna memenuhi target laba dengan kata lain membuat laba terlihat kurang berisiko. Manajemen laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, biaya, keuntungan atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diinginkan tanpa melanggar ketentuan dalam standar akuntansi. Misalnya, manajemen laba dilakukan dengan mengakui pendapatan lebih awal, laba perusahaan periode berjalan akan meningkat dan target laba akan tercapai. Atau bisa juga dengan mengakui pendapatan periode berjalan pada periode berikutnya untuk menaikkan laba periode mendatang.

2.2 Format Laporan Laba/Rugi 

Dalam melakukan pengukuran laba, dikenal dua metode/pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan transaksi → berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah dicapai selama periode akuntansi. 2. Pendekatan pemeliharaan modal → laba suatu periode ditentukan berdasarkan perubahan ekuitas, setelah disesuaikan dengan modal (investasi pemilik) atau distribusi modal (dividen). 4



Unsur-unsur utama (pos-pos) laporan laba-rugi antara lain: 1. Pendapatan → arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya selama suatu periode, yan ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan. Misalnya, penjualan, honor, bunga, dividen, dan sewa. 2. Beban → arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuat entitas atau penambahan kewajibannya selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan. Misalnya, harga pokok penjualan, penyusutan, bunga, sewa, gaji dan upah, serta pajak. 3. Keuntungan → kenaikan ekuitas ( aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. Misalnya dari penjualan investasi, penjualan aktiva pabrik, dan lain sebagainya 4. Kerugian → penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada pemilik. Misalnya, pelunasan kewajiban, penghaspusan aktiva akibat keusangan atau bencana, dan pencurian.



Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung Dalam laporan laba-rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokan yaitu pendapatan dan beban. Perhitungan laba bersih dalam laporan laba-rugi bentuk langsung hanya memerlukan satu pengurangan. Untuk pajak penghasilan bisa dilaporkan menyatu dengan beban atau juga dilaporkan sebagai pos terpisah sebelum laba bersih untuk mengetahui hubungannya dengan laba sebelum pajak. PT PENENGAH Laporan Laba-Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 (dalam ribuan Rupiah) 5

Pendapatan Penjualan bersih

3.000.000

Pendapatan dividen

100.000

Pendapatan sewa

70.000

Total pendapatan

3.170.000

Beban Harga pokok penjualan

1.900.000

Beban penjualan

450.000

Beban administrasi

350.000

Beban bunga

125.000

Total bunga selain pajak

( 2.825.000)

Laba sebelum pajak

345.000

Pajak penghasilan

65.000

Laba tahun berjalan

280.000

Laba saham biasa



2.8

Laporan Laba-Rugi Bertahap Klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan laba-rugi bertahap meliputi: 1. Pemisahan aktivitas operasi dan non-operasi perusahaan. 2. Klasifikasi beban ada dua yaitu klasifikasi beban alami dan klasifikasi beban fungsional. Dengan demikian, laporan laba-rugi bertahap memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi serta menandingkan beban dan biaya dengan pendapatan yang berhubungan, sehingga dapat menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio dalam menilai kinerja perusahaan. Komponen laporan laba-rugi bertahap meliputi: 1. Bagian Operasi: bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi utama perusahaan. a. Bagian penjualan atau pendapatan. Subbagian yang menyajikan penjualan, diskon, penurunan harga, retur penjualan, dan informasi lain yang berhubungan. Tujuannya untuk memperoleh jumlah bersih pendapatan penjualan. 6

b. Bagian harga pokok penjualan. Subbagian yang memperlihatkan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan. c. Beban penjualan. Subbagian yang mencantumkan daftar bebanbeban yang berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan. d. Beban administrasi dan umum. Seubbagian yang melaporkan beban-beban administrasi umum.

2. Bagian non-operasi: laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas sekunder/tambahan dari perusahaan. a. Pendapatan dan keuntungan lain. Daftar pendapatan/keuntungan yang dihasilkan dari transaksi nonoperasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait. b. Beban dan kerugian lain. Daftar beban/kerugian yang terjadi dari transaksi non-operasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang berhubungan. 3. Pajak penghasilan: bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan federal dan Negara bagian yang dikenakan atas laba dari operasi berlanjut. 4. Operasi yang dihentikan: keuntungan/kerugian material yang berasal dari disposisi segmen bisnis. 5. Pos-pos luar biasa: keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan jarang terjadi. 6. Laba per saham. Tiga subtotal yang harus ada ketika menghitung laba bersih metode ini adalah: 1.Pendapatan penjualan bersih 2. Laba kotor atas penjualan 3. Laba operasi (laba setelah pajak)

7

2.3 Pelaporan pos – pos yang tidak biasa 

Operasi yang dihentikan

Operasi yang dihentikan terjadi apabila : a. Perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi yang sedang berjalan b. Tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi pelepasan



Pos – pos luar biasa

Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria pos-pos luar biasa adalah sebagai berikut : a. Bersifat tidak biasa. Kejadian atau transaksi yang mendasari harus memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan merupakan jenis yang secara jelas tidak berhubungan dengan, atau hanya bersifat insidentil berkaitan dengan aktivitas normal dan umum perusahaan, dengan memperhitungkan lingkungan dimana perusahaan beroperasi. b. Kejarangan terjadinya Kejadian atau transaksi yang mendasari harus merupakan jenis yang tidak diharapkan akan terjadi kembali dimasa mendatang dengan memperhitungkan lingkungan dimana perusahaan beroperasi.



Keuntungan dan kerugian tidak biasa

Para pemakai laporan keuangan harus memperhatikan secara seksama pos-pos laporan keuangan yang tidak biasa atau jarang terjadi. Pos-pos seperti penghaupusan persediaan serta keuntungan dan kerugian dari fluktuasi valuta asing ada kalanya disajikan bersama dengan pendapatan dan beban normal yang berulang. Jika jumlahnya tidak material, maka pos-pos ini digabungkan dengan pos-pos lainnya dalam laporan laba-rugi. Jika jumlahnya material, maka pos-pos ini harus diungkapkan secara terpisah, tapi disajikan diatas “laba (rugi) sebelum pos luar biasa”.



Perubahan prinsip akuntansi 8

Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan penyesuaian retrospektif terhadap laporan keuangan. Penyesuaian tersebut membuat laporan keuangan tahun lalu konsisten dengan prinsip yang baru diadopsi. Perusahaan mencatat pengaruh kumulatif dari perubahan periode lalusebagai penyesuaian terhadap laba ditahan pada awal tahun yang disajikan.



Perubahan estimasi

Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai kesalahan atau pos-pos luar biasa. Estimasi selalu melekat pada proses akuntansi. Misalnya, perusahaan mengestimasi umur manfaat dan nilai sisa aktiva yang dapat disusutkan, piutang tak tertagih, keusangan persediaan, dan jumlah periode yang diharapkan atas manfaat dari pengeluaran tertentu. Karena berlalunya waktu, perubahan kondisi, atau informasi baru yang diperoleh, bahkan estimasi yang pada awalnya dibuat dengan niat baik harus diubah. Perubahan estimasi seperti ini disajikan dalam periode terjadinya perubahan itu jika hanya mempengaruhi periode bersangkutan, atau dalam periode terjadinya perubahan serta periode dimasa depan jika perubahan itu mempengaruhi keduanya.



Koreksi kesalahan

Kesalahan dapat terjadi akibat dari kesalahan matematis, kesalahan dalam mengaplikasikan prinsip akuntansi, atau salah menggunakan fakta-fakta yang ada pada waktu laporan keuangan disusun. Banyak perusahaan yang telah mengoreksi laporan keuangannya terkait dengan pelaporan pendapatan yang tidak tepat, akuntansi untuk opsi saham, penyisihan piutang, persediaan, restrukturisasi, dan kerugian kontinjensi. Perusahaan harus mengoreksi kesalahan tersebut dengan membuat ayat jurnal yang tepat. Koreksi penyesuaian diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, yang serupa dengan perubahan prinsip akuntansi. Perusahaan mencatat koreksi kesalahan pada tahun dimana kesalahan tersebut ditemukan. Jika perusahaan membuat laporan keuangan komparatif, perusahaan harus menyatakan kembali laporan sebelumnya untuk mengetahui pengaruh kesalahan itu. 9

2.4 Masalah pelaporan khusus 1. Alokasi pajak Intraperiode 

Keuntungan luar biasa Dalam menerapkan konsep alokasi pajak intraperiode, asumsikan bahwa schindler Co. memilki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta keuntungan luar biasa dari pengaprikan properti $100.000 jika tarif pajak penghasilan sebesar 30%, maka informasi berikut disajikan dalam laporan laba-rugi: Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa

$250.000

pajak penghasilan

75.000

Laba sebelum pos luar biasa Keuntungan luar biasa-pengaprikan propeti Dikurangi:pajak penghasilan yang berlaku

175.000 $100.000 30.000 70.000

Laba bersih

$ 245.000

Pajak penghasilan sebesar $75.000 ($250.000 x 30%)” yang berasal dari laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa” ditetukan dari transaksi pendapatan dan beban yang berhubungan dengan laba ini.



Kerugian luar biasa Asumsikan bahwa schindler Co. memiliki laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa sebesar $250.000 serta kerugian luar bias akibat bencana sebesar $100.000 dengan mengasumsikan tarif pajak sebesar 30%,dalam kasus ini,kerugian menimbulkan manfaat pajak yang positif sebesar $30.000,dan dengan demikian, dikurangkan dari kerugian awal sebesar $100.000. Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa

$250.000

Pajak penghasilan

75.000

Laba sebelum pos luar biasa Pos luar biasa_kerugian akibat bencana alam Dikurangi:pengurangan pajak penghasilan yang berlaku

175.000 $100.000 30.000 70.000

Laba bersih

$105.000 10

2. Laba per saham Laba per saham adalah rasio yang umumnya digunakan dalam prospektus, bahan penyajian, dan laporan yahunan kepada pemegang saham. Karena begitu pentingnya, laba per saham harus diungkapkan pada bagian muka laporan laba rugi. Berikut rumus perhitungan laba per saham:

Laba Bersih – Dividen Saham Preferen Rata-Rata tertimbang saham biasa yang beredar

3. Laporan laba ditahan 

Ilustrasi Laba Ditahan Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan atau menurunkan laba diitahan. Penyesuaian periode sebeumny setelah pajak, harus dibebankan ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak masuk dalam penentuan laba bersih periode berjalan. Berikut ilustrasi laporan laba ditahan:

TIGER WOODS INC. Laporan Laba Ditahan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2007 Laba ditahan, 1 Januari, seperti yang dilaporkan

$1.050.000

Koreksi atas penetapan yang terlalu rendah laba bersih pada Periodesebelumnya (kesalahan persediaan) Labaditahan,1Januari,setelahdisesuaikan



$50.000 1.100.000

Pembatasan Laba Ditahan Laba ditahan, sering dibatasi dengan persyaratan kontraktual, kebijakan dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. laba ditahan yang dibatasi, biasanya dipindahkan ke akun Laba Ditahan yang Diapropriasi. Karena itu, laba ditahan dapat melaporkan 2 jumlah terpisah, yaitu laba ditahan yang bebas dan laba ditahan yang diapropriasi

11

4. Laba Komprehensif Laba komprehensif meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dandistribusi kepada pemilik. FASB memutuskan bahwa laba komprehensif lainnya harus disajikan dengan salah satu dari 3 cara berikut ini: 

Laporan laba rugi kedua yang terpisah Laporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang diidentifikasikan sebagai laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional.



Laporan laba rugi dan laba komprehensif g...


Similar Free PDFs