Makalah Chapter 4 Kelompok 2 Laporan Laba Rugi PDF

Title Makalah Chapter 4 Kelompok 2 Laporan Laba Rugi
Author Marshanda Berlianti
Course Akuntansi Keuangan Menengah
Institution Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pages 13
File Size 248.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 73
Total Views 863

Summary

Download Makalah Chapter 4 Kelompok 2 Laporan Laba Rugi PDF


Description

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT

DOSEN PENGAMPU : Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc DISUSUN OLEH : Anggita Dwi Ananda (11200820000161) Rismansyah Jatmiko (11200820000106) Syifa Aulia (11200820000042) Yulyana (11200820000154)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

DAFTAR ISI DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1 PEMBAHASAN...................................................................................................................................2 1.1 Laporan Laba Rugi......................................................................................................................2 1.1.1 Kegunaan Laporan Laba Rugi..............................................................................................2 1.1.2 Batasan Laporan Laba Rugi..................................................................................................3 1.1.3 Kualitas Laba........................................................................................................................3 1.1.4 Mengelola Keatas dan Mengelola Kebawah.........................................................................4 1.2 Format Laporan Laba Rugi..........................................................................................................4 1.2.1 Unsur Laporan Laba Rugi.....................................................................................................4 1.2.2 Pengungkapan Minimum......................................................................................................5 1.2.3 Komponen Menengah Laba Rugi.........................................................................................5 1.2.4 Laporan Laba Rugi Ringkas.................................................................................................6 1.3 Pelaporan dalam Laporan Laba Rugi...........................................................................................6 1.3.1 Laba Bruto............................................................................................................................6 1.3.2 Laba dari Operasi..................................................................................................................6 1.3.3 Klasifikasi Beban..................................................................................................................7 1.3.4 Keuntungan dan Kerugian....................................................................................................7 1.3.5 Laba Sebelum Penghasilan Pajak..........................................................................................8 1.3.6 Laba Neto.............................................................................................................................8 1.3.7 Alokasi Kepada Kepentingan Non-Pengendali.....................................................................8 1.3.8 Laba Per Saham....................................................................................................................9 1.3.9 Operasi yang Dihentikan..........................................................................................................9 1.3.10 Alokasi Pajak Antarperiode.....................................................................................................9 1.4 Isu Pelaporan Lainnya...............................................................................................................10 1.4.1 Perubahan Akuntansi dan Kesalahan..................................................................................10 1.4.2 Laporan Saldo Laba............................................................................................................10 1.4.3 Laba Rugi Komprehensif....................................................................................................11 1.4.4 Laporan Perubahan Ekuitas................................................................................................11 SUMBER............................................................................................................................................12

PEMBAHASAN 1.1 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk jangka waktu tertentu. (Ini juga sering disebut laporan laba rugi atau pernyataan penghasilan). Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit. Laporan laba rugi ( Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Laporan Rugi Laba akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara pendapatan (revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu. Kalau pendapatan (revenues) lebih besar daripada biaya (expenses) pada periode tertentu, berarti perusahaan memperoleh laba. Kalau pendapatan (revenues) lebih kecil daripada biaya (expenses) pada periode tertentu, berarti perusahaan menderita kerugian. Laporan Laba/Rugi berisi informasi laba yang bermanfaat bagi pemakai informasi laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan. Laporan Laba/Rugi tersebut memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham dan calon investor untuk mengambil keputusan dalam menginvestasikan dana mereka. Informasi laba yang terdapat di laporan keuangan merupakan informasi utama dalam pengambilan keputusan berinvestasi tersebut. 1.1.1 Kegunaan Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi membantu pengguna laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan dalam beberapa cara. Misalnya, investor dan kreditur menggunakan informasi laporan laba rugi untuk : a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan melakukan kajian terhadap pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya. b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan. c. Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa depan. Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa yang akan datang. 2

1.1.2 Batasan Laporan Laba Rugi Karena laba bersih merupakan perkiraan dan mencerminkan sejumlah asumsi, laba pengguna pernyataan perlu menyadari batasan tertentu yang terkait dengan informasinya. Beberapa batasan tersebut antara lain: a. Perusahaan menghilangkan item dari laporan laba rugi yang tidak dapat diukur dengan andal. Praktek saat ini melarang pengakuan item tertentu dari penentuan pendapatan meskipun efek dari barang-barang tersebut bisa dibilang mempengaruhi kinerja perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin tidak mencatat yang belum direalisasi keuntungan dan kerugian atas efek investasi tertentu dalam pendapatan ketika terdapat ketidakpastian bahwa ia akan pernah menyadari perubahan nilai. Selain itu, semakin banyak perusahaan, seperti L'Oréal (FRA) dan Daimler AG (DEU), pengalaman meningkat dalam nilai karena pengenalan merek, layanan pelanggan, dan kualitas produk. Biasa kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan melaporkan jenis nilai ini masih kurang. b. Angka pendapatan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Satu perusahaan dapat mendepresiasi aset pabriknya secara dipercepat; lainmemilih depresiasi garis lurus. Dengan asumsi semua faktor lainnya sama, yang pertamaperusahaan akan melaporkan pendapatan yang lebih rendah. Akibatnya, kami membandingkan apel dengan jeruk. c. Pengukuran pendapatan melibatkan penilaian. Misalnya, satu perusahaan dalam keadaan baik iman dapat memperkirakan masa manfaat suatu aset menjadi 20 tahun sementara perusahaan lain menggunakan estimasi 15 tahun untuk jenis aset yang sama. Demikian pula, beberapa perusahaan dapat membuat perkiraan optimis tentang biaya garansi di masa depan dan beban piutang tak tertagih, yang menghasilkan biaya yang lebih rendah dan pendapatan yang lebih tinggi. d. Singkatnya, beberapa keterbatasan laporan laba rugi mengurangi kegunaannya informasi untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan. 1.1.3 Kualitas Laba Pengertian kualitas laba menurut John J.Wild ,K.R.Subramanyam dan Robert F. Hasley ,dalam bukunya Financial Statement Analysis- 8 ed, Mc Graw Hill “Earnings Quality refers to the relevance earnings in meas/uring company performance” (Kualitas laba mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan) Berdasarkan pengertian tentang definisi laba bahwa kualitas laba adalah pengukuran atas efisiensi dan efektifitas penggunaan aktiva dan modal dalam menghasilkan labanya. Sampai saat ini, diskusi kami telah melihat pentingnya informasi dalam pendapatan pernyataan untuk Perusahaan berusaha untuk memenuhi atau mengalahkan ekspektasi pasar sehingga harga pasar saham mereka dan nilai kompensasi manajemen meningkat. Akibatnya, perusahaan memiliki insentif untuk mengelola pendapatan untuk memenuhi target pendapatan atau untuk membuat pendapatan terlihat kurang berisiko. Regulator telah menyatakan keprihatinan bahwa motivasi untuk memenuhi target pendapatan mungkin mengesampingkan praktik bisnis yang baik. Ini mengikis kualitas pendapatan dan kualitas dari pelaporan keuangan. Seperti yang dicatat oleh mantan regulator, “Mengelola mungkin memberi jalan untuk manipulasi; integritas mungkin kalah dengan ilusi.”

3

1.1.4 Mengelola Keatas dan Mengelola Kebawah Perusahaan dalam mengelola pendapatan naik atau turun berpengaruh negative pada kualitas laba. Contohnya dalam salah satu kasus yang paling terkenal, W.R. Grace (AS) mengelola laba agar lebih mudah dengan mengambil kelebihan cadangan laba di “cookie jar” yang berasal dari tahun-tahun yang menghasilkan laba tinggi. Selama awal tahun 1990-an, Grace tumbuh cepat dengan keuntungan meningkat 30 % per tahun, melebihi target analisis yaitu 24%. Khawatir akan hal itu, Grace menyembunyikan kelebihan laba dalam cadangan serba guna “cookie jar”. Pada tahun 1995 ketika keuntungan menurun, Grace ingin mengurangi cadangan ini sehingga meningkatkan pendapatan. SEC AS tidak menerima praktik tersebut sehingga hal ini melanggar prinsip akuntansi yang berlaku di AS. Apa itu manajemen laba? Hal ini sering didefinisikan sebagai waktu yang direncanakan dari pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian untuk kelancaran keluar benjolan laba. Umumnya, perusahaan menggunakan manajemen laba untuk meningkatkan pendapatan pada tahun berjalan di beban pendapatan di tahun-tahun mendatang. Misalnya, mereka mengakui penjualan sebelum waktunya di rangka meningkatkan pendapatan. Seperti yang dicatat oleh seorang komentator, “… ini seperti memasukkan gabus ke dalam [membuka] sebotol anggur sebelum siap.” Perusahaan juga menggunakan manajemen laba untuk menurunkan laba saat ini agar dapat meningkatkan pendapatan di masa depan. Kasus klasik adalah penggunaan cadangan "cookie jar". Perusahaan menetapkan cadangan ini dengan menggunakan asumsi yang tidak realistis untuk memperkirakan kewajiban untuk item seperti kerugian pinjaman, biaya restrukturisasi, dan pengembalian garansi. Perusahaan kemudian mengurangi cadangan ini untuk meningkatkan pendapatan yang dilaporkan di masa depan. Manajemen laba tersebut berdampak negatif terhadap kualitas laba jika mendistorsi informasi dengan cara yang kurang berguna untuk memprediksi pendapatan dan arus kas masa depan. Pasar mengandalkan kepercayaan. Ikatan antara pemegang saham dan perusahaan harus tetap ada kuat. Investor atau orang lain kehilangan kepercayaan pada angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan pernyataan akan merusak pasar modal. 1.2 Format Laporan Laba Rugi 1.2.1 Unsur Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi sendiri adalah rangkuman dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang dihasilkan oleh laba neto. Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur utama yaitu a. Definisi penghasilan. Definisi penghasilan meliputi pendapatan (Revenue) atau keuntungan ( gains). Pendapatan dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan perusahaan yang meliputi penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, dan juga sewa. Sedangkan keuntungan mencerminkan pos lain yang mendefinisikan penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam aktivitas entitas biasa, contohnya Pos yang timbul dalam pengalihan aset tidak lancar. Nah, penghasilan juga didefinidikan sebagai keuntungan yang belum terealisasi, sebagai contoh kenaikan jumlah aset jangka panjang. b. Definisi beban. Devinisi beban mencangkup kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Sebagai contoh, beban pokok penjualan, penyusutan, sewa, gaji dan upah, serta pajak. Kerugian mencangkup 4

kerugian beban restrukturisasi, kerugian yang berkaitan dengan penjualan aset jangka panjang, ataupun kerugian yang belum direalisasi pada sekuritas yang diperdagangkan. Nah, ketika dilaporkan pada laporan laba rugi keuntungan dan kerugian dilaporkan secara terpisah untuk menilai arus kas masa depan. Misalnya ketika McDolald (AS) menjual hamburger, perusahaan mencatat sebagai pendapatan, sedangkan ketika McDonald menjual tanah, maka perusahaan mencatat selisih antara harga jual dan nilai bukusebagai keuntungan. Perbedaan ini disebabkan karena penjualan hamburger merupakan operasional perusahaan sedangkan menjual tanah bukan bagian dari operasi perusahaan. 1.2.2 Pengungkapan Minimum Komponen laba rugi membantu pengguna untuk memahami kinerja keuangan tahun berjalan dan memberikan dasar untuk memprediksi hasil dimasa mendatang. IFRS tidak menspesifikasikan perangkat tertentu untuk melaporkan laporan laba rugi. Tapi setidaknya laporan tersebut berisi : a. Pendapatan. Yaitu pemasukan manfaat ekonomi selama suatu periode yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal perusahaan. b. Beban Pajak c. Biaya Keuangan d. Bagian dari laba atau rugi entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. e. Jumlah tunggal yang terdiri dari 1. Laba setelah pajak atau rugi operasi yang diihentikan 2. Laba setelah pajak atau rugi yang diakui pada pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan kelompok aset yang merupakan operasi dihentikan. f. Laba bersih atau rugi bersih Selain itu juga, IFRS menyatakan bahwa pos, judul, dan subtotal tambahan harus disajikan pada lembar muka laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan terhadap pemahaman kinerja keuangan perusahaan. 1.2.3 Komponen Menengah Laba Rugi Perusahan umumnya ada yang menyajikan beberapa atau semua bagian pada laporan laba rugi, berikut komponen-komponen/ format laba rugi. a. Bagian penjualan atau pendapatan. Pada bagian ini disajikan penjualan, diskon, penyisihan, imbal hasil, dan informasi terkait lainnya. Yang mana bertujuan untuk mendapatakan jumlah neto dari pendapatan penjualan. b. Bagian Beban Pokok Penjualan. Nah, bagian ini menunjukan beban pokok penjualan untuk menghasilkan penjualan. Laba Bruto. Yang mana dihasilkan dari pendapatan dikurangi beban pokok penjualan c. Beban Penjualan. Yaitu melaporkan beban yang diakibatkan dari upaya perusahaan untuk menghasilkan penjualan. d. Beban administrasi umum. Melaporkan beban administrasi umum. e. Pendapatan dan beban lain. Yang mencangkup sebagian besar transaksi yang tidak memenuhi kategori pendapatan dan beban seperti yang telah dijelaskan. Laba dari operasi yang didapatkan dari hasil keuntungan perusahaan dari operasi normal 5

f.

Biaya keuangan. Yaitu suatu pos terpisah yang mengidentifikasi biaya pendanaan perusahaan, yang selanjutnya disebut sebagai beban bunga. Laba sebelum pajak penghasilan yaitu total laba sebelum pajak penghasilan. g. Pajak penghasilan. Yaitu bagian pendek yang melaporkan pajak yang dikenakan pada laba sebelum pajak penghasilan. Laba dari operasi yang dilanjutkan. Yaitu hasil perusahaan sebelum keuntungan atau kerugian dari operasi dihentikan h. Operasi dihentikan. Yaitu keuntungan dan kerugian akibat penghentian komponen perusahaan. Laba Neto. Yaitu hasil neto dari kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu i. Kepentingan non pengendali. Menyajikan alokasi laba neto kepada pemegang saham untama dan kepentingan nonpengendali. j. Laba Persaham. Jumlah perlembar saham atas laba yang dilaporkan. 1.2.4 Laporan Laba Rugi Ringkas Jadi dari beberapa perusahaan, mungkin tidak semuanya memuat komponenkomponen yang ada dalam laporan laba rugi tadi, ataupun hanya memasukan jumlah total komponen pada laporan laba rugi. Maka perusahaan juga harus menyediakan daftar tambahan untuk menghitung jumlah total dan memperhatikan daftar tambahan yang diususn sebagai daftar pendukung laporan laba rugi. Berikut ilustrasi yang menggambarkan laporan laba rugi ringkas pada boc hong company yang lebih terperinci. Nah, dan disni contoh daftar pendukung referensi silang catatan D : beban penjualan. Sebagaimana yang telah kita perhatikan bersama laporan laba rugi selalu mencangkup unsur-unsur dasar tertentu, tapi perusahaan dapat menyajikan dalam berbagai macam format. 1.3 Pelaporan dalam Laporan Laba Rugi 1.3.1 Laba Bruto Perhitungan laba bruto didapat dari pengurangan beban pokok penjualan dari pendapatan penjualan neto. Adanya pengungkapan akan pendapatan penjualan bersih ini berguna untuk melaporkan pendapatan rutin perusahaan. Perusahaan biasanya mengungkapkan pendapatan incidental sebagai pendapatan dan beban lainnya. Dengan begitu, penganalis akan lebih dipermudah dalam memahami dan menilai pendapatan dari operasi yang dilakukan perusahaan. Selain itu juga, pelaporan laba bruto juga memberikan informasi untuk menilai, mengevaluasi, dan memprediksi laba perusahaan di masa mendatang. Melalui pelaporan laba bruto ini, pengguna laporan akan bisa memahami trend laba bruto yang sedang terjadi sehingga nantinya pengguna laporan akan bisa memahami kompetitif yang mempengaruhi nilai laba bruto. 1.3.2 Laba dari Operasi Sebagaimana pendapatan dan beban lainnya dari laba bruto penentuan laba dari operasi perusahaan biasanya didapat dengan mengurangi beban penjualan serta administrasi. Laba dari operasi ini nantinya akan berfokus pada pos – pos yang memengaruhi aktivitas bisnis rutin. Maka itu, laba dari operasi akan menjadi ukuran yang sering dipakai oleh para analis demi memprediksi jumlah, waktu, serta ketidakpastian arus kas perusahaan di masa mendatang.

6

1.3.3 Klasifikasi Beban Sudah seharusnya, perusahaan menyajikan analisis beban yang telah diklasifikasikan berdasarkan sifatnya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, beban pengiriman, beban iklan, beban penyusutan, maupun beban amortisasi. Serta klasifikasi beban berdasarkan fungsinya, seperti beban pokok penjualan dan beban penjualan. Dengan menggunakan metode sifat beban ini nantinya akan mempermudah penerapan beban karena nantinya alokasi beban untuk fungsi yang berbeda tidak perlu dilakukan. Meskipun demikian, penggunaan metode fungsi beban secara lebih umum dipandang lebih relevan karena dengan metode ini nantinya akan melalui proses pengidentifikasian pemicu biaya utama dari perusahaan yang pada akhirnya akan membantu pengguna untuk menilai apakah jumla beban tersebut sesuai dengan pendapatan yang diperoleh. Namun, metode ini memiliki keterbatasan berupa alokasi biaya ke berbagai macam fungsi yang memungkinkan adanya ketidaklogisan sehingga klasifikasian beban akan membingungkan. Perlu diketahui, biasanya perusahaan menggunakan pendekatan fun...


Similar Free PDFs