Kelompok 4 (Token Ekonomi) PDF

Title Kelompok 4 (Token Ekonomi)
Course Psikologi Pendidikan
Institution Universitas Malikussaleh
Pages 11
File Size 169.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 10
Total Views 75

Summary

MAKALAHTOKEN ECONOMYDosen Pembimbing:Dwi Iramadhani, S., M., PsikologDisusun Oleh :Kelompok 4Ramadhani (160620103)Agustriati (160620110)Sarah Nadia (170620075)Hayatun Nufus (170620080)Aulia Rahmat (18 0620061)Dela Berliana Zen (180620098)PROGRAM STUDI PSIKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MALIKUSS...


Description

MAKALAH TOKEN ECONOMY

Dosen Pembimbing: Dwi Iramadhani, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh : Kelompok 4 Ramadhani

(160620103)

Agustriati

(160620110)

Sarah Nadia

(170620075)

Hayatun Nufus

(170620080)

Aulia Rahmat

(18 0620061)

Dela Berliana Zen

(180620098)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ACEH UTARA 2021

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam keadaan yang bagaimana pun juah. Salam serta shalawat kita hanturkan kepada Nabiullah SWT yang menghantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi suri tauladan bagi umat-Nya.Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai “Token Ekonomi“. Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Saran serta kritik

penulis sangat harapkan dari pembaca

agar pada penulisan makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi. Seperti kata pepatah tak ada gading yang sempurnah, begitu juga dengan manusia sendiri.

Lhokseumawe, … April 2021

Penulis

i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Disiplin adalah suatu cara untuk membantu anak agar dapat mengembangkan pengendalian diri. Dengan menggunakan disiplin, anak dapat memperoleh suatu batasan untuk memperbaiki tingkah lakunya yang salah Disiplin merupakan proses yang diperlukan agar seseorang dapat menyesuaikan dirinya (Suryadi, 2006: 70). Tujuan diterapkannya disiplin agar anak dapat secara kreatif dan dinamis dalam mengembangkan hidupnya di kemudian hari. Kasih sayang dan disiplin harus berjalan bersama-sama secara seimbang. Kasih sayang tanpa disiplin dapat mengakibatkan munculnya rasa ketidakpedulian, sebaliknya disiplin tanpa kasih sayang merupakan tindakan kejam.Hal tersebut sependapat dengan Peck (2007: 197), yang menyatakan bahwa disiplin merupakan perangkat mendasar yang kita butuhkan untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Selain itu, kita selalu berada pada lingkungan masyarakat karena kita tidak bisa hidup sendiri. Untuk itu, kita perlu disiplin agar dapat menyesuaikan diri dan diterima dimasyarakat. Suryadi (2006: 70) menambahkan, dalam proses pendidikan anak diharapkan mampu memahami disiplin agar mereka dapat bekerjasama dengan orang lain. Teori penguatan memandang bahwa tingkah laku manusia dapat dibentuk melalui pemberian penghargaan atas respons yang dilakukan. Setiap kali terjadi perubahan tingkah laku sebagai efek dari pemberian stimulus, maka secara rutin diberikan penghargaan, sehingga melalui penghargaan ini siswa akan termotivasi untuk

melakukan

respons-respons

berikutnya.

Jadi

pada

teori

penguatan,

pengkondisian dilakukan pada respons yang dilakukan oleh siswa”.Para siswa seringkali melakukan pelanggaran kedisiplinan, baik pelanggaran ringan maupun berat. Di lingkungan internal sekolah pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran ringan sampai pelanggaran berat, seperti kasus bolos sekolah, perkelahian, nyontek, pemalakan, dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya. Tentu saja semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangan, maka disinilah arti penting penanaman disiplin sejak dini yaitu untuk mencegah dan menanggulangi adanya ketidakdisiplinan.

1

Dengan adanya masalah kurang disiplin yang terjadi di sekolah tersebut, maka ada salah satu metode yang sering digunakan di sekolah untuk penguatan perilaku positif pada anak yaitu pemberian reward (penghargaan), yang pertama reward verbal yang berupa pujian dari guru. Dimana pujian diberikan ketika siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Reward (penghargaan) tidak hanya berupa verbal, tetapi ada juga yang berupa non verbal salah satunya yaitu dengan metode token ekonomi. Token ekonomi merupakan suatu wujud modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan pemakaian token (tanda-tanda). Individu menerima token dengan cepat setelah mempertunjukkan perilaku yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan token ekonomi? 2. Bagaimana peran metode token ekonomi untuk memodifikasi perilaku? 3. Apa saja tujuan dari token ekonomi? 4. Apa saja komponen token ekonomi? 5. Bagaimana langkah pelaksanaan token ekonomi? 6. Bagaimana kelebihan dan kelemahan metode token ekonomi?

C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian token ekonomi. 2. Memahami peran metode token ekonomi untuk memodifikasi perilaku. 3. Memahami tujuan penerapan token ekonomi. 4. Mengetahui komponen-komponen token ekonomi. 5. Memahami langkah pelaksanaan token ekonomi. 6. Mengetahui kelebihan dan kelemahan token ekonomi.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Token Token Ekonomi merupakan suatu wujud modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan pemakaian token (tanda-tanda). Individu menerima token dengan cepat setelah mempertunjukkan perilaku yang diinginkan. Token itu dikumpulkan dan dipertukarkan dengan suatu obyek atau kehormatan yang penuh arti. Token economy adalah suatu cara untuk penguatan tingkah laku yang ditujukan seorang anak yang sesuai dengan target yang telah disepakati dengan menggunakan hadiah untuk penguatan yang simbolik. Dalam token ekonomi tingkah laku yang diharapkan muncul bisa diperkuat dengan sesuatu yang diinginkan oleh anak, sehingga hasil perilaku yang diharapkan oleh kita bisa ditukar dengan sesuatu yang diinginkan oleh anak. Token ekonomi merupakan salah satu contoh dari perkuatan ekstrinsik yang menjadikan seseorang melakukan sesuatu untuk diraihnya yakni bisa meningkatkan perhatiannya baik dari tingkat tenasitas maupun dari tingkat vigilitas, tujuannya adalah mengubah motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi yang instrinsik, dengan cara ini diharapkan bahwa perolehan tingkah laku yang diinginkan dapat menjadi ganjaran untuk memelihara tingkah laku yang baru. Pada dasarnya terapi tingkah laku diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku yang maladaptif, serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan (Corey, 2013: 216).

B. Tujuan Penerapan Ekonomi Token Penggunaan metode token ekonomi memiliki tujuan diantaranya: 1. Meningkatnya kepuasan dalam mendorong peningkatan kompetensi siswa melalui penghargaan yang kongkrit atau visual sehingga tingkat kesenangan siswa melakukan sesuatu prestasi benar-benar tampak. 2. Meningkatnya efektivitas waktu dalam pelaksanaan pembelajaran. Belajar yang efektif adalah yang menggunakan waktu yang pendek dengan hasil yang terbaik dan terbanyak. Siswa harus menyadari berapa lama mereka telah belajar dan berapa banyak waktu yang telah mereka gunakan secara efektif untuk melaksanakan aktivitas belajar. 3

3. Berkurangnya kebosanan, suasana belajar yang kolaboratif, rivalitas, kompetitif yang diberi penguatan oleh pendidik dapat menurunkan tingkat kebosanan sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam jangka waktu yang yang lama. 4. Meningkatnya daya respon suasana belajar yang kompetitif akan meningkatkan kecepatan siswa dalam memberikan respon. Setiap respon yang sesuai dengan tujuan akan segera mendapat penguatan sehingga suasana belajar menjadi cair, komunikatif dan lebih menyenangkan. 5. Berkembangnya penguatan yang lebih alami, melalui pemberian penguatan yang tepat waktu dan disesuaikan dengan tingkat prestasi setiap siswa atau setiap kelompok siswa. 6. Meningkatnya penguatan sehingga motivasi belajar setiap siswa berkembang atau setiap kelompok siswa di kelas selalu dalam keadaan terpacu, untuk mewujudkan daya pacu ini akan semakin berkembang jika siswa juga mendapat layanan untuk mengabadikan daya kompetisinya seperti dengan dukungan rekaman video (Rahmat, 2004).

C. Komponen Ekonomi Token Rahmat (2004) menyebutkan bahwa ada beberapa komponen token ekonomi yang dibutuhkan, diantaranya: 1. Token atau simbol praktis dan atraktif untuk memicu tumbuhnya motivasi belajar. 2. Definisi target perilaku jelas. 3. Dukungan penguatan (reinforcers) dengan barang yang berharga. 4. Sistem penukaran token atau symbol. 5. Sistem dokumentasi atau perekam data. 6. Konsistensi dalam implementasi untuk menjunjung konsistensi itu sebaiknya terdapat panduan teknis yang tertulis sebagai pegangan pelaksanaan tugas sehingga apa yang direncanakan itulah yang dilaksanakan.

D. Langkah Pelaksanaan Ekonomi Token Terdapat beberapa langkah utama yang harus dipersiapkan ketika akan melaksanakan ekonomi token. Kurniawati (2010) menyebutkan beberapa langkah tersebut diantaranya:

4

1. Menentukan Perilaku Target. Semakin homogen individu kelompok yang dikenai token ekonomi, maka akan semakin mudah menstandarisasikan aturan-aturan yang berlaku dalam token ekonomi.

2. Mencari Garis Basal. Mencari garis basal yaitu memperoleh data sebelum melakukan penanganan, biasanya melalui pengamatan selama dua minggu terhadap perilaku target. Sesudah program dimulai, kita bisa membandingkan data dengan yang diperoleh saat menentukan garis basal, sehingga dapat menentukan efektivitas program.

3. Memilih Back Up Reinforcer. Memperhatikan bagaimana karakteristik peserta program dan apa saja kirakira barang yang dibutuhkan. Barang yang menjadi pengukuh haruslah barang yang dapat digunakan atau consumable. Perlu diperhatikan pula tempat penyimpanan, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program.

4. Memilih Tipe Token Yang Akan Digunakan. Secara umum, tipe token haruslah menarik, ringan, mudah dipindahkan, tahan lama, mudah dipegang, dan tidak mudah dipalsukan. Beberapa contoh yaitu: stiker, keping logam, koin, check-mark, poin, poker chip, stempel yang dicap dibuku, tanda bintang, kartu, dan lain-lain.

5. Mengidentifikasikan Lokasi Yang Tepat. Token dapat diberikan dimana saja, asal diberikan setelah perilaku target muncul.

E. Kriteria Pemilihan Token Pemilihan token pada anak hendaknya disesuaikan dengan kondisi anak (Kurniawati, 2010), kriteria pemilihan token tersebut diantaranya: 1. Disukai atau menarik perhatian anak. 2. Mencukupi bila diperlukan. 3. Praktis tidak menyusahkan. 4. Dalam bentuk yang tidak boleh dihimpunkan, dilihat, disentuh, dan dibilang. 5

5. Tidak mudah diperoleh di tempat lain atau tidak mudah dipalsukan. 6. Tahan lama.

F. Kelebihan Dan Kelemahan Ekonomi Token 1. Kelebihan a. Membantu anak yang memiliki gangguan fisik (cacat) ketika belajar di kelas b. Menangani anak-anak dengan masalah antisosial. c. Menurunkan tingkat absent dan meningkatkan performa akademik. d. Mengurangi perilaku agresif anak. e. Mengelola perilaku anak dalam keluarga.

2. Kelemahan a. Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token merupakan dorongan dari luar diri. b. Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung/back up reinforcer. c. Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan dan menerima token.

6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari penjelasan yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Token ekonomi merupakan suatu wujud modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan pemakaian token (tanda-tanda). 2. Metode token ekonomi dinilai efektif untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. 3.

Token ekonomi dapat meningkatkan perilaku kedisiplinan anak usia dini dalam melakukan kegiatan sehari-hari ketika berada di sekolah.

Contoh setiap pekerjaan anak yang telah kita perintahkan dan dapat dikerjakan dengan baik ditukarkan dengan poin. Nah poin tersebut yang telah terkumpul sesuai dengan perjanjian kita di awal oleh anak tersebut dapat ditukarkan dengan hadiah yang diinginkan.

7

DAFTAR PUSTAKA Edwards, Drew. 2006. Ketika Anak Sulit Diatur: panduan bagi para orang tua untuk mengubah masalah perilaku anak. Bandung: Kaifa. Davidson, Gerald, dkk. 2010. Psikologi Abnormal. Jakarta: Rajawali Press. Kurniawati, Yuli. 2010. Modifikasi Perilaku Anak Usia Dini. Semarang: UNNES. Rahmat, Firlia. 2004. Token Ekonomi. (Diperoleh 25 Mei 2015 dari http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/chapter_ii/07620004-firlia-rachmat.ps%20(28). Wantah, Maria J. 2005. Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

8

KONTROL TUGAS (LOGBOOK)

No. 1 2 3 4 5 6

Nama/NIM Ramadhani (160620103) Dela Berliana Zen (180620098) Sarah Nadia (170620075) Agusriati (160620110) Hayatun Nufus (170620080) Aulia Rahmat (180620061)

Uraian Tugas

Tanggal Pengerjaan

Makalah

4 April 2021

Makalah

4 April 2021

Cari Bahan

3 April 2021

Cari Bahan

3 April 2021

Cari Bahan

3 April 2021

Power Point

5 April 2021

9...


Similar Free PDFs