Kemiskinan Perkotaan DOC

Title Kemiskinan Perkotaan
Author Alexandra Januarvian
Pages 5
File Size 55 KB
File Type DOC
Total Downloads 29
Total Views 479

Summary

A. LATAR BELAKANG Urbanisasi yang terjadi di daerah perkotaan telah banyak memunculkan masalah-masalah yang kompleks di dalam banyak aspek kehidupan perkotaan, antara lain meliputi aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Seiring berjalannya waktu, tingkat urbanisasi di negara-negara berkembang semakin me...


Description

1 A. LATAR BELAKANG Urbanisasi yang terjadi di daerah perkotaan telah banyak memunculkan masalah-masalah yang kompleks di dalam banyak aspek kehidupan perkotaan, antara lain meliput aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Seiring berjalannya waktu, tngkat urbanisasi di negara-negara berkembang semakin meningkat tap tahunnya dan perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) secara besar-besaran mengakibatkan masalah perumahan menjadi masalah yang serius bagi pemerintah. Kota-kota besar pada saat ini memang menjanjikan kesempatan dan kesejahteraan yang luas dan memperoleh kesempatan maju di kota. Di Indonesia, menurut data dalam laporan World Urbanizaton Prospects: the 2005 Revision Populaton Database dari PBB memperlihatkan bahwa proporsi penduduk di perkotaan Indonesia pada beberapa dasawarsa adalah sebesar 9,86 juta jiwa (12,4%) pada tahun 1950, 13,99 juta jiwa (14,6%) pada tahun 1960, 20,5 juta jiwa (17,1%) pada tahun 1970, 33,2 juta jiwa (22,1%) pada tahun 1980, 55,5 juta jiwa (30,6%) pada tahun 1990. Menurut Sensus Penduduk tahun 2000, jumlah dan proporsi penduduk perkotaan Indonesia mencapai 86,6 juta jiwa setara dengan 41,99% penduduk tahun 2000. Data paling mutakhir, menurut Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk perkotaan telah mencapai angka 128,3 juta jiwa atau setara dengan 54% total penduduk Indonesia tahun 2010. Dengan kata lain, lebih dari setengah penduduk Indonesia tnggal di daerah perkotaan dan menjadi warga kota (urban). Permasalahan lain yang muncul di perkotaan juga disebabkan oleh karakter penduduk yang melakukan urbanisasi yang masih menganut cara hidup tradisional di lingkungan lama mereka. Perbauran antara karakter tradisional dan modern inilah yang umumnya terjadi di perkotaan, dan secara tdak langsung memberikan efek negatf dengan munculnya masalah-masalah perkotaan yang kompleks. Selain dampak yang past terasa sepert semakin padatnya penduduk kota, masalah- masalah lain sepert pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas perkotaan, yang akan menghambat perkembangan kota itu sendiri. B. PERMASALAHAN KEMISKINAN KOTA Urbanisasi telah memunculkan masalah kemiskinan sebagai akibat urbanis yang tdak memiliki pendidikan yang cukup, lebih-lebih pendidikan di desa cenderung rendah kualitasnya yang akibatnya para urbanis ini akhirnya jatuh miskin di kota-kota karena mereka tdak mampu bersaing dan menjadi pengganggur. Penduduk desa dengan kemampuan rendah pindah ke kota dengan pengharapan mendapatkan hidup yang lebih baik sehingga penduduk kota semakin banyak dan kebutuhan penduduk semakin meningkat. Namun sektor formal yang berkembang di perkotaan tdak mampu menyerap tenaga kerja kemampuan dan keahlian rendah tersebut sehingga mereka bekerja di sektor informal sepert buruh, aktiitas tradisional dalam skala kecil, PKL, dan sebagainya. Sektor informal ini tdak memiliki kesempatan masuk dalam ekonomi pasar. Sektor informal ini cenderung memiliki pendapatan kecil, sehingga tdak terjadi aliran kapital dari kota ke desa. Kemiskinan dalam art luas di negara-negara berkembang memiliki wujud yang multdimensi yang meliput sangat...


Similar Free PDFs