KERANGKA ACUAN KERJA (KAK PDF

Title KERANGKA ACUAN KERJA (KAK
Author Gatot Wondo Utomo
Pages 9
File Size 196.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 69
Total Views 609

Summary

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Program : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Sasaran Program : Tercapainya Pengelolaan dan Penyelanggaraan Transportasi Udara Yang Aman, Nyaman dan ...


Description

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Program Sasaran Program

: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara : Tercapainya Pengelolaan dan Penyelanggaraan Transportasi Udara Yang Aman, Nyaman dan Selamat Kegiatan : Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara Enarotali Sub Kegiatan : Belanja Jasa Konsultansi Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Laporan Perencanaan Detail Kegiatan : Belanja Jasa Konsultansi Volume : 1 Paket A. LATAR BELAKANG Transportasi udara mempunyai kedudukan yang cukup strategis dalam konteks peran dan sumbangannya dalam pembangunan nasional.Salah satu komponen penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan pada transportasi udara adalah pengembangan kinerja dan pembangunan Bandar udara. Oleh karena itu, sebagai prasaran penyelenggaraan penerbangan, Bandar udara perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan sesuai dengn tingkat kebutuhannya. Agar penyelenggaraan layanan jasa kebandarudaraan dapat terwujud dalam satu kesatuan tatanan kebandarudaraan secara nasional yang handal dan berkemampuan tinggi, maka dalam proses penyusunan penataan Bandar udara tetap perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, keamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional. Hal ini sesuai sebagaimana diatur dalam UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 457 “Rencana induk bandar udara pada bandar udara yang beroperasi harus disesuaikan dan ditetapkan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku ,, dan yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungna Hidup Bandar Udara serta Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan, Peraturan Menteri Perhubungan PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara. Dalam proses penyusunan penataan Bandar udara perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestariaan lingkungan, keamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional. Oleh karena penataan fasilitas Bandar udara merupakan pekerjaan yang kompleks dan perlu mempertemukan kepentingan berbagai bidang (multi-facet), maka proses perencanaan fasilitas Bandar udara benar-benar membutuhkan keahlian yang mampu menghasilkan produk perencanaan sesuai dengan kriteria-kriteria teknis di bidang

kebandarudaraan yang berlaku secara internasional yang dibakukan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) dan merujuk kepada standar peraturan perundangan yang berlaku. 1. Dasar Hukum Pembuatan Tinjau Ulang Master Plan/Rencana Induk Bandar Udara ini harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan standar yang terkait di bidang kebandarudaraan, yaitu : a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan b. Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan d. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang sertifikasi Operasi Bandar Udara. g. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002 tentang penyelengaraan Bandar Udara Umum. h. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 590/2014 tentang Pedoman Teknis Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara. i. Persyaratan/ketentuan teknis lainnya yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. j. Persyaratan/ketentuan teknis yang dikeluarkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization). 2. Gambaran Umum Lokasi Studi/Pekerjaan a. Gambaran Umum Lokasi b. Kondisi Eksisting Bandar Udara 1. Nama Bandar 2. Lokasi 3. Provinsi 4. Kelas Bandara 5. Status Pelayananan 6. Rute Pelayanan 7. Jarak dari pusat Kota 8. Koordinat ARP 9. Nomor Runway 10. Koordinat Bandara 11. Jam Operasi 12. Pengelola 13. Pengoperasian 14. Elevasi

: Bandar Udara Enarotali : Kabupaten Paniai : Papua : III : AFIS : Enaro-Nabire, Enaro-Timika : ± 1Km : S 5 40 17, E 132 44 33 : 09 - 27 : ̊ 6̊ S 6̊ ̊ E : 06.00 s/d 15.00 Local time : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara : UPBU Enarotali : 5500 ft (1676,4 m)

15. Pesawat Terbesar 16. Landas pacu Nomor Landas Pacu Dimensi Konstruksi Daya dukung

: CN 212 : : 09 - 27 : 990 x 18 m : Aspalt Concrete :

17. Landas Hubung Dimensi Konstruksi Daya dukung

: 40 x15 m : Aspalt Concrete :

18. Landas Parkir Dimensi Konstruksi Daya Dukung

: 70 x 40 m : Aspalt Concrete :

19. Strip Landas Pacu: --20. Stopway : --21. Bahu Landas Pacu : --22. Bangunan Terminal : 120 m² 23. Bangunan Kantor : 120 m² 24. Bangunan Genset : 2 x 24 m² 25. Bangunan NDB : --26. Bangunan PKP-PK : 27. Parkir Kendaraan : 1291,88 m² 28. Sist. Telekomunikasi : HF dan VHF 29. Sistem Navigasi : --30. Kategori PKP-PK : Type 4 B. PENERIMA MANFAAT Maksud Studi Tujuan Studi Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan : a. Analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year) Bandar udara dapat dimanfaatkan/dikembangkan guna melayani pertumbuhan permintaan kebutuhan jasa pelayanan Bandar udara saat ini dan masa yang akan datang. b. Analisis potensi yang ada dan dapat dikembangkan di wilayah Kabupaten/Kota serta wilayah hinterland-nya yang secara langsung dan tidak langsung akan menjadi modal pengembangan jasa transportasi udara. c. Rencana tata guna tanah dan rencana tata letak fasilitas Bandar udara dalam kaitannya dengan pemanfaatan Bandar udara secara optimal. d. Analisis mengenai pemanfaatan daerah di sekitar Bandar udara bagi pihak-pihak yang berkepentingan sesuai persyaratan keselamatan operasi penerbangan dan kelestarian lingkungan.

e. Rencana skala prioritas dan tahapan pengembangan / pembangunan (planning horizon) fasilitas Bandar udara secara optimal. C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN Perencanaan suatu Bandar udara merupakan suatu pekerjaan yang bersifat kompleks dan terintegrasi dengan berbagai bidang pekerjaan, disiplin ilmu dan tingkat keahlian yang benar-benar terkualifikasi dikarenakan keterkaitannya dengan pedoman, standard dan aturan teknis yang diberlakukan secara internasional dan terkait dengan keterpaduan intra dan antar moda transportasi dalam cakupan wilayah yang akan dilayani. Oleh karenanya di dalam perencanaan suatu Bandar udara diperlukan pendekatan dan metodologi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, meliputi strategi pengembangan wilayah, teknis, ekonomi, keselamatan operasi penerbangan, lingkungan serta pertahanan dan keamanan agar investasi yang ditanamkan dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) mengingat pembangunan dan atau pengembangan bandar udara merupakan pekerjaan yang padat modal dan berteknologi tinggi. a. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan berupa metode pendekatan yang terdiri dari aspek strategi pembangunan wilayah, aspek teknis, aspek ekonomi, aspek keselamatan operasi penerbangan, aspek lingkungan dan aspek pertahanan serta keamanan. b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1. Inventarisasi data dan informasi terkait, meliputi : a. Kebijakan/strategi pengembangan wilayah dalam lingkup nasional b. Data topografi, fisiografi dan meteorology c. Data potensi ekonomi daerah d. Data financial dan pendapatan daerah e. Data situasi eksisting dan Foto Udara f. Data Lalu lintas angkutan udara Bandar udara dan pada beberapa Bandar udara terdekat g. Data tatanan ruang udara dan fasilitas penerbangan h. Hasil studi / pekerjaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara terakhir (bila ada) i. Hasil studi / pekerjaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Bandar Udara j. Data kondisi / kualitas air tanah dan air permukaan setempat k. Harga Satuan barang dan jasa setempat l. Data utilitas (kapsitas dan jaringan); dan m. Data-Data lainnya yang diperlukan 2. Telaah awal (desk study) tehadap faktor-faktor terkait dengan rencana pengembangan Bandar udara. 3. Survey Pendahuluan 4. Survey Lapangan, meliputi : survey dan pemetaan topografi (foto udara Bandar udara dan kondisi sekitar bandara), survey penyelidikan tanah, survey permintaan jasa angkutan udara, koordinat, identifikasi dampak lingkungan hidup dan identifikasi objek duga obstacle. 5. Analisis data dan informasi berdasarkan hasil inventarisasi data dan survey lapangan.

6. Analisis dan Penyusunan Rencana Induk Bandar Udara mencakup hal-hal sebagai berikut : analisis permintaan jasa angkutan udara, analisis tata letak fasilitas, analisis tahapan pelaksanaan pembangunan, analisis kebutuhan dan pemanfaatan lahan, analisis daerah lingkungan kerja (Dlkr) Bandar udara, analisis daerah lingkungan kepentingan (Dlkp) Bandar Udara, analisis kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) Bandar Udara, analisis batas kawasan kebisingan (BKK) disekitar Bandar udara. 7. Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri/Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Rencana Induk Bandar Udara (untuk Bandar udara eksisting) dan Peraturan Menteri tentang Penetapan Lokasi (untuk Bandar udara baru). 8. Penyusunan bahan ekspose/presentasi Rencana Induk Bandar Udara. D. INDIKATOR KELUARAN DAN OUTPUT Pelaporan pelaksanaan pekerjaan wajib dibuat oleh konsultan untuk disampaikan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut : 1. Laporan Pendahuluan ( Inception Report ) Laporan pendahuluan dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi : a. Uraian kegiatan yang akan dilakukan oleh konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk rencana kegiatan survey lapangan dan lampiran-lampiran (Checklist Data, Kuisioner dan Form) yang diperlukan untuk pengumpulan data dan informasi; b. Analisis awal mengenai kondisi eksisting lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan data sekunder yang telah diperoleh melaluai studi literature maupun kepustakaan. 2. Laporan Antara (Interim Report) Laporan Antara dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi : a. Perolehan data dan informasi hasil pekerjaan survey lapangan berikut anlisis sementara yang meliputi analisis lalu lintas angkuatan udara, analisis kapasitas dan kebutuhan fasilitas pokok Bandar udara serta konsep rencana pengembangan Bandar udara; b. Perolehan data dan informasi serta analisis pekerjaan survey lapangan yang meliputi Penyelidikan Tanah dan Pengukuran Topografi berupa gambar dan hasil perhitungan yang disampaikan secara terpisah masing-masing 2 (dua) copy / buku. 3. Laporan Pra-Akhir (Draft Final Report) Laporan Pra-Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi : a. Penyempurnaan hasil analisis lalu lintas angkutan udara, analisis kapsitas dan kebutuhan fasilitas pokok Bandar udara serta konseprencana pengembangan Bandar udara, dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan Kelompok Pendamping ( Counterpart Team ); b. Usulan alternative rencana pengembangan dan rencana tata letak fasilitas pokok Bandar udara berupa gambar dan hasil perhitungan / analisis kapasitas yang optimal sesuai dengan kebutuhan.

4. Laporan Akhir (Report Final) Laporan Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi : a. Hasil Akhir analisis lalu lintas angkutan udara, analisis kapsitas dan kebutuhan fasilitas pokok Bandar udara serta konsep rencana pengembangan Bandar udara, dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan kelompok Pendamping (Counterpart Team) dan Panitia Pengarah (Steering Committee); b. Penetapan/Pemilihan alternatif rencana pengembangan dan tata letak fasilitas pokok Bandar udara; c. Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan (RPM) tentang Rencana Induk Bandar Udara, berupa naskah batang tubuh dan Lampiran Rancangan Keputusan tentang Rencana Induk. 5. Ringkasan Laporan Akhir (Excecutive Summary) Ringkasan Laporan Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A4 serta dan 2 (dua) copy dalam bentuk Compact Disc, yang berisi ; a. Penyajian data dan informasi rencana pengembangan sesuai rencana induk yang telah dibuat secara sistematis, ringkas, jelas serta mudah dimengerti lengkap dengan lampiran table dan gambar yang dicetak berwarna; b. Lampiran table dan gambar meliputi data prakiraan lalu lintas angkutan udara, kebutuhan fasilitas Bandar udara, tahapan pembangunan / pengembangan fasilitas Bandar udara, sumber pendanaan serta gambar kebutuhan luas lahan dan rencana induk Bandar udara. 6. Bahan Pemaparan / Expose Bahan Pemaparan / expose dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku 2 (dua) copy dalam bentuk Compact Disc, merupakan penyajian data dan informasi mengenai pembuatan rencana induk Bandar udara sebagai bahan sosialisasi yang diperlukan guna mendapatkan tanggapan dari Pemerintah Daerah serta masyarakat setempat sebelum Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan / Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Rencana Induk Bandar Udara ditetapkan menjadi peraturan menteri. 7. Album Gambar Album Gambar dicetak berwarna diatas kertas ukuran A1 sebanyak 2 (dua) buku dan diatas kertas A3 sebanyak 10 (sepuluh) buku berskala cukup sehingga jelas dan mudah dimengerti serta 2 (dua) copy dalam bentuk Compact Disc, yang berisi Lampiran Rancangan Keputusan tentang Rencana Induk meliputi : a. Gambar situasi Bandar udara eksisting dan foto udara Bandar udara; b. Gambar analisa site; c. Gambar prakiraan jaringan rute penerbangan; d. Gambar rencana tata guna lahan; e. Gambar kebutuhan lahan pengembangan Bandar udara; f. Gambar rencana induk Bandar udara;

g.Gambaran Umum Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di sekitar Bandar udara; h. Gambaran Umum Batas-batas Kawasan Kebisingan di sekitar Bandar udara; i. Gambar rencana tata letak fasilitas sisi udara; j. Gambar rencana tata letak fasilitas sisi darat; k. Gambar tahapan pembangunan fasilitas Bandar udara; l. Gambar Jaringan utilitas ( jalan masuk, Saluran, Mekanikal, Elektrikal, dan lain-lain); m. Gambar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan; n. Gambar Batas Kawasan Kebisingan; o. Gambar Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara; p. Gambar Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara. 8. Rancangan Peraturan Rancangan Peraturan merupakan bahan usulan penetapan Peraturan Menteri tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara (bagi Bandar udara baru) dan Penetapan Rencana Induk Bandar Udara (bagi bandara eksisting) yang akan ditetapkan oleh Menteri, dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 5 (lima) copy/buku dan 1 (satu) soft copy dalam bentuk Compact Disc, yang berisi : a.Narasi rancangan peraturan yang berisi penjelasan mengenai Kebutuhan dan batasbatas Lahan, Pembangunan dan Pengembangan fasilitas, Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan serta ketentuan lainnya yang dipandang perlu, yang dicetak di atas kertas ukuran A4 b. Lampiran Tabel Daftar Sistem Koordinat batas-batas Lahan (Eksisting dan Pengembangan) Bandar Udara yang disajikan dalam 3 (tiga) system Koordinat yaitu Sistem Koordinat Bandar Udara (ACS), Sistem UTM dan Sistem Koordinat Geografis (ID-95/WGS-84), yang dicetak diatas kertas ukuran A4. c. Lampiran table data Perkembangan Lalu Lintas angkutan Udara serta Rencana Pengembangan dan Tahapan Pembangunan Fasilitas Bandar Udara, sesuai dengan hasil analisis angkutan udara dan analisis kapasitas/kebutuhan fasilitas bandara, yang dicetak diatas kertas ukuran A4. d. Lampiran Gambar berupa gambar Kebutuhan Lahan dan Gambar Rencana Induk Bandar Udara, yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A3. e.Lampiran gambar berupa gambar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan, yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A1 f. Lampiran gambar berupa gambar Batas Kawasan Kebisingan yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A3 g.Lampiran gambar berupa gambar Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A3 h. Lampiran gambar berupa gambar Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A3 Selanjutnya Peraturan Menteri tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara atau Rencana Induk Bandar Udara yang telah ditetapkan oleh Menteri/Direktur Jenderal Perhubungan Udara harus digandakan oleh konsultan sebanyak 20 (dua puluh) buku.

9. Maket / Model Visualisasi tiga dimensi berupa gambar 3D / Animasi Rencana Pengembangan Bandar Udara. 10. Laporan Survey dan Pemetaan Topografi Laporan Hasil Survey dan Pemetaan Topografi dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 2 (dua) copy/buku yang dicetak diatas kertas ukuran A4 (tulisan) dan A1 (Gamabar) serta dan 2 (dua) soft copy dalam bentuk Compact Disc. 11. Laporan Penyelidikan Tanah Laporan Hasil Penyelidikan Tanah dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 2 (dua) copy/buku yang dicetak diatas kertas ukuran A4 (tulisan) dan A1 (gambar). 12. Laporan Pengukuran Koordinat Laporan Hasil Pengukuran Koordinat dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 2 (dua) copy/buku yang dicetak diatas kertas ukuran A4 (tulisan) dan A1 (gambar) termasuk report base line. 13. Lain – Lain Ketentuan – Ketentuan lain yang belum tercakup dalam ketentuan ini, apabila diperlukan akan diberikan kepada konsultan sebagai pelengkap/tambahan. E. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN 1. Pelaksana Kegiatan Pelaksana kegiatan terdiri dari para tenaga ahli.Persyaratan Tenaga Ahli yang diusulkan harus mengacu kepada persyaratan nasional yang berlaku. Kebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultasi dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman professional di bidangnya masing-masing adalah sebagai berikut : a. Tenaga Ahli Mengingat pekerjaan ini menyangkut berbagai disiplin ilmu, maka Konsultan diminta mengajukan tenaga ahli professional dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan antara lain : 1) Ahli Perencanaan Bandar Udara (sebagai Team Leader) Min S1 Pengalaman 4 Tahun; 2) Ahli Ekonomi Transportasi Min S1 Pengalaman 4 Tahun; 3) Ahli Teknik Sipil S1 Pengalaman 4 Tahun; 4) Ahli Arsitektur S1 Pengalaman 4 Tahun; 5) Ahli Geodesi S1 Pengalaman 4 Tahun; 6) Ahli Geologi/ Geoteknik S1 Pengalaman 4 Tahun; 7) Ahli Meteorologi/ Klimatologi ; S1 Pengalaman 4 Tahun 8) Teknik listrik/ Mekanikal S1 Pengalaman 4 Tahun; 9) Ahli Teknik Lingkungan S1 Pengalaman 4 Tahun ; 10) Ahli Hukum S1 Pengalaman 4 Tahun ; 11) Ahli Keselamatan Penerbangan S1 Pengalaman 4 Tahun.

b.

Tenaga Penunjang 1) Sekretaris; 2) Operator Komputer (Typist); 3) Cad Operator Komputer (Juru Gambar); 4) Administrasi keuangan.

c. Peralatan : Alat Ukur Sudut (Total Station)/ Theodolit Pita Ukur/ Meter Roll; Prisma Reoloff; Waterpass; Alat Ukur GPS dan Software; Peralatan Boring; Peralatan Sondir; Peralatan Laboratorium Mekanika Tanah; Komputer/ Laptop; Printer dan Plotter; Alat Komunikasi Radio 2. Penanggung jawab kegiatan Bandar Udara Enarotali – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

F. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Pekerjaan Pe uata Re ana Induk Bandar Udara Enarotali dijadwalkan dapat selesai dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. G. BIAYA YANG DIPERLUKAN Seluruh Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 949.570.000 (SEMBILAN RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN JUTA LIMA RATUS TUJUH PULUH RIBU RUPIAH) Dan dibebankan pada APBN Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2015....


Similar Free PDFs