KIE PENGGUNAAN KHUSUS (PCOS) PDF

Title KIE PENGGUNAAN KHUSUS (PCOS)
Author Syielly Neelam
Pages 14
File Size 166.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 7
Total Views 92

Summary

PRAKTIKUM COMPOUNDING & DISPENSING KOMUNIKASI, INFORMASI, dan EDUKASI “PCOS” Dosen Pengampu : apt. Endang Sri Rejeki, M.Si Disusun oleh : Kelompok C3-10 Syielly Neelam Purnama Putri 2120414677 PROGAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2021 BAB I PENDAHULUAN ...


Description

PRAKTIKUM COMPOUNDING & DISPENSING KOMUNIKASI, INFORMASI, dan EDUKASI “PCOS”

Dosen Pengampu : apt. Endang Sri Rejeki, M.Si

Disusun oleh : Kelompok C3-10 Syielly Neelam Purnama Putri

2120414677

PROGAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2021

BAB I PENDAHULUAN

Menurut World Health Organization (WHO), Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk hamil setelah menikah satu tahun, melakukan hubungan seksual secara teratur dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun (Triwani, 2013). Infertilitas pada wanita secara umum disebabkan oleh gangguan ovulasi, gangguan pada tuba, gangguan pada uterus dan lain-lain. Salah satu penyebab terjadinya gangguan ovulasi adalah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) (Putri, 2016). Menurut Missmer et al. (2013) sebanyak 30% orang PCOS mengalami anovulasi. Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) adalahkelainan endokrin yang sangat umum terjadi pada wanita dalam masa reproduksi. SOPKmerupakan kumpulan gejala dan tanda yang terjadi akibat hiperandrogenisme dan gangguanovulasi

tanpa

disertai

adanya

kelainan

hiperplasia

adrenal

kongenital,

hiperprolaktinemia atauneoplasma yang mensekresi androgen. Gejala yang timbul dapat bervariasi dari tanpa gejalasama sekali sampai gejala seperti infertilitas, anovulasi kronik yang ditandai denganamenorea, oligomenorea, gangguan haid atau perdarahan uterus disfungsional dan hirsutisme (Ahmed, 2008). Kriteria diagnosis yang paling dapat diterima secara internasional pada saat ini adalah European Society for Human Reproduction dan Embryology and the American Society forReproductive Medicine, yang dikenal dengan ESHRE/ASRM Rotterdam consensus. Dalam konsensus ini diperlukan adanya dua dari tiga kriteria diagnosa yaitu (Boyle dan Teede,2012 ): a. Oligo/anovulation b. Gejala hiperandrogen baik secara klinik maupun biokimia c. Adanya gambaran morfologi ovarium yang polikistik dengan USG (12 atau lebihfolikel-folikel dengan ukuran diameter antara 2-9 mm dan/atau peningkatan volumeovarium (>10 ml).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian PCOS Polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah suatu keadaan endokrinopati atau gangguan hormonal di mana seorang perempuan mengalami gangguan produksi dan metabolisme androgen. PCOS adalah salah satu gangguan endokrin yang paling umum terjadi pada perempuan usia reproduktif. Berbeda dengan PCO (polycystic ovaries) atau ovarium polikistik, PCOS tidak selalu disertai dengan kista multipel pada ovarium. PCOS dapat disebabkan oleh gangguan dari aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium (HHO). B. Gambaran Klinik PCOS adalah sindroma yang sangat beragam dalam hal gejala klinik maupun manifestasi laboratorium. Sementara dasar dari kelainan ini terletak pada ovarium, ekspresi klinik dan beratnya gejala tergantung pada faktor diluar ovarium seperti obesitas, resisten terhadap insulin dan konsentrasi luteinizing hormone (LH). Kombinasi dari berbagai gejala dapat dijumpai, dari hirsutism yang ringan dengan ovulasi yang regular dan ovarium polikistik sampai dengan gejala yang lengkap dari sindroma Stein-Leventhal yaitu amenorrhoea, hirsutism, acne, infertility dan obesitas. Demikian juga dengan terjadi pada hasil laboratorium biokimia. Hampir 50% dari kasus akan didapatkan peningkatan konsentrasi LH (terutama pada yang berat badan normal), dan hanya lebih kurang 30% yang didapatkan peningkatan total testosterone pada pemeriksaan sesaat. C. Infertifilitas Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya satu tahun berhubungan seksual sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi ( Strigh B, 2005). Infertilitas adalah bila pasangan suami istri, setelah bersanggama secara teratur 2-3 kali seminggu, tanpa memakai metode pencegahan belum mengalami kehamilan selama satu tahun (Mansjoer, 2004). D. Terapi -

Farmakologi 1. Anovulasi Clomiphene citrate

Dosis awal : 50 mg/hari selmaa 5 hari sejak haid hari ke 3. Bila terjadi ovulasi tetapi tidak terjadi pembuahan pada siklus pertama dosis masih bisa dilanjutkan 50 mg/ hari pada siklus berikutnya. Namun, bila pada siklus awal tidak terjadi ovulasi, pada siklus berikutnya dosis bisa dinaikkan menjadi 100 mg/hari. 2. Obat Antidiabetes Metformin 3 x 500 mg/ hari meningkatkan sensitivitas insulin perifer dengan mengurangi produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Metformin juga menurunkan kadar androgen pada wanita kurus dan wanita gemuk, sehingga meningkatkan kemungkinan ovulasi spontan. 3. Aromatase Inhibitors Aromatase inhibitor biasa digunakan sebagai terapi kanker payudara hormon responsif, dan telah dipelajari untuk menginduksi ovulasi pada PCOS; secara fungsional menekan produksi estrogen melalui stimulasi aksis hipotalamus-pituitari yang berimplikasi meningkatkan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) and follicle stimulating hormone (FSH). Dibandingkan anastrozole, penelitian terkait penggunaan letrozole lebih banyak. Berdasarkan hasil review sistematik dan metaanalisis, letrozole meningkatkan tingkat ovulasi dan kelahiran hidup secara signifikan serta menurunkan risiko kehamilan kembar dibandingkan clomiphene citrate. -

Non Farmakologi Modifikasi gaya hidup seperti pengurangan berat badan dan olahraga bersamaan dengan modfikasi diet yang konsisten mengurangi risiko diabetes. Pendekatan ini diketahui sebanding bahkan lebih baik daripada tata laksana dengan obatobatan dan oleh karenanya harus dipertimbangkan menjadi tata laksana lini pertama untuk mengobati perempuan dengan PCOS. Modifikasi ini terbukti efektif untuk mengembalikan siklus ovulasi dan efektif pada perempuan obesitas dengan PCOS yang ingin hamil. Pengurangan berat badan pada perempuan dengan PCOS juga memperbaiki tampilan hiperandrogenik. Dari segi nutrisi, diet yang direkomendasikan untuk pasien PCOS adalah diet rendah kalori dan tinggi serat. Konsumsi karbohidrat, lemak jenuh, dan lemak trans harus dikurangi, sementara konsumsi asam lemak omega-3 dan omega-9 harus ditambah.

BAB III KASUS 20

Seorang perempuan yang berbadan besar datang ke apotek didampingi suaminya. Pasien menyerahkan resep dokter Fara Faiza Sp.OG setelah menggali informasi dari pasien, diketahui bahwa pasien sedang terapi untuk mendapatkan keturunan. Apoteker segera menyiapkan obatnya, saat menyerahkan obat, pasien menanyakan tentang tujuan pemberian obat tersebut. Apoteker memberikan KIE kepada pasien tersebut.

A. Skrining administratif KETERANGAN NO

URAIAN ADA

1

2

INSCRIPTIO Identitas dokter Nama dokter SIP dokter Alamat praktek Nomor telepon Tempat penulisan resep Tanggal penulisan resep INVOCATIO Tanda penulisan resep (R/)

3

4 5

PRESCRIPTIO/ORDONATIO Nama obat Bentuk sediaan Kekuatan obat Jumlah obat SIGNATURA Aturan pakai obat SUBSCRIPTIO

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tanda tangan/paraf dokter 6

PRO Nama BB Umur Alamat

TIDAK ADA

√ √ √ √

B. Skrining Farmasetis No

1.

Nama Obat

Profertil

Bentuk Sediaan

Tablet

Aturan Pakai 1 x 1 selama 5 hari, dimuali pada hari ke 25 siklus menstruasi atau kapan saja pada kasus amenore. Ovulasi terjadi 6-10 hari setelah dosis terkahir. Bila tidak terjadi ovulasi dilanjutkan dengan 2 x sehari 1 tablet selama 5 hari.

Kekuatan Obat

Stabilitas Obat

Inkompatibilitas

Clomiphene citrate 50 mg

Simpan ditempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung

-

Sesudah makan 2.

3.

Metformin

Tablet

3 x 1 sesudah makan

500 mg

Santa E 400

Chewable caplet

1 x 1 dikunyah Sebaiknya diberikan bersama makan

Vitamin E 400 IU

Simpan ditempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung Simpan ditempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung

-

-

C. Skrining klinis No.

1.

2.

3.

Nama Obat

Profertil

Metformin

Santa E

Kandungan

Clomiphene citrate 50 mg

Metformin 500 mg

Vitamin E 400 IU

Indikasi Infertilitas pada pasien dengan amenore, sindroma SteinLeventhal, perdarahan uterus fungsional dengan gangguan ovulasi. Untuk meningkatkan kesuburan. Obat penyubur kandungan yang dikonsumsi harian ini membuat ovulasi berjalan normal dengan cara menurunkan kadar insulin dalam darah yang kemudian juga menurunkan kadar testosteron. Defisiensi vitamin E, yang berfungsi sebagai antioksidan, yang berguna untuk mengobati kekurangan vitamin E seperti kulit kering dan keriput,

Kontraindikasi

Efek Samping

Interaksi

hipersensitif, wanita hamil, penyakit hati, pendarahan tidak normal pada rahim, penderita kista, penderita tiroid dan tumor.

Flushing (kemeranan dan sensasi hangat di wajah dan leher), endometriosis, mual dan muntah, nyeri payudara, penglihatan kabur, sakit maag.

Ospemifene

Gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, adanya gangguan hati berat, PPOK, gagal jantung

Hipersensitif, gastritis atrofi, kalium dalam darah rendah

Anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri perut, rasa logam,asidosis laktat, eritema

Obat antiinflamasi nonsteroid , antihipertensi, diuretik, kortikosteroid, dan pil KB

-

-

penuaan dini, kelemahan otot, gangguan saraf, gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.

D. Dokumentasi Konseling DOKUMENTASI KONSELING Nama Pasien

Ny. Imelda

Jenis kelamin

Perempuan

Usia

26 Tahun

Alamat

Tegal Mulyo, Mojosongo

Tanggal Konseling

30 Maret 2021

Nama Obat, dosis dan cara pemakaian

Riwayat alergi

-

Profertil Dosis : Clomiphene citrate 50 mg Cara pakai : oral, 1 x sehari 1 tablet sesudah makan pada hari ke 2 atau ke 5 siklus menstruasi selama 5 hari.

-

Metformin Dosis : 500 mg Cara Pakai : oral, 3 x sehari 1 tablet sesudah makan, selama 10 hari.

-

Santa E 400 Dosis : Vitamin E 400 IU Cara pakai : dikunyah, 1 x sehari 1 kaplet bersama makan, selama 30 hari.

Ya / Tidak -

Keluhan Pasien pernah datang konseling sebelumnya Tindak lanjut

Pasien

……………….

Mengalami masalah berat badan dan siklus menstruasi yang tidak terartur. Pasien ingin memiliki keturunan

Ya / Tidak

Apoteker

apt. Syielly Neelam Purnama P, S.Farm.

E. KIE dengan pasien

Apoteker

: Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?

Pasien

: Iya pagi mbak, saya mau nebus resep mbak.

Apoteker

: Baik, boleh saya terima dulu resepnya?

Pasien

: Iya mbak

Apoteker

: Terimakasih, sebelumnya perkenalkan saya Syielly Apoteker di apotek ini. Saya boleh minta waktu sebentar bu untuk menanyai beberapa hal yang bersangkutan dengan resep ini?

Pasien

: Iya boleh mbak

Apoteker

: Baik, apa benar nama ibu imelda, usianya 26 tahun?

Pasien

: Iya benar mbak

Apoteker

: Alamat rumahnya dimana ya bu?

Pasien

: Tegal mulyo, mbak.

Apoteker

: Untuk memastikan lagi, apa benar ibu tadi periksa di tempat pratik dr. Fara Faiza, Sp.OG ?

Pasien

: Iya benar

Apoteker

: Kalau saya boleh tau keluhan yang dialami ibu apa ya sampai harus pergi ke dokter?

Pasien

: Gini mbak, saya itu menstruasi tapi tidak lancar, terus berat badan saya juga naik tidak terkontrol mbak. Dokter bilang ada faktor dari obesitas juga yang bisa membuat saya sampai sekarang belum memiliki keturunan. Jadi saya tadi ke dokter kandungan untuk merencanakan program hamil, lalu diberi resep itu oleh dokter.

Apoteker

: Terkait dengan resep ini apa dokter sudah menjelaskan tentang kegunaan dari obat yang diresepka ?

Pasien

: Belum mbak

Apoteker

: Untuk harapan setelah menggunakan obat ini apa sudah dijelaskan, bu?

Pasien

: Belum

Apoteker

: lalu untuk cara pakainya apa sudah dijelaskan bu?

Pasien

: Belum mbak

Apoteker

: Baik, sebelum saya siapkan obatnya apa ibu ada riwayat alergi obat?

Pasien

: Tidak ada mbak

Apoteker

: Baik bu, mohon ditunggu sebentar saya siapkan dulu obatnya ya.

Pasien

: Iya, silahkan mbak.

Apoteker menyiapkan obat untuk pasien.

Apoteker

: Atas nama Ny. Imelda, tegal mulyo.

Pasien

: Iya mbak.

Apoteker

: Baik bu. Saya akan mulai menjelaskan tentang obatnya. Jadi disini ada profertil tablet, obat ini diminum 1 x sehari 1 tablet sesudah makan pagi pada hari ke 2 atau ke 5 siklus menstruasi selama 5 hari, ya bu. Obat ini digunakan untuk meningkatkan kesuburan, jadi usahakan jangan sampai lupa ya bu.

Pasien

: Maksudnya hari ke 2 atau ke 5 siklus menstruasi itu bagaimana ya mbak?

Apoteker

: Jadi begini bu, obat ini bisa diminum saat ibu mengalami menstruasi pada hari ke 2 atau ke 5. Jika ibu biasanya menstruasi hanya 4 atau 5 hari sebaiknya diminum pada hari ke 2 menstruasi. Lalu jika ibu biasanya menstruasi selama 7 hari, maka bisa minum obat ini pada hari ke 5. Apa sudah bisa diterima bu penjelasan saya ?

Pasien

: Begitu ya mbak. Iya mbak, sudah.

Apoteker

: Baik saya akan melanjutkan lagi, untuk efek samping dari profertil sendiri ada mual, muntah, nyeri pada payudara, dan maag. Tapi ibu tenang saja, efek samping tersebut belum tentu terjadi, karena reaksi obat dalam tubuh seseorang itu berbeda-beda.

Pasien

: Oh iya mbak

Apoteker

: Lalu disini ada metformin diminum 3 x sehari 1 tablet sesudah makan, ya bu. Metformin disini digunakan untuk penyubur kandungan sehingga ovulasi atau pelepasan sel telur untuk terjadinya pembuahan berjalan lancar. Untuk efek samping dari metformin sendiri ada mual, muntah dan diare. Apa ada yang ingin ditanyakan dengan obat ini ?

Pasien

: Tidak mbak.

Apoteker

: Baik, ini ada 1 obat lagi yaitu Santa E. Ini merupakan tablet kunyah ya bu, jadi digunakannya dengan cara dikunyah bersama makan pada saat suapan pertama. Obat ini diminum 1 x sehari 1 tablet pada malam hari ya bu.

Pasien

: Iya mbak.

Apoteker

: Disini saya juga akan menyampaikan tentang penyimpanan obatnya ya ibu. Sebaiknya obat ini disimpan pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, terlindung dari cahaya matahari, ditempat yang kering dan sejuk. Jika ibu mempunyai kotak obat lebih baik disimpan di kotak obat.

Pasien

: Iya mbak

Apoteker

: Apa ada yang ingin ditanyakan lagi bu?

Pasien

: Tidak mbak, sudah jelas.

Apoteker

: Baik, kalau begitu saya boleh minta tolong untuk mengulangi penjelasan yang saya sampaikan tadi ?

Pasien

: Iya mbak, jadi ini ada Profertil tablet diminum 1 x sehari 1 tablet sesudah makan pagi pada hari ke 2 atau ke 5 menstruasi. Lalu metformin diminum 3 x sehari 1 tablet sesudah makan, untuk santa E ini tablet kunyah 1 x sehari 1 tablet digunakan pada suapan pertama makan, malam hari. Penyimpanan obatnya bisa dikotak obat. Begitu ya mbak?

Apoteker

: Iya begitu bu, sepertinya ibu sudah paham dengan penjelasan saya. Saya juga menyarankan untuk diimbangi dengan istirhat yang cukup, jangan stress, dan makan-makanan yang membantu kesuburan ya bu seperti tauge juga bisa.

Pasien

: Oh iya mbak

Apoteker

: Apa ada yang ingin ditanyakan lagi bu?

Pasien

: Tidak ada mbak

Apoteker

: Baik, ini obatnya bisa ditebus dibagian kasir ya bu. Semoga program kehmilan yang dilakukan ibu dan bapak berhasil. Terimakasih☺

Pasien

: Iya mbak sama-sama.

DAFTAR PUSTAKA...


Similar Free PDFs