KONSELING POPULASI KHUSUS UNTUK ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA PDF

Title KONSELING POPULASI KHUSUS UNTUK ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA
Author S. Zakiah Silalahi
Pages 37
File Size 301.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 444
Total Views 575

Summary

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA Latar Belakang onseling adalah upaya dalam proses membantu individu / kelompok yang K dilakukan oleh seorang professional dalam rangka membantu individu tersebut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal, mampu mengatasi masa...


Description

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA

Latar Belakang

K

onseling adalah upaya dalam proses membantu individu / kelompok yang dilakukan oleh seorang professional dalam rangka membantu individu tersebut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal,

mampu mengatasi masalah dirinya dan mampu menerima dinamika perubahan lingkungan dengan cepat agar terciptanya kehidupan yang mandiri dan bahagia.

Populasi adalah Kumpulan / keseluruhan anggota dari obyek penelitian dan memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian. Pengertian Khusus dalam konseling populasi khusus, maksudnya adalah khusus disini berarti ada kelompok individu / masyarakat dalam suatu interaksi dan kehidupannya yang memiliki dinamika dan atau permasalahan umum yang serupa. Adapun pembahasan disini ialah konseling populasi khusus bagi siswa yang berbakat khusus/siswa kreatif dan siswa trauma.

Secara statistik jumlah anak berbakat akademik (ABA) sangatlah besar di Indonesia.Di antara mereka ada yang telah berhasil mewujudkan potensinya, sehingga dapat berprestasi optimal, namun sebagian besar di antara mereka cenderung belum berprestasi optimal. Hal ini ditunjukkan dengan penampilan sejumlah anak SD, SMP, SMA, bahkan mahasiswa di antara sejumlah PT dengan prestasi secara menakjubkan yang tidak hanya pada tingkat nasional, melainkan juga tingkat internasional. Jika dihitung, maka jumlah anak yang berprestasi masih jauh dari angka yang seharusnya. Kekurangberhasilan itu, tidak hanya disebabkan oleh persoalan kompleks yang dihadapi bangsa Indonesia, melainkan

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 1

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA sistem pendidikan yang diterapkan belum banyak

memberikan fasilitasi bagi

perkembangan anak berbakat.

Di sisi lain arus globalisasi sangat menghendaki kemampuan kompetitif dalam berbagai hal di antara setiap warga Indonesia. Untuk dapat bangsa Indonesia di masa depan yang lebih prospektif dan

mengantarkan mampu bersaing

secara terbuka, maka sangatlah diperlukan sistem pendidikan

yang mampu

membangun keunggulan (excellence). Untuk membangun keunggulan tersebut, bangsa Indonesia bertumpu pada individu-individu yang

memiliki potensi dan

prestasi cemerlang, salah satunya adalah ABA.

Hingga kini berbagai upaya telah dilakukan dalam membangun keunggulan, di antaranya melakukan reformasi hukum di bidang pendidikan,

manajemen

pendidikan, proses pembelajaran, kurikulum, dan sistem evaluasi. Nah, disini tugas Bimbingan dan Konseling (BK) harus mampu menampilkan prestasi yang membanggakan terutama dalam memberikan pelayanan bagi anak berbakat akademik. Anak berbakat akademik tidak hanya membutuhkan layanan BK tidak hanya untuk pengembangan potensinya, melainkan juga untuk mengatasi persoalan yang dimilikinya.

Berdasarkan pengalaman negara-negara maju,

termasuk Amerika Serikat, layanan bimbingan dan konseling (BK) merupakan suatu

jantung proses

pendidikan yang ternyata

mampu

menunjukkan

kontribusinya dalam mengakselerasi kemajuan pendidikan, yang pada gilirannya mampu membangun keunggulan.

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 2

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA Sedangkan dalam lingkungan sekolah juga ada siswa trauma yang membutuhkan layanan bimbingan konseling. Banyak sebab trauma yang dihadapi siswa, seperti masalah kesehatan mental pada anak korban kecelakaan. Anak korban kecelakaan tidak hanya mengalami trauma fisik, namun juga mengalami trauma mental yang dapat berakibat buruk pada proses perkembangan anak.

Dampaknyapun bervariasi ada yang dapat dilihat langsung namun ada juga dampak yang terlihat dalam jang waktu yang relatif lama. Masalah yang sering muncul adalah karena dampak trauma ini sering tidak terlihat langsung pada anak. Dikarenakan kurangnyapengetahuan mendalam tentang trauma khususnya taruma pasca kecelakaan. Sedangkan trauma sendiri adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang sedang berada dalam ketidak normalan yang dapat mengganggu proses bermasyarakat maupun prosese pembelajaran.

1.1 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian konseling populasi khusus; 2. Pengertian siswa berbakat/kreatif; 3. Jenis-jenis berbakat khusus; 4. Hubungan antara bakat dengan prestasi; 5. Karakteristik siswa berbekat/kreatif; 6. Tujuan konseling bagi siswa berbakat; 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus; 8. Upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasinya bagi pendidikan; 9. Pengertian konseli trauma; 10. Karakteristik konseli yang trauma; FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 3

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA 11. Tujuan konseling bagi siswa trauma; 12. Dampak siswa yang terkena trauma; 13. Upaya-upaya menangani konseli trauma; 14. Peran konselor bagi siswa berbakat dan trauma;

Pengertian Konseling Populasi Khusus Defenisi Konseling

M

enurut Schertzer dan Stone (1980) Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya,

mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.

Menurut Jones (1951) Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalah nya sendiri tanpa bantuan.

Prayitno dan Erman Amti (2004:105) Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 4

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974) Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaianpenyesuaian yang perlu dibuatnya.

Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno (1987 : 25) Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.

Menurut Talbert (1959) Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalahmasalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

Jadi,

konseling

yaitu

upaya

pemberian

bantuan

dalam

membantu

individu/kelompok oleh seorang profesional (konselor) dalam rangka membantu individu tersebut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal, mampu mengatasi masalah dirinya dan mampu dinamika perubahan lingkungan dengan cepat agar terciptanya kehidupan yang mandiri dan bahagia.

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 5

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA Definisi Populasi

M

enurut Sudjana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya. Sedangkan menurut KBBI populasi berarti : jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri yang sama.

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian bisa juga dikatakan dengan keseluruhan dari subjek. Atau jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciricirinya akan diduga.

Menurut Sudjana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya.

Defenisi Khusus Dalam Konseling Populasi Khusus

P

engertian Khusus dalam konseling populasi khusus, maksudnya adalah khusus disini berarti ada kelompok individu / masyarakat dalam suatu interaksi dan kehidupannya yang memiliki dinamika dan atau permasalahan

umum yang serupa. Diantara pembahasan kami ialah siswa yang berbakat khusus dan trauma. Contoh khusus dalam konseling populasi khusus :

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 6

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA a. HIV AIDS b. Masalah remaja (trauma) c. Narkoba d. Penyandang cacat e. Tuna Grahita, Tuna Netra, dll f. kelompok orang di Panti Asuhan g. Kelompok orang di Panti Jompo h. Peserta didik dalam klasifikasi tertentu ( berbakat khusus)

Definisi Konseling Populasi Khusus

P

engertian Konseling Populasi Khusus adalah Upaya dalam proses membantu kelompok khusus/tertentu yang dilakukan oleh seorang professional berdasarkan dinamika permasalahannya dalam rangka memecahkan

masalahnya,dan mengembangkan potensi secara lebih optimal untuk kehidupan yang mandiri dan bahagia.

Pengertian siswa berbakat khusus/kreatif

B

akat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembanagan dan latihan lebih lanjut. Karena yang sifatnya yang masih bersifat potensial atau masih

laten, bakat merupakan merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara khusus dan sistematis agar dapat terwujud ( (Utami Munandar, 1992) dalam buku muhammad Ali dkk, Psikologi remaja.hal;78).

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 7

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA Bakat berbeda dengan kemampuan ( ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan dimasa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal (conny semiawan, 1987).

Dengan demikian dapat disarikan bahwa bakat masih merupakan suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh pengembangan dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas sudah merupakan suatu tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan dapat dilaksanakan.

Jadi yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun berupa khusus. (conny seniawan, 1987)

Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum, misalnya bakat intelektual secara umum. Sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, sosial, dan seni kinestetik. Bakat khusu ini biasanya disebut dengan talent, sedangkan bakat umum (intelektual) sering disebut dengan istilah gifted. Oleh karena itu, anak yang memiliki bakat khusus menonjol serig disebut dengan istilah talented children, sedangkan anak yang memiliki bakat intelektual menonjol sering disebut dengan istilah gifted children.

Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat kedalam suatu prestasi yang diperlukan FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 8

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi (Conny Seniawan, 1987). Seorang yang

memiliki

bakat

musik

tetapi

tidak

memperoleh

kesempatan

pengembangkannya, bakat musiknya tidak dapt terkembang dan terwujud dengan baik. Sebaliknya, seseorang yang memperoleh fasilitas dan pendidikan musok secara baik, tetapi tidak memiliki bakt khusus, tidak akan dapat mengembangkan keterampilan musik secara maksimal. Lain halnya seorang anak yang pada dasarnya memiliki bakat musik dan orang tuanya mendukung.

Banyak istilah keberbakatan (anak berbakat) yang digunakan dalam psikologi seperti gifted, talented, genius dan prodigy ternyata tidak memiliki satu definisi atau batasan yang sama, hanya saja memiliki pengertian yang saling melengkapi antara satu istilah dengan istilah lainnya. Istilah gifted ditujukan untuk orang,

anak didik atau siswa yang memiliki kemampuan akademis (secara umum) yang tinggi, yang ditandai dengan didapatkannya skor IQ yang tinggi pada pengerjaan tes kecerdasan/intelegensi, sedangkan talented adalah kebalikannya, ditujukan untuk orang yang memiliki kemampuan unggul dalam bidang akademis yang khusus (seperti matematika, bahasa), juga bidang seni, musik, dan drama. Jadi kalau gifted itu ditujukan untuk kemampuan akademis secara umum, sedangkan talented ditujukan untuk dua kemampuan unggul:

a. Bidang akademis khusus b. Bidang non-akademis

Bakat

(aptitude)

biasanya

diartikan sebagai

kemampuan bawaan yang

merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 9

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA agar dapat terwujud. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa bakat ialah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum (minsalnya, bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus), maka bakat khusus disebut juga talent. Contoh orang yang talented bisa diwakili oleh Bung Karno yang sangat jago dalam berpidato dan jago menguasai massa. Presiden Soekarno (EYD: Sukarno) dapat berpidato berjam-jam tanpa jeda dan tanpa teks, dan anehnya pendengarnya tidak jenuh-jenuh dan tetap serius mendengarkan beliau. Mengenai betapa berbakatnya Bung Karno dalam kemampuan berpidato dan mempersuasi massa dapat dibaca pada artikel Keajaiban-keajaiban Pidato Bung Karno. Ada faktor-faktor yang menentukan sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud. Faktor-faktor itu sebagian ditentukan oleh keadaan lingkungan seseorang, seperti kesempatan, sarana dan prasarana yang tersedia, dukungan dan dorongan orang tua, taraf sosial ekonomi orang tua, arah kota atau tempat tinggal, didaerah perkotaan atau didaerah pedesaan, dan sebagainya. Undang – undang tentang Pendidikan untuk Anak Berbakat Amerika Serikat menyebutkan bahwa anak – anak berbakat adalah anak – anak yang di tingkat prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah yang diidentifikasi memiliki kemamuan yang tinggi, baik yang sudah nyata maupun yang potensial dalam bidang – bidang seperti intelektual, kreatif, kepandaian khusus, kepemimpinan ataupun seni. Anak berbakat menurut definisi U.S. Office of Education (1971), ialah anak – anak yang diidentifikasi oleh orang – orang profesional, yang karena kemampuannya sangat menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi. Anak – anak ini FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 10

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA membutuhkan program pendidikan yang berdiferensiasi dan atau pelayan di luar jangkauan program sekolah yang biasa, untuk mewujudkan sumbangan terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat. Kemampuan – kemampuan tersebut, baik secara potensial maupun yang sudah nyata, meliputi, kemampuan intelektual umum, kemampuan akademik khusus, kemampuan berpikir kreatif dan produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, dan kemampuan psikomotor. Keuntungan definisi U.S. Office of Education tersebut ialah: a. Menekankan pada multidimensionalitas dari konsep anak berbakat. b. Menekankan bahwa bakat-bakat kemampuan pada anak bisa secara potensial dimiliki atau bisa sudah menjadi nyata. Jadi, berdasarkan dari berbagai definisi yang diungkapkan di atas, dapat pemakalah simpulkan bahwa anak berbakat ialah mereka yang karena memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul, mampu memberikan prestasi yang tinggi meliputi bermacam-macam bidang; dapat bersifat umum ataupun bersifat khusus.

Jenis-Jenis Berbakat Khusus

B

akat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya.

Individu yang memiliki bakat khusus dibidang matematika misalnya apabila

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 11

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA memperoleh kesempatan untuk mengembangkan secara optimal disertai motifasi yang tinggi akan memiliki kemampuan khusus dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika. Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasi jenis-jenis bakat khusus, baik yang berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi 5 bidang yaitu : 1. Bakat akademik khusus, Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik), seperti logika bahasa, dan sejenisnya. 2. Bakat kreatif – produktif, Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya. 3. Bakat seni, Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dalam waktu singkat dan sejenisnya. 4. Bakat kinestetik / psikomotorik, Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepakbola, bulu tangkis, tenis, dan keterampilan tekink. 5. Bakat sosial, Bakat khusus dalam bidang sosial misalnya sangat mahir melakukan

negoisasi,

mahir

berkomunikasi,

dan

sangat

kepemimpinan.

FKIP Bimbingan dan Konseling – Universitas Syiah Kuala – S.Z Silalahi 12

mahir

dalam

KONSELING POPULASI KHUSUS ANAK BERBAKAT DAN SISWA TRAUMA Hubungan Antara Bakat dan Prestasi

P

erwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992), karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi

mampu mencapai prestasi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisai dalam bentuk prestasi unggul. Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk berkembang adalah hasil penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever. Artinya, prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, t...


Similar Free PDFs