Kromosom Politen Pada Drosophila sp. DOCX

Title Kromosom Politen Pada Drosophila sp.
Author Yehezkiel To
Pages 4
File Size 614.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 223
Total Views 424

Summary

KROMOSOM POLITEN PADA KELENJAR SALIVA LARVA INSTAR KE-3 Drosophila sp. Alfirda A. Naya, Dea Ashari, Halida Balebi, Nabilah, dan Yehezkiel V. Jurusan Mikrobiologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia Lalat buah ( Drosophila. Sp.) a...


Description

KROMOSOM POLITEN PADA KELENJAR SALIVA LARVA INSTAR KE-3 Drosophila sp. Alfirda A. Naya, Dea Ashari, Halida Balebi, Nabilah, dan Yehezkiel V. Jurusan Mikrobiologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia Lalat buah ( Drosophila. Sp.) adalah genus lalat yang dapat bermetamorfosis dengan sempurna. Pada salah satu fasa kehidupanya yaitu pada fasa larva instar ke-3, larva lalat pada fasa ini berwarna bening,berukuran cukup besar (0,5-1cm) dan telah memiliki organ tubuh yang lengkap. Kelenjar saliva pada larva instar ke-3 Drosophila. Sp. telah berkembang sepenuhnya. Pada kelenjar saliva larva instar ke-3 lalat ini dapat ditemukan kromosom politen yang dihasilkan akibat adanya endoreplikasi. Pada percobaan kali ini dilakukan pengamatan terhadap keberadaan kromosom politen pada kelenjar saliva Larva instar ke-Drosophila. Sp. dengan metode pewarnaan dengan Aseto-Orsein. Hasil pengamatan menunjukkan keberadaan kromosom politen tersebut.[1] Kata Kunci: Drosophila Sp.,Larva Instar Ke-3, Aseto-orsein, Kromosom Politen 1 Pendahuluan Drosophilla adalah genus dari lalat yang berukuran kecil dan ditemukan pada buah-buahan. Siklus kehidupan Drosophilla sp terdiri dari 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Tahap telur dan larva berlangsung selama delapan hari, yaitu sehari pada tahap telur dan pada hari kedua hingga kedelapan telur menetas menjadi larva. Setelah larva keluar dari telur, larva tumbuh sebagai instar yang terdiri dari tiga bagian yaitu kutikula, mulut dan spirakel. Pada tahap larva, terjadi penambahan ukuran diikuti replikasi DNA untuk membentuk kromosom politen. Setelah larva instar ketiga, kutikula berubah menjadi puparium yang terus berkembang menjadi dewasa. Pada fase dewasa inilah baru terjadi pembelahan [2]. Pada umumnya, siklus sel terdiri dari fase Mitotik (M) dan fase interfase. Fase mitotik merupakan fase pembelahan yang mencakup mitosis dan sitokinesis sedangkan fase interfase merupakan pertumbuhan sel dan penyalinan kromosom dalam persiapan untuk pembelahan sel. Fase interfase terdiri atas subfase G1,G2 dan fase S. pada fase S inilah terjadi penduplikasian kromosom yang disebut replikasi DNA. Setelah semua organel dan kromosom siap maka sel akan memasuki fase pembelahan (fase Mitotik) yaitu fase mitosis dan sitokinesis [3]. Kromosom politen adalah kromosm berukuran besar (raksasa) yang umum dimiliki oleh serangga bersayap dua (dipteran) seperti genus Drosophilla sp. Pada mulanya kromosom politen merupakan kromosom normal akan tetapi mengalami pembelahan DNA (pada fase S) tanpa diimbangi pembelahan sentromer dan pembelahan sel (fase M) sehingga DNA pada kromosom tersebut menjadi melimpah dan terlihat berukuran lebih besar akibat terbentuknya puff. Kromosom Politen pada umumnya ditemukan pada fasa larva serangga karena kromosom yang terbentuk akibat replikasi berulang DNA ini dapat mendukung pertumbuhan larva agar menjadi lebih cepat. Kecepatan pertumbuhan ini merupakan akibat dari melimpahnya jumlah salinan gen dalam sel sehingga kecepatan kerja enzim menjadi meningkat. [4] Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan mikroskopis pada kromosom politen yang terdapat pada kelenjar saliva dari larva instar ketiga Drosophilla sp. 2 Materi dan Metode 2.1 Stok Drosophila sp. Lalat buah Drosophila sp. dibiakkan dalam toples kaca berisi pisang yang telah dihaluskan sebagai sumber nutrisi bagi lalat. Pembiakan lalat untuk mendapatkan larva instar ke-3 dilakukan selama 4 hari. 2.2 Isolasi kelenjar saliva Drosophila sp....


Similar Free PDFs