Laporan Akhir FEASIBILITY STUDY KLASTER INDUSTRI BERBASIS PERTANIAN DAN OLEOKIMIA DI KUALA ENOK PDF

Title Laporan Akhir FEASIBILITY STUDY KLASTER INDUSTRI BERBASIS PERTANIAN DAN OLEOKIMIA DI KUALA ENOK
Author Sri Irianto
Pages 161
File Size 4 MB
File Type PDF
Total Downloads 348
Total Views 678

Summary

Laporan Akhir FEASIBILITY STUDY KLASTER INDUSTRI BERBASIS PERTANIAN DAN OLEOKIMIA DI KUALA ENOK LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU Bekerjasama BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2010 Puji dan syukur dipersembahkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya jualah mak...


Description

Laporan Akhir FEASIBILITY STUDY KLASTER INDUSTRI BERBASIS PERTANIAN DAN OLEOKIMIA DI KUALA ENOK

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU Bekerjasama BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2010

Puji dan syukur dipersembahkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya jualah maka laporan feasibility study klaster industri berasaskan pertanian dan oleokimia di Kabupaten Indragiri Hilir di Kecamatan Tanah Merah Kuala Enok kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Riau dengan Lembaga Penelitian Universitas Islam Riau Pekanbaru Tahun Anggaran 2010 telah dapat diselesaikan dengan baik. Semoga hasil kajian ini dapat menjadi pedoman dan dasar Pengembangan Kawasan Indusri Kuala Enok yang lebih baik untuk masa yang akan datang. Laporan ini disusun dengan melibatkan berbagai pihak baik dari Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Daerah maupun masyarakat di sekitar kawasan. Untuk itu kami mengucapakan terima kasih atas bantuan baik berupa administrasi, data maupun informasi lainnya yang sangat membantu dalam penyelesaian penulisan laporan ini. Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Pemerintah Provinsi Riau yang telah memberikan kepercayaan kepada Lembaga Penelitian Universitas Islam Riau untuk melaksanakan kegiatan ini . Laporan ini telah disusun dengan sebaik mungkin dan apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan itu diluar kemampuan kami. Untuk itu tim penulis sangat mengharapkan kritikan dan sumbang saran untuk perbaikan dan kesempurnaan kajian ini. Akhir kata kami ucapkan semoga data dan informasi yang tertuang dalam laporan akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan. Pekanbaru, Desember 2010

Tim Peneliti

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………. 1.2. Tujuan, Sasaran dan Manfaat ……………………………………. 1.2.1. Tujuan ………………………………………………………. 1.2.2. Sasaran ……………………………………………………… 1.2.3. Manfaat …………………………………………………….. 1.3. Luaran Kegiatan (output) …………………………………………

II.

RUANG LINGKUP 2.1. 2.2. 2.3. 2.4.

III.

Lingkup Wilayah ………………………………………………… Lingkup Materi ………………………………………………….. Pemetaan Kawasan ……………………………………………….. Analisis Pemanfaatan Produk Kelapa Sawit ……………………

4 4 4 4

TINJAUAN TEORITIS

3.1. Konsep Klaster Industri …………………………………………. 3.1.1. Definisi Klaster ……………………………………………. 3.1.2. Model Klaster Industri …………………………………… 3.2. Teknologi Pengolahan ……………………………………………. 3.3. Analisis Kawasan Industri ………………………………………. 3.3.1. Kawasan Industri …………………………………………. 3.3.2. Perubahan Penggunaan Lahan .......................................... 3.4. Kebijakan Kawasan Industri ……………………………………... 3.4.1. Kawasan Industri dalam Sistem Ruang Perkotaan ......... 3.4.2. Kebijakan Pengaturan Kawasan Industri .......................... IV.

1 2 2 2 2 3

6 6 11 22 30 30 43 48 48 51

METODE KAJIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………….. 4.2 Pengumpulan Data ……………………………………………….. 4.3. Analisis data ……………………………………………………….. 4.3.1. Analisis Kelayakan Bahan Baku ………………………… 4.3.2. Analisis Kelayakan Kawasan Industri …………………... 4.3.3. Analisis Kelayakan Finansial ………………………….…… 4.4. Faktor Pendukung ………………………………………………..

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

63 64 64 65 65 69 69

ii

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Profil Daerah Kawasan Industri ………………………………. A.

Profil Daerah Kecamatan Tanah Merah ………………… 5.1.1. Sejarah Kecamatan Tanah Merah ……………………. 5.1.2. Kondisi Wilayah ……………………………………… 5.1.3. Luas Wilayah .................................................................. 5.1.4. Keadaan Alam ................................................................ 5.1.5. Batas - Batas Wilayah …………………………………. 5.1.6. Sosial dan Budaya .......................................................... 5.1.7. Pemerintah Kecamatan dan Kependudukan ............. 5.1.8. Kesehatan ......................................................................... 5.1.9. Pendidikan ...................................................................... 5.1.10. Koperasi dan Usaha Menengah .................................. 5.1.11. Pengendalian Lingkungan Hidup ………………… 5.1.12. Pelayanan Administrasi Umum Kecamatan ……… 5.1.13. Penanaman Modal …………………………………… 5.1.14. Sarana dan Prasarana Umum ……………………… 5.1.15. Perindustrian ………………………………………… B. Profil Daerah Kecamatan Sungai Batang …………………… 5.1.16 Geografis Kecamatan Sungai Batang ……………… 5.1.17 Kadaan Alam …………………………………………. 5.1.18 Iklim dan Curah Hujan ……………………………… 5.1.19 Luas Wilayah dan Sarana Prasarana ………………. 5.1.20 Pemerintahan …………………………………………. 5.1.21 Kependudukan ……………………………………….. 5.1.22 Pendidikan ……………………………………………. 5.1.23 Kesehatan ……………………………………………… 5.1.24 Agama …………………………………………………. 5.1.25 Pertanian ………………………………………………. 5.2 Analisis Kelayakan Bahan Baku ………………………………… 5.2.1 Permintaan Minyak Bati Indonesia dan Dunia ……… 5.2.2 Permintaan CPO Riau ………………………………….. 5.2.3 Penawaran Bahan Baku …… …………………………. 5.2.4 Industri Hilir Kelapa Sawit (IHKS) …………………… 5.3 Analisis Kelayakan Kawasan Industri ………………………… 5.3.1 Kawasan Lahan Fisik Lingkungan …………………….. 5.3.2 Penggunaan Lahan Kawasan Industri ....................... 5.3.3 Analisis Nilai Lahan ……………………………………. 5.3.4 Aksesibilitas dan Infrastruktur .………………………. 5.3.5 Rencana Pembangunan IHKS Kuala Enok .....………. 5.4 Analisis Kelayakan Finansial Pembangunan IHKS …………… V

70 70 70 71 73 73 74 74 75 75 76 77 78 79 79 81 81 81 81 81 82 83 83 84 86 88 89 90 91 91 96 98 102 106 107 110 112 114 135 137

PENUTUP

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

iii

6.1. 6.2.

Kesimpulan …………………………………………………. Saran …………………………………………………………..

144 144

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

3.1.

Pola Penggunaan Lahan Pada Kawasan Industri ............................

54

3.2.

Alokasi Lahan Pada Kawasan Industri .............................................

55

3.3.

Standar Teknis Pelayanan Umum di Kawasan Industri ................

56

4.1.

Jenis Data dan Cara Pengumpulannya Dalam Studi Kelayakan Penentuan Kawasan Calon Lokasi Industri Di Kuala Enok …........

66

5.1.

Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Tanah Merah ………

71

5.2.

Luas Wilayah Kecamatan Tanah Merah …………………..……….

73

5.3.

Jumlah Penduduk Kecamatan Tanah Merah 2010 ………………...

75

5.4.

Jumlah Sarana dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Tanah Merah

76

5.5.

Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kecamatan Tanah Merah ...............................................................................................

77

5.6.

Jumlah Koperasi di Kecamatan Tanah Merah ................................

78

5.7.

Pengendalian Lingkunan Hidup di Kecamatan Tanah Merah ......

79

5.8.

Pelayanan Administrasi Umum Kecamatan Tanah Merah ……….

79

5.9

Perkembangan Penanaman Modal Kecamatan Tanah Merah ……

80

5.10.

Sarana dan Prasarana Umum di Kecamatan Tanah Merah ……..

80

5.11.

Perindustrian di Kecamatan Tanah Merah …………………………

81

5.12.

Luas Wilayah Kecamatan Sungai Batang Tahun 2008 ………..…..

83

2.13.

Panjang Jalan Kabupaten dan Jembatan Menurut Jenis Permukaan di Kecamatan Sungai Batang Tahun 2008 …………………………. Jarak antara Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Kabupaten tahun 2008 ……………………………………………………………... Jumlah Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Sungai Batang Tahun 2008 …………………………….. Jumlah Sarana Pendidikan menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Sungai Batang tahun 2008 ………………..…………… Jumlah Guru Menurut Desa/Kelurahan dan Jenjang Pendidikan Di Kecamatan Sungai Batang Tahun 2008 ……………………………. Jumlah MDI, MTsN, MDA menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Sungai Batang Tahun 2008 …………..………………...

5.14. 5.15. 5.16. 5.17 5.18.

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

83 84 85 87 87 87

iv

5.21.

Jumlah Tenaga Medis Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Sungai Batang tahun 2008 …………………………………………… Banyaknya Sarana dan Prasarana Kesehatan Kecamatan Sungai Batang tahun 2008 ………………………………………….…………. Banyaknya Sarana Ibadah di Kecamatan Sungai Batang tahun 2008

5.22.

Penggunaan Lahan di Kecamatan Sungai Batang tahun 2008 …..

91

5.23.

Ekspor dan imporKelapa Sawit, Minyak Kacang Kedelai dan Kelapa (Kopra) .......................................................................................... Export CPO Provinsi Riau 2005-2009 …………………………………

92 97

5.26.

Perkembangan Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Indragiri Hilir dan Provinsi Riau, 1975 – 2007 ……. Jumlah Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Provinsi Riau, 2010

99 100

5.27.

Export dan Import Produk Eleokimia Indonesia, 2005-2009 .............

105

5.28.

Penggunaan Lahan di Kawasan Klaster Industri Kuala Enok ……..

112

5.29. 5.30.

Perbandingan Perkiraan Biaya Pembangunan Jalan dengan Perkerasan Lentur (Flexible) dan Perkerasan Kaku (Rigid) ……….. Panjang dan Kondisi Jalan di Kuala Enok ……………………………

119 119

5.31.

Jenis dan Kapasitas Instruktur di Pelabuhan Kuala Enok ………….

121

5.32.

5.34.

Nama Anak-anak Sungai yang Bermuaraa ke Sungai Enok dan Sungai Patah Parang …………………………………………………… Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan Kecamatan Sungai Batang dan Kecamatan Tanah Merah Pada Tahun 2008 ……………. Palm Biomassa Generated in Year 2005 ………………………………

5.35.

Ultimate Analysis of Solid Oil Palm Residues ……………………….

136

5.36.

Nilai Energy Thermal Limbah Sawit di Beberapa Daerah Riau …...

137

5.37.

Energi yang Dihasilkan dari Limbah sawit …………………………..

137

5.38.

Evaluasi Lokasi Lahan Industri Di Kuala Enok Kabupaten Indragiri Hilir ………………………………………………………….. Kriteria Keyakan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

140 143

5.19. 5.20.

5.24. 5.25.

5.33.

5.39. 5.40.

Kriteria Kelayakan Pabrik Inti Kelapa Sawit

89 89 90

129 131 135

143

5.41.

Kriteria Kelayakan Pabrik Biodiesel dari Olein ..........................

144

5.42.

Kriteria Kelayakan Pabrik Biodiesel dari Stearin………………

144

5.43.

Kriteria Kelayakan Industri Olein (Minyak Goreng)-Stearin…

145

5.44.

Kriteria Kelayakan Pabrik Fatty Acid…………………………..

145

5.45.

Kriteria Kelayakan Industri Fatty Alcohol…………………….

146

5.46.

Kriteria Kelayakan Industri Surfaktan MES (Metil Ester Sulfonat) ............................................................................................

146 146

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

v

5.47.

Kriteria Kelayakan Industri Sabun……………………………...

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

147

vi

DAFTAR GAMBAR Gambar

Halaman

3.1.

Kerangka Strategi Pengembangan IHKS di Indonesia ...................

9

3.2.

Model Berlian Porter …………………………………………………

12

3.3.

Rangkuman Konsep Klaster Industri ……………………………….

15

3.4.

Neraca Massa Pengolahan Kelapa Sawit ……………………………

22

3.5.

Contoh Produk IHKS …………………………………………………

23

3.6.

Teknologi Proses Pengolahan Minyak Sawit Menjadi Produk Pangan …………………………………………………………………. Teknologi Proses Pengolahan Minyak Sawit Menjadi Biodisel ……

25

29

3.9.

Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Menjadi Produk Oleokimia …………………………………………………… Ilustrasi Kasus Penurunan Muatan .....................................................

3.10.

Keuntungan Lokasi Industri berdekatan dengan Pasar ...................

38

4.1.

Kawasan Industri Kuala Enok ..............................................................

63

5.1.

Pelabuhan Agro Industri Kelapa PT. Pulau Sambu Kuala Enok ....

70

5.2.

Pelabuhan Agro Industri Kelapa PT. Pulau sambu Kuala Enok …..

72

5.3.

Pohon Nipah Sepanjang Sungai……………………………………….

82

5.4.

Jumlah Ekspor Minyak Nabati Tahun 2009 ……………………….....

93

5.5.

Jumlah Impor Minyak Nabati Tahun 2009 …………………………..

94

5.6.

Jumlah Ekspor Kelapa Sawit Indonesia tahun 2009 ……………….

95

5.7.

Jumlah Ekspor Kelapa Sawit Malaysia tahun 2009 …………………

96

5.8.

Ekspor CPO Propinsi Riau tahun 2005-2009 ………………………...

97

5.9

Peata Pembangunan Kawasan Industri Kuala Enok ……………….

109

5.10.

Peta Penggunaan Lahan di KAwasan Industri Kuala Enok ………

111

5.11.

Peta Aksesibilitas Lokasi Kawasan Kluster Industri ………………

114

5.12.

Pelabuhan Samudra Kuala Enok ……………………………………

120

5.13.

Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan …………………………………

125

5.14.

127

5.15.

Preserpoil PDAM Kuala Enok yang dibangun oleh PT. Pulau Sambu ………………………………………………………………….. Instalasi Air Bersih dari Waduk PT. Pulau Sambu …………………

5.16.

Gambar Tandan Buah Segar (TBS) …………………………………..

132

3.7. 3.8.

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

27

37

128

vii

5.17.

Cangkang …………………………………………………………………

133

5.18.

Serabut …………………………………………………………………...

133

5.19.

Block Plan Rencana Pembangunan Kawasan IHKS Kuala Enok…...

139

________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

viii

1.1 Latar Belakang Provinsi Riau memiliki potensi sumberdaya alam yang cukup besar dan beragam mencakup sumberdaya lahan, hutan, air dan mineral. Sumberdaya alam ini merupakan modal utama dan fundamental untuk pelaksanaan aktivitas pembangunan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Sumberdaya alam yang dieksploitasi secara terus menerus akan mengalami penyusutan dan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungannya. Penyusutan sumberdaya alam tersebut secara kuantitatif akan mengurangi cadangan (stok), namun demikian apabila sumberdaya alam tersebut dioptimal fungsikan dapat menciptakan cadangan baru. Sebagai wilayah yang memiliki potensi sumberdaya lahan yang cukup luas, Provinsi Riau juga merupakan daerah yang mempunyai perkembangan peratanian

khususnya

perkebunan

kelapa

sawit

yang

sangat

pesat

peningkatannya dari aspek luas areal tanam, yakni hampir mencapai 40 (empat puluh) persen dari luas total perkebunan kelapa sawit nasional. Peningkatan luas areal perkebunan tersebut tidak terlepas dari adanya peningkatan permintaan pasar ekspor minyak kelapa sawit disamping untuk pemenuhan dan penggunaan industri dalam negeri.

Kondisi ini mendorong semakin

luasnya upaya ekstensifikasi perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau dan jika tidak

dikelola

dengan

baik

akan

menimbulkan

persoalan-persoalan

ketimpangan pasar serta masalah lingkungan lainnya. Berdasarkan fakta dan kondisi di atas, maka dirasa perlu untuk dilakukan pengkajian kelayakan pembangunan klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical di Provinsi Riau.

Hal ini baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat meningkatkan kontrbusi terhadap pembangunan

ekonomi daerah serta nasional, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan peluang usaha sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan. Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, termasuk didalamnya mengenai penetapan Kuala Enok sebagai pusat klaster industri berbasis Pertanian dan Oleochemical di Provinsi Riau. 1.2. Tujuan, Sasaran dan Manfaat 1.2.1. Tujuan Kegiatan ini bertujuan: a. Melakukan kajian kelayakan klaster industri berbasis pertanian dan olechemical di Kawasan Industri Kuala Enok. b. Mengetahui kelayakan pengembangan klaster industri hilir kelapa sawit baik industri inti, terkait maupun penunjang. 1.2.2. Sasaran Tersusunnya detail rencana kawasan industri hilir kelapa sawit serta kelayakan klasterisasi industri inti, terkait dan penunjang terutama dari ketersediaan bahan baku. 1.2.3. Manfaat a. Terwujudnya klaster industri hilir kelapa sawit di Kawasan Industri Kuala Enok. b. Diketahunya kelayakan industri hilir kelapa sawit dari aspek potensi ketersediaan bahan baku, potensi pengembangan industri lanjutan, aspek sarana dan prasarana pendukung, kesesuaian lokasi, ketersediaan sumerdaya manusia/tenaga kerja, pendanaan, aspek ekonomi/pasar, sosial dan budaya serta kelayakan lingkungan di Provinsi Riau. c. Terwujudnya pemanfaatan sumberdaya alam berbasis industri hilir kelapa sawit yang dapat diturunkan menjadi berbagai produk bernilai tambah guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau. ________________________ Laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian Dan Oleokimia Di Kuala Enok

2

d. Meningkat penerimaan negara dan daerah, terserapnya tenaga kerja, serta sebagai upaya pengendalian harga TBS dan CPO sehingga dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat di Provinsi Riau. 1.3. Luaran Kegiatan (output) Luaran (output) dari Kegiatan ini berupa: a. Dokumen kelayakan klaster industri hilir kelapa sawit pada kawasan industri Kuala Enok Provinsi Riau dalam bentuk cetakan (Hard copy) dan dalam bentuk Digital (Soft copy). b. Album Peta (detail rencana) lokasi dalam bentuk cetakan ukuran A-3 dan dalam bentuk soft copy. c. Dokumen data-data lapangan dan hasil analisis pengolahan data berikut image processing pe...


Similar Free PDFs