Laporan Akhir Praktikum Ekologi Pertanian FP UB PDF

Title Laporan Akhir Praktikum Ekologi Pertanian FP UB
Author S. Harmana
Pages 51
File Size 360.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 85
Total Views 296

Summary

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN Oleh : Kelompok Z1 Asisten: Anggun Nur Aini PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN Oleh : Kelompok Z1 Asisten: Anggun Nur Aini PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERT...


Description

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

Oleh : Kelompok Z1 Asisten: Anggun Nur Aini

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

Oleh : Kelompok Z1 Asisten: Anggun Nur Aini

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

LEMBAR ANGGOTA

Anggota Kelompok. 1. Rifqi Adhadiaufa 2. Sarah Nur Shabrina 3. M. Irsyadul Ibad 4. Omar Nurcholis 5. Dinna Hadi Sholikah 6. Awal Maulana Faiz 7. Ahmad Jupri 8. Brian Dwi Satria 9. Muchamad Anwar Zainuddin 10. Zikry Ramadhan 11. Wiwin Sholikhah 12. Mariyanti Panduwinata 13. Maria Rosy Karunia 14. Lutvi Vivi Alviani 15. Jaka Dwiputra P 16. Syahrullah Bagus H

165040207111002 165040201111266 165040201111267 165040201111268 165040201111269 165040201111270 165040201111271 165040201111272 165040201111273 165040201111274 165040201111275 165040201111276 165040201111277 165040201111278 165040207111001 165040207111003

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PRAKTUKUM EKOLOGI PERTANIAN

Mengesahkan,

Anggun Nur Aini NIM.155040101111005

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

LEMBAR SARAN DAN KRITIK LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

Asisten Penguji

:

Kritik dan Saran

:

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan besar mata kuliah Ekologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Laporan besar ini merupakan salah satu tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Pertanian. Kami berharap laporan besar ini dapat bermanfaat dalam pemahaman mengenai bagaimana kami dapat menyelesaikan masalah dilapang. Kami mengucapkan terimakasih kepada Anggun Nur Aini selaku asisten pengampu untuk mata kuliah Ekologi Pertanian yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan naskah ini masih jauh dari kata baik. Oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki laporan ini kedepannya.

Malang , 28 November 2016

Penulis

DAFTAR ISI

COVER DALAM …………………………………………………………….. i LEMBAR DATA ANGGOTA ………………………………………………. ii LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….. iii LEMBAR SARAN DAN KRITIK …………………………………………... iv KATA PENGANTAR ………………………………………………………... v DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. vi DAFTAR TABEL……………………………………………………………..viii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. ix BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………. 1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….…… 2 1.3 Tujuan……………………………………………………………….. 2 1.4 Manfaat……………………………………………………………… 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….

3

2.1 Pengertian Ekologi dan Ekologi Pertanian ………………….………. 3 2.2 Prinsip Ekologi ……………………………………………………… 4 2.3 Pengertian Ekosistem………………………………………………… 4 2.4 Faktor Abiotik dan Biotik …………………………………………… 5 2.5 Pengaruh Faktor Abiotik Terhadap Agroekosistem….……………… 6 2.6 Peran Arthropoda Dalam Agroekosistem…………………………… 7 BAB 3 METODOLOGI …………………………..………………………… 8 3.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………… 8 3.1.1 Aspek Budidaya Pertanian……………………………………. 8 3.1.2 Aspek Tanah…………….…………………………………….. 9 3.1.3 Aspek Hama Penyakit Tumbuhan…………………………….. 11 3.1.4 Metode Pelaksanaan ………………………………………….. 14 3.1.5 Pengamatan Faktor Abiotik ..…………………………………. 14 3.1.6 Pengamatan Faktor Biotik…………………………………….. 17 3.1.7 Pengamatan Arthropoda ……………………………………… 19 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………… 23

4.1 Hasil Pengamatan ……………………………………………….. 23 4.1.1 Pengamatan Faktor Abiotik………………………….. 23 4.1.2 Pengamatan Faktor Biotik…………………………… 24 4.1.3 Pengamatan Arthropoda ……….……………………. 26 4.2 Pembahasan ……………………………………………………... 29 4.2.1 Pengaruh Faktor Abiotik Terhadap Agroekosistem…. 29 4.2.2 Pengaruh Faktor Abiotik dan Biotik Tanah Terhadap Agroekosistem ……………………………………… 29 4.2.3 Peran Arthropoda Terhadap Agroekosistem ……….. 30 4.2.4 Rantai Makanan dan Jaring – Jaring Makanan Pada Agroekosistem ……………………………………… 31 BAB 5 PENUTUP ………………………………………….……………… 40 5.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 40 5.2 Saran……………………………………………………….………… 40 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 41 LAMPIRAN………………………………………………………………… 42

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat Analisa Vegetasi dan Faktor Abiotik …………………………... 8 Tabel 2. Bahan Analisa Vegetasi dan Faktor Abiotik ………………………… 8 Tabel 3. Alat Pengamatan Suhu Tanah……………………………………...… 9 Tabel 4. Bahan Pengukuran Suhu Tanah……………………………………… 9 Tabel 5. Alat Untuk Mengukur Seresah……………………………………….. 9 Tabel 6. Bahan Untuk Mengukur Serasah ……………………………………. 9 Tabel 7. Alat Pengamtan Biota Tanah ………………………………………... 10 Tabel 8. Bahan Pengamatan Biota Tanah …………………………………….. 10 Tabel 9. Alat Pengamatan Kelembaban dan Suhu Udara…………………….. 10 Tabel 10. Alat Pengamatan Biota Tanah…………………………………….... 10 Tabel 11. Bahan Pengamatan Biota Tanah …………………………………… 11 Tabel 12. Alat Untuk Mengetahui Peran Arthropoda Dalam Agroekosistem…. 11 Tabel 13. Bahan Untuk Mengetahui Peran Arthropoda DalamAgroekosistem.. 12 Tabel 14. Alat Untuk Mengetahui Peran Arthropoda Dalam Agroekosistem…. 12 Tabel 15. Bahan Untuk Mengetahui Peran Arthropoda Dalam Agroekosistem.. 12 Tabel 16. Alat Untuk Mengetahui Peran Arthropoda Dalam Agroekosistem…...13 Tabel 17. Bahan Untuk Mengetahui Peran Arthropoda Dalam Agroekosistem.. 13 Tabel 18. Pengamatan Faktor Abiotik………………………………………….. 23 Tabel 19. Ketebalan Seresah…………………………………………………… 23 Tabel 20. Identifikasi Vegetasi………………………………………………… 24 Tabel 21. Identifikasi Biota Tanah……………………………………………... 26 Tabel 22. Pengamatan Arhtropoda…………………………………………….. 26

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Plot Tanaman Tahunan……………………………………………..18 Gambar 2. Frame Seresah………………………………………………………19 Gambar 3. Rantai Makanan ……………………………………………………31 Gambar 4. Rantai Makanan ……………………………………………………32 Gambar 5. Rantai Makanan ……………………………………………………33 Gambar 6. Rantai Makanan ……………………………………………………34 Gambar 7. Rantai Makanan …………………………………………………....35 Gambar 8. Rantai Makanan ……………………………………………..……..36 Gambar 9. Jaring-Jaring Makanan ……………………………………………..38

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses produksinya, pertanian tidak akan lepas dari pengaruh lingkungan. Lingkungan bisa mendukung pertumbuhan tanaman atau bisa juga menghambat hasil pertanian itu sendiri. Hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya tersebut sangatlah penting untuk dipelajari terutama untuk lahan pertanian. Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya disebut ekologi (Sipardi, 2003). Pertanian yang merupakan kegiatan budidaya tanaman tentu tidak akan pernah lepas dengan interaksinya dengan lingkungan sehingga melahirkan sebuah cabang ilmu baru yang khusus mempelajari hubungan timbal balik antar faktor abiotik dan biotik di lahan pertanian yang dikenal dengan nama agroekologi. (Lakitan, 2002) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam suatu ekologi pertanian, ada dua, yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik hewan maupun tumbuhan. Faktor abiotik merupakan faktor tidak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Dalam hal ini faktor biotik berupa, biota tanah dan arthropoda sedangkan faktor abiotik nya berupa intensitas radiasi matahari, kelembaban udara, suhu udara, suhu tanah, seresah, kegemburan, pemberian air dan cahaya. Dengan terjaganya keseimbangan antar faktor biotik dan abiotik tersebut maka akan diperoleh keseimbangan lingkungan. Dengan adanya keseimbangan tersebut maka seluruh kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dapat berjalan dengan lancar. Atas dasar tersebut kami melakukan pengamatan pada plot tanaman tahunan, khususnya tanaman kopi di UB Forest . Dengan melakukan penelitian terhadap tiga aspek ekologi yaitu aspek budidaya pertanian yang meliputi vegetasi tanaman, intensitas radiasi matahari, kelembaban udara dan suhu udara. Sedangkan untuk aspek tanah meliputi biota tanah, suhu tanah, seresah dan kegemburan. Untuk aspek arthropoda dengan menggunakan metode sweep net, pitfall dan yellow trap.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perbandingan dari keragaman vegetasi dan serta peranannya dalam agroekosistem di plot tanaman kopi ? 2. Bagaimana perbandingan keadaan faktor-faktor abiotik dalam agroekosistem di kebun percobaan di UB forest khususnya pada plot tanaman kopi? 3. Bagaimana interaksi dan pengaruh antara faktor abiotik dan faktor biotik terhadap pertumbuhan tanaman dan kondisi agroekosistem di UB forest khususnya pada plot tanaman kopi? 4. Bagaimana perbedaan keragaman arthropoda pada agroekosistem UB forest khususnya pada plot tanaman kopi, beserta peranannya? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan diatas, adapun tujuan yang diperoleh adalah : 1. Untuk mengetahui perbandingan dari keragaman vegetasi serta peranannya dalam agroekosistem UB forest khususnya pada tanaman plot kopi 2. Untuk mengetahui perbandingan keadaan faktor-faktor abiotik dalam agroekosistem di UB forest khususnya pada plot tanaman kopi 3. Untuk mengetahui interaksi dan pengaruh antara faktor abiotik dan faktor biotik terhadap pertumbuhan tanaman dan kondisi agroekosistem UB forest khususnya pada plot tanaman kopi

1.4 Manfaat Adapun manfaat yang di dapat dari hasil Fieldtrip ini adalah : 1. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah 2. Memahami dan mengerti keragaman anthropoda dan peranan nya dalam ekosistem baik pada kebun percobaan UB forest 3. Merealisasikan hal yang telah dipelajari mengenai ekologi pertanian

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ekologi dan Ekologi Pertanian Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Menurut Agustina (2004), ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan terhadap tanaman yang telah dibudidayakan dalam segala aspeknya. Ekologi menurut Odum (2003), terdiri dari beberapa indikator yang menunjukan keadaan dari system ekologi pada waktu dan tempat tertentu. Beberapa penyusun struktur ekosistem antara lain adalah densitas (kerapatan), biomas, materi, energi, dan faktor fisik-kimia lain yang mencirikan keadaan sistem tersebut. Fungsi ekosistem menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem.Organisme hidup dalam sebuah sistem yang dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan biotik dan komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup sering mempengaruhi, sastra berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan disebut ekosistem. Ekosistem juga menunjukkan adanya interaksi bolak balik antara makhluk hidup (biotik) dengan alam (abiotik). lingkungan abiotik secara terus menerus memiliki dampak satu terhadap yang lainnya sehingga menghasilkan suatu hubungan ketergantungan yang kompleks. Dilihat dari pengertian ahli , bahwa ekologi adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya, dan sangat berperan dalam keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi, sumber energi dalam ekologi adalah matahari, ekonomi

dan ekologi

berkaitan dalam

keharmonisan

kesejahteraan manusia dan kelestarian. Pertanian bisa diartikan sebagai kegiatan bercocok tanam pada lingkungan tertentu. Pertanian merupakan kegiatan membudidayakan jenis tanaman tertentu yang memanfaatkan sebidang lahan. Menurut Soetriono (2006) pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi berlandaskan proses pertumbuhan dari tumbuhtumbuhan. Dalam lingkungan pertanian terdapat berbagai komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Sehingga perlu pemahaman lebih lanjut untuk mengetahui interaksi komponen tersebut Berdasarkan pendapat ahli diatas, bahwa ekologi pertanian merupakan

ilmu yang mempelajari sistem pertanian yang menggunakkan kaidah ekologi dengan tujuan untuk mengetahui interaksi antara komponen abiotik dan biotik. Contohnya peran cacing dan suhu tanah terhadap pertumbuhan tanaman. 2.2 Prinsip Ekologi Adapun prinsip ekologi yang dikemukakan Reijntes (2016) adalah sebagai berikut : a) Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman, khususnya dengan mengelola bahan-bahan organik dan meningkatkan kehidupan dalam tanah. b) Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan arus unsur hara, khususnya melalui peningkatan nitrogen, pemompaan unsur hara, daur ulang dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap c)

Meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara dan air dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelelolaan air, dan pengendalian erosi.

d) Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan hewan melalui pencegahan dan perlakuan yang aman. e) Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetik yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungsional yang tinggi. 2.3 Pengertian Ekosistem Menurut Heinz Frick (2007) ekosistem adalah semua sistem yang dalam hierarki lebih tinggi dari pada organisme. Oleh karena setiap sistem mengandung system sebelumnya (yang lebih sederhana), maka makin tinggi organisasi makin rumit sistemnya. Sedangkan menurut Darmajo H (2008), dalam suatu ekosistem terdapat satuan untuk menghitung dan mengelompokkan makhluk hidup yaitu berupa individu, populasi dan komunitas. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kematian, kelahiran, dan migrasi. Sedangkan menurut Hutagulung (2010), ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Dari penjabaran para ahli diatas dapat kami tinjau pengertian ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara lingkungan dan mahluk hidup yang saling bertimbal balik. 2.4 Faktor Abiotik dan Biotik Menurut Gerald G. Marten dalam Tohir (2016) komponen agroekosistem ada dua yaitu komponen biotik (hama, pathogen, predator, serangga netral dan manusia) dan komponen abiotik (air, suhu, cuaca, kelembapan). 2.4.1

Abiotk

1. Suhu Menurut Imran S (2009), suhu dapat mempengaruhi tiga fungsi fisiologi tanaman yaitu pertumbuhan dan perkembangan, asimilasi dan pernafasan. Suhu minimum adalah suhu terendah yang dibawahnya pertumbuhan, asimilasi dan pernafasan menjadi lambat bahkan terhenti. Suhu yang rendah akan mengakibatkan absorpsi air dan unsur hara terganggu karena transpirasi meningkat. Suhu minimum, optimum dan maksimum dapat diketahui dalam ruang yang tak terkendali sehingga dapat mempermudah dalam penyesuaian terhadap keadaan iklim disuatu tempat. 2. Air Air sangat penting dalam kehidupan tapi ketersediaanya bervariasi secara dramatis diberbagai habitat (Imran S, 2009) 3. Cahaya Matahari Menurut Yulianita (2006), sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan. 4. Angin Angin memperkuat suhu lingkungan pada suatu organisme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (Evaporasi) dan konveksi (faktor Wind-Chill) atau pendinginan oleh angina (Yulianita, 2006)

5. Batu Dan Tanah Struktur fisik,pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat. (Gerald G. Marten dalam Tohir, 2016) 6. Iklim Menurut Campbell dan Reece (2004) iklim ialah suatu kondisi cuaca yang dominan pada suatu lokasi, kita dapat melihat dampak besar iklim pada persebaran organisme dengan cara membuat suatu klimograf yaitu suatu plot suhu dan curah hujan dalam bentuk rata tahunan. Rata rata tahunan untuk suhu dan curah hujan sangat berkorelasi dengan bioma yang ditemukan di wilayah yang berbeda beda. 2.4.2 Biotik Ekosistem tersusun atas 2 komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Kedua komponen ini saling melakukan interaksi satu sama lain untuk mencapai keseimbangan. Faktor abiotik dapat berupa cahaya, air, suhu, dan zat hara dalam tanah, sedangkan yang termasuk faktor biotik ialah herbivora, parasit atau patogen, dan predator (Mahmuddin,2009). 2.5 Pengaruh Faktor Abiotik Terhadap Agroekosistem Komponen abiotik merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem. Komponen Abiotik antara lain: cahaya matahari, air sungai, batu, tanah, dan angin. Faktor cahaya matahari. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan (Gerald G. Marten dalam Tohir, 2016).

2.6 Peran Arthropoda dalam Agroekosistem Peranan arthropoda dalam mempengaruhi agroekosistem di alam menurut Hairiah (2011) ada 3 macam. Peranan arthropoda tersebut yaitu: 1. Hama Hama adalah binatang atau sekelompok binatang yang pada tingkat populasi

tertentu

menyerang

tanaman

budidaya

sehingga

dapat

menurunkan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas dan secara ekonomis merugikan. Contoh: serangga tikus pada tanaman padi yang menyebabkan gagalnya panen, serangan Crocidomolia binotalis yang menyerang pucuk tanaman kubis-kubisan. 2. Predator Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan atau memangsa binatang lainnya. Contohnya: Menochilus sexmaculatus yang memangsa Aphid sp. 3. Parasitoid Parasitoid adalah serangga yang memarasit serangga atau binatang arthropoda yang lain. Parasitoid bersifat parasitik pada fase pradewasa dan pada fase dewasa mereka hidup bebas tidak terikat pada inangnya. Contoh: Diadegma insulare yang merupakan parasitoid telur dari Plutella xylostela. Apabila telur yang terparasit sudah menetas maka D. insulare akan muncul dan hidup bebas dengan memakan nektar.

3. METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Aspek Budidaya Pertanian Tabel 1.Alat Analisa Vegetasi dan Faktor Abiotik No Alat 1

Fungsi

Luxmeter

Untuk mengukur intensitas cahaya matahari.

Thermohygrometer

Untuk mengukur suhu dan kelembaban udara

3

Gunting

Untuk memotong tali rafia yang digunakan sebagai plot dan sub plot.

4

Meteran jahit

Untuk mengukur plot dan subplot.

5

Alat tulis

Digunakan untuk mencatat hasil pengamatan.

6

Kamera

Sebagai alat dokumentasi pengamatan fieldtrip.

7

Form Pengamatan

Digunakan untuk mencatat hasil pengamatan.

8

Tali Rafia

Untuk membuat plot dan subplotnya.

9

Plastik

Untuk meletakkan tanaman yang belum diketahui identitasnya.

2

Tabel 2. Bahan Analisa Vegetasi dan Faktor Abiotik No

Bahan

Fungsi

1

Tanaman tahunan

Sebagai objek pengamatan.

3.1.2 Aspek Tanah 3.1.2.1 Faktor Abiotik A. Suhu Tanah Tabel 3. Alat Pengamatan Suhu Tanah No

Alat

Fungsi

1 Termometer Tanah

untuk mengukur suhu di dalam tanah.

2 Kamera

Untuk mendokumentasi pengamatan fieldtrip.

3 Form Pengamatan

Untuk mencatat hasil pengamat...


Similar Free PDFs